Intinya segala jenis permainan kasino yang kalian tahu ada di tempat ini.Surya sedang berkeliling, bermaksud menukarkan sedikit chip untuk mencoba beberapa permainan. Saat ini terdengar suara orang berbicara padanya, "Pak, apa Anda sendirian?"Surya menoleh, terlihat seorang wanita berusia 20 tahunan, berperawakan tinggi, dengan riasan indah, wajah cantik, mengenakan rok pendek, sedang menatapnya tersenyum.Surya menjawab dengan senyuman, "Benar.""Aku Mirza Bachtiar, resepsionis di sini. Kalau ada yang Anda butuhkan, aku bisa melayani Anda," kata gadis itu dengan senyuman yang sangat manis, tidak terlihat tanda-tanda profesi lain.Surya bertanya dengan penasaran, "Pelayanan yang kamu maksud, apa saja, ya?""Menyelesaikan semua masalah Anda. Jangan cemas, bermainlah dengan tenang," jawab Mirza dengan senyuman.Surya mengangguk, lalu bertanya, "Kebetulan, aku ingin menukar chip, bisakah kamu mengantarku?""Tentu saja, kalau boleh tahu nama panggilan Bapak?" tanya Mirza."Surya," jawab
"Apa aku menang?" tanya Surya sambil tersenyum.Mirza tertegun sejenak, kemudian buru-buru berkata, "Anda memenangkan hadiah besar puluhan juta.""Oh, sepertinya aku beruntung," jawab Surya terkekeh.Mirza membantu Surya mengemas koin sambil berkata, "Pak, Anda sangat beruntung, jangan disia-siakan, cobalah permainan lain.""Apakah kalian mendapatkan komisi dari menemani orang bermain?" tanya Surya.Mirza tersenyum, lalu menjawab, "Benar, Pak. Apakah Anda menukar chip atau menukar uang nantinya, kami akan mendapat komisi yang sesuai. Itu juga penghasilan utama kami. Pada dasarnya kami nggak punya gaji."Mirza tidak menyembunyikan informasi, Surya memahaminya dengan baik.Kalau tidak, untuk apa Mirza terus menemani?Surya lebih kurang bisa memahami dunia kasino.Kemenangan hanya sesaat, jika terus dilanjutkan, suatu hari pasti akan kehilangan semuanya.Karena dana di kasino hampir tidak terbatas, sementara uang para penjudi terbatas.Ibarat punya uang dua puluh ribu, tapi mau bertaruh d
Peluang mendapatkan sembilan belas poin sebanding dengan memenangkan lotere senilai 10 miliar.Sudah pasti kalah.Benar saja, begitu poin diumumkan, semua pemain melempar kartu mereka sambil mengumpat.Kemudian, Surya membalik kartunya perlahan, sembilan belas poin."Wah!"Pria di samping Surya berteriak tanpa sadar.Pemain lain juga tercengang.Keberuntungan pria ini luar biasa.Mirza yang berdiri di belakangnya bahkan tidak bisa mengatupkan mulutnya.Keberuntungan macam apa ini? Bisa-bisanya dia mendapatkan angka ini?Dealer mengambil chip yang dipertaruhkan empat pemain lain dan menebus Surya.Chip di hadapan Surya langsung menumpuk.Saat ini, dealer menekan mesin untuk mengocok kartu. Setelah terdengar suara gemerincing, ronde yang baru dimulai lagi.Saat ini pria di samping Surya bangkit dan berdiri di samping.Sekarang hanya ada empat pemain.Semua pemain memasang taruhan mereka, Surya berpikir sejenak, kemudian mempertaruhkan semua chip-nya yang bernilai hampir 400 juta.Semua o
Pandangan semua orang tertuju pada kartu dealer.Total kartu dealer saat ini lima belas poin, dealer hit jelas untuk bertaruh.Apalagi nominal yang dipertaruhkan Surya sangat besar.Tiga pemain lainnya hanya mempertaruhkan puluhan juta, nominal yang bisa diabaikan.Saat ini dealer hanya bisa memilih hit, karena jika stand, dia akan kalah, jadi dia harus mencoba mendapatkan dua puluh satu poin.Dealer yang juga adalah dealer, memberikan kartu pada dirinya sendiri.Tiga poin.Angka dealer sekarang delapan belas poin, telah mengalahkan ketiga pemain lain, tapi masih kalah dari Surya."Dealer hit," kata dealer, lalu membagikan kartu lagi untuk dirinya sendiri.Saat ini, semua orang sangat tegang.Jika angka dealer juga dua puluh satu poin, Surya akan menjadi salah satu orang yang menganggap keberuntungan sebagai keahlian, dia akan menyesal, mengentakkan kaki, tapi juga menjadi tontonan yang seru."Dealer empat poin, dealer bangkrut."Dealer mengumumkan hasilnya tanpa ekspresi, jelas dia su
