Semua Bab SALAH DIDIKAN : TERJERAT LEMBAH KELAM: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

BAB. 31 Kesedihan Paman Kumar

Paman Kumar, seorang pria yang biasanya penuh semangat dan penuh kehangatan, hari ini terlihat begitu berbeda. Dia berdiri di depan makam istrinya, Tante Nini, dan bayi mereka yang belum sempat melihat dunia ini. Di wajahnya tergambar raut kesedihan dan penyesalan yang mendalam, air mata mengalir deras membasahi pipinya yang kasar.Dia menatap nisan sederhana yang bertuliskan nama istrinya dan bayinya. Hati Paman Kumar terasa seperti diremas-remas, begitu banyak kesedihan yang mengalir dalam dirinya. Dia merasa begitu bersalah, begitu menyesal. Pria itu bahkan sampai berlutut di depan makam tersebut, tangannya gemetar saat meletakkan rangkaian bunga mawar putih yang dia bawa."Maafkan aku, Nini," bisik Paman Kumar dengan suara parau, tercekat oleh isak tangisnya. "Aku tidak bisa melindungimu saat kamu membutuhkanku. Bahkan aku malah ikut menuduhmu secara tidak langsung!" teriaknya sambil berlinang air mata.Sebuah tuduhan palsu telah merenggut segalanya dari mereka. Tante Nini, wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-08
Baca selengkapnya

BAB. 32. Bersedia Mencari Jihan

Paman Kumar, dengan kekecewaan yang menggelayut di hatinya, memutuskan untuk mengusir rasa itu dengan nongkrong di sebuah kafe. Dia memilih kafe yang tenang dan nyaman, tempat dia bisa menenangkan pikirannya yang sedang kacau.Dia duduk di salah satu sudut kafe, menatap gelas kopi di depannya. Aromanya yang harum seakan membawa dia kembali ke masa lalu, ke masa ketika dia dan Jihan masih sering menghabiskan waktu bersama. Saat sang keponakan masih kecil kala itu.Tiba-tiba, pintu kafe terbuka dan seorang pria berjalan masuk. Paman Kumar menoleh dan mata mereka bertemu. Pria itu adalah Tomo, sahabatnya sejak lama."Hai Kumar," sapa Tomo sambil berjalan mendekat. "Kamu kok tampak sedih, ada apa?"Paman Kumar menghela napas, "Aku sedang mencari Jihan, Tomo. Tapi sepertinya dia menghilang tanpa jejak."“Deg!” Hati Paman Tomo seketika bergetar lebih cepat saat sang sahabat menyebutkan nama keponakannya yang sangat cantik dan seksi itu.Ternyata, diam-diam Paman Tomo yang lebih layak dipa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-20
Baca selengkapnya

BAB. 33 Bermain Panas Di Sebuah Vila

“Akh! Ilham! You are the best! Faster, Baby!” teriak Jihan di bawah Kungkungan tubuh kekar milik Ilham. Sepertinya gadis itu benar-benar telah terbuai dengan permainan panas yang telah diciptakan oleh Ilham di atas tubuhnya.“Punyamu sangat sempit, Sayang! Aku juga sangat menyukainya!” ujar Ilham disela-sela aktivitas alat tempurnya di dalam gua sempit milik Jihan.Saat ini keduanya sedang berada di sebuah vila pinggir pantai yang ada di salah satu sudut Kota Jakarta Utara.Jihan menggunakan uang Tante Irawati untuk bersenang-senang bersama Ilham.Jihan seakan merasa candu dengan permainan panas pria itu. Jihan benar-benar dimanjakan oleh Ilham. Dalam hatinya, dia sangat menyesal kenapa bukan Ilham yang merenggut kesuciannya.Tapi yang terjadi malah Hendra yang telah mengambil keuntungan darinya dengan mencekoki dirinya dengan obat perangsang dan akhirnya membobol gawang suci milik Jihan.Gadis itu masih memikirkan rencana yang mutakhir untuk dapat membalaskan dendamnya kepada Hendra.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Baca selengkapnya

