Liora menelan salivanya. Keringat dingin muncul di tangannya. Ia pernah dua kali bertemu Aldo dan ia merasa gugup. Namun ini di tempat ramai. Liora tidak sanggup jika Aldo sampai membuat kekacauan. "Selamat datang, Om, Tante." Liora menampilkan senyum manisnya meski itu terkesan sangat kaku. "Di mana kami duduk? Tempatnya penuh," ucap Aldo. "Dad ... ayo duduk di sini," seru Axel.Kenan meminta pelayan untuk mengambilkan dua kursi tambahan untuk kedua orang tuanya. "Terima kasih, Mommy dan Daddy mau datang." Kenan mengalihkan pandangannya ketika melihat Aldo. "Daddy selalu mengajarkan untuk menatap lawan bicara ketika bicara," ujar Aldo.Kenan menatap Aldo. Namun pandangan keduanya kental akan permusuhan. "Mommy dan Daddy duduklah dulu.""Sayang ... ayo kita duduk," ajak Aldo pada sang istri. "Ken, Liora ... cafenya sangat bagus," puji Rere dengan melihat seisi ruangan. "Makanan dan minumannya juga enak, Mom," sahut Rachel."Mommy bisa mengajak teman-teman sosialita Mommy untuk
Read more