Share

Bab 254

Dalam sekejap, sambaran petir setebal mangkuk meledak di tangan Surya. Sambaran itu melengkung, lalu menyambar ke arah Aksan dengan kekuatan yang dahsyat.

Kemunculan cahaya petir itu mengejutkan semua orang.

Bukankah orang ini terlalu kuat? Sihir macam apa itu?

Saat ini, Aksan tertawa terbahak-bahak. Dia hanya mengulurkan tangannya, lalu perisai yang terbuat dari darah muncul pun di depannya.

Di Perisai Darah itu, ada banyak tengkorak yang menggeliat seperti lautan darah di neraka.

Bom Petir yang menyala-nyala langsung menghantam perisai itu. Namun, begitu darah di perisai menggeliat, petir itu diserap dan menghilang tanpa jejak.

Ekspresi Surya menjadi masam, sementara Aksan tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Nak, serangan apa pun nggak akan efektif di depan Perisai Darah milikku. Apakah kamu punya keterampilan lain? Aku belum cukup bersenang-senang."

"Kalau begitu, aku akan membiarkanmu bersenang-senang."

Surya berteriak keras sambil membuat segel kutukan yang tiada henti. Kemudian,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status