BAB. 34 Kejutan Dari Ilham

Setelah asyik berenang di kolam renang indoor vila, Ilham dan Jihan merasa segar dan bersemangat. Mereka berdua saling tersenyum, menikmati momen indah ini. Ilham dengan penuh semangat mengajak Jihan untuk menghabiskan malam dengan candle light dinner yang romantis.“Sayang, ayo kita ke suatu tempat,” ucap Ilham saat melihat Jihan telah selesai mandi dan berpakaian.“Lho? Memangnya kita mau ke mana, Ilham?” tanya Jihan sedikit penasaran.“Ha-ha-ha. Rahasia! Tapi tempatnya masih di lingkungan vila ini, kok.” terang Ilham.“Ah, malas! Kamu nggak jelas begitu! Lagian aku ngantuk nih. Kamu gempur terus dari tadi!” “Ha-ha-ha! Tapi kamu suka, kan?” ledek Ilham.“Ya-ya-ya! Aku memang sangat suka dengan permainan panasmu!”“Nah itu kamu suka, Sayang. Aku yakin hal berikutnya ini juga akan kamu sukai. Percaya kepadaku, Jihan cantik,” rayu Ilham.Pria itu lalu meraih tangan Jihan dan menggenggam tangannya. Kemudian keduanya ke luar dari dalam vila.Dari kejauhan Jihan dapat melihat sesuatu yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya

BAB. 35 Ilham Menghilang

Mereka lalu melanjutkan perjalanan di tepian pantai, menikmati setiap momen yang dilewati bersama. Keduanya berjalan di sepanjang pantai yang panjang, menikmati keindahan alam dan kehangatan satu sama lain.Tiba-tiba, Ilham berhenti lagi dan menatap Jihan dengan penuh kejutan. Dia mengeluarkan bunga mawar merah dari saku jaketnya dan memberikannya kepada Jihan. Gadis itu merasa terharu dan tersenyum, merasa begitu dicintai.“Ilham … kenapa malam ini kamu penuh kejutan?” seru Jihan terpana sambil mengambil mawar merah yang diberikan oleh Ilham kepadanya.“He-he-he. Tentu saja, Sayang. Kamu adakah seseorang yang spesial untukku,” tutur Ilham sambil mengecup kening Jihan dengan lembut.“Terima kasih, Ilham.”Keduanya lalu melanjutkan perjalanan mereka sambil memegang erat tangan satu sama lain. Mereka berjalan di bawah cahaya bulan yang terang, menciptakan bayangan indah di pasir. Keduanya tahu bahwa momen ini akan selalu mereka kenang sepanjang hidup nya.Akhirnya, Jihan dan Ilham berhe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya

BAB. 36 Mencari Mangsa Baru

Ternyata isi surat itu tentang kepergian Ilham untuk waktu yang cukup lama.Demikian isi surat Ilham kepada Jihan,“Sayang, mungkin disaat kamu membaca surat ini. Aku telah pergi berlayar ke laut dan berjauhan denganmu. Maaf aku tidak memiliki cukup keberanian untuk mengatakan semuanya kepadamu. Namun satu yang harus kamu tahu, aku pergi untuk mengumpulkan banyak uang agar aku layak untuk mendampingi mu nantinya. Aku ingin hidup bahagia denganmu. Maka dari itu, aku harus pergi untuk mendapatkan banyak uang. Aku ingin kita hidup berkelimpahan, tanpa kekurangan satu apapun. Untuk itu relakan aku pergi. Ini hanya untuk sementara waktu. Kamu harus yakin jika aku akan kembali dan membawa banyak uang di hadapan mu. Aku sangat mencintaimu, Jihan Diajeng. Tunggu aku pulang, Sayang!”Setelah selesai membaca surat itu, Jihan terlihat meneteskan air matanya. Saking emosinya dia segera mencabik-cabik kertas surat dari Ilham kepadanya.“Ilham! Aku tidak butuh uangmu! Aku hanya butuh kamu ada di si
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-08
Baca selengkapnya

BAB. 37 Merayu Dulah

“Iya, Dulah. Hendra telah merenggut segalanya dariku. Padahal sebenarnya, aku ingin menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu,” bohong Jihan kepada pria itu demi untuk memuluskan rencananya.“Apa? Kurang ajar Lo, Hendra! Beraninya sama perempuan!” kesalnya.Sejenak Jihan tersenyum penuh misteri saat ini.“Yes! Waktunya bagiku untuk bersandiwara!” ujarnya dalam hati.Di balik senja yang melukis langit dengan warna jingga, Jihan masih duduk di kafe bersama Dulah. Wajahnya tergores kesedihan, dan matanya mencerminkan kehilangan yang dalam. Suara dentingan lagu sendu di dalam kafe itu, seolah-olah menyaksikan rahasia yang terkunci dalam hatinya.Jihan merenung, mengenang saat kesuciannya direnggut oleh Hendra. Perasaannya bercampur aduk, dari rasa sakit yang menusuk-nusuk hingga kekecewaan yang menyelubungi hatinya seperti kabut kelabu. Hendra, yang sebelumnya menjadi sosok yang dipercayai, telah mematahkan kepolosan Jihan.Semua ekspresi di atas, saat ini ditampilkan oleh Jihan di depan Dula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

