Surya tercengang. Apa yang terjadi?Orang itu berlari ke depan Surya, kemudian berkata sambil terengah-engah, "Tolong, seseorang mau membunuhku, aku nggak mampu melarikan diri lagi."Surya melihat lebih dekat. Bukankah itu adalah wanita pembunuh yang ingin membunuhnya di tepi danau terakhir kali?"Kamu masih berani datang ke sini?" keluh Surya tidak bisa menahan amarahnya. Orang ini terlalu meremehkan Surya.Wanita pembunuh itu berkata sambil menghela napas, "Aku benar-benar nggak punya pilihan. Terakhir kali, aku gagal membunuhmu, aku terpaksa membunuh majikanku. Aku diburu oleh organisasi selama sebulan. Aku benar-benar nggak mampu melarikan diri lagi. Tolong selamatkan aku. Mulai sekarang, aku akan menjadi milikmu.""Sialan, apa yang kamu bicarakan? Apa aku terlihat seperti orang seperti itu?"Surya juga merasa marah. Kenapa wanita jalang ini berbicara seperti itu? Dia benar-benar berbicara omong kosong.Namun, wanita itu memang terlihat sangat lelah dan lemah.Saat dia mengincar Su
Setelah melihatnya, Surya berkata, "Apa yang kamu lakukan? Ada orang di sini. Jangan menakuti mereka."Radit dan yang lainnya hanyalah orang biasa. Surya tidak ingin mereka mengetahui rahasia di sini, jadi dia segera menghentikan tindakan Naka.Namun saat ini, Radit malah tertawa terbahak-bahak. Dia melangkah maju, lalu berdiri di depan meriam super Naka dan berkata dengan nada mengejek, "Ya Tuhan, masih ada senjata. Pertunjukan ini menghabiskan banyak uang. Tembak aku, biarkan aku lihat apakah ini senjata asli?"Kata-kata Radit membuat teman-temannya tertawa. Mereka memandang Naka seperti orang bodoh.Surya terlihat kewalahan, Menghadapi ejekan itu, Naka mengabaikan Radit. Dia mengikuti perintah Surya untuk menyimpan kembali meriam supernya.Saat ini, Radit tertawa lagi dan berkata, "Kenapa? Kamu takut rahasiamu akan terungkap?"Surya menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Sementara ekspresi datar Naka pun menjadi semakin masam.Saat ini, Gery tersenyum lembut. Dia menggelengkan
Melihat Revia menujukkan ekspresi santai, Surya berkata dengan perlahan, "Aku membunuh Gery, kamu nggak mengira aku menyelamatkanmu, bukan?""Aku tahu, dia terlalu sombong," kata Revia sambil tersenyum.Surya bertanya, "Maksudmu?""Orang ini mengandalkan tingkat kultivasinya yang tinggi bersikap arogan dan mendominasi. Selain ketua, nggak ada seorang pun yang dia hormati. Kalau orang seperti itu bersikap semena-mena di wilayahmu, kamu pasti akan memberinya pelajaran," kata Revia.Surya berkata sambil tersenyum, "Kenapa kamu sangat yakin aku akan membunuhnya?""Aku nggak yakin, tapi aku sudah bilang aku benar-benar nggak punya pilihan lain. Aku tidak mampu melarikan diri lagi. Aku hanya bisa pasrah pada nasibku." Revia tampak acuh tak acuh.Surya berkata sambil mendengus dingin, "Segera pergi dari sini, jangan biarkan aku bertemu denganmu lagi, mengerti?"Kemudian, Surya melirik Radit dan yang lainnya.Saat ini, Radit masih terbaring di tanah dengan air kencing yang mengalir di sekujur
Wanita itu berkata dari belakang sangat antusias, "Namaku Rosa, Siapa nama kalian?""Namaku Surya dan namanya Naka," kata Surya dengan tenang.Rosa berkata sambil tersenyum, "Senang bertemu denganmu.""Kenapa kamu datang ke sini sendirian?" tanya Surya.Rosa menjawab sambil menghela napas, "Mau bagaimana lagi, aku nggak bisa duduk diam.""Kenapa kamu berjalan kaki? Kenapa tidak mengemudi mobil? Apa kamu bukan penduduk lokal?""Aku nggak bisa mengemudi."Surya tercengang. Apakah ada orang yang nggak bisa mengendarai mobil?Rosa berkata sambil tersenyum, "Sungguh, saat aku mengemudi, tangan dan kakiku nggak dapat dikendalikan. Aku nggak bisa mengemudi sama sekali.""Oh, begitu ya," kata Surya sambil tersenyum.Mereka berdua pun mengobrol sambil berkendara hingga siang hari. Setelah tiba di puncak gunung yang tidak ada jalan, Surya menghentikan mobil dan berkata, "Nggak ada jalan lagi. Kita hanya bisa berjalan kaki."Rosa keluar dari mobil sambil berkata, "Terima kasih, sampai jumpa lagi.
