Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 891 - Bab 900

2906 Bab

Bab 892

Dengan panik dia berkata, "Hati-hati kalau bicara, aku ini Kepala Biro.""Memangnya kenapa kalau Kepala Biro? Duduk!" teriak Surya.Wendy gemetaran, lalu duduk dengan patuh.Agung dan lainnya juga terlihat kesulitan.Kekuatan Surya membuat mereka terpaksa menurut padanya.Sementara wajah pengawal mereka sudah pucat pasi, kaki mereka lemas hingga tak sanggup berdiri lagi.Saat ini, Vincent yang terluka parah terbaring di tanah, tiga keluarga besar tak berkutik dan Wendy tercengang.Bisa dikatakan masing-masing dari mereka dalam bahaya.Ini adalah hasil yang dicapai Surya dengan kekuatannya.Sementara Celine dan Fitri memandang Surya seolah melihat malaikat, mata mereka berbinar.Terlebih lagi Budi, dia menatap Surya tanpa bisa berkata-kata.Meskipun dia tidak tahu Surya memintanya menunggu apa, dia tahu situasi sudah berbalik.Setidaknya, orang-orang ini sudah bersedia duduk dan berbicara baik-baik dengannya.Saat ini, Surya mengeluarkan sebatang rokok, dia menatap Celine sembari bertan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 893

Namun, saat ini mana berani mereka berbicara?Perbuatan mereka sangat memalukan.Melihat mereka hanya terdiam, Surya langsung berteriak, "Cepat jawab!"Jiwa ketiga orang itu seakan disambar petir.Mental Santo yang pertama ambruk, dia menangis dan meraung,"Aku jawab, aku jawab. Setengah tahun yang lalu, kami bertiga menghasut Tristan untuk berjudi di Homasen, kami membuat jebakan agar dia kehilangan 4 triliun. Setelah kehabisan uang, dia menjual sahamnya kepada kami, kemudian Vincent menemui kami agar membiarkannya terus bermain, hingga membuatnya berutang 1 triliun, kemudian, inilah yang terjadi."Amarah Budi meledak-ledak hingga hampir muntah darah.Benar saja, mereka memasang jebakan dari setengah tahun lalu untuk menjebak putranya.Salah Tristan juga yang tidak kompeten, sehingga tertipu.Dia hampir saja menghancurkan Keluarga Horman, kerja kerasnya selama separuh hidup ini.Hanya dia yang tahu pengorbanan dan penderitaan yang dialami selama ini.Benar-benar pembuat onar.Celine d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 894

Hanya saja dari luar Surya terlihat tenang, kemudian bertanya lagi, "Siapa Pak Tirta? Untuk apa dia menculik mereka?""Pak Tirta Santoso, tingkat suci pertama di Homasen. Dia bertanggung jawab atas semua mafia di Homasen. Mengetahui aku datang untuk menagih utang, dia memintaku membawakan beberapa orang kaya, aku pun menyetujuinya," kata Vincent penuh ketakutan."Di mana mereka?" tanya Surya.Vincent menjawab dengan gemetar, "Sudah dikirimkan ke Pak Tirta, tepatnya di mana, aku benar-benar nggak tahu."Surya mendengus, mendekati Morgan, tersenyum dan berkata, "Ada petunjuk."Morgan sangat mengagumi Surya.Dia tak menyangka, hanya dalam dua jam, sudah ada kemajuan pada masalah mereka,Asal tahu saja, beberapa hari ini, polisi, dinas khusus dan banyak ahli pemecah kejahatan di seluruh Kota Nanzi tidak dapat melakukan apa-apa.Sobat Pak Hendra memang hebat, sangat mengagumkan dari segi kekuatan dan kebijaksanaan.Morgan mengangguk, kemudian berkata,"Sobat memang hebat, tapi cukup satu ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 895

