All Chapters of Redemption: Identitas dan Masa lalu: Chapter 71 - Chapter 80

113 Chapters

BAB 71

Setelah menyerahkan bisnis pada Leon, May dan Lira memiliki lebih banyak waktu luang untuk belajar dan melakukan latihan membuat ramuan. Hingga waktu ujian penentuan akhirnya tiba.Suasana di fakultas farmasi menjadi suram, wajah - wajah kusut karena kekurangan tidur lebih banyak terlihat dibandingkan sebelumnya. Orang - orang banyak yang tidak memiliki waktu untuk sekedar menikmati percakapan santai atau kegiatan menyenangkan lainnya. May lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan. Sekali - kali ia dan Lira akan menyewa sebuah toko untuk membuat ramuan tingkat lanjut ataupun ramuan - ramuan dasar untuk berlatih.Kebanyakan hasil latihan dan percobaan mereka diberikan untuk Lim ataupun Oliv yang banyak membutuhkan ramuan obat.Ujian akan dilakukan selama satu minggu penuh. Tiga hari digunakan untuk ujian teori yang selalu dilakukan dari pagi hari hingga sore. Empat hari selanjutnya adalah ujian praktik yang membutuhkan waktu lebih banyak
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

BAB 72

Enam bulan setelah ujian pertama selesai dilaksanakan, ujian berikutnya menggugurkan lima orang. Dan sisanya resmi menjadi murid tingkat dua di akademi Picasso dari falultas farmasi.May yang mendapatkan libur satu bulan penuh setelah kenaikan tingkatnya mendapatkan sebuah pekerjaan disebuah asosiasi farmasi untuk menjadi pengumpul dan pemelihara tanaman herbal.Pekerjaan ini diperkenalkan oleh profesor Emet ketika ia mengajukan diri untuk tetap tinggal di asrama selama masa liburan. Banyak dari murid akademi yang berasal dari tempat jauh dan tidak memiliki sanak saudara akan mengajukan untuk tetap tinggal diasrama dengan mengikuti beberapa kegiatan yang tersedia.Kegiatan yang dapat dilakukan kebanyakan adalah sebuah kegiatan sukarela untuk membantu staff akademi. Asosiasi tanaman herbal adalah asosiasi yang juga mengurusi rumah kaca.Tugas May hanya membantu merawat tanaman dirumah kaca dan sesekali ia akan ikut dalam ekspedisi mencari tanaman h
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

BAB 73

Mata sandi berubah menjadi bulat ketika melihat kemasan produk kosmetik yang kini telah menjadi sebuah produk dengan nama yang cukup terkenal di ibu kota. "apakah aku boleh menukarnya dengan ini?" Sandi menunjuk botol kemasan pelembab badan. Wajahnya berubah merah karena malu.Sandi bukan berasal dari kalangan siswa yang punya latar belakang bagus. Ayahnya hanya seorang pengumpul tanamn herbal untuk farmasibyang ada di kotanya. Dirinya bisa mengikuti ujian untuk masuk ke Akademi Picasso, murninkarena sebuah keberuntungan.kala itu, Sandi yabg tengah membantu ayahnya untuk memasuki hutan tidak sengaja bertemu dengan beberapa orang dari asosiasi farmasi yang sedang melakukan ekspedisi. Mereka tidak sengaja memasuki wilayah binatang buas dan harus melarikan diri, banyak barang bwaan mereka yang terjatuh dan beberapa orang doantaranya mengalami luka - luka.Sandi dan ayahnya kemudian membantu rombongan ini untuk keluar dari hutan, dan memberikannya pertol
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

BAB 74

Kapal kecil itu melaju terus menerjang ombak, membawa rombongan ekspedisi meninggalkan daratan utama. Hujan mulai turun dalam intensitas yang kecil, mereka hampir sampai di tempat yang mereka tuju. May bahkan sudah melihat pulau Jinju. Dalam suasana langit yang gelap dan hujan rintik - rintik, May melihat dataran hijau yang ada di depannya. Pulau Jinju memiliki sebuah dok kecil yang digunakan untuk kapal - kapal kecil berlabuh.Ketika akhirnya kapal menepi, satu persatu dari anggota ekspedisi berjalan menuruni kapal. May berada dibarisan tengah bersama para wanita lain kecuali Bianca yang berjalan paling depan. Jumlah anggota ekspedisi ada tujuh belas orang termasuk dengan para tentara bayaran sebagai pelindung mereka.Pemilik kapal kemudian langsung menyalakan kapalnya segera setelah mereka semua turun dari kapalnya. Ia berjanji akan menjemput mereka tiga hari kemudian.May bersyukur dia telah memakai jas hujan yang ia bawa.
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

BAB 75

Bianca menatap May dengan tatapan serius. Sedangkan profesor Perni menatapnya dengan antusias."kau bilang hutan terlarang? apakah itu hutan delirion?" Profesor Perni bertanya.May mengangguk. Ketika profesor Perni hendak bertanya lebih jauh lagi, Leni yang telah menghilang. kembali dengan wajah yang senang."aaah... tikus" Leni berteriak ketika baru saja masuk ke kamar.Profesor Perni menatap Leni dengan tidak suka dan Bianca tidak memperdulikan Leni."tikus, itu tikus!" Leni terus saja berteriak sambil terus menunjuk-nunjuk Levi dan membuatnya ketakutan. Kemudian May mengambil Levi dan membawanya ke dalam kantung tidurnya."Leni! apa kau tidak punya mata? utu hamster sihir!" profesor Perni berkata dengan nada tak senang."hamster sihir? kau pikir aku akan percaya! mana ada hamster sihir akan semudah itu ditemukan?" Leni berbicara dengan kasar membuat profesor Perni menjadi semakin tidak senang."dan kau! aku t
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

