"T-Tuan... bisa... bicara?" tanya Ismail dengan terbata-bata.Sementara Brian tampak sibuk memijat rahangnya yang perlahan kembali normal. Kemudian, ia menoleh ke arah sang pengacara, dan mengabaikan pertanyaan dari Ismail.“Bukannya itu gak sah, ya, pak pengacara? Ibu tua itu hanyalah istri kedua, sementara semua harta kekayan itu didapat saat pak Adnan masih dengan Mama saya. Harusnya saya, kan yang dapat semua harta itu?” tanya Brian pada pengacara itu.Untuk sejenak, pengacara itu tampak kebingungan. Namun, kemudian ia pun mulai bisa menguasai dirinya-“Ah, iya. Kalo memang kondisi dari anak kandung dari pak Adnan se-sehat ini, tentunya semua harta harus diturunkan pada anda,” katanya.Kemarahan besar pun sempat tercipta jelas di wajah Sandra, sebelum akhirnya perempuan paruh baya itu pun mengubah ekspresinya dengan senyuman sinis.“Serakah sekali kamu, Brian. Kalo pum kamu se-sehat ini, kenapa gak dari dulu
Baca selengkapnya