Semua Bab Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia: Bab 1 - Bab 10

33 Bab

01. Pengkhianatan

Hotel Crown, Pusat Kota B, Negara B.Di dalam kamar hotel mewah itu, suara rengekan seorang wanita muda terdengar manja, memecah keheningan malam yang pekat."Kak, Gio!"Gadis itu merajuk pada pria di hadapannya, matanya berbinar penuh harap. Di antara mereka terjalin keintiman yang terlihat begitu alami.Pria yang tengah menjadi pusat perhatian gadis itu bernama Gio, menatapnya dengan senyum menggoda. "Iya, Sayang? Kamu ngerengek begini, aku jadi makin gemas.""Aku serius, loh! Sebal, deh!" Fanie menggembungkan pipinya, lalu mendorong bahu pria itu dengan manja.Tanpa mereka sadari, seseorang sedang mengintai dari balik tirai kegelapan. Seorang gadis, dengan tangan bergetar, menggenggam erat ponselnya yang tengah merekam setiap kata yang terucap di dalam ruangan itu. Dia telah membayar staf hotel demi menyelinap masuk dan membuktikan pengkhianatan yang selama ini hanya menjadi kecurigaan dalam hatinya."Kakak bertunangan dengan Jessy besok!" Fanie mendesah kecewa, bibirnya mengerucut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

02. Rencana Jahat

Hotel Crown, Pusat Kota B, Negara B."Siapa yang mau denganmu jika bukan karena warisan keluargamu, hah?!" Gio menyeringai penuh ejekan, matanya menatap Jessy seolah ia tak lebih dari sekadar barang.Plak!Sebuah tamparan keras melayang ke pipi Gio, meninggalkan jejak kemerahan di kulitnya. Jessy berdiri dengan napas memburu, dadanya naik turun menahan amarah yang hampir meledak."Jessy!" pekik Stefanie, segera meraih lengan Gio, mencoba melindungi pria yang baru saja menampar harga dirinya sendiri. "Kamu nggak perlu sekasar ini sama Kak Gio!"Jessy menatapnya nanar, mata yang semula penuh kesedihan kini berubah tajam. "Ini salahku?!" Ia menghela napas panjang, menekan perasaan sakit yang berkecamuk. "Stefanie Aleister, aku sudah menganggapmu saudaraku sendiri. Aku percaya padamu lebih dari siapa pun. Tapi ini balasanmu? Kamu mencuri yang bukan hakmu!"Fanie mendengus, amarahnya memuncak. "Mencuri?! Aku nggak mencuri apa pun, Jesselyn Wang! Justru aku memperjuangkan hakku!" Ia maju sel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

03. Still Alive

Dua Tahun KemudianVilla Luxury Palace, Kota B, Negara B“Aaarrghh!”Jesselyn Wang terbangun dengan napas tersengal, tubuhnya dibasahi peluh yang bercucuran. Mimpi buruk itu lagi! Bayangan pengkhianatan yang menghancurkan hidupnya kembali menghantui malamnya. Dengan kedua tangan yang masih gemetar, ia meremas sprei putih yang berantakan.Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya, mencoba mengendalikan detak jantungnya yang berpacu cepat. Setelah beberapa tarikan napas, ia menatap lurus ke depan, matanya yang tajam kini penuh dengan tekad.“Stefanie… Georgio Lin… Kalian pikir karma tidak akan datang menghampiri?” bibirnya melengkung membentuk senyum dingin. “Bersiaplah, karena aku akan menagih semua perbuatan yang telah kalian lakukan padaku.”Jessy bangkit dari tempat tidur, melangkah ke kamar mandi dengan gerakan tenang namun penuh keyakinan. Setelah menyelesaikan rutinitas paginya yang terasa semakin hambar dan monoton, sebuah notifikasi masuk ke ponselnya. Ia meraih perangkat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

