Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 71 - Chapter 80

2906 Chapters

Bab 71

Mona tersenyum getir dan berkata, "Apa bedanya tindakan yang Bu Linda lakukan dengan yang kamu lakukan?"Surya terdiam sejenak. Setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada yang salah dengan perkataan Mona. Jadi, dia tidak bisa membantahnya.Saat melihat Surya terdiam, Mona tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Aku nggak menyalahkanmu. Semua ini salah mereka sendiri."Surya tetap diam. Saat berhadapan dengan Mona, dia tidak bisa menghakimi tindakan yang dilakukan oleh Keluarga Lintang.Tiba-tiba, Mona berkata, "Aku meminta Kak Surya datang ke sini hari ini karena ingin bertanya sesuatu. Menurutmu, apa yang harus kita lakukan dengan Lintang Harapan di masa depan?"Surya memandang Mona yang tampak tenang, seolah-olah dia sudah menerima nasib dari Keluarga Lintang tanpa ada kebencian sedikit pun.Sambil menghela napas panjang, Surya tidak banyak berpikir dan langsung berkata langsung, "Apa rencanamu? Kalau kamu mau Lintang Harapan tetap berada di bawah kendali Keluarga Lintang sepenuhnya, aku akan m
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 72

Setelah beberapa saat, Rania tiba-tiba merasa sedih.Saat ini Rania baru mengerti, ternyata dirinya dan temannya ini sudah berada di tingkat yang berbeda....Setelah Surya meninggalkan Lintang Harapan, waktu sudah menjelang siang dan dia masih belum sarapan.Jadi, dia mengunjungi sebuah toko mi, lalu memesan dua mangkuk mi untuk mengisi perut.Ketika baru menghabiskan mangkuk pertama, Surya sudah menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal.Ternyata itu telepon dari orang Keluarga Hatani, katanya berkas pengalihan hak milik Pulau Aora sudah siap dan ingin Surya menerimanya.Surya memintanya menunggu di Perumahan Lily setengah jam lagi.Setelah makan, Surya pulang dengan naik taksi. Begitu sampai, Surya melihat ada seorang pemuda yang membawa tas kerja sudah menunggu di depan pintu.Surya langsung menghampirinya, pemuda itu memberi hormat dan berkata, "Halo, Pak Surya. Nama saya Denny Hatani. Kakek saya yang meminta saya untuk membawa berkas pengalihan hak milik untuk Anda tanda t
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 73

Mata Surya bahkan masih terpejam, tiba-tiba dia menempatkan tangannya di hadapan lehernya.Benang pancing sudah melingkar beberapa kali di leher Surya.Saat ini, wanita itu menariknya dengan kuat, benang pancing langsung menjadi ketat.Benang pancing yang kuat dan bahkan mengandung semacam kekuatan hebat, pasti bisa membelah benda yang terbuat dari emas sekalipun.Namun, Surya hanya mengayunkan tangannya dengan pelan, benang pancing itu langsung putus. Serangan tiba-tiba ini berhasil diatasi begitu saja.Wanita itu memandangi Surya dengan takjub.Surya tersenyum dan berkata, "Apa terlihat sangat aneh?""Aku sudah meremehkanmu." Wanita itu berkata dengan nada dingin, "Tapi, bagaimana kamu tahu itu aku?"Surya menggeleng. "Aku sama sekali nggak tahu. Aku hanya sedang menunggumu datang. Kalau kamu menyerangku, barulah aku yakin kalau itu kamu.""Kalau begitu, dari awal kamu sudah tahu ada orang yang akan datang membunuhmu?""Ada orang bodoh yang ingin melampiaskan amarahnya. Sejak awal su
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 74

