Surya menyerang terlebih dulu. Pedang Petir menebas Pedang Darah dengan keras.Terjadi ledakan keras yang hampir memekakkan telinga semua orang.Begitu pedang itu bertabrakan, energi spiritual pun melonjak dengan liar. Serangan keduanya sama-sama kuat. Namun, kemudian Surya mengepung Aksan dengan secepat kilat dan terus menebas menggunakan pedangnya.Pedang Petir besar itu terbang ke atas dan ke bawah dengan secepat kilat.Sosok Surya sangat cepat sehingga sulit membedakannya dengan mata telanjang.Semua orang hanya melihat bayangan di sekitar Aksan melambaikan senjata menakutkan di tangannya.Dengan berkah kekuatan misterius, Aksan sama sekali tidak terkalahkan.Di saat kritis, Pedang Darah besar di tangannya selalu dapat menangkis pedang petir Surya.Setelah melihat adegan itu, semua orang merasa kaget.Menurut mereka, keterampilan bela diri Surya sudah sangat ajaib.Surya bahkan dapat mengubah bentuk tubuhnya di udara, seolah-olah tubuhnya itu bukanlah tubuh manusia biasa.Meskipun
Setelah teriakan kerasnya, lautan darah di medan itu tiba-tiba bergelombang.Pada saat bersamaan, darah itu bahkan mengalir kembali ke tubuh Aksan. Lukanya juga sembuh dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang.Semua orang merasa tercengang. Kemampuan macam apa ini? Apakah bisa seperti ini?Jika demikian, Aksan dapat disamakan dengan makhluk abadi.Orang-orang tidak dapat membayangkan jika Aksan berhasil mengalahkan Surya, bagaimana perlakuan gila Aksan terhadap mereka selanjutnya.Kondisi Aksan membuat mereka tidak berani berpikir ke arah yang baik sama sekali.Surya menyipitkan matanya sambil berkata dengan perlahan, "Katakan padaku, bagaimana kamu mendapatkan kekuatan ini?""Hahaha." Aksan berkata sambil tertawa terbahak-bahak, "Ini adalah hadiah dari Dewa. Aku adalah orang yang dipilih Dewa Darah. Kalian semua matilah."Aksan mengangkat tangannya, lalu energi spiritual yang ganas mulai melonjak ke segala arah.Saat ini, banyak orang yang merasa tubuh mereka seperti ditus
Saat dia berbicara, Pedang Petir muncul kembali di tangan Surya. Guntur dan kilat melilit Pedang Petir hingga terdengar gemuruh guntur.Surya juga bergegas menyerang Aksan dengan kecepatan kilat. Kemudian, dia mengelilingi Aksan dan menebas dengan liar.Pada saat ini, Aksan menggunakan Perisai Darah untuk melawan Penjara Petir Langit. Selain itu, dia menggunakan Pedang Darah untuk menangkis serangan dari kiri dan kanan. Namun, dia bahkan tidak kalah sama sekali.Pada saat ini, area di sekitar pertempuran kedua orang itu dipenuhi dengan kilat dan guntur, kabut darah beterbangan dan energi spiritual pun terus bergejolak. Area itu bagaikan neraka di bumi. Semua orang menjauh. Meskipun hanya terkena dampak serangan keduanya, nyawa mereka mungkin akan dalam bahaya.Pertarungan yang mengerikan itu berlangsung selama empat atau lima menit. Aksan sepertinya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Dia pun meraung, "Dasar pecundang, beraninya kamu menghujat kekuatan Dewa.""Kenapa? Kamu nggak bisa
Pada saat ini, Surya berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Meskipun dia berdiri di sana dengan tenang, semua orang memandangnya seolah-olah sedang melihat seorang Dewa. Mereka melihat ke arahnya sambil menunjukkan rasa hormat.Pada saat bersamaan, penghalang lautan darah telah menghilang. Kekuatan yang menekan semua orang pun telah lenyap.Saat ini, sebagian orang terjatuh karena kehilangan banyak darah. Ada pula yang langsung mati di tempat. Hanya beberapa master Alam Energi Sejati tahap menengah yang masih dapat berdiri.Namun, tidak peduli mereka terjatuh atau berdiri, semua orang diam-diam memberi hormat kepada Surya. Mereka merasa Surya seperti dewa yang menyelamatkan hidup mereka. Mereka menundukkan kepala dengan sangat hormat.Surya menatap semua orang sambil menghela napas dalam diam.Perubahan mendadak Aksan memang membuatnya semakin kuat.Surya bahkan menggunakan kekuatan naga untuk mengalahkan Aksan.Surya berhasil mengalahkan Aksan karena dia belum menyelesaikan re
