Semua Bab Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 1581 - Bab 1590

2938 Bab

Bab 1581

Justin mendengus. "Aku bukan tuan muda, jangan panggil aku Tuan Muda Justin! Aku pacarmu, kamu bisa panggil aku suami atau sayang!"Ariel sesekali akan mengatakan hal itu untuk mengatur suasana saat bermesraan, tetapi merasa malu untuk menggunakan panggilan itu.Justin yang menjadi budak cinta memeluk Ariel seraya menggeseknya. "Ayo panggil aku! Kak Ariel!"Ariel mengernyit, lalu memanggil dengan tak berdaya, "Anjing bodoh!"Justin termangu. Kemudian, dia berdiri tegak seraya menatap Ariel dengan jengkel. "Kenapa kamu marahi aku?"Ariel memelototi Justin dan mendorong kacamata berbingkai emas yang hampir jatuh. "Kamu nggak merasa kamu seperti anjing yang minta perhatian tuannya?"Justin tertegun sejenak, lalu tertawa. "Ya! Hahaha! Tuan, Kak Ariel, aku panggil kamu Tuan mulai sekarang, oke?"Ariel mengira Justin akan marah. Alhasil, Justin menerimanya dengan girang ....Cih! Sungguh anjing bodoh!Justin memeluk Ariel lagi dan menggeseknya. "Bagaimanapun, aku akhirnya dapat panggilan spe
Baca selengkapnya

Bab 1582

Ariel memicingkan mata dan memelototi Justin. "Kamu panggil aku tuan, tapi nggak mematuhi omonganku?"Justin menimang wajah Ariel. "Tuan, kalau aku patuh, bisakah aku lepaskan kacamatamu?"Ariel tahu betul apa artinya dan tidak berdaya. Jadi, dia langsung melepaskan kacamatanya. "Selama kamu patuh, apa pun boleh."Detik berikutnya, Ariel dicium oleh Justin....Di ruangan makan, Pamela menyuap anak-anak sambil membalas omongan vulgar Andra.Hanya tersisa mereka dan tiga anak di dalam ruangan, mudah dikira sebagai sekeluarga. Oleh karena itu, Pamela berharap Ariel dan Justin akan segera kembali.Alih-alih Ariel dan Justin, Marlon dan Adsila datang.Mereka masuk berdampingan. Marlon terkejut ketika melihat Andra, lalu mengangguk untuk menyapanya.Marlon membawa Adsila duduk di sebelah Pamela dan mencubit pipi Revan. Setelah itu, dia bertanya, "Kak Pamela, di mana Ariel? Bukankah dia bilang dia makan denganmu?"Pamela menjawab, "Dia pergi ke toilet tadi."Marlon mengangguk. Dia mengambilk
Baca selengkapnya

Bab 1583

Andra mengerti bahwa Pamela tidak akan mengabarinya sesudah sampai di rumah. Dia tersenyum getir dan mengembuskan napas saat Pamela dan anak-anak naik ke mobil dan pergi.Mobil itu makin jauh. Marlon merangkul bahu Andra seraya berujar, "Ayo Tuan Muda Andra, aku antar kamu pulang."Andra tersadarkan dan tersenyum. "Maaf jadi nyamuk kalian nanti."Saat melirik Adsila yang duduk di kursi penumpang depan dengan wajah merah tersipu, senyuman Marlon makin lebar....Saat Pamela dan anak-anak pulang ke Kediaman Dirgantara, Frida sedang menunggu mereka di ruang tamu."Lala, kenapa pulang malam sekali hari ini? Makanan sudah siap, tinggal tunggu kalian! Nenek suruh dapur panaskan lauk dulu. Ayo bawa anak-anak cuci tangan, kita makan!"Olivia datang untuk membantu membawa anak-anak.Pamela berujar, "Nenek dan Kakek nggak usah tunggu aku, aku makan nanti! Olivia, tolong bawa anak-anak temani Kakek dan Nenek makan. Aku naik dulu, ada urusan."Olivia mengangguk. "Baik, Kak Pamela!"Anak-anak sanga
Baca selengkapnya

