Waah... Sudah sepuluh Bab karya ini bisa kalian baca. Adakah yang penasaran dengan visual mereka? Jika ada, kalian bisa kunjungi laman instagram othor ya di @sayang_aku_gak_ Othor sudah mempublish visual Jessy dan Kiyoshi :) Terima kasih sudah mampir, saranghaeyo :)
Kiyoshi Kaviandra adalah putra ketiga pasangan tuan besar Keenan Kaviandra beserta istrinya Farah Lee. Kiyoshi memiliki dua kakak, satu kakak tertua bernama Keano Kaviandra, adapun kakak perempuannya bernama Greicillia Kaviandra. Dia juga memiliki tiga keponakan, dua diantaranya memiliki jarak usia yang dekat dan satu lagi masih berusia lima tahun. Keponakan terdekatnya adalah Michell Kaviandra dan Micheilla Kaviandra, kakak beradik kembar, putra dan putri Keano Kaviandra dengan istrinya Fellycia Park. Sedangkan anggota keluarga yang paling kecil bernama Alreschander Adamson, putra sulung dari kakak kedua Yoshi, Greicillia dengan suaminya Jade Adamson.Sekilas mengenai Klan Kaviandra Kedua, tuan besar Keenan Kaviandra atau lebih dikenal dengan sebutan Mr. K adalah putra sulung dari tetua Kaviandra. Dia mendirikan perusahaan besar KTech atau Kaviandra Technology, beliau juga meneruskan bisnis keluarga dalam nama besar KGroup. Setelah tetua Kaviandra lengser, tuan besar Keenan menggabun
“Uncle!” Micheilla bangkit dan mendekat merangkulkan tangannya di tangan paman kecilnya. “Kalau Uncle tidak menemukan wanita yang pantas, Uncle sama Cheilla aja yaaa~” “Ya!” Yoshi tersenyum dan mengecup kening keponakannya. “Heiii!” Farah menyela dan tidak menyukai sikap keduanya. “Sudah cukup rumor keluarga kita ini, jangan kalian tambah lagi!” Semua orang kembali terkekeh, Al meminta untuk diturunkan dari pangkuan tuan besar, lalu dia berlari menuju paman kecilnya. “Uncleee~ Al rindu!” “Hai, Baby~ Uncle juga rinduuu~” Yoshi bersimpuh dan mencubit lemah hidung keponakan kecil menggemaskannya. Tak lama kemudian, semua anggota keluarga duduk di tempatnya masing-masing. Mereka melanjutkan perbincangan secara random sekaligus menyantap kudapan yang sudah terhidang seluruhnya di meja makan. “Uncle!” seru Cheilla memecah kesunyian. “Ya?” Yoshi mendongak menunjukan raut wajah kebingungannya di depan Cheilla. “Dengar-dengar sudah beberapa waktu Uncle sering ke Negara B, ya?” “Uhhuukk
Tuan Lin terbelalak seketika mendengar dan melihat bagaimana gadis kecil dihadapannya begitu berani dan lantang menyatakan keinginannya. Lain hal dengan Georgio Lin yang justru semakin terpikat dengan Jessy yang seperti orang baru di matanya.“Ah... I-tu–” Tuan Lin mulai gelagapan, dia tidak memiliki persiapan akan kedatangan Jessy saat ini. Seluruh peserta rapat saling menoleh dan berbisik membuat keadaan semakin ricuh.‘Bagaimana ini? Kenapa dia tiba-tiba datang tepat saat aku ingin mengakuisisi perusahaannya. Apa mungkin selama ini Jessy menyembunyikan dirinya demi hari ini?’ batin tuan Lin semakin bergejolak menatap tajam keponakan jauhnya.“Jessy, bukan begitu— Kamu mana mengerti dengan kondisi perusahaan. Justru, Paman melakukan hal ini demi kebaikan perusahaan yang ditinggalkan oleh Wang!” Tuan Lin mencoba tenang dan memberi penjelasan sesederhana mungkin agar Jessy mengerti.“Heh, kebaikan yang mana, Paman?” Jessy tak gentar, dia semakin terlihat mengolok pamannya di hadapan b
“Apa pantas seorang pria menampar seorang wanita di hadapan banyak orang?”Gio yang baru saja menampar mantan tunangannya menoleh dengan perasaan tak menentu. Dia mendapatkan tatapan maut dari salah satu orang yang berpengaruh di jagat dunia bisnis, bahkan pria besar itu juga merupakan orang penting di dalam Grup Lin dan Wang. Gio menelan ludah serat, tubuhnya bahkan merasakan udara dingin yang tiba-tiba menyusup ke dalam pori-pori kulitnya.“T-tuan, Yoshi!” Tuan Lin segera mengambil tindakan dan menyelamatkan reputasi putranya dan grup miliknya tentu saja. “M-maafkan atas kekacauan yang tidak seharusnya anda lihat saat ini…” Tuan Lin terus menundukkan tubuhnya mengharap sedikit perhatian dari satu-satunya pemegang saham tertinggi disana.Gio yang panik ikut serta menundukkan tubuhnya dan mengutarakan permintaan maafnya. “Ma-afkan keteledoran saya, semua karena emosi saya yang terpancing begitu saja… Mohon pengertiannya—”Jessy kembali menoleh pria yang pantas disebut pecundang. Seten
