Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 151 - Chapter 160

498 Chapters

151 - Provokasi Di Yuxian

‘Bedebah keji itu, dia sudah di Tingkat 7 Awal?’ Yao Chen ingin menolak percaya pada apa yang terjadi pada Di Yuxian.Dia tidak mengira, Di Yuxian begitu melesat kekuatan kultivasinya.“Bocah, kendalikan niat membunuhmu, atau mereka bisa merasakannya.” Gao Long dari dalam tubuh Yao Chen memberikan peringatan.Tersadar akan itu, Yao Chen lekas meredam niat membunuhnya.“Wah, si bocah topeng aneh ini juga ikut, ternyata!” Mendadak, perhatian Di Yuxian jatuh ke Yao Chen. “Kau hanya Tingkat 4 dan berani ikut kompetisi sebesar itu?” ejeknya tanpa ditahan-tahan.Mata Di Yuxian mengerling penuh hina saat menatap Yao Chen.Tangan Yao Chen mengepal erat di samping tubuh.“Di Yuxian, kendalikan ucapanmu.” Ximen Hugeng bicara. “Meski tingkat kultivasinya rendah, dia justru merupakan pemenang perseorangan di Kompetisi 3 Sekte.”Segera, raut wajah Di Yuxian menunjukkan syok.“Tak mungkin! Bagaimana itu bisa terjadi?!” Di Yuxian menolak percaya. Pandangannya beralih ke Zhang Xuan dan Luo Xiang. “Kak
Read more

152 - Undangan ke Sekte Dalam

“Adik Yao, kau tentu ingat Tuan Muda Su Tingnam, bukan? Nah, keluarga Su sudah sejak lama mendapatkan status kuat di kerajaan, sehingga Sekte Matahari Merah seakan menjadi basis kekuatan bagi keluarga Su dan keturunannya. Itulah kenapa Di Yuxian enggan masuk ke sana, karena tak mau bersaing dengan keluarga Su yang lebih kuat pengaruhnya.” Li Yaren melanjutkan.Yao Chen menuangkan tehnya lagi dan meneguk pelan-pelan sambil mengumpulkan berbagai informasi mengenai Di Yuxian.Pepatah mengatakan: Kau harus mengenal musuhmu dengan baik.“Sepertinya basis kultivasi Di Yuxian ketika masuk awal-awal dulu ke sekte ini masih di tingkat 3 atau 4, aku tak begitu ingat.” Yao Chen sangat penasaran mengenai keberuntungan Di Yuxian.“Yang aku dengar dari desas-desus, karena Di Yuxian merupakan murid langsung dari Tetua Agung sekte ini, Pan Tekian, maka Tetua Agung Pan sangat menyayanginya dan memberikan banyak ramuan dan eliksir kuat untuk peningkatan kultivasi Di Yuxian.“Makanya tak heran dalam ku
Read more

153 - Hari Pertama Menjadi Murid Dalam

“Mereka … mereka mendapat undangan khusus! Tidak melalui seleksi!” Banyak dari Murid Luar yang terperangah mendengar ketiga nama teman sesama Murid Luar disebut oleh Feng Yuan.Yao Chen, Li Yaren, dan Zhuge Ling memang merupakan talenta muda dari Sekte Luar yang berhasil masuk ke babak final Kompetisi 3 Sekte, sehingga mereka dianggap layak masuk ke Sekte Dalam tanpa perlu melalui seleksi pertandingan.‘Wah! Li Yaren disebut juga?!’ Yao Chen terkejut bukan main. ‘Bukankah orang itu tak mau dipisahkan dari rumah 9 dia? Atau … jangan-jangan dia sudah membuat kesepakatan dengan petinggi sekte?’Yao Chen masih ingat kemarin Li Yaren begitu tegas berujar takkan sudi pindah dari Hunian 9 dia kecuali mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan.“Adik Yao.” Li Yaren tersenyum sambil mengibaskan kipasnya.Mata Yao Chen menyelidiki Li Yaren. Pemuda itu tampak tanpa beban dan malah tersenyum.‘Oh, dia memang mendapatkan kesepakatan bagus.’ Yao Chen yakin akan itu.“Chen.” Zhuge Ling mendekat ke Y
Read more

