Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 241 - Chapter 250

2906 Chapters

Bab 241

Mendengar ini, amarah Ifan mereda. Namun, dia berkata sambil mengerutkan keningnya, "Ini pertama kalinya kita bertemu. Ini juga merupakan peristiwa yang membahagiakan bagi kedua anak kita. Demi Rania, aku nggak mempermasalahkan hal ini. Tapi, aku harap nggak ada lain kali.""Maaf, lain kali nggak akan lagi." Risa meminta maaf berulang kali, kemudian dia kembali berkata, "Heru, terakhir kali aku memberitahumu tentang masalah putraku memasuki kota. Sekarang, pamanmu ada di sini. Bisakah kamu memutuskannya sekarang?"Setelah Risa selesai berbicara, dia memandang mereka dengan penuh harap.Surya tiba-tiba memahami kenapa Risa begitu mengkhawatirkan masalah Rania, ternyata demi masa depan putranya.Memikirkan hal ini, Surya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.Ketika Risa melihatnya, dia langsung berteriak, "Apa maksudmu?""Nggak apa-apa." Di depan Rania, Surya tidak ingin menghina keluarganya, jadi dia menahannya.Risa merasa seakan telah dihina. Dia berkata sambil me
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 242

Heru memandang Surya dan Rania sambil berkata dengan perlahan, "Nggak ada seorang pun berani bersikap nggak sopan padaku. Keluarga Sukmaja akan membayar konsekuensi atas tindakanmu hari ini.""Apa yang ingin kamu lakukan?" kata Rania dengan marah.Heru berkata sambil mendengus dingin, "Apa yang aku lakukan? Kamu akan tahu nanti. Sekarang, suruh anak ini berlutut dan mengakui kesalahannya. Aku masih bisa memaafkan kalian. Semuanya masih belum terlambat.""Angan-anganmu terlalu tinggi, Pak Heru," kata Surya dengan tenang.Ekspresi Heru menjadi masam. Saat ini, Ifan berkata sambil melambaikan tangannya, "Oke, apa maksudmu?"Ketika Heru mendengar ini, dia duduk dengan marah sambil menatap Surya."Bukannya aku mau membicarakanmu." Ifan berkata sambil mengerutkan keningnya, "Masalah menjadi seperti ini. Kelak, bagaimana aku keluar menemui orang-orang? Apakah aku masih seorang pemimpin?""Maaf, Pak Ifan. Anak ini yang menyebabkan masalah. Sebenarnya, Rania nggak ada hubungannya dengannya. Dia
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 243

Sebagai seorang tokoh di kota, bagaimana mungkin Heru bisa menanggung penghinaan seperti itu?Setelah itu, dia pasti akan melakukan sesuatu.Surya berencana menaklukkan Heru untuk memberitahunya betapa kuatnya dia. Dengan demikian, kelak Heru tidak mencari masalah kepada orang tuanya Rania.Adapun hal yang ingin dilakukan Heru, Surya tidak mempermasalahkannya.Surya akan memikirkan rencana untuk menghadapi masalah yang menimpanya. Bagaimana mungkin dia tidak bisa menghadapi Heru?Saat ini, bibi kedua, Risa merasa kesal hingga hampir gila. Dia melihat Surya dengan tatapan ingin menelannya hidup-hidup.Namun, saat ini mereka sudah membongkar keburukan Risa. Jadi, Surya tidak ingin memperhatikannya sama sekali.Hanya orang tua Rania yang terlihat sedih dan menghela napas.Saat ini, Heru berjalan masuk dan duduk dengan tidak sungkan. Risa ingin meminta maaf, tapi Heru malah berkata sambil melambaikan tangannya, "Kamu nggak perlu mengatakan apa-apa."Seketika, Risa langsung terdiam di sana.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 244