Untuk saat ini kartu Surya hanya bisa digunakan sebagai satu poin.Karena kartu itu dipasangkan dengan set dua belas poin, bila digunakan sebagai sepuluh poin, dia akan bangkrut.Jadi kartu Surya sekarang satu set sebelas poin dan satu set tiga belas poin.Angka ini cukup menegangkan, karena tidak besar, tidak juga kecil.Namun, poin dealer selalu besar, dengan poin milik Surya, kemungkinan kalah lebih besar.Apalagi setelah kartu dipisah, selain tambahan dua kartu, pemain hanya bisa hit satu kali.Dengan kata lain, Surya hanya bisa punya tiga kartu untuk setiap set.Kini jumlah kartu yang dia miliki sudah mencapai batas, dia tidak bisa meminta kartu lagi.Kesimpulannya, poin yang dia miliki sudah final.Sekarang giliran dealer.Dealer menunjukkan kartunya, jumlah poinnya sepuluh.Sudah pasti dia minta hit."Hit," ucap dealer.Lalu, dia membagikan kartu untuk dirinya sendiri.Tiga poin.Sekarang dealer punya sepuluh poin, masih belum mengalahkan Surya.Akan tetapi, kemungkinan dealer u
Surya benar-benar tidak mengerti kenapa orang-orang ini tidak suka kepadanya.Pada saat ini, salah satu pria yang lainnya berkata, "Aku paling nggak suka sama orang kampungan kayak kamu. Pura-pura jadi orang kaya, terus pamer ke semua orang.""Kalau aku memang kampungan sekalipun, memangnya apa hubungannya sama kamu?" tanya Surya."Aku nggak suka saja sama orang kampungan, nggak senang?" sindir pria itu.Raut wajah Surya berubah. Saat ini, Mirza buru-buru berkata, "Pak, kita pulang saja. Chip kasinonya berat sekali, saya sudah nggak bisa bawa lebih banyak lagi."Surya mendengus, dia berbalik pergi meninggalkan orang-orang tersebut, sementara Mirza mengikutinya dari belakang."Hehe, sekali kampungan tetep saja kampungan. Nyalinya cuma segitu saja. Ayo, kita main," ujar pria itu sambil memanggil teman-temannya untuk duduk dan mulai bermain.Sementara Surya dan Mirza kembali ke ruang kamarnya.Mirza meletakkan barang-barang belanjaan di atas meja, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Pak Su
Kalau memang seperti itu, maka hanya bisa menunggu dengan sabar.Surya akan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah tiga hari lagi ketika mendapatkan 20 triliun darinya.Saat melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Surya mulai bermeditasi.Pada malam ini, kabar mengenai Aksha dari Kota Juwana menantang Tirta yang telah mencapai tingkat suci super telah menyebar ke seluruh dunia mafia Homasen.Semua orang terkejut, mereka mencari tahu asal usul pria yang bernama Aksha ini yang berani menantang seorang ahli bela diri tingkat suci super.Tirta telah menguasai Homasen selama puluhan tahun dan tak pernah ada yang bisa mengalahkannya sampai saat ini, bahkan tak ada satu pun yang bisa menemukan celah ataupun kelemahan Tirta.Homasen sendiri mempunyai tiga ahli bela diri tingkat suci, yaitu Vincent Hermawan, Arjun Maulana dan juga Harfan Giovanni. Mereka bertiga merupakan anak buah Tirta.Akan tetapi, ada sesuatu yang terjadi di antara Homasen dan Aerovia yang semua ketah
Beberapa penjudi lainnya termangu saat melihat Surya.Mereka melirik chip kasino yang kurang lebih berjumlah enam miliar itu, apa orang ini tidak salah?Bahkan dealer juga ikut termangu.Jarang sekali ada orang yang bertaruh sebesar ini.Saat ini, Mirza langsung panik, dia berbisik di telinga Surya, "Pak, jangan bermain seperti ini. Kalau kalah, Pak Surya bakal nggak punya chip kasino yang tersisa. Mau balik modal lagi juga nggak bisa."Mirza dan teman-temannya tak akan pernah menyarankan pelanggan bermain seperti ini, walau itu adalah penjudi yang sudah biasa bermain sekalipun.Bagaimanapun juga, begitu kalah maka semua akan berakhir, apalagi kalau nominalnya terlalu besar.Pegawai wanita yang licik pun hanya akan menggoda secara perlahan agar penjudi kalah secara perlahan.Setidaknya, tidak akan membiarkan terjadi masalah besar.Apa pun pernah terjadi di tempat ini, mulai dari lompat dari gedung, bunuh diri, bahkan membunuh orang lain juga ada.Begitu terjadi masalah, maka akan sulit