Surya benar-benar tidak mengerti kenapa orang-orang ini tidak suka kepadanya.Pada saat ini, salah satu pria yang lainnya berkata, "Aku paling nggak suka sama orang kampungan kayak kamu. Pura-pura jadi orang kaya, terus pamer ke semua orang.""Kalau aku memang kampungan sekalipun, memangnya apa hubungannya sama kamu?" tanya Surya."Aku nggak suka saja sama orang kampungan, nggak senang?" sindir pria itu.Raut wajah Surya berubah. Saat ini, Mirza buru-buru berkata, "Pak, kita pulang saja. Chip kasinonya berat sekali, saya sudah nggak bisa bawa lebih banyak lagi."Surya mendengus, dia berbalik pergi meninggalkan orang-orang tersebut, sementara Mirza mengikutinya dari belakang."Hehe, sekali kampungan tetep saja kampungan. Nyalinya cuma segitu saja. Ayo, kita main," ujar pria itu sambil memanggil teman-temannya untuk duduk dan mulai bermain.Sementara Surya dan Mirza kembali ke ruang kamarnya.Mirza meletakkan barang-barang belanjaan di atas meja, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Pak Su
Kalau memang seperti itu, maka hanya bisa menunggu dengan sabar.Surya akan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah tiga hari lagi ketika mendapatkan 20 triliun darinya.Saat melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Surya mulai bermeditasi.Pada malam ini, kabar mengenai Aksha dari Kota Juwana menantang Tirta yang telah mencapai tingkat suci super telah menyebar ke seluruh dunia mafia Homasen.Semua orang terkejut, mereka mencari tahu asal usul pria yang bernama Aksha ini yang berani menantang seorang ahli bela diri tingkat suci super.Tirta telah menguasai Homasen selama puluhan tahun dan tak pernah ada yang bisa mengalahkannya sampai saat ini, bahkan tak ada satu pun yang bisa menemukan celah ataupun kelemahan Tirta.Homasen sendiri mempunyai tiga ahli bela diri tingkat suci, yaitu Vincent Hermawan, Arjun Maulana dan juga Harfan Giovanni. Mereka bertiga merupakan anak buah Tirta.Akan tetapi, ada sesuatu yang terjadi di antara Homasen dan Aerovia yang semua ketah
Beberapa penjudi lainnya termangu saat melihat Surya.Mereka melirik chip kasino yang kurang lebih berjumlah enam miliar itu, apa orang ini tidak salah?Bahkan dealer juga ikut termangu.Jarang sekali ada orang yang bertaruh sebesar ini.Saat ini, Mirza langsung panik, dia berbisik di telinga Surya, "Pak, jangan bermain seperti ini. Kalau kalah, Pak Surya bakal nggak punya chip kasino yang tersisa. Mau balik modal lagi juga nggak bisa."Mirza dan teman-temannya tak akan pernah menyarankan pelanggan bermain seperti ini, walau itu adalah penjudi yang sudah biasa bermain sekalipun.Bagaimanapun juga, begitu kalah maka semua akan berakhir, apalagi kalau nominalnya terlalu besar.Pegawai wanita yang licik pun hanya akan menggoda secara perlahan agar penjudi kalah secara perlahan.Setidaknya, tidak akan membiarkan terjadi masalah besar.Apa pun pernah terjadi di tempat ini, mulai dari lompat dari gedung, bunuh diri, bahkan membunuh orang lain juga ada.Begitu terjadi masalah, maka akan sulit
Saat ini, Mirza merasa sangat terkejut bukan main.Mirza melirik Surya dengan raut wajah curiga.Bagaimana Mirza harus mendeskripsikan Surya.Apa Surya tidak waras atau hanya nyalinya saja yang terlalu besar?Orang biasa tak akan pernah berani bertaruh dengan nominal besar seperti ini.Mental orang biasa tak akan sanggup menanggung risikonya.Bagaimanapun juga, taruhannya sebesar miliaran, tetapi sekali menang, maka uangnya akan berlipat ganda.Saat ini, pihak kasino mulai memberikan chip kasino yang didapatkan setelah Surya menang taruhan.Chip kasino yang didorong hingga ke hadapan Surya sudah menjadi sebuah gunung kecil.Bagaimanapun juga, chip kasino Surya telah berlipat ganda hingga puluhan miliar.Saat ini, dealer diam-diam menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Silakan pasang taruhan."Pada saat ini, beberapa penjudi lainnya terdiam dan hanya menyaksikan Surya.Semuanya ingin tahu apa yang akan dilakukan Surya selanjutnya.Mirza juga gugup bukan main karena dia baru pertama k