BAB 76

Profesor Perni membawa rombongan mereka ke hutan yang tidak terlalu rapat dengan medan yang relatif landai. Di dalam hutan terdapat sebuah bukaan yang cukup luas dan sebuah aliran sungai kecil di dalamnya.Ada lima jenis tanaman herbal yang harus mereka temukan, beberapa termasuk banyak ditemui di sepanjang jalan. Karena perintah yang mereka dapatkan adalah mengambil sebanyak mungkin yang mereka bisa, May dan yang lainnya akan berhenti dan menggali disana sini. Sehingga waktu yang sebenarnya dibutuhkan menuju tempat yang profesor Perni ingin datangi menjadi tiga kali lipat lebih lambat. Sebenarnya jika profesor Perni tidak meneriaki mereka untuk cepat berjalan, mungkin akan memakan waktu yang lebih lama lagi.Untungnya mereka semua diberikan kantung sihir untuk tanaman herbal yang harus diambil sehingga tidak perlu menggunakan keranjang sihir pribadi mereka.Bukaan dalam hutan tersebut adalah tempat yang sempurna bagi Jamur merah jambu, hanya saj
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

BAB 77

"jangan khawatir, aku tidak memintamu membawaku kesana sekarang" Profesor Perni yang melihat wajah panik May berkata.Kemudian mereka semua segera bergegas pulang ketika May sudah mulai tenang. Dengan Alden yang berjalan di belakang. May merasa lebih aman.sesampainya mereka di rumah singgah, langit sudah berubah menjadi gelap. "profesor! kau menemukan May?" May mendengar Cedrik staf yang bekerja di akademik bertanya ketika profesor Perni berjalan mendekat.Jika Cedrik telah sampai, artinya rombongan tuan Gerald juga telah kembali. May melihat Tuan Gerald yang madih dengan pakaian lengkap duduk dengan wajah gelap memandang tajam kearah mereka datang."maafkan aku semuanya" ketika May sampai dan semua orang sedang memperhatikannya."heh... aku benar kan tentang kau anak pembuat masalah" Leni menatap May dengan arogan, ia tampak sangat senang mengetahui May ada dalam masalah. "May, kau tau apa yang kau lakukan?" suara Tuan Ge
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

BAB 78

Levi membawa rombongan ekspedidi untuk sampai di batu - batu besar tempat May menemukan jamur merah muda. Dari sana Tuan Gerald dan beberapa orang lain yang bisa menggunakan alat sihir untuk pertahanan dan penyerangan dikumpulkan, sementara orang - orang yang tidak mempunyai kemampuan bertarung seperti May berhenti lebih jauh dan mulai mengeluarkan beberapa alat untuk beetahan.May mengoleskan banyak sekali ramuan anti ular Sandi, dia tidak memiliki alat sihir tapi ia punya ramuan - ramuan yang bersifat korosif sebagai alat untuk berjaga - jaga.Tuan Gerald menyebutkan beberapa nama, setelah melakukan pengintaian dan menemukan strategi untuk mengalahkan para ular, mereka pun melakukan aksinya.May tidak dapat melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan, ia dan beberapa orang laginya menjelajah tempat sekitar dan mencoba untuk menemukan tanamaan herbal berharga lainnya.setengah jam kemudian orang - orang yang bertugas bersama Tuan Gerald masih belum kelihatan batang hidungnya. May be
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

BAB 79

Prang!! Suara botol ramuan yang pecah menghantam tanah diikuto dwngan uap berwarna biru pekat yang mengelulingi mereka dan kemudian menyebar ke segala arah.Tak perlu waktu lama untuk ular bertanduk menggeliT dan tak sadarkan diri, rombongan itu kemudian berlari menjauh menuju tempat yang aman.May adalah salah satu yang berlari paling belakang, sia memperhatikan bahwa ramuannya membuat kulit para ular menjadi bengkak beberapa terlihat seperti terbakar.May mengikuti rombongan itu untuk terus berlari, bahkan saat mereka sampai di bukaan, Profesor Perni tetap menyuruh mereka untuk bergerak dan tidak berhenti.Saat mereka bisa melihat rumah singgah barulah semuanya berhenti berlari dan memilih untuk berjalan dengan perasaan yang lega karena telah lolos dari situasi yang dapat membahayakan nyawa.Profesor Perni mulai khawatir ketika malam tiba dan rombongan yang mengikuti tuan Gerald belum juga kembali.Kekhawatiran itu tidak berlan
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

BAB 80

"apa yang sedang kau pikirkan?" Tuan Gerald bertanya dengan senyuman di wajahnya."aku.." May terdiam dan mengkerutkan alisnya. "apakah aku tidak mendapatkan hukuman?" May bertanya sambil sedikit berharap.Tuan Gerald hanya tersenyum kepadanya."apakah ada keaalahan saat menghitung dan memberikanku poin?" May kemudian bertanya lagi."tentu saja tidak, aku sendiri yang menghitungnya" jawab Tuan Gerald."kalau begitu, terimakasih" May akhirnya tersenyum dengan ceria." kalau kau mau berterimakasih padaku, kenapa kau tidak mentlaktirku saja" Tuan Gerald dengan sifat serius yang terpatri dibenak May tiba - tiba hancur smua ketika ia mendengar nada menggodanya.May kemudian menatap tuan Gerald dengan serius. "kau tau aku masih seorang siswa kan?" implikasi dari pertanyaannya adalah, kau tidak malu untuk malak siswa yang usianya tidak jauh.Bukannya marah, Tuan Gerald malah tertawa lepas. "aku sudah lama sekali t
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status