Melihat situasi ini, Vincent bermaksud maju untuk membereskan mereka.Akan tetapi, Surya berkata, "Ayo, kita masih ada urusan."Vincent pun mengurungkan niat dan mengikuti Surya memasuki lift.Saat ini, pemuda itu tertawa keras, kemudian berkata, "Apa-apaan? Sok jadi bos."Sementara Surya sudah memasuki lift dan tiba di kamar yang dipesan bersama Vincent.Harus diakui, kamar di sini mewah tak tertandingi, bahkan tak sebanding dengan kamar Presidential Suite mana pun yang pernah dilihat Surya.Kubah langit berbintang, pemandian air panas, furnitur kelas atas dan berbagai peralatan berteknologi tinggi semuanya mewah.Surya mengamati kamar itu dan diam-diam memuji.Kemudian dia langsung duduk di sofa, berkata pada Vincent, "Langsung saja ke intinya, aku nggak membunuhmu karena kamu masih berguna."Vincent mengangguk-angguk."Orang di dunia persilatan berbicara dengan kekuatan. Kamu beritahukan Tirta, aku, Aksha Pratama, bersedia bertarung dengannya. Kalau aku menang, lepaskan semua sander
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 896

Intinya segala jenis permainan kasino yang kalian tahu ada di tempat ini.Surya sedang berkeliling, bermaksud menukarkan sedikit chip untuk mencoba beberapa permainan. Saat ini terdengar suara orang berbicara padanya, "Pak, apa Anda sendirian?"Surya menoleh, terlihat seorang wanita berusia 20 tahunan, berperawakan tinggi, dengan riasan indah, wajah cantik, mengenakan rok pendek, sedang menatapnya tersenyum.Surya menjawab dengan senyuman, "Benar.""Aku Mirza Bachtiar, resepsionis di sini. Kalau ada yang Anda butuhkan, aku bisa melayani Anda," kata gadis itu dengan senyuman yang sangat manis, tidak terlihat tanda-tanda profesi lain.Surya bertanya dengan penasaran, "Pelayanan yang kamu maksud, apa saja, ya?""Menyelesaikan semua masalah Anda. Jangan cemas, bermainlah dengan tenang," jawab Mirza dengan senyuman.Surya mengangguk, lalu bertanya, "Kebetulan, aku ingin menukar chip, bisakah kamu mengantarku?""Tentu saja, kalau boleh tahu nama panggilan Bapak?" tanya Mirza."Surya," jawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 897

"Apa aku menang?" tanya Surya sambil tersenyum.Mirza tertegun sejenak, kemudian buru-buru berkata, "Anda memenangkan hadiah besar puluhan juta.""Oh, sepertinya aku beruntung," jawab Surya terkekeh.Mirza membantu Surya mengemas koin sambil berkata, "Pak, Anda sangat beruntung, jangan disia-siakan, cobalah permainan lain.""Apakah kalian mendapatkan komisi dari menemani orang bermain?" tanya Surya.Mirza tersenyum, lalu menjawab, "Benar, Pak. Apakah Anda menukar chip atau menukar uang nantinya, kami akan mendapat komisi yang sesuai. Itu juga penghasilan utama kami. Pada dasarnya kami nggak punya gaji."Mirza tidak menyembunyikan informasi, Surya memahaminya dengan baik.Kalau tidak, untuk apa Mirza terus menemani?Surya lebih kurang bisa memahami dunia kasino.Kemenangan hanya sesaat, jika terus dilanjutkan, suatu hari pasti akan kehilangan semuanya.Karena dana di kasino hampir tidak terbatas, sementara uang para penjudi terbatas.Ibarat punya uang dua puluh ribu, tapi mau bertaruh d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 898

Peluang mendapatkan sembilan belas poin sebanding dengan memenangkan lotere senilai 10 miliar.Sudah pasti kalah.Benar saja, begitu poin diumumkan, semua pemain melempar kartu mereka sambil mengumpat.Kemudian, Surya membalik kartunya perlahan, sembilan belas poin."Wah!"Pria di samping Surya berteriak tanpa sadar.Pemain lain juga tercengang.Keberuntungan pria ini luar biasa.Mirza yang berdiri di belakangnya bahkan tidak bisa mengatupkan mulutnya.Keberuntungan macam apa ini? Bisa-bisanya dia mendapatkan angka ini?Dealer mengambil chip yang dipertaruhkan empat pemain lain dan menebus Surya.Chip di hadapan Surya langsung menumpuk.Saat ini, dealer menekan mesin untuk mengocok kartu. Setelah terdengar suara gemerincing, ronde yang baru dimulai lagi.Saat ini pria di samping Surya bangkit dan berdiri di samping.Sekarang hanya ada empat pemain.Semua pemain memasang taruhan mereka, Surya berpikir sejenak, kemudian mempertaruhkan semua chip-nya yang bernilai hampir 400 juta.Semua o
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 899