Ketika Tebasan Pencabut Nyawa wanita itu dikeluarkan, pedang sabit ini terlempar ke arah dada Surya dengan kecepatan tinggi.Dua pisau sabit yang terlempar lebih dulu menyerang dari kedua sisi dan sudah mengunci pergerakan Surya.Sedangkan Tebasan Pencabut Nyawa inilah serangan mematikan yang sebenarnya. Serangan ini tidak bisa dihindari dan mampu membunuh semua lawannya.Wanita itu tersenyum licik.Ini adalah jurus andalan dan teknik rahasianya. Banyak orang hebat di Alam Energi Sejati yang mati karena Tebasan Pencabut Nyawa ini.Wanita ini percaya bahwa orang di hadapannya ini juga tidak terkecuali.Saat ini, Surya berseru dan kedua tangannya memancarkan cahaya energi yang sangat kuat dan menyilaukan.Begitu Surya mengayunkan tangan kirinya, kedua pisau sabit yang menyerang di kedua sisi langsung tertarik oleh kekuatan isapan yang hebat dan langsung dihancurkan oleh energi yang kuat.Bersamaan dengan itu, kepalan tangan kanan Surya langsung mengarah ke senjata yang dibentuk dengan en
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 75

Surya tersenyum tipis, lalu di atas jarinya muncul kobaran api kecil.Kemudian kobaran api berwarna putih itu menghilang di jidat gadis itu.Seketika gadis itu merasa seperti ada sebuah kekuatan di tubuhnya.Kekuatan itu memiliki energi yang mengerikan, seakan-akan bisa meledak kapan saja dan menghancurkan tubuhnya.Gadis itu berkata dengan terkejut, "Energi spiritual, ternyata kamu adalah orang kuat di Alam Spiritual?"Sebagai seorang kultivator, tentu saja dia tahu seberapa menakutkannya kekuatan orang di Alam Spiritual, mereka seakan-akan bisa mengendalikan bumi. Orang hebat di Alam Energi Sejati dan Alam Spiritual sangat berbeda.Begitu Surya mengulurkan tangannya, gadis itu baru paham.Tadi pria itu hanya bercanda, dia tidak mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya.Saat ini Surya sedikit tersenyum sambil berkata, "Baguslah kalau kamu tahu. Aku menyuruhmu membunuhnya agar dia bisa menerima akibatnya, jika untuk apa aku menyuruhmu?"Setelah itu, Surya tidak berkomentar lagi, dia
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 76

Namun, serangan balik Surya lebih sadis lagi.Dirinya adalah orang dengan kekayaan puluhan triliun. Meski saat ini dia masih punya uang.Dibandingkan dengan kekayaannya dulu, dia tetap merasa seperti jatuh dari langit ke neraka, dia tidak bisa menerima ini.Jadi begitu keluar dari penjara, dia langsung mencari pembunuh bayaran untuk membunuh Surya.Kemudian mengancam Linda dan mendapatkan kembali Grup Sukajaya miliknya.Dia tidak boleh kehilangan Grup Sukajaya, siapa pun tidak boleh mengambilnya."Sialan, tunggu saja. Selama Surya mati, Linda dan Maya pasti akan kena akibatnya."Adhi memarahi mereka dengan suara keras, seakan-akan semua yang menimpanya ini hasil perbuatan mereka.Setelah memarahi mereka, tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan percaya diri, "Surya, kamu pasti nggak menyangka, aku bisa mengetahui tentang situ gelap. Kali ini kamu pasti akan mati."Saat ini, pintu kamar seketika dibuka, seorang pelayan berjalan masuk sambil mendorong troli.Adhi yang me
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 77

Wanita itu menatap pria berambut pirang di sana, lalu berkata, "Ingat, jangan berbuat yang tidak-tidak padanya. Bagaimanapun, dia juga pernah menjadi bagian dari kita.""Aku mengerti." Pria berambut pirang itu tertawa....Pagi harinya.Surya berada di ruang tamu, dia sedang memainkan kartu di tangannya sambil merasakan energi yang misterius itu.Saat ini Linda berjalan ke bawah. Dia tersenyum pada Surya dan berkata, "Pagi Bos.""Berhenti memanggilku seperti itu," ujar Surya sambil menggelengkan kepalanya.Linda berkata, "Tentu saja harus. Oh iya, mobilmu sudah selesai diperbaiki."Setelah itu, Linda memberikan kunci mobil pada Surya.Waktu itu saat bertemu Parto dan Rio yang berkelahi, mobil Surya sempat rusak, selama beberapa hari ini dia hanya bisa naik taksi.Surya berkata, "Terima kasih.""Sampai jumpa Bos, Master Rio sudah menungguku di depan. Ingatlah untuk sarapan." Setelah itu Linda berjalan keluar, sepatu hak tingginya mengeluarkan suara saat dia berjalan keluar rumah.Meliha
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 78

