Share

Bab 242

Heru memandang Surya dan Rania sambil berkata dengan perlahan, "Nggak ada seorang pun berani bersikap nggak sopan padaku. Keluarga Sukmaja akan membayar konsekuensi atas tindakanmu hari ini."

"Apa yang ingin kamu lakukan?" kata Rania dengan marah.

Heru berkata sambil mendengus dingin, "Apa yang aku lakukan? Kamu akan tahu nanti. Sekarang, suruh anak ini berlutut dan mengakui kesalahannya. Aku masih bisa memaafkan kalian. Semuanya masih belum terlambat."

"Angan-anganmu terlalu tinggi, Pak Heru," kata Surya dengan tenang.

Ekspresi Heru menjadi masam. Saat ini, Ifan berkata sambil melambaikan tangannya, "Oke, apa maksudmu?"

Ketika Heru mendengar ini, dia duduk dengan marah sambil menatap Surya.

"Bukannya aku mau membicarakanmu." Ifan berkata sambil mengerutkan keningnya, "Masalah menjadi seperti ini. Kelak, bagaimana aku keluar menemui orang-orang? Apakah aku masih seorang pemimpin?"

"Maaf, Pak Ifan. Anak ini yang menyebabkan masalah. Sebenarnya, Rania nggak ada hubungannya dengannya. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status