Waktu bergulir dengan sangat cepat, tak terasa hari sudah menjelang malam. Di ruang Presdir KGTech, Cheilla merentangkan tangannya. Dia juga membawa pekerjaan dan menyelesaikannya disana. “Uncleee!”Gadis itu dengan cepat merengek dan mendekati pamannya. “Ayo kita pulang dan bersiap!”“Hm…” Yoshi masih tetap sibuk dengan laptop dan berkasnya, dia bahkan tidak sempat menatap keponakannya itu.“Uncle!!” Cheilla yang manja itu tidak suka mendapatkan perlakuan dingin dari keluarganya. Yoshi tersentak dan mendongak menatap Cheilla yang sudah berkacak pinggang di hadapannya. “Jangan pernah bersikap dingin di hadapanku!”Yoshi menundukan wajah dan terkekeh kemudian. “Kamu lagi datang bulan, ya?”Cheilla hanya mencebik lirih kemudian dia menatap ponselnya. “Malam ini kita akan pergi menuju Restoran xxx. Mami bilang pria itu ada disana!”“Haish!” Yoshi membuang nafas sangat panjang menunjukan dia begitu terpaksa saat ini. Cheilla begitu senang dan menjulurkan lidahnya, dengan cepat gadis itu m
Restoran xxx, pusat kota B.Jessy dan juga teman sekaligus asisten pribadinya sudah tiba di restoran yang mereka pilih sebelumnya. Tanpa Jessy duga, suaminya juga ternyata memilih resto yang sama.“Ck, aku sebenarnya tidak ingin mengatakan bahwa jodoh itu selalu bertemu!” cibir Karin pada Jessy setelah melihat keberadaan Yoshi dengan keponakannya. “Tapi– bagaimana bisa semua ini terlihat begitu kebetulan yang seolah terencana!”“Heh,” helaan nafas Jessy membuat Karin menatapnya dengan ekspresi kebingungan.“Apa perasaanmu sebagai istrinya, melihat suami bersama wanita lain dengan mesra seperti itu?” Karin tetaplah Karin, dia paling senang menggoda sahabatnya, terlepas apa godaannya itu menyakitkan atau tidak.“Biasa saja!” Jessy menyuap makanannya dengan susah payah agar tidak mencurigakan.“Hi ilih! Aku tahu kamu sedang berbohong! Hahaha…” Karin kembali tergelak dengan kebohongan Jessy yang jelas terbaca di netranya.“Sebal! Aku malas traktir jadinya!” rutuk Jessy mengancam sahabatny
Kedua pria dewasa itu saling berjabat tangan. Qi menatap lekat ke arah Yoshi, terlihat keduanya seolah tengah menabur api di lahan kering. Baik Qi juga Yoshi, mereka saling tatap dengan sorot mata yang tajam. Aura yang terasa di sekitar semakin membuat tengkuk leher dan punggung kita merinding saat ini juga. Memang benar, keduanya belum pernah bertatapan secara langsung seperti sekarang, wajar jika keduanya tidak saling mengenal dekat.Micheilla Kaviandra adalah putri kedua pasangan Keano Kaviandra dengan Fellycia Park, juga cucu kedua dari Tuan Besar Keenan. Dia memiliki saudara kembar yang tak lain kakaknya, Michell Kaviandra. Micheilla juga merupakan founder dari perusahaan besar MK. Ltd yang bergerak di bidang fashion. Selain itu, Cheilla juga diberi kuasa tambahan mengelola KGroup non teknologi atau lebih dikenal dengan sebutan KGrup Sektor K, dimana kawasan tersebut merupakan pusat manufacturing KGrup yang memonopoli pasar dari bahan baku hingga bahan jadi.Bo Qi Tan sendiri mer
Taman kota, Kota B.Jessy dan sahabatnya memang keluar restoran lebih dulu dari Yoshi. Tanpa diduga sebelumnya, Karin menerima panggilan dari kekasihnya. Itu alasannya saat ini Jessy berada di taman sendirian. Wanita itu tengah menikmati pemandangan yang gemerlap dengan lampu yang menerangi kota, biasnya terefleksi dengan indah di permukaan air sungai di hadapannya. Tanpa ingin melakukan apapun, Jessy hanya senang melihat pemandangan cantik di depan matanya.“Ternyata kamu disini!”Jessy menoleh segera ke arah suara yang sangat dikenalnya. “Sayang?”Wajahnya terlihat menjelaskan betapa terkejutnya dia atas kedatangan suaminya yang bak jelangkung itu.“Terkejut, hah?” Yoshi mendekat dengan wajah merah padamnya. “Mengapa kamu tidak bisa aku hubungi?!” Emosi Yoshi semakin menjadi, sedangkan istrinya dalam mode freeze dan kebingungan saat ini.“Oh, ya?” Jessy lekas tersadar dan memeriksa ponselnya. “Ah–” Jessy terlihat bodoh, dia menunjukan sederet gigi putih rapinya di depan Yoshi. “Pons