154 - Menantang Penghuni Rumah Khusus

“Menantang peringkat Sekte Dalam?” Yao Chen tercengang mendengar ide Li Yaren.Bahkan Zhuge Ling sampai melongo.‘Apa Li Yaren ini gila atau monster yang gemar bertarung? Ini baru hari pertama, hei! Dan dia sudah ingin ribut dengan orang di daftar peringkat?’ Yao Chen sibuk berteriak di benaknya.Tapi Li Yaren justru tertawa santai.“Ha ha ha, Adik Yao, apa kau ciut? Kau takut melawan mereka?” Li Yaren sambil mengibaskan kipasnya.Yao Chen masih tak habis pikir dengan cara Li Yaren memunculkan ide-ide gila.“Tapi … ini masih hari pertama kita pindah ke sini.” Zhuge Ling menyuarakan apa yang ingin diucapkan Yao Chen.Oleh karena itu, Yao Chen mensyukurinya.“Nona Zhuge, ini tak ada hubungannya baru menjejakkan kaki atau sudah lama di sini. Ini hanyalah mengenai kenyamanan dan kompetisi kekuatan. Bukankah yang kuat yang disegani?” Li Yaren memberikan argumennya.Menarik napas panjang, Zhuge Ling tidak lagi mendebat.“Jadi, Kak Li, apa rencanamu?” tanya Yao Chen.“Aku akan mengambil Huni
Read more

155 - Melawan Murid Ahli Racun

“Dia curang! Tuan Shangguan, dia curang! Dia memulai serangan terlalu cepat dari yang seharusnya!” Ada yang mulai berteriak demikian.Maka, murid lainnya juga ikut berteriak hal sama. Intinya, mereka ingin mempersulit Yao Chen.“Curang yang mana?” Yao Chen bersuara. “Tuan Shangguan sudah menyerukan mulai, maka aku bergerak setelah seruan itu. Kalau lawanku tak siap dan kalah, maka itu kesalahannya sendiri.”Mendengar ucapan Yao Chen, banyak dari mereka marah dan tak terima.“Kenapa? Masih tak mau menerima kenyataan?” Yao Chen mulai berani berdebat. “Untung saja ini pertandingan biasa dan aku tidak menggunakan senjata. Andaikan ini pertarungan hidup dan mati, maka dia sudah kehilangan nyawa!”Setelah Yao Chen berseru, banyak dari mereka mulai terdiam.“Sudah, sudah, hasilnya sudah aku umumkan tadi. Yao Chen yang memenangkannya. Kau bisa mengambil rumah itu setelah ini.” Untung saja Shangguan Wu merupakan orang yang adil dan masuk akal.Setelah itu, lawan untuk Li Yaren keluar dari Ruma
Read more

156 - Zhuge Ling Berani Mengancam

“Li Yaren memenangkan pertandingan dan berhak mendapatkan Rumah 9.” Shangguan Wu berseru dari langit.Penonton hanya bisa mengirup udara dingin melihat adegan itu. Mereka sama sekali tidak mengira Pai Yixun yang biasanya mereka takuti karena menguasai racun, bisa dikalahkan dengan mudah oleh juniornya."Setelah bertahun-tahun, akhirnya Pai Yixun harus melepaskan rumahnya. Pasti berat baginya.""Tapi bukankah dia masih bisa mencoba merebut rumah lainnya melalui pertandingan di lain waktu?""Ya, itu juga bisa. Bagaimanapun, tinggal di hunian khusus itu sangat nyaman. Kalau aku di sana pun pasti aku akan mempertahankannya mati-matian."Ada banyak orang mulai berdiskusi mengenai kekalahan rekan sesama murid senior."Ini ... apakah Huang Wuxin tidak mau keluar dari huniannya dan menghadapi tantangan dari Zhuge Ling, sang dewi?" Ada satu orang yang memberikan celetukan demikian.Mereka pun mulai tersadar akan itu. Ini sudah setengah jam lebih dan belum ada tanda-tanda kemunculan pemilik Rum
Read more

157 - Penguasa Elemen Ganda

“Krrkhh! Tidak kubiarkan!” Zhuge Ling berjuang memutar elemen anginnya untuk menyelubungi diri agar tidak terkena air milik Huang Wuxin.Angin memang menyelubungi Zhuge Ling bagaikan kepompong yang berputar cepat dengan Zhuge Ling di dalamnya.“Huarkh!” Zhuge Ling akhirnya berhasil menebaskan pedang peraknya dan bola air pun sukses dia tembus sehingga kini dia sudah keluar dari bola tersebut.Namun, dia tak mengantisipasi serangan Huang Wuxin berikutnya.Swuusshh!Air mendadak saja muncul melonjak dari bawah kakinya tanpa diduga-duga, sehingga menyebabkan Zhuge Ling basah kuyup.“Urghh!” Zhuge Ling belum mau menyerah dan memutar anginnya untuk menepis air yang hendak menyerang tanpa henti.Maka dari itu, berkat bantuan kekuatan elemen anginnya, Zhuge Ling bisa menghilangkan sebagian besar air yang membasahi dirinya.Sementara itu, mata para murid pria melotot dengan jakun turun dan naik melihat penampilan basah Zhuge Ling.“De—Dewiku can—cantik sekali!”“Astaga moleknya … aku rela mat
Read more