Ketua Lin juga putranya masih tidak bergerak dari ruang meeting yang hanya tersisa mereka berdua saja.“Papa tidak menyangka, Jessy kembali dan mengacaukan hari baik kita!” Tuan Lin berucap kesal berkacak pinggang di depan putranya.“Lalu, apa yang akan kita lakukan kedepannya, Pah?” Gio ikut cemas dan merasa tidak tenang.‘Sepertinya Jessy memiliki hubungan khusus dengan Tuan Muda Kaviandra Keempat, apa mungkin gadis itu menggoda Tuan Yoshi dan meminta perlindungan padanya? Huh, sungguh merepotkan!’ Tuan Lin menerawang jauh mencari jawaban atas rasa penasarannya.“Sebaiknya kita jangan gegabah! Jessy tengah beruntung… Tuan Yoshi berada di pihaknya! Lain kali, kita akan pikirkan cara untuk menjebak gadis kurang ajar itu!” Tuan Lin mengucapkan jawaban sementara dari kegagalan mereka hari ini.Gio sendiri justru tengah berpikir yang bukan-bukan, melihat perubahan yang cukup besar pada diri Jessy. Pria itu merasa bergairah untuk kembali merajut asa dengan mantan tunangan yang diselingkuh
“Bagaimana, jika aku ternyata menyukaimu?”Pertanyaan tiba-tiba yang keluar dari mulut mungil istrinya membuat Yoshi mengembangkan senyuman tampan di wajah rupawannya.“Itu urusanmu, bukan urusanku!” sahut Yoshi datar.Mendadak perasaan berbunga sebelumnya, kembali tandus dalam jiwa Jessy saat ini.“Apa kamu lupa? Kita hanya sedang mengambil keuntungan dalam kontrak kerja sama kita!” Yoshi menggigit cuping telinga istrinya tanpa melukainya. Jessy melenguh perlahan dan sekuat tenaga menahan rintihan. “Aku cukup puas dengan pelayananmu sebagai istriku, sedangkan kamu— aku sudah membantumu mendapatkan Grup Wang-mu kembali!”“Jangan berharap lebih padaku, aku sudah mengatakan sebelumnya, bukan? Diantara kita— jangan pernah ada perasaan saling jatuh cinta!”Sakit rasanya mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut Yoshi saat ini. Lidah memang tidak bertulang. Tapi, ucapan yang keluar terasa seperti sembilu bagi Jessy. Dia tidak lagi ingin memperpanjang pembahasan.“Heh– aku lupa… Aku h
Hari ini Jessy dan Yoshi berangkat bekerja bersama, Jessy sempat mengeluh dan mengkhawatirkan rumor yang mungkin akan muncul setelah keduanya kedapatan datang bersama. Sayangnya, Yoshi tidak peduli, pria arogan itu tetap saja memaksa istrinya untuk pergi bersama. Semakin lama, sikap Yoshi semakin membuat Jessy dilema.“Uncle~”Yoshi mendongak cepat menatap ke arah asal suara. “Cheilla? Ngapain kamu kesini?”Saat tengah bekerja, Yoshi dikejutkan dengan kedatangan salah satu keponakan kesayangannya.“Issh, bukannya sambut aku, malah keliatan kayak gak suka aku kesini!”Keponakan Yoshi itu merutuk cepat dan tanpa basa-basi duduk di pangkuan Yoshi yang tengah berkutat dengan berkasnya.“Cheillaaa~” Yoshi berbalik protes pada keponakan kesayangannya.“Uncle jahaaat!”“Aku jahat gimana coba?” rutuk Yoshi setengah kesal. “Bagaimana bisa kamu seperti ini di kantor!” Yoshi mendadak risih dengan kelakuan manja keponakannya.“Uncle tidak biasanya menolakku!” Cheilla bersedekap tangan menunjukan
“Memangnya kenapa? Selama ini kita selalu saling membantu satu sama lain. Apa sekarang Uncle memiliki seseorang yang membuat Uncle takut untuk membantuku?”Yoshi mendadak diam, sekilas dia bisa melihat sekelebat refleksi wajah istrinya. “Tidak, Uncle hanya tidak suka berpura-pura dan bertingkah konyol hanya karena ingin memutuskan perjodohan kamu saja.”“Ya sudah– toh ini tidak akan lama, jika pria itu pintar, dia pasti mengerti dan dia tidak akan lagi menggangguku!” Cheilla mengembangkan senyuman dan bangkit dari kursinya. Gadis itu kini mulai berani kembali duduk di pangkuan paman kecilnya. “Satu hal lagi, Uncle tidak boleh memiliki wanita lain selain aku!”Mendadak Yoshi menelan ludahnya serat atas tindakan Cheilla yang makin kesini makin kesitu. Gadis itu merangkulkan kedua tangan di bahu pamannya, berkata lirih menunjukan sikap melebihi hubungan paman dan keponakan.“Oke… Oke… Sekarang, kesayangan Uncle– kamu turun dan duduk patuh di sofa ya… Uncle banyak kerjaan!” Yoshi segera m
“Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah
Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa
Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat
Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag
Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba
Rasanya jantung Yoshi lepas dari tempatnya, denyut jantungnya berpacu lebih dari sekedar dua kali lipat saat ini. Pria itu tidak sedikit pun mengeluarkan kata melewati bibirnya. Tubuhnya terasa lemas, dia sampai tidak bisa menyela satu katapun yang keluar dari mulut ayahnya. Pria itu juga tengah berjaga-jaga, selama ayahnya tidak jelas dengan maksud dan tujuan kedatangannya, Yoshi hanya bisa pura-pura tidak mengetahuinya.Keenan telah selesai menyesap rokok herbal miliknya. Dia mematikan di atas nampan wine di atas nakas disamping tubuhnya. Dengan cepat pria itu mengubah kembali mode ruangan menjadi mode pintar.“Activated!”Seluruh ruangan menjadi gelap, beberapa panel pintar juga hologram berterbangan mengitari mereka. Keenan membuka dokumen yang dibutuhkan dan menunjukkannya pada Yoshi. “Apa kamu belum tahu bahwa Kakakmu sudah mencium kelakuanmu di pasar gelap?”Yoshi kembali menunduk, rasanya hari ini keberaniannya tertinggal di rumah istrinya. Dari awal ayahnya datang, rasanya di
Keesokan harinya…Jessy kembali menjalani harinya seperti seorang single person disaat suaminya kembali ke negaranya. Dengan semangat Jessy menuju kantor barunya, hari ini Karin sudah resmi membantu di Grup Wang sebagai sekretaris juga asisten khususnya.Jessy melambatkan langkah kaki saat memasuki lobby yang kini terlihat dikerumuni beberapa staf grup Wang. “Ada apa? Tumben banget sepagi ini ada keributan?”“Jesselyn Wang! Keluar kamu!!”Jessy tersenyum kecut dengan kedatangan tamu yang paling tidak ingin ditemuinya. ‘Gak laki, gak bini sama gilanya!’“Aku acungi seribu jempol untuk keberanianmu merusuh di kantor orang sepagi ini!” Jessy mendekat bersedekap tangan menatap sinis mantan sahabat busuknya. “Kamu sudah mengganggu pekerjaan orang!”“Ups, kamu kan pengangguran— mana paham sama kesibukan pekerja di pagi hari mereka!” Jessy terus mencerca tanpa ingin berhenti, rasanya seluruh kebenciannya ingin diluapkan saat ini juga.“Cih! Lagakmu sok sekali!” Fanie ikut bersedekap tangan t
Beberapa jam kemudian…Jessy tengah bersiap keluar ruangan, hari ini dia merasa sudah cukup belajar mengetahui kondisi perusahaan milik keluarganya.Tok— Tok—“Masuk!”Tanpa menoleh siapa yang datang, Jessy mempersilahkan orang asing itu memasuki ruangan. Dia sendiri tengah sibuk mematikan seluruh gadget pintarnya bersiap pulang ke kediaman miliknya.“Jessy!”Debar jantung Jessy berdetak kencang tak karuan saat mendengar suara orang yang sangat dikenal dan sangat ingin dihindarinya. “Ada apa kamu kesini?”Gio terlihat menyeringai menatap Jessy dengan tatapan terpesonanya. Dia mengabaikan pertanyaan Jessy sebelumnya. Pria itu terus berjalan dan menarik kursi di hadapan Jessy yang terlihat menahan amarahnya.“Apa aku tidak boleh mampir dan melihat keadaanmu?” Gio mengembangkan senyuman tampannya. Dia berharap masih bisa menggoda gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama tiga tahun sebelumnya.“Aku tidak punya urusan denganmu!” balas Jessy ketus bersedekap tangan.“Kamu jangan dingin gi
“Aku meninggalkan Bei Yin untuk membantumu disini!” Yoshi menyesap kopinya dan mulai menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan istrinya.Terlihat Jessy menekuk wajahnya dengan ucapan suaminya. “Kenapa harus dia sih?”“Kenapa?” Yoshi menoleh dan menatap Jessy nyalang meminta sebuah penjelasan.“Dia sama Sayang apa bedanya, sama-sama dingin, sama-sama tidak berbelas kasih! Masih mending kalau Sayang aja yang ajarin aku, yaaa— pleaseee!!” Jessy merengek tidak menyukai pengaturan suaminya.Yoshi terkekeh melihat tingkah istrinya yang selalu terlihat menggemaskan jika hanya berdua saja. “Kamu tahu sendiri, betapa sibuknya aku saat ini!”Jessy tersipu dan menundukkan wajah mendengar jawaban lembut suaminya. “Tapi– asisten Sayang itu terlalu dingin, dia sepertinya tidak menyukaiku!”“Aku bisa sendiri, aku sudah lebih pintar saat ini, aku juga membawa Karin!” Jessy mengedip-ngedipkan matanya berulang kali dan terakhir menunjukkan puppy eyes-nya menggemaskan.“Uuhhuukk!” Yoshi tersedak ludah