Setelah dimarahi Pamela, Jason terdiam, tapi kemudian tidak lupa menggodanya, "Dia baru saja kembali, kamu sudah melindunginya seperti ini?"Pamela mendengus, "Dia itu suamiku, siapa lagi yang kulindungi kalau bukan dia?"Melihat Pamela berbicara dengan penuh semangat, seharusnya dia baik-baik saja, barulah Jason tertawa sambil berkata, "Oke, oke! Kakak nggak berani mengatai Tuan Agam lagi, lain kali aku hanya memujinya, oke?"Pamela mengiakan, "Sebaiknya kamu jangan menindasnya!"Jason merasa difitnah, "Adikku sayang, kamu terlalu memandang tinggi kakakmu! Jangankan sekarang, sejak dulu aku nggak mampu menindasnya, dia yang selalu menghalangi jalanku, aku bahkan nggak punya kesempatan membuat perhitungan!" katanya.Pamela menjawab, "Apa boleh buat! Itu tergantung kemampuan masing-masing orang, artinya kamu masih harus bekerja keras!"Jason tertawa kesal, kemudian berkata, "Dasar kejam! Pilih suami daripada kakak! Sudahlah, Kakak susul, ya? Sekalian menyapa adik iparku yang berharga it
Baca selengkapnya