Semua Bab Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia: Bab 11 - Bab 20

33 Bab

11. Klan Kaviandra

Kiyoshi Kaviandra adalah putra ketiga pasangan tuan besar Keenan Kaviandra beserta istrinya Farah Lee. Kiyoshi memiliki dua kakak, satu kakak tertua bernama Keano Kaviandra, adapun kakak perempuannya bernama Greicillia Kaviandra. Dia juga memiliki tiga keponakan, dua diantaranya memiliki jarak usia yang dekat dan satu lagi masih berusia lima tahun. Keponakan terdekatnya adalah Michell Kaviandra dan Micheilla Kaviandra, kakak beradik kembar, putra dan putri Keano Kaviandra dengan istrinya Fellycia Park. Sedangkan anggota keluarga yang paling kecil bernama Alreschander Adamson, putra sulung dari kakak kedua Yoshi, Greicillia dengan suaminya Jade Adamson.Sekilas mengenai Klan Kaviandra Kedua, tuan besar Keenan Kaviandra atau lebih dikenal dengan sebutan Mr. K adalah putra sulung dari tetua Kaviandra. Dia mendirikan perusahaan besar KTech atau Kaviandra Technology, beliau juga meneruskan bisnis keluarga dalam nama besar KGroup. Setelah tetua Kaviandra lengser, tuan besar Keenan menggabun
Baca selengkapnya

12. Mengejutkan Musuh

“Uncle!” Micheilla bangkit dan mendekat merangkulkan tangannya di tangan paman kecilnya. “Kalau Uncle tidak menemukan wanita yang pantas, Uncle sama Cheilla aja yaaa~” “Ya!” Yoshi tersenyum dan mengecup kening keponakannya. “Heiii!” Farah menyela dan tidak menyukai sikap keduanya. “Sudah cukup rumor keluarga kita ini, jangan kalian tambah lagi!” Semua orang kembali terkekeh, Al meminta untuk diturunkan dari pangkuan tuan besar, lalu dia berlari menuju paman kecilnya. “Uncleee~ Al rindu!” “Hai, Baby~ Uncle juga rinduuu~” Yoshi bersimpuh dan mencubit lemah hidung keponakan kecil menggemaskannya. Tak lama kemudian, semua anggota keluarga duduk di tempatnya masing-masing. Mereka melanjutkan perbincangan secara random sekaligus menyantap kudapan yang sudah terhidang seluruhnya di meja makan. “Uncle!” seru Cheilla memecah kesunyian. “Ya?” Yoshi mendongak menunjukan raut wajah kebingungannya di depan Cheilla. “Dengar-dengar sudah beberapa waktu Uncle sering ke Negara B, ya?” “Uhhuukk
Baca selengkapnya

13. Tamparan

Tuan Lin terbelalak seketika mendengar dan melihat bagaimana gadis kecil dihadapannya begitu berani dan lantang menyatakan keinginannya. Lain hal dengan Georgio Lin yang justru semakin terpikat dengan Jessy yang seperti orang baru di matanya.“Ah... I-tu–” Tuan Lin mulai gelagapan, dia tidak memiliki persiapan akan kedatangan Jessy saat ini. Seluruh peserta rapat saling menoleh dan berbisik membuat keadaan semakin ricuh.‘Bagaimana ini? Kenapa dia tiba-tiba datang tepat saat aku ingin mengakuisisi perusahaannya. Apa mungkin selama ini Jessy menyembunyikan dirinya demi hari ini?’ batin tuan Lin semakin bergejolak menatap tajam keponakan jauhnya.“Jessy, bukan begitu— Kamu mana mengerti dengan kondisi perusahaan. Justru, Paman melakukan hal ini demi kebaikan perusahaan yang ditinggalkan oleh Wang!” Tuan Lin mencoba tenang dan memberi penjelasan sesederhana mungkin agar Jessy mengerti.“Heh, kebaikan yang mana, Paman?” Jessy tak gentar, dia semakin terlihat mengolok pamannya di hadapan b
Baca selengkapnya

