Saat Surya melihat kelakuan Risa, dia mencibir dalam hatinya. Orang seperti ini benar-benar licik, Rania pasti akan menderita jika berhadapan dengannya.Pertama-tama, Risa berpura-pura memperkenalkan seseorang kepada Rania demi kebaikannya. Namun kenyataannya, tujuan Risa sebenarnya adalah untuk membantu putranya. Dia juga mempersulit Surya dengan segala cara.Sekarang, setelah melihat situasi kurang tepat, dia pun mencoba mendekatkan diri dan memanfaatkan Surya.Surya segera berkata, "Bibi Risa, kita nggak memiliki hubungan apa pun. Tolong berhenti bersikap antusias. Selamat tinggal."Kata-kata langsung Surya menghilangkan semua khayalan Risa. Pada saat yang sama, Surya mengatakan kepada semua orang untuk mencegah kesalahpahaman. Dia tidak akan membiarkan Risa memanfaatkannya.Saat Risa mendengar ini, tubuhnya langsung membeku di sana dengan ekspresi kesal.Diki tertegun sejenak, kemudian tersenyum tipis.Saat ini, Rania melambaikan tangan kepada orang tuanya, lalu berjalan keluar dan
"Teman sekelas, jangan menggodaku seperti ini," kata Surya sambil tersenyum.Rania menjulurkan lidahnya, lalu berbalik dan berjalan pergi. Namun, setetes air mata malah mengalir dari matanya.Surya menghela napas, lalu melaju menuju Pulau Aora....Larut malam, di Vila Aksan.Setelah Aksan selesai berlatih bela diri dan mandi, dia kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Namun, dia memiliki kebiasaan sebelum tidur, dia harus meminum secangkir bir agar bisa tidur nyenyak.Saat Aksan duduk di sofa ruang tamu, pelayan sudah menyiapkan secangkir bir dan meletakkannya di atas meja kopi.Aksan bersandar di sofa sambil menyesap bir. Kemudian, dia menghela napas dalam-dalam, tubuhnya merasa sangat nyaman.Sejak ditaklukkan oleh Surya, Aksan telah kembali ke keluarganya dan hidup dalam pengasingan. Aksan mengabdikan dirinya untuk berkultivasi dan tidak mengkhawatirkan masalah-masalah dunia luar lagi.Namun, Aksan sering kali berkhayal apakah dia bisa menjadi murid Surya. Bahkan jika Aksan tidak
Tidak peduli bagaimanapun, Surya merasa ini bukanlah masalah sepele.Logikanya, meskipun itu adalah jamuan makan, mereka hanya akan mengundang keluarga inti. Jamuan makan dengan dihadiri seratus orang sudah merupakan jamuan makan besar. Apakah perjamuan yang dihadiri empat hingga lima ratus orang ini tidak berlebihan?Setelah berpikir sejenak, Surya memutuskan untuk menyelinap masuk dan memeriksa situasi. Jika ada terlalu banyak orang atau orang luar, Surya akan langsung pulang. Surya tidak ingin menunjukkan wajahnya di depan banyak orang.Jadi, di dalam mobil, Surya mengubah penampilannya menjadi seperti Aksha. Kemudian, dia keluar dari mobil dan berjalan menuju vila.Saat ini, masih ada kendaraan yang berdatangan. Beberapa pasangan berjalan masuk ke dalam vila sambil berbincang dan tertawa.Ketika Surya sampai di pintu masuk vila, orang-orang ini melewatinya. Surya tidak mengenali satu pun dari mereka.Selain itu, hal yang aneh adalah tidak ada seorang pun di pintu masuk vila, sepert
Pria paruh baya itu melirik Surya dengan ragu-ragu. Kemudian, dia berkata sambil menangkupkan kedua tangannya, "Aku dari Keluarga Nugroho di Kabupaten Gitara, siapa namamu?""Namaku Surya." Surya tersenyum tipis. Kabupaten Gitara adalah sebuah kabupaten yang dekat dengan Kota Juwana. Tampaknya pengaruh dari tiga keluarga besar itu sangat besar."Kak, aku nggak mengerti kenapa mereka meminta kita untuk datang. Apa yang akan dilakukan begitu banyak orang?" tanya Surya.Pria paruh baya itu berkata sambil mengerutkan keningnya, "Aku nggak tahu. Aku hanya disuruh menghadiri perjamuan makan tepat waktu. Mereka nggak mengatakan apa-apa lagi.""Hebat sekali, kalian langsung datang kemari?" tanya Surya sambil menggelengkan kepalanya.Saat ini, gadis itu tiba-tiba menjadi kesal. Dia berkata sambil memandang Surya, "Bukankah kamu juga datang kemari? Kalau kamu hebat, kamu nggak perlu kemari.""Bukan itu maksudku." Surya segera menjelaskan, "Aku hanya berpikir pasti ada alasan untuk menghadiri per