Kediaman Besar Adyatama Kedua.Di waktu yang sama, Qi yang tengah merasa sangat kesal, dia memekik memanggil seseorang di sebuah kediaman besar. “Lunaaa!”Seorang wanita yang sudah tidak muda, tapi tetap cantik paripurna keluar dari sarangnya. Wanita itu berkacak pinggang di depan kakak sepupunya. “Ngapain lu kesini? Berisik pula, gak sopan!!”“Kamu yang tidak memiliki kesopanan pada Kakakmu!” cibir Qi kesal menunggu adik sepupu kesayangannya di bawah tangga.“Makan cakue pake sambel tomat!”“Cakeeep!”“Gue bodo amat!”“Bangcaaad!”Qi menjitak kepala Luna, wanita itu terkekeh dan membawa tamunya ke ruang tengah.“Mana suamimu?”“Kamu datang cuma mau cari suamiku?”“Enggak juga sih– kamu tahu gak?”“Enggak!”Ingin rasanya Qi memasukkan Luna ke dalam karung dan menghanyutkannya ke Samudera Hindia dan hipotermia di lautan Antartika.“Barusan aku ketemu wanita dari Kaviandra Klan,” sambung Qi duduk di sofa setelah mereka sampai di ruang keluarga. “Uncle bilang dia ingin menggabungkan peru
Villa Luxury Palace, kota B.Setelah pergumulan panas sebelumnya, kedua pasutri itu tengah berbaring saling memeluk. Yoshi masih memeluk erat istrinya dari belakang, kelopak matanya terasa berat, dia terpejam bersiap menyulam ke alam mimpinya, sampai ucapan Jessy kembali menyadarkannya.“Terima kasih!”Yoshi kembali membuka matanya menatap hangat istrinya yang tengah memainkan jemari lentik di tangannya yang besar. “Untuk apa?”Tak lama Jessy mendongak menunjukan senyum cantik dan lembutnya, seketika debar jantung Yoshi berpacu dengan cepat. Semburat rona merah terpetakan jelas di wajahnya yang lelah. Yoshi mengalihkan pandangan sejenak, jangan sampai Jessy mengetahui tingkah konyolnya saat ini.“Untuk segalanya…” Jessy berubah sendu. “Jika bukan Sayang yang menolongku saat itu– aku tidak tahu, apa aku masih hidup dan apa aku masih bisa menikmati waktuku seperti sekarang?”Yoshi tersenyum tipis dan menarik tubuh istrinya dalam dekapannya. Harum tubuh serta parfum khas Yoshi membuat Je
“Aku meninggalkan Bei Yin untuk membantumu disini!” Yoshi menyesap kopinya dan mulai menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan istrinya.Terlihat Jessy menekuk wajahnya dengan ucapan suaminya. “Kenapa harus dia sih?”“Kenapa?” Yoshi menoleh dan menatap Jessy nyalang meminta sebuah penjelasan.“Dia sama Sayang apa bedanya, sama-sama dingin, sama-sama tidak berbelas kasih! Masih mending kalau Sayang aja yang ajarin aku, yaaa— pleaseee!!” Jessy merengek tidak menyukai pengaturan suaminya.Yoshi terkekeh melihat tingkah istrinya yang selalu terlihat menggemaskan jika hanya berdua saja. “Kamu tahu sendiri, betapa sibuknya aku saat ini!”Jessy tersipu dan menundukkan wajah mendengar jawaban lembut suaminya. “Tapi– asisten Sayang itu terlalu dingin, dia sepertinya tidak menyukaiku!”“Aku bisa sendiri, aku sudah lebih pintar saat ini, aku juga membawa Karin!” Jessy mengedip-ngedipkan matanya berulang kali dan terakhir menunjukkan puppy eyes-nya menggemaskan.“Uuhhuukk!” Yoshi tersedak ludah
Beberapa jam kemudian…Jessy tengah bersiap keluar ruangan, hari ini dia merasa sudah cukup belajar mengetahui kondisi perusahaan milik keluarganya.Tok— Tok—“Masuk!”Tanpa menoleh siapa yang datang, Jessy mempersilahkan orang asing itu memasuki ruangan. Dia sendiri tengah sibuk mematikan seluruh gadget pintarnya bersiap pulang ke kediaman miliknya.“Jessy!”Debar jantung Jessy berdetak kencang tak karuan saat mendengar suara orang yang sangat dikenal dan sangat ingin dihindarinya. “Ada apa kamu kesini?”Gio terlihat menyeringai menatap Jessy dengan tatapan terpesonanya. Dia mengabaikan pertanyaan Jessy sebelumnya. Pria itu terus berjalan dan menarik kursi di hadapan Jessy yang terlihat menahan amarahnya.“Apa aku tidak boleh mampir dan melihat keadaanmu?” Gio mengembangkan senyuman tampannya. Dia berharap masih bisa menggoda gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama tiga tahun sebelumnya.“Aku tidak punya urusan denganmu!” balas Jessy ketus bersedekap tangan.“Kamu jangan dingin gi
“Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah
Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa
Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat
Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag
Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba
Rasanya jantung Yoshi lepas dari tempatnya, denyut jantungnya berpacu lebih dari sekedar dua kali lipat saat ini. Pria itu tidak sedikit pun mengeluarkan kata melewati bibirnya. Tubuhnya terasa lemas, dia sampai tidak bisa menyela satu katapun yang keluar dari mulut ayahnya. Pria itu juga tengah berjaga-jaga, selama ayahnya tidak jelas dengan maksud dan tujuan kedatangannya, Yoshi hanya bisa pura-pura tidak mengetahuinya.Keenan telah selesai menyesap rokok herbal miliknya. Dia mematikan di atas nampan wine di atas nakas disamping tubuhnya. Dengan cepat pria itu mengubah kembali mode ruangan menjadi mode pintar.“Activated!”Seluruh ruangan menjadi gelap, beberapa panel pintar juga hologram berterbangan mengitari mereka. Keenan membuka dokumen yang dibutuhkan dan menunjukkannya pada Yoshi. “Apa kamu belum tahu bahwa Kakakmu sudah mencium kelakuanmu di pasar gelap?”Yoshi kembali menunduk, rasanya hari ini keberaniannya tertinggal di rumah istrinya. Dari awal ayahnya datang, rasanya di
Keesokan harinya…Jessy kembali menjalani harinya seperti seorang single person disaat suaminya kembali ke negaranya. Dengan semangat Jessy menuju kantor barunya, hari ini Karin sudah resmi membantu di Grup Wang sebagai sekretaris juga asisten khususnya.Jessy melambatkan langkah kaki saat memasuki lobby yang kini terlihat dikerumuni beberapa staf grup Wang. “Ada apa? Tumben banget sepagi ini ada keributan?”“Jesselyn Wang! Keluar kamu!!”Jessy tersenyum kecut dengan kedatangan tamu yang paling tidak ingin ditemuinya. ‘Gak laki, gak bini sama gilanya!’“Aku acungi seribu jempol untuk keberanianmu merusuh di kantor orang sepagi ini!” Jessy mendekat bersedekap tangan menatap sinis mantan sahabat busuknya. “Kamu sudah mengganggu pekerjaan orang!”“Ups, kamu kan pengangguran— mana paham sama kesibukan pekerja di pagi hari mereka!” Jessy terus mencerca tanpa ingin berhenti, rasanya seluruh kebenciannya ingin diluapkan saat ini juga.“Cih! Lagakmu sok sekali!” Fanie ikut bersedekap tangan t
Beberapa jam kemudian…Jessy tengah bersiap keluar ruangan, hari ini dia merasa sudah cukup belajar mengetahui kondisi perusahaan milik keluarganya.Tok— Tok—“Masuk!”Tanpa menoleh siapa yang datang, Jessy mempersilahkan orang asing itu memasuki ruangan. Dia sendiri tengah sibuk mematikan seluruh gadget pintarnya bersiap pulang ke kediaman miliknya.“Jessy!”Debar jantung Jessy berdetak kencang tak karuan saat mendengar suara orang yang sangat dikenal dan sangat ingin dihindarinya. “Ada apa kamu kesini?”Gio terlihat menyeringai menatap Jessy dengan tatapan terpesonanya. Dia mengabaikan pertanyaan Jessy sebelumnya. Pria itu terus berjalan dan menarik kursi di hadapan Jessy yang terlihat menahan amarahnya.“Apa aku tidak boleh mampir dan melihat keadaanmu?” Gio mengembangkan senyuman tampannya. Dia berharap masih bisa menggoda gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama tiga tahun sebelumnya.“Aku tidak punya urusan denganmu!” balas Jessy ketus bersedekap tangan.“Kamu jangan dingin gi
“Aku meninggalkan Bei Yin untuk membantumu disini!” Yoshi menyesap kopinya dan mulai menikmati sarapan pagi yang sudah disiapkan istrinya.Terlihat Jessy menekuk wajahnya dengan ucapan suaminya. “Kenapa harus dia sih?”“Kenapa?” Yoshi menoleh dan menatap Jessy nyalang meminta sebuah penjelasan.“Dia sama Sayang apa bedanya, sama-sama dingin, sama-sama tidak berbelas kasih! Masih mending kalau Sayang aja yang ajarin aku, yaaa— pleaseee!!” Jessy merengek tidak menyukai pengaturan suaminya.Yoshi terkekeh melihat tingkah istrinya yang selalu terlihat menggemaskan jika hanya berdua saja. “Kamu tahu sendiri, betapa sibuknya aku saat ini!”Jessy tersipu dan menundukkan wajah mendengar jawaban lembut suaminya. “Tapi– asisten Sayang itu terlalu dingin, dia sepertinya tidak menyukaiku!”“Aku bisa sendiri, aku sudah lebih pintar saat ini, aku juga membawa Karin!” Jessy mengedip-ngedipkan matanya berulang kali dan terakhir menunjukkan puppy eyes-nya menggemaskan.“Uuhhuukk!” Yoshi tersedak ludah