Bab 1584

"Ayah, ada apa? Apa yang Ayah pikirkan?"Heri dengan peka memperhatikan perubahan ekspresi Alex dan bertanya sambil mengedipkan mata.Alex terbangun dari lamunan, lalu menggeleng. "Nggak kenapa-napa! Kamu mandi sendiri, siap-siap mau tidur.""Oh!" Heri mengangguk dan dengan patuh pergi ke kamar mandi. Begitu pintu dibuka, matanya membelalak.Heri terbengong!Alex menjadi waspada karena memperhatikan reaksi Heri. Dia mengontrol kursi rodanya ke sana ....Kemudian, Alex juga terbengong. Pamela sedang duduk di atas tutup kloset dan memegang pipi dengan kedua tangan, sepertinya sedang murung.Alex termangu. Dia mengecek apakah pintu kamar sudah terkunci, lalu menggerakkan kursi roda untuk masuk ke kamar mandi bersama Heri. Setelah itu, dia menutup pintu."Kamu nggak harusnya datang di jam segini."Pamela acuh tak acuh terhadap omongan Alex. Masih memegang pipi dengan kedua tangan, dia mengernyit seraya bertanya, "Kamu nggak lihat pesanku?"Ekspresi Alex membeku sejenak. Dia menjawab, "Ya,
Baca selengkapnya

Bab 1585

Memangnya kenapa jika difoto saat makan bersama pria lain?Pamela makin marah. "Jadi, kamu sengaja nggak mau ganggu karena pikir aku sedang kencan dengan pria lain? Kamu berharap aku memulai hubungan dengan pria lain?"Alex terdiam beberapa detik. "Kini, aku sudah lumpuh. Mana bisa aku larang Nona Pamela mencari kebahagiaanmu?"Ekspresi Pamela menjadi suram, lalu memelototinya dan membentak, "Agam Dirgantara, apa dosaku di kehidupan lampau sampai aku harus bertemu denganmu?"Alex terkesiap mendengar nama itu. Timbul perasaan yang familier di hatinya."Maaf aku nggak bisa memberimu kebahagiaan."Pamela mencekik leher Alex. "Ingin sekali kucekik kamu sampai mati!"Alex memejamkan mata tanpa melawan, membiarkan Pamela mencekiknya.Pamela tidak mencekik dengan kuat. Melihat Alex memejamkan mata, melihat pria yang muncul lagi setelah tiga tahun tetapi sudah melupakan dirinya, tenggorokan Pamela menjadi kering.Alex langsung membuka mata karena merasakan napas wanita itu makin dekat. Begitu
Baca selengkapnya

Bab 1586

Pamela menyeringai sinis. "Kamu nggak keberatan apa?"Alex menatap Pamela. "Aku dengan senang hati menerima rasa ketidakberatanmu."Pamela memicingkan mata. "Aku nggak keberatan karena aku ingat dirimu yang dulu. Aku ingat apa yang telah terjadi di antara kita dan cinta di antara kita. Kenapa kamu nggak keberatan? Bukankah kamu sama sekali nggak ingat aku? Mudah sekali kamu menerima seorang wanita yang baru kamu kenal?"Alex menyongsong tatapan pamela dengan ekspresi mata yang teguh dan licik. "Kalau aku bilang alasanku sama dengan alasanmu?"Pamela bertanya dengan heran, "Alasan apa?"Alex mengangkat dagunya. "Aku juga merasa kamu sangat cantik sampai nggak bisa kutolak."Mata Pamela membelalak. Melihat Alex yang sengaja mengangkat dagu, dia mengikuti suara hatinya untuk mencium Alex.Bukan ciuman romantis, hanya bibir menyentuh bibir dan merasakan suhu masing-masing.Belasan detik kemudian, Pamela berdiri tegak dan menyeka bibirnya sendiri dengan perasaan belum puas. Dia bertanya, "A
Baca selengkapnya

Bab 1587

Pamela berhenti dan menoleh ke belakang. "Kenapa? Mau kecupan selamat tinggal lagi?"Alex menggerakkan kursi rodanya ke depan. "Bukan."Pamela bertanya, "Apa kalau bukan? Cepat katakan! Sekarang kamu sudah nggak takut ketahuan?"Alex menatap Pamela dengan matanya yang hitam kelam. "Kamu makan dengan siapa tadi sore?"Pamela termangu, tidak menyangka Alex akan menanyakan hal membosankan semacam ini. "Makan dengan Marlon, Ariel, Andra dan tiga anak kita! Selain anak-anak, kamu mungkin nggak ingat dengan yang lain!"Tatapan mata Alex menjadi lega. "Makan ramai-ramai?"Pamela mengangguk. "Ya! Kalau nggak, kamu pikir aku kencan berdua saja?"Alex terdiam.Dia memang berpikir seperti itu."Lalu, siapa pria yang masuk ke foto itu?"Pamela berterus terang, "Andra Bratajaya, temanmu juga."Alex tidak menyukai nama itu. "Selama bertahun-tahun saat aku hilang, temanku ini sering mengunjungimu?"Pamela agak kecut hati. Bukan karena telah melakukan hal tercela, tetapi tetap makan bersama Andra wala
Baca selengkapnya

