Hanya saja dari luar Surya terlihat tenang, kemudian bertanya lagi, "Siapa Pak Tirta? Untuk apa dia menculik mereka?""Pak Tirta Santoso, tingkat suci pertama di Homasen. Dia bertanggung jawab atas semua mafia di Homasen. Mengetahui aku datang untuk menagih utang, dia memintaku membawakan beberapa orang kaya, aku pun menyetujuinya," kata Vincent penuh ketakutan."Di mana mereka?" tanya Surya.Vincent menjawab dengan gemetar, "Sudah dikirimkan ke Pak Tirta, tepatnya di mana, aku benar-benar nggak tahu."Surya mendengus, mendekati Morgan, tersenyum dan berkata, "Ada petunjuk."Morgan sangat mengagumi Surya.Dia tak menyangka, hanya dalam dua jam, sudah ada kemajuan pada masalah mereka,Asal tahu saja, beberapa hari ini, polisi, dinas khusus dan banyak ahli pemecah kejahatan di seluruh Kota Nanzi tidak dapat melakukan apa-apa.Sobat Pak Hendra memang hebat, sangat mengagumkan dari segi kekuatan dan kebijaksanaan.Morgan mengangguk, kemudian berkata,"Sobat memang hebat, tapi cukup satu ora
Melihat situasi ini, Vincent bermaksud maju untuk membereskan mereka.Akan tetapi, Surya berkata, "Ayo, kita masih ada urusan."Vincent pun mengurungkan niat dan mengikuti Surya memasuki lift.Saat ini, pemuda itu tertawa keras, kemudian berkata, "Apa-apaan? Sok jadi bos."Sementara Surya sudah memasuki lift dan tiba di kamar yang dipesan bersama Vincent.Harus diakui, kamar di sini mewah tak tertandingi, bahkan tak sebanding dengan kamar Presidential Suite mana pun yang pernah dilihat Surya.Kubah langit berbintang, pemandian air panas, furnitur kelas atas dan berbagai peralatan berteknologi tinggi semuanya mewah.Surya mengamati kamar itu dan diam-diam memuji.Kemudian dia langsung duduk di sofa, berkata pada Vincent, "Langsung saja ke intinya, aku nggak membunuhmu karena kamu masih berguna."Vincent mengangguk-angguk."Orang di dunia persilatan berbicara dengan kekuatan. Kamu beritahukan Tirta, aku, Aksha Pratama, bersedia bertarung dengannya. Kalau aku menang, lepaskan semua sander
Intinya segala jenis permainan kasino yang kalian tahu ada di tempat ini.Surya sedang berkeliling, bermaksud menukarkan sedikit chip untuk mencoba beberapa permainan. Saat ini terdengar suara orang berbicara padanya, "Pak, apa Anda sendirian?"Surya menoleh, terlihat seorang wanita berusia 20 tahunan, berperawakan tinggi, dengan riasan indah, wajah cantik, mengenakan rok pendek, sedang menatapnya tersenyum.Surya menjawab dengan senyuman, "Benar.""Aku Mirza Bachtiar, resepsionis di sini. Kalau ada yang Anda butuhkan, aku bisa melayani Anda," kata gadis itu dengan senyuman yang sangat manis, tidak terlihat tanda-tanda profesi lain.Surya bertanya dengan penasaran, "Pelayanan yang kamu maksud, apa saja, ya?""Menyelesaikan semua masalah Anda. Jangan cemas, bermainlah dengan tenang," jawab Mirza dengan senyuman.Surya mengangguk, lalu bertanya, "Kebetulan, aku ingin menukar chip, bisakah kamu mengantarku?""Tentu saja, kalau boleh tahu nama panggilan Bapak?" tanya Mirza."Surya," jawab
"Apa aku menang?" tanya Surya sambil tersenyum.Mirza tertegun sejenak, kemudian buru-buru berkata, "Anda memenangkan hadiah besar puluhan juta.""Oh, sepertinya aku beruntung," jawab Surya terkekeh.Mirza membantu Surya mengemas koin sambil berkata, "Pak, Anda sangat beruntung, jangan disia-siakan, cobalah permainan lain.""Apakah kalian mendapatkan komisi dari menemani orang bermain?" tanya Surya.Mirza tersenyum, lalu menjawab, "Benar, Pak. Apakah Anda menukar chip atau menukar uang nantinya, kami akan mendapat komisi yang sesuai. Itu juga penghasilan utama kami. Pada dasarnya kami nggak punya gaji."Mirza tidak menyembunyikan informasi, Surya memahaminya dengan baik.Kalau tidak, untuk apa Mirza terus menemani?Surya lebih kurang bisa memahami dunia kasino.Kemenangan hanya sesaat, jika terus dilanjutkan, suatu hari pasti akan kehilangan semuanya.Karena dana di kasino hampir tidak terbatas, sementara uang para penjudi terbatas.Ibarat punya uang dua puluh ribu, tapi mau bertaruh d