"Kenapa kalau aku lebih spesial dari yang lain? Kenapa kamu tidak terima?" kata pria itu.Seketika, Surya langsung naik darah. Zaman sekarang masih ada orang yang makan tidak mau bayar?Saat Surya hendak berdebat dengan pria itu, pemilik toko berjalan kemari sambil berkata, "Jangan marah, kalian jangan marah.""Dia tidak bayar," ucap Surya mengingatkan pemilik toko itu.Pemilik toko malah mengedipkan matanya kepada Surya sambil berkata, "Hati-hati di jalan, silakan datang lagi lain kali."Surya tertegun sejenak. Saat ini, ketiga orang itu malah murka dan berkata kepada Surya, "Kenapa kalau aku tidak bayar? Kamu mau memukulku?"Surya mengerutkan keningnya sambil memandang pemilik toko itu.Pemilik toko menghela napas pelan, lalu berbisik pada Surya, "Dia adalah orang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang mengurus kami. Kami tidak mampu menyinggungnya."Ternyata begitu.Namun, Surya merasa sangat bingung. Saat ini, seharusnya sikap pegawai sudah sangat profesional. Kenapa masih ada p
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 79

Surya berkata sambil terkekeh, "Bukankah aku sedang menunggu? Ayo."Eko terlihat sangat kesal. Bagaimanapun juga, dia tidak mau kehilangan muka. Kalau tidak, kelak bagaimana dia bisa terus berkuasa di tempat ini? Namun, kekuatan Surya membuatnya merasa takut.Akan tetapi, dia juga tidak percaya Surya yang sendirian itu tidak terkalahkan.Kemudian, Eko mengeluarkan ponselnya untuk memanggil pasukan. Setelah menelepon, dia mengajak kedua rekannya duduk di bangku lain dan menunggu.Melihat situasi tegang antara kedua belah pihak, pemilik toko terlihat sangat panik. Namun, dia tidak bisa membujuk siapa pun, jadi dia hanya bisa menunggu dengan panik.Sepuluh menit kemudian, sebuah kendaraan off-road melaju kemari. Lalu, lima orang bertubuh kekar turun dari mobil.Pemimpin mereka bergegas ke hadapan Eko, lalu berkata, "Kak, ada apa?"Setelah melihat mereka tiba, Eko langsung merasa sangat percaya diri.Di hari biasa, Eko adalah seorang preman yang memiliki banyak teman berkelakuan buruk. Kem
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 80

Dia berjalan ke hadapan Surya, lalu berbisik, "Dik, jangan mencari masalah lagi. Dia memiliki koneksi, kamu akan rugi besar.""Jangan takut, hari ini aku akan menangani mereka. Aku jamin kelak tidak akan ada seorang pun yang akan mengganggumu," kata Surya dengan acuh tak acuh.Mendengar ucapan Surya, pemilik toko terlihat sangat kewalahan. Dia hanya menghela napas, lalu berjalan pergi dalam diam.Saat ini, dia telah mengetahui bahwa Surya bukanlah orang biasa.Meskipun keduanya berkelahi karena dirinya, pemilik toko tidak bisa ikut campur lagi.Pada saat ini, Surya yang memiliki indra sensitif telah mendengar semua percakapan Eko di telepon.Namun, Surya tidak memedulikannya. Dia sedang menunggu pamannya Eko datang kemari. Hari ini, Surya harus memberi mereka pelajaran yang setimpal agar Eko dan pamannya tidak memiliki kesempatan untuk menyombongkan dirinya lagi.Memikirkan hal ini, Surya mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk menelepon Linda. Dia ingin meminta Linda membawa penanggu
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
291
DMCA.com Protection Status