Bab 1588

Alex, "..."Dia juga tidak tergoda, hanya tidak mengingat masa lalu dan Pamela.Pamela benar-benar bersiap untuk pergi. Saat dia meletakkan tangannya di pegangan pintu lagi, sesuatu tiba-tiba terjadi di luar.Sophia memasuki ruangan dan bertanya,"Kevin, kenapa kamu berdiri di depan pintu kamar mandi? Mana ayahmu?Suara Heri agak tidak wajar. "Ayah ... dia sedang mandi!"Sophia menceramahi anaknya, "Untuk apa berdiri di depan pintu saat Ayah sedang mandi? Kenapa nggak masuk untuk membantu Ayah? Kamu jelas tahu kaki Ayah nggak sehat!"Heri mengedipkan mata dan berkata, "Ayah bilang dia nggak membutuhkan bantuanku dan menyuruhku keluar! Aku berdiri di sini kalau-kalau Ayah memanggilku untuk sesuatu, jadi aku bisa langsung masuk!"Sophia merasa agak aneh dan mengabaikan anak itu. Dia berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintu. "Alex, kamu sedang mandi?"Di kamar mandi, Pamela diam-diam bersembunyi di sudut belakang pintu. Kalau Sophia tiba-tiba membuka pintu, dia tidak akan langsung m
Baca selengkapnya

Bab 1589

Kali ini Pamela benar-benar membuka pintu dan keluar.Setelah meninggalkan kamar mandi, Pamela membungkuk dan mencium putranya sebelum pergi dari balkon.Alex menggerakkan kursi roda dan perlahan keluar dari kamar mandi. Dia melihat ke arah balkon sambil berpikir, lalu menoleh untuk melihat satu set piama baru di atas kasur ....Heri memiringkan kepalanya dan berkata, "Ayah, Ibu pergi dengan agak marah, 'kan?"Alex juga bisa melihat gadis itu agak emosi saat pergi, tetapi sekarang dia tidak bisa keluar untuk mengejarnya.Sambil menghela napas, Alex menunduk dan bertanya kepada putranya, "Apa yang biasanya ibumu lakukan?"Heri berpikir sejenak. "Hm ... biasanya Ibu sibuk dengan pekerjaan, mengurus kami dan mencari Ayah."Sorot mata Alex sangat dalam. "Dia mencari ayahmu?"Heri mengangguk. "Ya! Ibu sudah mencari keberadaan Ayah, tapi belum ada kabar tentang ayahku, haist!"Alex menyipitkan mata dan entah apa yang dia rasakan.Heri tiba-tiba mendekati Alex, sepasang matanya yang besar pen
Baca selengkapnya

Bab 1590

Saat berbicara, Marlon juga menaikkan jendela mobil ....Entah mengapa Adsila tersipu, lalu mengerutkan kening dan bertanya kepadanya, "Apa yang membuatmu gugup?"Marlon mendekat dan berkata, "Besok kita akan menikah, apa kamu nggak gugup?"Ekspresi Adsila membeku dan dia menggerakkan sudut bibirnya. "Nggak juga ...."Sebelum semuanya benar-benar terjadi, Adsila tidak percaya Marlon benar-benar akan menikahinya. Dia hanya merasa sekarang Marlon sedang menggoda lagi.Marlon berpura-pura kecewa. "Hei, sepertinya cuma aku yang gugup. Kamu nggak peduli dengan pernikahan kita!"Adsila tidak tahan terus seperti ini dengannya. "Sudahlah, ini sudah larut. Antarlah aku pulang!"Marlon sangat tidak berdaya, tetapi dialah yang merindukan Adsila yang pernah menghargai segalanya tentang dirinya dan inilah yang pantas dia dapatkan ....Haist!...Dua hari kemudian.Bandara Kota Marila.Sophia datang menjemput pesawat ayahnya sendirian, meninggalkan Alex dan anaknya yang mengalami masalah kaki menung
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
157158159160161
...
294
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status