Surya memandang semua orang sambil berkata dengan perlahan, "Pertempuran hanya akan menambah korban. Semua orang sulit untuk berlatih, jadi kalian lebih baik mengingat nasihatku."Surya telah melihat banyak orang mati. Saat dia memimpin Korps Tentara Maut, tangannya telah berlumuran banyak darah.Namun, karena hal ini. Setelah dia pensiun dan kembali ke Kota Juwana, dia tidak mau membunuh lebih banyak orang lagi. Kata-kata inilah yang ingin dia sampaikan kepada Aksan dan yang lainnya sejak lama. Namun sayangnya, Aksan mengalami kecelakaan sehingga Surya tidak bisa menyelamatkannya lagi.Melihat puluhan mayat di lapangan, Surya tanpa sadar menghela napas.Banyak dari mereka yang merupakan anggota Keluarga Hatani. Aksan menjadi rela membunuh seluruh anggota keluarganya. Hal ini pasti berhubungan dengan Organisasi Tengkorak.Surya harus menghancurkan Organisasi Tengkorak."Memikirkan hal ini, Surya berkata kepada Brian dan Jorzy, ""Kalian tangani urusan pemakaman di sini. Aku masih ada ur
Setelah berkata, Surya melemparkan gumpalan darah itu ke Altar Dewa Naga. Energi kuno menghantamnya gumpalan darah itu hingga langsung berubah menjadi rahmat naga.Melihat tiga ratus gram rahmat naga di jam pasir emas, Surya tersenyum.Kemudian, Surya menukarnya dengan Pil Pengubah dan Pil Penguat Tubuh. Setelah itu, rahmat naga pun telah habis tertukar.Surya menghela napas. Ada terlalu banyak barang berharga di sini.Namun, rahmat naga sangat langka. Setiap kali Surya memberi persembahan, dia merasa seolah-olah telah memasuki gunung harta karun, tapi dia malah kembali dengan tangan kosong.Namun, Surya tersenyum pada dirinya sendiri.Jika persembahan dan rahmat naga begitu mudah didapat, Surya akan bisa menyatukan dunia dalam waktu dekat. Di dunia ini, tidak ada hal yang mudah dicapai.Surya menenangkan pikirkannya. Setelah dia keluar dari ruang penyimpanan, dia berbaring di ranjang dan mulai tidur. Surya masih memiliki hal penting yang harus dilakukan besok.Keesokan pagi.Surya ban
Kedua gadis itu juga tertawa, seolah-olah mereka sedang melihat orang bodoh.Surya sangat marah hingga dia tertawa. Kemudian, dia berkata sambil menghela napas, "Benarkah? Dari mana kamu, Bos?""Aku beri tahu kamu, santailah." Pria berambut pendek itu berkata dengan bangga, "Dia adalah Radit dari Perusahaan Kamila. Perusahaan tersebut memiliki nilai pasar ratusan miliar. Dia adalah orang terhormat di Kota Juwana. Siapa yang berani nggak menghormati Radit?"Surya tercengang, kenapa dia tidak pernah mendengarnya?Saat ini, Raka, Yenny dan Linda berjalan mendekat sambil berbicara dan tertawa.Melihat pemandangan ini, ketiga orang itu langsung berkumpul.Raka bertanya dengan penasaran, "Apa yang terjadi?"Putra segera menjelaskan di samping, "Orang-orang ini memaksa masuk ke Pulau Aora. Mereka juga menolak untuk pergi.""Oh." Raka mengangkat bahu. Dia merasa itu bukanlah masalah besar.Yenny dan Linda juga menggelengkan kepala mereka.Saat ini, Surya berkata, "Dia, Radit dari Perusahaan Ka
Surya tercengang. Apa yang terjadi?Orang itu berlari ke depan Surya, kemudian berkata sambil terengah-engah, "Tolong, seseorang mau membunuhku, aku nggak mampu melarikan diri lagi."Surya melihat lebih dekat. Bukankah itu adalah wanita pembunuh yang ingin membunuhnya di tepi danau terakhir kali?"Kamu masih berani datang ke sini?" keluh Surya tidak bisa menahan amarahnya. Orang ini terlalu meremehkan Surya.Wanita pembunuh itu berkata sambil menghela napas, "Aku benar-benar nggak punya pilihan. Terakhir kali, aku gagal membunuhmu, aku terpaksa membunuh majikanku. Aku diburu oleh organisasi selama sebulan. Aku benar-benar nggak mampu melarikan diri lagi. Tolong selamatkan aku. Mulai sekarang, aku akan menjadi milikmu.""Sialan, apa yang kamu bicarakan? Apa aku terlihat seperti orang seperti itu?"Surya juga merasa marah. Kenapa wanita jalang ini berbicara seperti itu? Dia benar-benar berbicara omong kosong.Namun, wanita itu memang terlihat sangat lelah dan lemah.Saat dia mengincar Su
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di