Peluang mendapatkan sembilan belas poin sebanding dengan memenangkan lotere senilai 10 miliar.Sudah pasti kalah.Benar saja, begitu poin diumumkan, semua pemain melempar kartu mereka sambil mengumpat.Kemudian, Surya membalik kartunya perlahan, sembilan belas poin."Wah!"Pria di samping Surya berteriak tanpa sadar.Pemain lain juga tercengang.Keberuntungan pria ini luar biasa.Mirza yang berdiri di belakangnya bahkan tidak bisa mengatupkan mulutnya.Keberuntungan macam apa ini? Bisa-bisanya dia mendapatkan angka ini?Dealer mengambil chip yang dipertaruhkan empat pemain lain dan menebus Surya.Chip di hadapan Surya langsung menumpuk.Saat ini, dealer menekan mesin untuk mengocok kartu. Setelah terdengar suara gemerincing, ronde yang baru dimulai lagi.Saat ini pria di samping Surya bangkit dan berdiri di samping.Sekarang hanya ada empat pemain.Semua pemain memasang taruhan mereka, Surya berpikir sejenak, kemudian mempertaruhkan semua chip-nya yang bernilai hampir 400 juta.Semua o
Pandangan semua orang tertuju pada kartu dealer.Total kartu dealer saat ini lima belas poin, dealer hit jelas untuk bertaruh.Apalagi nominal yang dipertaruhkan Surya sangat besar.Tiga pemain lainnya hanya mempertaruhkan puluhan juta, nominal yang bisa diabaikan.Saat ini dealer hanya bisa memilih hit, karena jika stand, dia akan kalah, jadi dia harus mencoba mendapatkan dua puluh satu poin.Dealer yang juga adalah dealer, memberikan kartu pada dirinya sendiri.Tiga poin.Angka dealer sekarang delapan belas poin, telah mengalahkan ketiga pemain lain, tapi masih kalah dari Surya."Dealer hit," kata dealer, lalu membagikan kartu lagi untuk dirinya sendiri.Saat ini, semua orang sangat tegang.Jika angka dealer juga dua puluh satu poin, Surya akan menjadi salah satu orang yang menganggap keberuntungan sebagai keahlian, dia akan menyesal, mengentakkan kaki, tapi juga menjadi tontonan yang seru."Dealer empat poin, dealer bangkrut."Dealer mengumumkan hasilnya tanpa ekspresi, jelas dia su
Untuk saat ini kartu Surya hanya bisa digunakan sebagai satu poin.Karena kartu itu dipasangkan dengan set dua belas poin, bila digunakan sebagai sepuluh poin, dia akan bangkrut.Jadi kartu Surya sekarang satu set sebelas poin dan satu set tiga belas poin.Angka ini cukup menegangkan, karena tidak besar, tidak juga kecil.Namun, poin dealer selalu besar, dengan poin milik Surya, kemungkinan kalah lebih besar.Apalagi setelah kartu dipisah, selain tambahan dua kartu, pemain hanya bisa hit satu kali.Dengan kata lain, Surya hanya bisa punya tiga kartu untuk setiap set.Kini jumlah kartu yang dia miliki sudah mencapai batas, dia tidak bisa meminta kartu lagi.Kesimpulannya, poin yang dia miliki sudah final.Sekarang giliran dealer.Dealer menunjukkan kartunya, jumlah poinnya sepuluh.Sudah pasti dia minta hit."Hit," ucap dealer.Lalu, dia membagikan kartu untuk dirinya sendiri.Tiga poin.Sekarang dealer punya sepuluh poin, masih belum mengalahkan Surya.Akan tetapi, kemungkinan dealer u
Surya benar-benar tidak mengerti kenapa orang-orang ini tidak suka kepadanya.Pada saat ini, salah satu pria yang lainnya berkata, "Aku paling nggak suka sama orang kampungan kayak kamu. Pura-pura jadi orang kaya, terus pamer ke semua orang.""Kalau aku memang kampungan sekalipun, memangnya apa hubungannya sama kamu?" tanya Surya."Aku nggak suka saja sama orang kampungan, nggak senang?" sindir pria itu.Raut wajah Surya berubah. Saat ini, Mirza buru-buru berkata, "Pak, kita pulang saja. Chip kasinonya berat sekali, saya sudah nggak bisa bawa lebih banyak lagi."Surya mendengus, dia berbalik pergi meninggalkan orang-orang tersebut, sementara Mirza mengikutinya dari belakang."Hehe, sekali kampungan tetep saja kampungan. Nyalinya cuma segitu saja. Ayo, kita main," ujar pria itu sambil memanggil teman-temannya untuk duduk dan mulai bermain.Sementara Surya dan Mirza kembali ke ruang kamarnya.Mirza meletakkan barang-barang belanjaan di atas meja, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Pak Su
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di