Surya menghentikan langkah kakinya dan melihat sebuah gua yang ada di dalam ngarai tanpa mengatakan apa pun.Saat ini, cahaya rembulan menyinari puncak gunung.Dalam waktu yang bersamaan, dua bayangan muncul di kedua sisi puncak ngarai itu.Surya mengerutkan keningnya, lalu melihat ke sebelah kiri dan langsung menebak bahwa dia adalah Rosa Rafael.Sedangkan di sisi yang lain, tampak seorang pria berwajah kebarat-baratan yang memakai jubah panjang berwarna merah. Kedua tangannya memakai borgol berwarna perak.Meski terpisah sejauh ratusan meter, Surya tetap bisa melihat tampang dan pakaian kedua orang itu dengan jelas.Mereka bertiga menyadari satu sama lain dalam waktu yang hampir bersamaan.Setelah merasa ragu dalam beberapa saat, Rosa dan pria berborgol itu melompat turun ke bawah ngarai secara bersamaan.Mereka bertiga berdiri berhadapan di tepi danau darah sambil saling menilai satu sama lain.Surya yang memulai pembicaraan dengan berkata, "Untuk menghindari kesalahpahaman, menurut
"Lalu, mana bawahannya? Dia yang mendirikan Organisasi Tengkorak. Dia nggak mungkin menjadi pemimpin tanpa bawahan, 'kan?" tanya Surya bingung.Rosa perlahan berkata, "Mungkin sekarang semua bawahannya sudah berada di dalam danau ini."Surya melirik danau darah di sampingnya dan langsung mengerti.Hebat sekali. Setelah mendirikan sebuah organisasi, dia mengubah semua bawahannya menjadi air darah. Sungguh cara yang licik."Nggak tahu apa yang dipikirkan orang-orang ini sampai ingin bergabung dengan Organisasi Tengkorak," ujar Surya sambil mengangkat bahu."Biar kujelaskan padamu."Saat ini Susan tertawa misterius sambil mendekati mereka dan perlahan berkata, "Mereka sama sepertiku, mereka ingin hidup abadi. Aku memberi mereka harapan, lalu mereka langsung bergabung tanpa ragu. Tapi orang biasa seperti mereka nggak mungkin bisa diandalkan oleh Dewa Sarah. Jadi, menjadi bahan pengorbananan darah untuk Dewa Darah adalah akhir terbaik bagi mereka.""Benarkah?" Surya perlahan berkata, "Aku m
Surya, Rosa dan Constantin menunjukkan kekuatan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Constantin berkata, "Aku merasa terhormat bisa bekerja sama dengan kalian. Aku maju duluan."Constantin berkata sambil pelan-pelan melayangkan tubuhnya. Ketika dia mengangkat kedua tangannya, sebuah nyala api yang memiliki kekuatan yang sangat besar menyerang ke arah Susan.Bersamaan dengan itu, Rosa mendengus pelan. Dia menggenggam dua bilah pedang bergerigi, lalu menundukkan badannya dan langsung menerjang ke arah Susan.Ini adalah medannya Rosa, "Pedang Zirah Suci". Penyerangan dan Pertahanan bergabung menjadi satu.Ketika Surya melambaikan Pedang Petir dan ingin melakukan berbagai serangan, terjadi pergerakan di dalam danau darah. Puluhan monster muncul dan menyerang ke arah Surya, Rosa dan Constantin dengan ganas.Itu adalah monster yang mirip dengan serigala, tetapi bentuk tubuh mereka sebesar anak sapi. Gigi mereka sangat tajam, seluruh tubuh diselubungi darah dan mengeluarkan otot yang pad
Rosa mendengus, kedua pedangnya terlepas dari tangannya dan terbang ke arah Susan dari sisi kiri dan kanan sambil membawa bara api.Susan tertawa pelan. Begitu dia melambaikan pedang darahnya, sebuah tameng langsung terbentuk di sisi tubuhnya. Kedua pedang yang terbang ke arahnya langsung terpental jauh.Saat ini, energi spiritual di tubuh Rosa juga melonjak, dia menyatukan kedua tangannya dan berkata, "Sayap Terbang."Di bawah kendali Rosa, kedua pedang bagaikan kupu-kupu yang membawa energi spiritual besar dan terbang secepat kilat sambil terus menyerang Susan dari segala arah.Susan berteriak, lalu menebaskan pedangnya di udara ke arah Rosa tanpa memedulikan serangan dari kedua pedang Rosa.Saat ini, karena sudah melakukan serangan Sayap Terbang, tubuh Rosa tidak bisa bergerak lagi. Sedangkan energi pedang Susan sudah hampir mengenai Rosa.Saat itu juga, Rosa berseru, "Perlindungan."Begitu kata ini dilontarkan, zirah di tubuh Rosa langsung membesar. Zirah raksasa setinggi tiga mete
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di