"Kamu pikirkan caranya. Bagaimanapun, kamu nggak boleh berkelahi. Aku tahu kamu bisa mengalahkan mereka. Kalau seseorang terbunuh, kamu bukan hanya akan tertimpa masalah, orang tuaku juga nggak bisa tinggal di sini lagi," kata Rania dengan ekspresi memohon.Surya berkata sambil menghela napas, "Aku akan mencoba yang terbaik."Pada saat ini, Heru berjalan juga keluar dari Ruang VIP. Kemudian, dia memandang Surya dan Rania yang berdiri di aula sambil tertawa terbahak-bahak."Kenapa kalian nggak pergi? Ayo pergi," teriak Heru.Orang tua Rania dan Risa juga berjalan keluar. Saat melihat situasinya, mereka semua terlihat cemas. Masalah besar akan terjadi.Ketika belasan pria pengangguran melihat bosnya berjalan keluar, mereka semua menyapa sambil berteriak ke pintu. Mereka menunggu Heru memberi perintah.Wajah Heru menunjukkan senyum bangga.Di Kota Fajar, tidak ada hal yang tidak berani mereka lakukan, apalagi takut pada seseorang.Pada saat ini, dua mobil Audi perlahan berhenti di depan p
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 245

Surya bahkan mengenal Diki?Dia adalah penanggung jawab Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi. Posisi Diki sangat tinggi sehingga membuat orang-orang takut padanya. Bagaimana Surya bisa mengenalnya?Hal yang lebih mengerikan lagi adalah Diki justru menyapa Surya terlebih dahulu dan berjabat tangan dengannya. Surya bahkan tidak mendekati Diki. Apa maksudnya ini?Meskipun posisi Ifan tidak tinggi, dia juga merupakan seorang anggota departemen. Jadi, dia memahami situasi itu.Untuk sesaat, Ifan terlihat ketakutan hingga betisnya menjadi lemas. Dia bahkan merasa pandangannya menjadi gelap.Heru juga menujukkan ekspresi ngeri. Dia adalah orang yang berpengalaman. Setelah melihat tanda pangkat Diki, dia sudah mengetahui betapa menakutkannya pangkat orang ini.Meskipun Heru terbiasa mendominasi di Kota Fajar, di depan level ini, dia bukanlah siapa-siapa. Bahkan pamannya pun tidak ada apa-apanya.Meskipun orang tua Rania dan Risa tidak mengetahui identitas Diki.Namun, melihat sikap Ifan ya
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 246

Diki tertawa. Kemudian, dia menuangkan teh untuk Surya sambil bertanya, "Kenapa kamu datang kemari? Raka nggak bersamamu?""Kampung halamanku di sini, aku kembali mengunjungi makam kakekku. Raka punya urusan, biasanya kami nggak banyak berhubungan." Surya sengaja mengesampingkan hubungannya dengan Raka. Bagaimanapun, identitasnya dan Raka cukup istimewa.Diki berdeham dengan ekspresi terkejut. Kemudian, dia berkata, "Ternyata begitu, kalau ada waktu lebih baik kembali untuk melihat-lihat.""Ngomong-ngomong, aku dengar ada pabrik makanan di sini, apakah kamu akan pergi?" tanya Surya.Saat Diki mendengar ini, dia menjawab sambil terkekeh, "Aku datang khusus untuk memeriksa pabrik itu. Aku memeriksa kondisi kesehatan sekitar di pagi hari, lalu pergi ke Pabrik Makanan Cemara sore hari ini."Tubuh Ifan hampir terjatuh. Kemudian, dia berusaha sekuat tenaga untuk berpegangan pada kursi agar tubuhnya tidak terjatuh.Wajah Heru menjadi pucat. Dia hampir pingsan di tempat.Keduanya memahami bahw
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 247

Saat Surya melihat kelakuan Risa, dia mencibir dalam hatinya. Orang seperti ini benar-benar licik, Rania pasti akan menderita jika berhadapan dengannya.Pertama-tama, Risa berpura-pura memperkenalkan seseorang kepada Rania demi kebaikannya. Namun kenyataannya, tujuan Risa sebenarnya adalah untuk membantu putranya. Dia juga mempersulit Surya dengan segala cara.Sekarang, setelah melihat situasi kurang tepat, dia pun mencoba mendekatkan diri dan memanfaatkan Surya.Surya segera berkata, "Bibi Risa, kita nggak memiliki hubungan apa pun. Tolong berhenti bersikap antusias. Selamat tinggal."Kata-kata langsung Surya menghilangkan semua khayalan Risa. Pada saat yang sama, Surya mengatakan kepada semua orang untuk mencegah kesalahpahaman. Dia tidak akan membiarkan Risa memanfaatkannya.Saat Risa mendengar ini, tubuhnya langsung membeku di sana dengan ekspresi kesal.Diki tertegun sejenak, kemudian tersenyum tipis.Saat ini, Rania melambaikan tangan kepada orang tuanya, lalu berjalan keluar dan
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 248