Surya berkata dengan terkejut, "Kak, nggak perlu seperti ini, 'kan? Kamu mempertaruhkan nyawamu untuk orang lain, bukankah itu nggak sepadan?""Nak, tiga keluarga besar adalah pemimpin dari semua keluarga kultivator di Provinsi Andaru. Mereka adalah orang hebat yang harus kita hormati. Kalau kamu menghina tiga keluarga besar, kamu sama saja dengan menghinaku.""Kamu terlalu berlebihan, nggak perlu seperti ini. Tenanglah," kata Surya dengan tak daya sambil membujuk orang itu dengan sabar.Surya juga tidak menyangka bahwa tiga keluarga besar akan memiliki pengaruh seperti itu.Namun, jika dipikir baik-baik, fakta memang seperti itu. Bagaimanapun, tiga keluarga besar telah mewariskan tradisi tersebut selama ratusan tahun sehingga mereka memiliki dasar yang kuat. Selain itu, kekuatan Aksan juga berada di Alam Energi Sejati tahap puncak.Meskipun Surya meremehkan alam tersebut. Namun, bagi sebagian orang, Alam Energi Sejati tahap puncak adalah tingkat yang tidak akan pernah mereka capai seu
Semua orang berbalik, lalu mereka melihat pria itu bersemangat hingga wajahnya memerah.Surya tanpa sadar memalingkan wajahnya dan melihat ke samping. Bocah ini sedikit aneh, bukan? Dia menganggap Aksan sebagai idolanya dan memujanya seperti dewa.Saat ini, seseorang juga berkata, "Ya, Pak Aksan, kami sama sekali nggak percaya. Tolong beri tahu kami namanya. Kami akan menantangnya."Perkataan orang ini jelas-jelas untuk menyanjung Aksan. Pemuda yang baru saja berkata dapat dianggap masih muda sehingga dia tidak tahu aturan. Namun, jika orang dewasa mengatakan hal tersebut, bukankah itu sedikit berlebihan?Aksan sendiri mengatakan bahwa dia telah dikalahkan, apakah dia bisa mengalahkannya?Namun, semakin banyak orang yang merasa khawatir. Sudah terlambat untuk menyembunyikan hal semacam ini. Kenapa Aksan secara khusus mengundang dan memberi tahu mereka?Mungkinkah pemimpin Provinsi Andaru akan berubah? Master misterius ini akan menggantikan posisi tiga keluarga besar?Bukannya tidak mun
Aksan tertawa terbahak-bahak, lalu menyatukan kedua tangannya dan berteriak, "Medan, Lautan Darah."Dalam sekejap, tubuh Aksan memancarkan energi spiritual yang menakjubkan. Pada saat bersamaan, penghalang energi spiritual berwarna merah darah pun muncul di sekitar halaman sehingga memisahkan halaman itu.Mereka yang berlari ke pintu menabrak penghalang. Seketika, orang-orang itu terpental ke belakang sambil muntah darah.Brian dan Jorzy terkejut. Mereka segera menjauh dari Aksan dan mempersiapkan formasi.Kemampuan yang ditunjukkan Aksan jauh di luar pemahaman mereka.Mereka juga mengetahui bahwa Aksan saat ini bukan lagi Aksan yang sebelumnya.Meski targetnya adalah Surya, situasi mereka juga sangat berbahaya termasuk semua orang yang ada di sini.Saat ini, Surya berteriak dengan kaget, "Tingkat Suci, nggak heran kamu sangat sombong, ternyata kekuatanmu sudah mencapai Tingkat Suci."Tingkat Suci.Tingkat itu berada di atas Alam Spiritual.Setelah menjadi master Tingkat Suci, orang te
Dalam sekejap, sambaran petir setebal mangkuk meledak di tangan Surya. Sambaran itu melengkung, lalu menyambar ke arah Aksan dengan kekuatan yang dahsyat.Kemunculan cahaya petir itu mengejutkan semua orang.Bukankah orang ini terlalu kuat? Sihir macam apa itu?Saat ini, Aksan tertawa terbahak-bahak. Dia hanya mengulurkan tangannya, lalu perisai yang terbuat dari darah muncul pun di depannya.Di Perisai Darah itu, ada banyak tengkorak yang menggeliat seperti lautan darah di neraka.Bom Petir yang menyala-nyala langsung menghantam perisai itu. Namun, begitu darah di perisai menggeliat, petir itu diserap dan menghilang tanpa jejak.Ekspresi Surya menjadi masam, sementara Aksan tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Nak, serangan apa pun nggak akan efektif di depan Perisai Darah milikku. Apakah kamu punya keterampilan lain? Aku belum cukup bersenang-senang.""Kalau begitu, aku akan membiarkanmu bersenang-senang."Surya berteriak keras sambil membuat segel kutukan yang tiada henti. Kemudian,