14. Keputusan Final

“Apa pantas seorang pria menampar seorang wanita di hadapan banyak orang?”Gio yang baru saja menampar mantan tunangannya menoleh dengan perasaan tak menentu. Dia mendapatkan tatapan maut dari salah satu orang yang berpengaruh di jagat dunia bisnis, bahkan pria besar itu juga merupakan orang penting di dalam Grup Lin dan Wang. Gio menelan ludah serat, tubuhnya bahkan merasakan udara dingin yang tiba-tiba menyusup ke dalam pori-pori kulitnya.“T-tuan, Yoshi!” Tuan Lin segera mengambil tindakan dan menyelamatkan reputasi putranya dan grup miliknya tentu saja. “M-maafkan atas kekacauan yang tidak seharusnya anda lihat saat ini…” Tuan Lin terus menundukkan tubuhnya mengharap sedikit perhatian dari satu-satunya pemegang saham tertinggi disana.Gio yang panik ikut serta menundukkan tubuhnya dan mengutarakan permintaan maafnya. “Ma-afkan keteledoran saya, semua karena emosi saya yang terpancing begitu saja… Mohon pengertiannya—”Jessy kembali menoleh pria yang pantas disebut pecundang. Seten
Baca selengkapnya

15. Menyatakan Perasaan

Ketua Lin juga putranya masih tidak bergerak dari ruang meeting yang hanya tersisa mereka berdua saja.“Papa tidak menyangka, Jessy kembali dan mengacaukan hari baik kita!” Tuan Lin berucap kesal berkacak pinggang di depan putranya.“Lalu, apa yang akan kita lakukan kedepannya, Pah?” Gio ikut cemas dan merasa tidak tenang.‘Sepertinya Jessy memiliki hubungan khusus dengan Tuan Muda Kaviandra Keempat, apa mungkin gadis itu menggoda Tuan Yoshi dan meminta perlindungan padanya? Huh, sungguh merepotkan!’ Tuan Lin menerawang jauh mencari jawaban atas rasa penasarannya.“Sebaiknya kita jangan gegabah! Jessy tengah beruntung… Tuan Yoshi berada di pihaknya! Lain kali, kita akan pikirkan cara untuk menjebak gadis kurang ajar itu!” Tuan Lin mengucapkan jawaban sementara dari kegagalan mereka hari ini.Gio sendiri justru tengah berpikir yang bukan-bukan, melihat perubahan yang cukup besar pada diri Jessy. Pria itu merasa bergairah untuk kembali merajut asa dengan mantan tunangan yang diselingkuh
Baca selengkapnya

16. Memadu Kasih

“Bagaimana, jika aku ternyata menyukaimu?”Pertanyaan tiba-tiba yang keluar dari mulut mungil istrinya membuat Yoshi mengembangkan senyuman tampan di wajah rupawannya.“Itu urusanmu, bukan urusanku!” sahut Yoshi datar.Mendadak perasaan berbunga sebelumnya, kembali tandus dalam jiwa Jessy saat ini.“Apa kamu lupa? Kita hanya sedang mengambil keuntungan dalam kontrak kerja sama kita!” Yoshi menggigit cuping telinga istrinya tanpa melukainya. Jessy melenguh perlahan dan sekuat tenaga menahan rintihan. “Aku cukup puas dengan pelayananmu sebagai istriku, sedangkan kamu— aku sudah membantumu mendapatkan Grup Wang-mu kembali!”“Jangan berharap lebih padaku, aku sudah mengatakan sebelumnya, bukan? Diantara kita— jangan pernah ada perasaan saling jatuh cinta!”Sakit rasanya mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut Yoshi saat ini. Lidah memang tidak bertulang. Tapi, ucapan yang keluar terasa seperti sembilu bagi Jessy. Dia tidak lagi ingin memperpanjang pembahasan.“Heh– aku lupa… Aku h
Baca selengkapnya

17. Keponakan Kesayangan

Hari ini Jessy dan Yoshi berangkat bekerja bersama, Jessy sempat mengeluh dan mengkhawatirkan rumor yang mungkin akan muncul setelah keduanya kedapatan datang bersama. Sayangnya, Yoshi tidak peduli, pria arogan itu tetap saja memaksa istrinya untuk pergi bersama. Semakin lama, sikap Yoshi semakin membuat Jessy dilema.“Uncle~”Yoshi mendongak cepat menatap ke arah asal suara. “Cheilla? Ngapain kamu kesini?”Saat tengah bekerja, Yoshi dikejutkan dengan kedatangan salah satu keponakan kesayangannya.“Issh, bukannya sambut aku, malah keliatan kayak gak suka aku kesini!”Keponakan Yoshi itu merutuk cepat dan tanpa basa-basi duduk di pangkuan Yoshi yang tengah berkutat dengan berkasnya.“Cheillaaa~” Yoshi berbalik protes pada keponakan kesayangannya.“Uncle jahaaat!”“Aku jahat gimana coba?” rutuk Yoshi setengah kesal. “Bagaimana bisa kamu seperti ini di kantor!” Yoshi mendadak risih dengan kelakuan manja keponakannya.“Uncle tidak biasanya menolakku!” Cheilla bersedekap tangan menunjukan
Baca selengkapnya

