Enam tahun kemudian.Seorang pria tampan baru saja turun dari pesawat. Dia melangkah sembari menyeret koper di tangannya. Wajah putih bersih. Garis rahangnya tegas. Sorot mata tajam dengan tinggi dan bentuk tubuh proporsional. "Kakak," teriak Rachel. "Rachel ... kakak kangen padamu," ucap Kenan. "Ken, Mommy juga kangen," ucap Rere yang memeluk putranya. "Nanti lagi pelukkannya. Kita pulang dulu. Kenan pasti lelah," sela Aldo. "Dad ... Kenan juga kangen sama Daddy." Kenan memeluk Aldo. "Putra Daddy sudah dewasa sekarang." Aldo membalas pelukkan sang anak seraya menepuk pundaknya."Daddy ... katanya tadi, nanti saja pelukkannya. Tapi sekarang ... malah berpelukan bareng Kak Kenan," protes Rachel. "Kan, Kakakmu dulu yang merangkul" sahut Aldo Tin ... tin ... !"Kapan mau naik mobilnya?" teriak Axel dari dalam mobil."Kami datang, Sayang," sahut Rere.Kenan baru saja tiba dari Indonesia. Dia meneruskan pendidikannya di Inggris. Sekalian Kenan di sana juga mengasah kemampuannya dal
Read more