"Tiga, enam dan lima. Angka besar!"Suara dealer saat berbicara sedikit gemetar.Semua orang kembali terkejut, Surya benar-benar sangat beruntung.Taruhan yang dipasang oleh Surya sampai puluhan miliar.Sementara raut wajah kedua pria lainnya sontak terlihat masam.Mereka berdua telah bertaruh sebesar delapan miliar dan langsung kalah dalam sekejap.Mirza yang berada di belakang Surya merasa jantungnya hampir saja copot.Mirza sudah terbiasa melihat perjudian, tetapi ini dia baru pertama kali melihat cara berjudi seperti ini. Bagi Mirza, cara berjudi seperti ini sangat mendebarkan, jantungnya tak kuat menyaksikan ini semua.Saat ini, dealer mulai menyimpulkan hasil taruhan.Kemudian, dealer itu mengambil chip kasino kedua pria yang kalah taruhan, kemudian memberikan chip kasino yang dimenangkan oleh Surya.Chip kasino yang telah didorong hingga ke hadapan Surya hampir mencapai 40 miliar.Saat ini, Surya melihat ke arah dua pria tersebut sambil tersenyum tipis.Akan tetapi, di mata kedu
Begitu chip kasino tiba, Gustian segera berkata dengan tidak sabaran, "Surya, ayo lanjutkan taruhan kita. Kita lihat siapa yang lebih beruntung."Yakob memainkan chip kasino yang ada di tangannya, kemudian tersenyum dengan sinis sambil melihat Surya.Surya tersenyum tipis, dia menaruhkan seluruh chip kasino miliknya tanpa ragu-ragu.Surya masih bertaruh angka besar.Jantung Mirza berdebar-debar, dia hampir saja kesulitan untuk bernapas.Surya lagi-lagi mempertaruhkan semua uangnya. Surya mempertaruhkan seluruh 40 miliar, apakah mental dia memang sekuat ini?Apa Surya tidak mempertimbangkan apa konsekuensinya bila dia kalah taruhan? Apa dia sanggup menerima kekalahannya?Semua orang yang ada di samping juga segera memutar bola matanya.Lagi-lagi mempertaruhkan semua uangnya ... mereka tidak pernah melihat cara judi seperti ini, bahkan mereka melihat Surya dengan sedikit rasa kagum.Raut wajah Gustian dan Yakob sontak terlihat muram.Sebelumnya, kedua belah pihak mempertaruhkan semua uan
Dealer memberikan chip kasino yang dimenangkan oleh Surya.Sekarang, chip kasino senilai 80 miliar bertumpuk di hadapan Surya seperti layaknya sebuah gunung yang kecil.Mirza bersandar pada Surya dan tak sanggup untuk berdiri tegap.Saat ini Mirza merasa sekujur tubuhnya mulai panas dan lemas, sehingga dia hanya bisa menyandarkan tubuhnya pada Surya.Entah hal itu disebabkan oleh psikologis atau faktor lainnya.Mirza merasa kalau tubuh Surya memancarkan sebuah kekuatan yang luar biasa dan kekuatan itu menopang Mirza.Pada saat ini, Surya melihat ke arah Gustian dan Yakob, dia tersenyum tipis dan berkata, "Apa kalian berdua masih mau lanjut bermain?"Sialan! Apa orang ini sedang menantang mereka?Bahkan penjudi yang ada di samping juga bisa melihatnya dengan jelas.Raut wajah Yakob dan Gustian terlihat sedikit pucat, mereka sedang dipermalukan oleh anak kampungan."Berikan 180 miliar yang tersisa kepada kami," seru Yakob."Ambil semuanya, nggak mungkin aku akan kalah lagi," ujar Gustian
Seratus miliar!Mereka bisa menerima kekalahan sebesar 100 miliar, tetapi mereka merasa sangat malu karena kalah dari orang kampungan seperti Surya. Mereka tidak bisa menerima ini semua.Raut wajah Yakob dan Gustian terlihat sangat muram.Semua orang melihat Yakob dan Gustian dengan raut wajah yang bahagia di atas penderitaan orang lain.Bagaimanapun juga, barusan Yakob terlihat sangat menyebalkan.Saat melihat tatapan mata semua orang, Yakob dan Gustian semakin masam.Saat ini, dealer mendorong chip kasino sebesar 160 miliar hingga ke hadapan Surya.Surya tetap terlihat datar sambil mengisap rokoknya.Mirza malah sudah tak tahan lagi. Tubuh Mirza yang sebelumnya bersandar pada Surya terus gemetaran.Beban tubuh Mirza yang cukup berat terus menekan lengan Surya.Surya melirik ke arah Mirza sekilas, lalu berkata dengan suara pelan, "Tenang sedikit."Wajah Mirza kemerahan, tetapi dia masih terkulai lemas, bersandar pada tubuh Surya dan tak bisa duduk tegap.Pada saat ini, Yakob sudah mar