18. Perhatian Yang Salah

“Memangnya kenapa? Selama ini kita selalu saling membantu satu sama lain. Apa sekarang Uncle memiliki seseorang yang membuat Uncle takut untuk membantuku?”Yoshi mendadak diam, sekilas dia bisa melihat sekelebat refleksi wajah istrinya. “Tidak, Uncle hanya tidak suka berpura-pura dan bertingkah konyol hanya karena ingin memutuskan perjodohan kamu saja.”“Ya sudah– toh ini tidak akan lama, jika pria itu pintar, dia pasti mengerti dan dia tidak akan lagi menggangguku!” Cheilla mengembangkan senyuman dan bangkit dari kursinya. Gadis itu kini mulai berani kembali duduk di pangkuan paman kecilnya. “Satu hal lagi, Uncle tidak boleh memiliki wanita lain selain aku!”Mendadak Yoshi menelan ludahnya serat atas tindakan Cheilla yang makin kesini makin kesitu. Gadis itu merangkulkan kedua tangan di bahu pamannya, berkata lirih menunjukan sikap melebihi hubungan paman dan keponakan.“Oke… Oke… Sekarang, kesayangan Uncle– kamu turun dan duduk patuh di sofa ya… Uncle banyak kerjaan!” Yoshi segera m
Baca selengkapnya

19. Kecewa

Waktu bergulir dengan sangat cepat, tak terasa hari sudah menjelang malam. Di ruang Presdir KGTech, Cheilla merentangkan tangannya. Dia juga membawa pekerjaan dan menyelesaikannya disana. “Uncleee!”Gadis itu dengan cepat merengek dan mendekati pamannya. “Ayo kita pulang dan bersiap!”“Hm…” Yoshi masih tetap sibuk dengan laptop dan berkasnya, dia bahkan tidak sempat menatap keponakannya itu.“Uncle!!” Cheilla yang manja itu tidak suka mendapatkan perlakuan dingin dari keluarganya. Yoshi tersentak dan mendongak menatap Cheilla yang sudah berkacak pinggang di hadapannya. “Jangan pernah bersikap dingin di hadapanku!”Yoshi menundukan wajah dan terkekeh kemudian. “Kamu lagi datang bulan, ya?”Cheilla hanya mencebik lirih kemudian dia menatap ponselnya. “Malam ini kita akan pergi menuju Restoran xxx. Mami bilang pria itu ada disana!”“Haish!” Yoshi membuang nafas sangat panjang menunjukan dia begitu terpaksa saat ini. Cheilla begitu senang dan menjulurkan lidahnya, dengan cepat gadis itu m
Baca selengkapnya

20. Kencan Buta

Restoran xxx, pusat kota B.Jessy dan juga teman sekaligus asisten pribadinya sudah tiba di restoran yang mereka pilih sebelumnya. Tanpa Jessy duga, suaminya juga ternyata memilih resto yang sama.“Ck, aku sebenarnya tidak ingin mengatakan bahwa jodoh itu selalu bertemu!” cibir Karin pada Jessy setelah melihat keberadaan Yoshi dengan keponakannya. “Tapi– bagaimana bisa semua ini terlihat begitu kebetulan yang seolah terencana!”“Heh,” helaan nafas Jessy membuat Karin menatapnya dengan ekspresi kebingungan.“Apa perasaanmu sebagai istrinya, melihat suami bersama wanita lain dengan mesra seperti itu?” Karin tetaplah Karin, dia paling senang menggoda sahabatnya, terlepas apa godaannya itu menyakitkan atau tidak.“Biasa saja!” Jessy menyuap makanannya dengan susah payah agar tidak mencurigakan.“Hi ilih! Aku tahu kamu sedang berbohong! Hahaha…” Karin kembali tergelak dengan kebohongan Jessy yang jelas terbaca di netranya.“Sebal! Aku malas traktir jadinya!” rutuk Jessy mengancam sahabatny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status