158 - Mengikuti Sima Honglian ke Tempat Tinggalnya

‘Gawat! Ling sepertinya dalam situasi gawat!’ Yao Chen mengepalkan tangannya kuat-kuat.Di arena, Zhuge Ling berjuang mengedarkan Qi api yang sangat kecil dan sedikit itu untuk menahan serangan Qi es yang menggila ingin menyelubungi tubuhnya.“Nona Zhuge, maafkan aku!” seru Huang Wuxin ketika melihat situasi Zhuge Ling yang cukup gawat.Dia bergerak maju hendak memberikan pertolongan agar Qi es dia tidak semakin memperparah kondisi Zhuge Ling, tapi gadis itu menebaskan pedangnya secara ganas sehingga dia tak bisa mendekat.“Nona! Izinkan aku—““Enyah!”Zhuge Ling menolak ditolong. Dia masih belum mau menyerah. Sambil terus menyerang Huang Wuxin, dia juga terus mengedarkan Qi api untuk melindungi jantung dan beberapa organ dalam penting di perut hingga dada.‘Sial! Meski aku bisa melindungi organ dalam dan tulangku, tapi dagingku tetap terasa beku!’ geram Zhuge Ling dala
Read more

159 - Kecupan Hadiah

“Yao Chen, ayo lekas! Jangan sampai terlambat menangani Zhuge Ling, atau nyawanya dalam bahaya!” Sima Honglian membubarkan lamunan Yao Chen.Maka, Yao Chen bergegas mendekat ke Zhuge Ling yang terbaring memejamkan mata di ranjang.“Aku … aku akan mulai.” Yao Chen gugup.Betapa tidak? Sima Honglian masih ada di dekatnya, terus berdiri mengawasi dia dengan raut wajah cemas akan kondisi Zhuge Ling.‘Sepertinya aku tak mungkin membuka baju atau Master akan mengira aku yang tidak-tidak.’ Yao Chen membatin.Oleh karena itu, dia tetap memakai pakaiannya dan tidak melucuti pakaian Zhuge Ling pula.Kemudian, dengan instingnya, Yao Chen menaruh telapak tangan kiri di dahi Zhuge Ling, dan tapak tangan kanan di perut gadis itu. Setelahnya, aura api dia semburkan melalui tangannya.‘Aku akan mencoba menggunakan api Gao Long dulu, siapa tau bisa bereaksi.’ Yao Chen sambil diam menatap Zhuge Ling.Ternyata, aura api kecil di dantian Zhuge Ling bereaksi pada aura api di tapak tangan Yao Chen.‘Sepert
Read more

160 - Tanggapan Mengejutkan dari Zhuge Yang

“Glek!” Yao Chen menelan saliva dengan perasaan berdebar-debar takut.Apakah Zhuge Yang akan marah padanya?“Ha ha ha!” Tidak disangka-sangka, keluar tawa keras Zhuge Yang.Yao Chen dan semua yang di sana terkejut, tak mengira respon Zhuge Yang.“Ternyata ini yang namanya Yao Chen. Akhirnya aku melihatmu sendiri secara dekat begini.” Zhuge Yang mengamati Yao Chen dari atas sampai bawah.Terbit senyum lega Sima Honglian di samping Yao Chen setelah meyakini bahwa Ketua Sekte Zhuge tidak marah pada Yao Chen.“Aku saat itu belum mengundangmu secara pribadi, Yao Chen.” Zhuge Yang mengelus jenggot hitamnya. “Sewaktu perjalanan pulang aku terlalu lelah dan lekas kembali ke ruanganku.”Sebenarnya, Zhuge Yang bukan lelah, melainkan menahan emosi karena kehilangan Air Mata Dewi gara-gara Yao Chen. Maka dari itu, dia belum ingin bertemu dengan sosok yang membuatnya kehilangan pusaka langka tersebut.“Mmhh ….” Terdengar suara lirih dari ranjang.Lekas saja semua pandangan orang di sana tertuju ke
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
50
DMCA.com Protection Status