BAB. 38 Taktik Menjerat Dulah

Dulah merasa seperti berada di puncak dunia. Jantungnya berdegup kencang, seperti alunan drum di festival musik. Dia merasa seperti sedang berada di atas awan, terbang tinggi di langit biru yang cerah.Setelah berhasil mencium Jihan dengan sangat ganas. Dia juga mendapatkan jawaban jika gadis itu mau menginap di apartemennya malam ini. “Jadi kamu setuju untuk bermalam bersamaku, Sayang?” tanya Dulah seakan tak percaya, begitu mudahnya dia membujuk gadis itu untuk tinggal dengannya malam ini. “Iya, Dulah. Aku mau kok. Kamu kan pacarku. Pastinya aku ingin melihatmu merasa senang,” tukas Jihan sambil tersenyum penuh kelicikan.Setelah beberapa saat dalam perjalanan. Akhirnya Dulah dan Jihan sampai juga di sebuah kawasan apartemen.Dulah berdiri di depan pintu apartemennya, menatap Jihan dengan pandangan yang penuh harapan. Dia bisa melihat cahaya di matanya, cahaya yang menyala begitu terang hingga membuat mata Dulah terpaku. Sang pria bisa merasakan denyut jantungnya semakin cepat, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

BAB. 39 Ternyata Saling Merindukan

Jihan merasa terkagum-kagum saat memasuki kamar mandi Dulah yang berada di dalam kamarnya sendiri. Interior kamar mandi ini begitu elegan dan mewah, membuatnya merasa seperti berada di sebuah spa mewah. Setiap detailnya begitu sempurna, mulai dari bathtub yang elegan dan besar, hingga shower yang mewah dan lantai yang mengkilap.“Wah! Kamar mandinya juga begitu sangat mewah!” jerit Jihan dari dalam hatinya.Ketika Jihan memasuki kamar mandi, pandangannya langsung tertuju pada bathtub yang terletak di tengah ruangan. Bathtub itu begitu elegan dengan desain yang modern dan terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Ukurannya yang besar memberikan kenyamanan ekstra, sehingga Jihan bisa merendam tubuhnya dan merasakan sensasi relaksasi yang luar biasa. Air hangat mengalir perlahan dari keran, menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.“Bathtub ini sungguh sangat nyaman. Aku dan Dulah bisa berendam bersam di dalamnya!” ujarnya antusias.Sekilas Jihan mengingat kegiatan panasnya bersama Ilham
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya

BAB. 40 Menguras Harta Dulah

“Jihan … oh! Kamu sangat sempit!” lirih Dulah yang sedang menghujam alat tempurnya ke dalam gua sempit milik wanita itu.“Semua hanya untukmu, Sayangku Dulah. Mulai malam ini dan malam-malam berikutnya, kamu adalah milikku, Sayang!” seru Jihan sambil menyeka keringat Dulah yang jatuh di pelipisnya.“Akh! Fuck me faster, Baby!” jerit Jihan ditengah aktivitas panasnya bersama Dulah.Perempuan itu tersenyum puas. Akhirnya dengan sangat cepat Jihan dapat menaklukkan hati Dulah.“Ha-ha-ha! Dasar Dulah, bodoh! Begitu gampangnya aku membohongimu!” senangnya dalam hati.Jihan merasa senang yang tak terkira. Dia telah berhasil membohongi Dulah dengan jaringan tipu dayanya yang rumit. Setiap kata manis yang terucap dari bibirnya, setiap tatapan mata yang dipenuhi dengan kasih sayang palsu, semuanya telah berhasil menjerat Dulah dalam jaring cintanya yang palsu. Dulah, yang polos dan terperangkap dalam pesona Jihan, tidak menyadari bahwa segala yang dia yakini sebagai kebenaran hanyalah ilusi y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status