04. Mengambil Keputusan

Tok— Tok—“Masuk!”Selalu seperti ini... Setiap kali akan bertatap muka dengan suaminya, Jessy seolah seperti hendak menemui seorang Presiden. Dadanya berdegup kencang, telapak tangannya dingin. Aura di dalam ruangan ini selalu sama seolah terhalang kabut dingin yang mencekam. Napasnya tertahan sebelum akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk. “Selamat siang, Tuan. Saya datang untuk melapor…”Pria itu tetap acuh, bahkan sedikit pun tak sudi melayangkan pandang ke arahnya. Hanya satu suara singkat yang keluar dari bibirnya. “Hm.”‘Aduh! Dia masih sama, dingin seperti kulkas seratus pintu! Tapi… untung dia ganteng~’Jessy sudah sangat mengenal perangai suaminya yang hanya sebatas status di atas kertas. Dia melangkah mendekat, menyerahkan berkas hasil kinerjanya. Di saat seperti inilah, ia selalu menyempatkan diri mencuri pandang. Bagaimana mungkin pria ini begitu sempurna? Ketampanannya berada di atas rata-rata. Bahkan mantan tunangannya dulu? Tak ada apa-apanya dibanding sosok pria di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

05. Sakit Hati

Jessy menelan ludah, pikirannya berputar cepat mencari celah. "Aku tahu, setiap keputusan pasti membawa risiko.""Selama dua tahun ini, aku telah belajar dan mempersiapkan diri. Sekarang waktunya. Aku memiliki dua puluh persen saham dalam grup yang diwariskan Papa. Grup Lin hanya memiliki tiga puluh persen, sedangkan Anda—"Jessy menghentikan kalimatnya tepat saat Yoshi berbalik, menatapnya dengan seringai samar, seolah menikmati situasi ini. Ada kilatan kepuasan di matanya, sesuatu yang membuat jantung Jessy berdetak lebih kencang. Yoshi meletakkan gelas winenya dengan tenang di nakas sebelum berjalan mendekat. Langkahnya mantap, auranya mengintimidasi."Aku adalah seorang pebisnis, Jessy." Suaranya rendah, nyaris seperti bisikan yang dingin. "Tidak ada satu pun pebisnis di dunia ini yang rela menyerahkan bisnisnya untuk merugi."Jemarinya terangkat, mengangkat dagu Jessy dengan lembut namun otoritatif. Napas Jessy tercekat, aroma wine yang samar bercampur dengan hawa dingin yang meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

06. Mimpi Buruk

Flashback dua tahun yang lalu…Skyline Dome Club, Kota B.Jessy meneguk wine di tangannya hingga tandas, tanpa menyadari bahwa bartender yang memberikannya minuman telah mencampurkan zat terlarang ke dalamnya. Zat itu—Afrodisiak dalam dosis tinggi—adalah bagian dari rencana busuk Stefanie untuk mencelakainya. Bartender itu hanya perlu memberi kode, dan rekan-rekannya yang menunggu akan segera menyeret Jessy ke dalam perangkap.Bruk!“Nona, Anda baik-baik saja?”“Ugh… Kepalaku…” Jessy memegang pelipisnya erat. Dunia di sekitarnya terasa berputar, napasnya berat, dan tubuhnya mulai terasa panas dengan cara yang aneh.“Oh, Anda sepertinya butuh tempat istirahat,” ujar seorang pria berwajah licik dengan seringai puas. Dia meraih lengan Jessy, memapahnya menuju salah satu kamar yang tersedia di klub.Namun, di sisi lain klub malam itu, sebuah organisasi hitam tengah menjalankan misi kejahatan mereka.“Sialan!” pekik seorang pria bertubuh tegap. Tangannya mengepal marah. “Aku kehilangan jeja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

07. Kontrak Pernikahan

Dengan bantuan sistem canggihnya, Yoshi berhasil menyelamatkan diri bersama Jessy dari ledakan di malam naas itu. Ledakan yang terjadi bukanlah kebetulan, Yoshi sudha bisa memprediksi bahwa musuh telah memasang bom sebagai jebakan setelah mengetahui keberadaannya di sana, tepat saat ia lengah bersama seorang gadis yang dikirim untuk menjeratnya."Uugh..."Jessy menggeliat pelan, tubuhnya terasa nyeri di setiap inci. "Kenapa seluruh badanku terasa sakit begini...?""Akhirnya bangun juga."Suara berat dan dalam itu membuat Jessy tersentak. Kepalanya berputar cepat, dan pandangannya langsung bertemu dengan sosok pria yang tengah mematikan rokoknya, tatapannya tajam dan penuh dominasi."Aaaarrgh!"Jessy menjerit histeris. Ketakutan dan kesadaran yang datang bersamaan membuatnya panik. Tubuhnya yang tak tertutup kain apa pun, serta kehadiran pria asing dengan dada polos di depannya, hanya membawa satu kesimpulan mengerikan ke dalam pikirannya.Tanpa pikir panjang, air matanya langsung melun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

