Share

11. Peduli kucing dengan akhlak

Setelah seharian beraktivitas, Mayang merebahkan badannya di tempat tidur. Kemarin ibu mertuanya pulang dengan kereta. Hanya saja kali ini beliau pulang sendiri tanpa mau diantar siapapun. Meski merasa tak enak hati Mayang tidak berusaha membujuk ibu mertuanya yang pasti sedang merasa kecewa. Kecewa pada banyak hal yang terjadi di sini.

Sejauh ini semua berjalan baik. Mayang yakin sebentar lagi dia bisa menuai apa yang sudah dia tanam. Sesekali egois mungkin sah-sah saja. Bibirnya mengembangkan senyum namun air mata mengalir di pipinya.

Dengan sekali usap Mayang menghapus air mata yang mulai menganak sungai. Kamarnya begitu hening, hanya terdengar bunyi detak jam dinding. Sejak mertuanya pulang maka sejak itu pula dia kembali tidur di kamarnya sendiri.

Drrtt ... drrtt ....

Bunyi getaran ponsel mengalihkan perhatian Mayang. Diraihnya benda pipih di dekatnya. Ada nomor tidak dikenal yang memanggil.

"Halo, siapa nih?" tanya Mayang jutek.

[Halo mbak Mayang. Selamat malam, ini aku Elang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status