Pandangan semua orang tertuju pada kartu dealer.Total kartu dealer saat ini lima belas poin, dealer hit jelas untuk bertaruh.Apalagi nominal yang dipertaruhkan Surya sangat besar.Tiga pemain lainnya hanya mempertaruhkan puluhan juta, nominal yang bisa diabaikan.Saat ini dealer hanya bisa memilih hit, karena jika stand, dia akan kalah, jadi dia harus mencoba mendapatkan dua puluh satu poin.Dealer yang juga adalah dealer, memberikan kartu pada dirinya sendiri.Tiga poin.Angka dealer sekarang delapan belas poin, telah mengalahkan ketiga pemain lain, tapi masih kalah dari Surya."Dealer hit," kata dealer, lalu membagikan kartu lagi untuk dirinya sendiri.Saat ini, semua orang sangat tegang.Jika angka dealer juga dua puluh satu poin, Surya akan menjadi salah satu orang yang menganggap keberuntungan sebagai keahlian, dia akan menyesal, mengentakkan kaki, tapi juga menjadi tontonan yang seru."Dealer empat poin, dealer bangkrut."Dealer mengumumkan hasilnya tanpa ekspresi, jelas dia su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 900

Untuk saat ini kartu Surya hanya bisa digunakan sebagai satu poin.Karena kartu itu dipasangkan dengan set dua belas poin, bila digunakan sebagai sepuluh poin, dia akan bangkrut.Jadi kartu Surya sekarang satu set sebelas poin dan satu set tiga belas poin.Angka ini cukup menegangkan, karena tidak besar, tidak juga kecil.Namun, poin dealer selalu besar, dengan poin milik Surya, kemungkinan kalah lebih besar.Apalagi setelah kartu dipisah, selain tambahan dua kartu, pemain hanya bisa hit satu kali.Dengan kata lain, Surya hanya bisa punya tiga kartu untuk setiap set.Kini jumlah kartu yang dia miliki sudah mencapai batas, dia tidak bisa meminta kartu lagi.Kesimpulannya, poin yang dia miliki sudah final.Sekarang giliran dealer.Dealer menunjukkan kartunya, jumlah poinnya sepuluh.Sudah pasti dia minta hit."Hit," ucap dealer.Lalu, dia membagikan kartu untuk dirinya sendiri.Tiga poin.Sekarang dealer punya sepuluh poin, masih belum mengalahkan Surya.Akan tetapi, kemungkinan dealer u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya

Bab 901

Surya benar-benar tidak mengerti kenapa orang-orang ini tidak suka kepadanya.Pada saat ini, salah satu pria yang lainnya berkata, "Aku paling nggak suka sama orang kampungan kayak kamu. Pura-pura jadi orang kaya, terus pamer ke semua orang.""Kalau aku memang kampungan sekalipun, memangnya apa hubungannya sama kamu?" tanya Surya."Aku nggak suka saja sama orang kampungan, nggak senang?" sindir pria itu.Raut wajah Surya berubah. Saat ini, Mirza buru-buru berkata, "Pak, kita pulang saja. Chip kasinonya berat sekali, saya sudah nggak bisa bawa lebih banyak lagi."Surya mendengus, dia berbalik pergi meninggalkan orang-orang tersebut, sementara Mirza mengikutinya dari belakang."Hehe, sekali kampungan tetep saja kampungan. Nyalinya cuma segitu saja. Ayo, kita main," ujar pria itu sambil memanggil teman-temannya untuk duduk dan mulai bermain.Sementara Surya dan Mirza kembali ke ruang kamarnya.Mirza meletakkan barang-barang belanjaan di atas meja, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Pak Su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8889909192
...
291
DMCA.com Protection Status