08. Menagih Janji

“Aku tidak tahu!” Yoshi berkelakar, matanya berkilat jahil saat melihat istrinya yang sedang merajuk. Di luar, ia dikenal sebagai pria dingin dan kejam, tetapi siapa sangka, di hadapan istri kecilnya, sisi lembutnya selalu muncul.“Ah, sebal!” Jessy mengerucutkan bibir, bangkit dan memukul dada bidang suaminya yang menggoda. Namun, raut wajahnya segera berubah serius. “Apa benar Grup Lin akan mengakuisisi Grup Wang?”“Kamu masih memikirkannya?” Yoshi mengusap wajah cantik istrinya dengan lembut.“Tentu saja,” jawab Jessy lirih, menunduk tanpa berani menatap suaminya.“Aku tidak pernah berbohong, bukan? Minggu depan mereka akan meresmikannya dalam rapat pemegang saham.”Jessy menelan ludah, tangannya mengepal. “Lalu, mana janjimu?”“Hm?” Yoshi pura-pura tidak mengerti.“Kau bilang aku boleh mengajukan permintaan saat menerima pernikahan kontrak kita!” tutur Jessy masih merasakan sesak.“Oh…” Yoshi terkekeh, tetap terlihat santai meski Jessy sedang gelisah. “Kalau aku membantumu dan meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya

09. Menggoda

Ruang Kerja Kepala Divisi Pemasaran.“Siang, Bos!” sambut Karin di depan Jessy yang sepagi ini berwajah muram. “Acieee, abis garap lahan kering ya?”Plaaak!“Aduh, sakit!”Karin menggosok kepalanya, Jessy memukul asistennya dengan sling bag miliknya. Setelah itu, Jessy tidak peduli dan berjalan menuju kursi kebesarannya.“Pantas saja ijin setengah hari kemarin. Eh, sekarang malah masuk siang! Kenapa gak sekalian cuti full aja sih! Biar lancar anu-anunya~”Jessy menoleh sejenak kemudian mengabaikan ocehan asistennya yang selalu senang menggodanya. Tak lama Jessy seperti mengingat sesuatu. ‘Tunggu, semalam aku lupa apa dia sepakat atau belum atas janjinya?’Gadis itu masih belum tenang pasal perusahaan keluarganya yang akan di akuisisi oleh keluarga mantan calon suaminya itu. “Apa ada pekerjaan lain?”“Nih! Berkas yang perlu anda tanda tangani untuk perencanaan penjualan tiga bulan kedepan!”Karin menaruh beberapa berkas diatas meja kerja atasannya. Jessy mengangguk mengerti dan mengisy
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya

10. Gugup

“Sayang, mesum!” Jessy beringsut mundur dan menutup tubuh bagian depan dengan kedua tangannya. “Heh,” Yoshi terkekeh sejenak kemudian menunjukan raut wajah seriusnya. “Kamu mencariku pasti ada sesuatu? Apa lagi yang kamu inginkan, hm?” Jessy menelan ludahnya sendiri, dia kembali gugup setiap kali suaminya dalam mode serius. “Aku hanya ingin memastikan kamu menyetujui perjanjian kita semalam.” “Kamu sungguh pantang menyerah, ya!” “Sure…” Jessy menatap Yoshi penuh harap, pria itu begitu menyukai wajah cantik dan teduh istrinya, seolah menemukan kenyamanan yang tidak pernah ditemuinya dari wanita manapun selain Ibunya. “Minggu depan, kamu bisa datang ke Grup Lin. Kamu berhak mengetahui jalannya rapat, kamu jangan takut, kamu adalah salah satu pemegang saham.” Jessy masih menunjukkan raut wajah sendu dan ragu membuat Yoshi mengerutkan keningnya. “Aku– Bagaimana jika aku ditolak disana?” Jessy mengungkapkan kegelisahan hatinya selama ini. “Apa Sayang akan menemaniku, menjadi dewa peno
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status