Bara Sena tidak menyangka Kahiyang Dewi akan menciumnya dengan mesra disaat mereka berada di tengah tempat yang entah berantah tersebut. Setelah beberapa saat, pemuda itu pun mulai membalas ciuman tersebut. Sayangnya, saat dia hendak memulai serangan, wanita cantik itu malah melepaskan ciuamanya.Bara pun merasa sedikit kecewa karena dia belum melakukan apa pun pada tubuh Kahiyang Dewi. Tapi dia menghargai keputusan wanita tersebut."Apakah harga diri wanita Naga itu semua sama? Aku mengalami hal ini beberapa waktu yang lalu saat bersama Tian Zu Ning...Dan sekarang, aku mengalami lagi saat darahku mulai naik ke ubun-ubun. Aaaah...! Benar-benar sial!" batin Bara Sena.Kahiyang Dewi meraih tangan Bara Sena dan meremasnya dengan lembut."Aku tahu, kau tengah menahan gejolak yang luar biasa didalam hatimu. Bersabarlah, pada satu saat nanti, kau bisa melakukan sepuasnya...Untuk saat ini, kita masih memiliki batas. Bukan karena aku tak menyuka
Baca selengkapnya