"Teman sekelas, jangan menggodaku seperti ini," kata Surya sambil tersenyum.Rania menjulurkan lidahnya, lalu berbalik dan berjalan pergi. Namun, setetes air mata malah mengalir dari matanya.Surya menghela napas, lalu melaju menuju Pulau Aora....Larut malam, di Vila Aksan.Setelah Aksan selesai berlatih bela diri dan mandi, dia kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Namun, dia memiliki kebiasaan sebelum tidur, dia harus meminum secangkir bir agar bisa tidur nyenyak.Saat Aksan duduk di sofa ruang tamu, pelayan sudah menyiapkan secangkir bir dan meletakkannya di atas meja kopi.Aksan bersandar di sofa sambil menyesap bir. Kemudian, dia menghela napas dalam-dalam, tubuhnya merasa sangat nyaman.Sejak ditaklukkan oleh Surya, Aksan telah kembali ke keluarganya dan hidup dalam pengasingan. Aksan mengabdikan dirinya untuk berkultivasi dan tidak mengkhawatirkan masalah-masalah dunia luar lagi.Namun, Aksan sering kali berkhayal apakah dia bisa menjadi murid Surya. Bahkan jika Aksan tidak
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 249

Tidak peduli bagaimanapun, Surya merasa ini bukanlah masalah sepele.Logikanya, meskipun itu adalah jamuan makan, mereka hanya akan mengundang keluarga inti. Jamuan makan dengan dihadiri seratus orang sudah merupakan jamuan makan besar. Apakah perjamuan yang dihadiri empat hingga lima ratus orang ini tidak berlebihan?Setelah berpikir sejenak, Surya memutuskan untuk menyelinap masuk dan memeriksa situasi. Jika ada terlalu banyak orang atau orang luar, Surya akan langsung pulang. Surya tidak ingin menunjukkan wajahnya di depan banyak orang.Jadi, di dalam mobil, Surya mengubah penampilannya menjadi seperti Aksha. Kemudian, dia keluar dari mobil dan berjalan menuju vila.Saat ini, masih ada kendaraan yang berdatangan. Beberapa pasangan berjalan masuk ke dalam vila sambil berbincang dan tertawa.Ketika Surya sampai di pintu masuk vila, orang-orang ini melewatinya. Surya tidak mengenali satu pun dari mereka.Selain itu, hal yang aneh adalah tidak ada seorang pun di pintu masuk vila, sepert
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 250

Pria paruh baya itu melirik Surya dengan ragu-ragu. Kemudian, dia berkata sambil menangkupkan kedua tangannya, "Aku dari Keluarga Nugroho di Kabupaten Gitara, siapa namamu?""Namaku Surya." Surya tersenyum tipis. Kabupaten Gitara adalah sebuah kabupaten yang dekat dengan Kota Juwana. Tampaknya pengaruh dari tiga keluarga besar itu sangat besar."Kak, aku nggak mengerti kenapa mereka meminta kita untuk datang. Apa yang akan dilakukan begitu banyak orang?" tanya Surya.Pria paruh baya itu berkata sambil mengerutkan keningnya, "Aku nggak tahu. Aku hanya disuruh menghadiri perjamuan makan tepat waktu. Mereka nggak mengatakan apa-apa lagi.""Hebat sekali, kalian langsung datang kemari?" tanya Surya sambil menggelengkan kepalanya.Saat ini, gadis itu tiba-tiba menjadi kesal. Dia berkata sambil memandang Surya, "Bukankah kamu juga datang kemari? Kalau kamu hebat, kamu nggak perlu kemari.""Bukan itu maksudku." Surya segera menjelaskan, "Aku hanya berpikir pasti ada alasan untuk menghadiri per
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
291
DMCA.com Protection Status