Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 1921 - Bab 1930

2906 Bab

Bab 1922

Namun, untuk bisa melepaskan monster laut, kabel harus terhubung kembali terlebih dahulu. Jika tidak, hujan lebat di Edmilton akan terus berlanjut, bahkan bisa menyebabkan banjir di dalam kota. Surya melihat kabel yang jatuh kembali ke dalam lumpur. Ketika dia melihat monster laut itu, dia tiba-tiba menemukan bahwa monster laut itu juga sedang memperhatikannya.Secara logika, dengan ukuran tubuh monster laut yang besar, makanannya seharusnya berupa hewan besar seperti hiu, paus, atau ikan besar sejenisnya. Manusia terlihat sangat kecil di hadapannya, bahkan tidak cukup besar untuk dijadikan makanan pembuka. Namun, sekarang monster laut itu justru sedang menatap Surya dengan tajam, membuat Surya merasa sedikit takut.Bagaimanapun juga, ditatap oleh raksasa sebesar itu pasti membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Namun, Surya tidak tahu bagaimana mengungkapkan bahwa dia ingin membantu monster laut itu. Jadi dia hanya bisa berenang dalam diam ke lokasi kabel di bawah, lalu menarik kabel i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1923

Melihat situasi ini, Surya melompat langsung ke punggung monster laut. Monster laut terus mengubah arah embusannya. Namun, karena Surya sudah berada di punggungnya, monster laut itu tidak bisa melakukan serangan yang efektif terhadap Surya.Pada saat ini, Surya melihat monster laut yang ada di bawah kakinya. Tebersit dalam pikirannya keinginan untuk membunuh monster laut ini. Meskipun Surya sebenarnya sedang berusaha menyelamatkannya, monster laut itu justru ingin membunuhnya.Kebodohan seperti itu membuat Surya ingin memukulnya sampai mati. Namun, Surya teringat kesepakatan antara dirinya dan Paolo, sehingga dia menahan kemarahannya. Kemudian, Surya berpikir sejenak. Monster laut ini sudah dijebak di sini oleh orang-orang dari Grup Greenergy, juga telah disiksa entah dengan cara apa. Ia pasti sangat membenci manusia di dalam hatinya.Sekarang, tindakan monster laut ini tidak sepenuhnya bisa disebut salah. Surya merasa lebih memahami situasinya, jadi dia berencana untuk memikirkan cara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1924

Selama perjalanan naik ke atas, Surya sesekali menoleh ke bawah untuk melihat monster laut itu. Monster laut yang memiliki ukuran tubuh besar itu tampak seperti kadal raksasa. Ia terus merunduk di dasar laut tanpa bergerak sama sekali, seolah-olah sedang menyembah dengan sangat tulus.Sikap monster laut itu membuat Surya merasa bingung. Meskipun dalam mitologi Aerovia ada cerita tentang naga yang menguasai lautan, tapi itu hanyalah legenda. Jadi Surya tidak begitu percaya.Sekarang, saat melihat monster laut yang besar seperti kadal raksasa bersujud dengan tulus di tanah dengan matanya sendiri, Surya mulai menyadari bahwa cerita dalam mitologi Aerovia mungkin tidak sepenuhnya legenda belaka. Mungkin naga memang adalah penguasa lautan. Jika tidak, monster laut ini tidak akan bersimpuh dengan begitu tulus.Dalam waktu kurang dari satu menit, Surya sudah kembali ke pantai dari dasar laut. Para staf datang untuk membantu melepaskan rantai besi dan gesper dari tubuh Surya. Staf yang bertang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1925

Paolo menganggap ini hanya masalah waktu, jadi setelah berbicara sebentar dengan staf, dia mengantarkan Surya kembali ke Edmilton dengan mobilnya. Setibanya di tempat tinggal, Surya menutup pintu kamarnya. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri. Ada sedikit darah mengalir dari sudut mulutnya.Sebenarnya, dalam pertempuran di dasar laut tadi, arus listrik kuat dari monster laut telah melebihi batasan Surya. Meskipun dia melepaskan energi listrik ke dalam air laut tepat waktu, tubuh Surya masih sangat terpengaruh. Tanda kepala naga di punggungnya terus terasa panas.Karena melihat situasinya, Surya tidak pernah menceritakan hal tersebut. Kini, setelah kembali ke kediamannya, Surya akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Darah mengucur dari mulutnya.Setelah menyeka darahnya, Surya buru-buru mengeluarkan Pil Penyembuh Petir, meminumnya, lalu duduk bersila di tempat tidur untuk mengatur auranya. Dari pagi hingga sore, Surya tidak pernah keluar dari kamar. Tubuhnya pun pulih dengan cepat setela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1926

Tina menggerakkan bibirnya. Sebelum dia bisa mengucapkan apa-apa, ibu Tina sudah berbicara duluan, "Shakira dan Desmon sudah pergi. Desmon bilang dia akan meninggalkan Kamber untuk menemui Mia. Dia juga bilang kalau kamu adalah temannya selamanya.""Oh ya, dia juga meninggalkan surat untukmu."Ibu Tina mengeluarkan sebuah surat, lalu menyerahkannya pada Surya. Surya tidak membukanya, melainkan hanya berkata, "Terima kasih, Bi. Ayo kita makan."Setelah selesai makan, Surya kembali ke loteng. Surya duduk di kursi, lalu membuka surat itu. Desmon adalah orang yang tidak pandai berkata-kata, biasanya dia juga tidak banyak bicara. Namun, dalam surat tersebut Desmon mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Surya. Dia juga menceritakan sesuatu pada Surya.Ternyata, malam ketika ibu Tina mengungkapkan pikirannya pada Tina, Tina menangis sepanjang malam. Dia tidak punya pilihan. Jadi, Desmon berharap Surya tidak akan marah pada Tina.Setelah membaca surat itu, Surya menghela napas. Pada saat itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1927

"Pak Paolo, kamu harusnya tahu kalau aku bukan dari Faksi Daun Merah, jadi sejujurnya aku nggak mau ikut campur dalam urusan Faksi Daun Merah.""Nggak, nggak, ini bukan masalah yang lainnya. Surya, kamu pasti masih ingat dengan monster laut yang terakhir kali itu, 'kan?""Monster laut?" Surya bertanya dengan ragu, "Kenapa? Apa masalah tentang monster laut itu belum terselesaikan?""Ya, sudah tiga hari penuh sekarang, tapi monster laut itu masih terbaring di dalam sangkar, menolak untuk keluar. Surya, kami membutuhkan bantuanmu."Kata-kata Paolo membuat Surya merasa sangat terkejut. Dia pikir monster laut itu akan melarikan diri dari sangkar. Namun, sekarang makhluk itu masih berada di dalam sangkar, menolak untuk pergi. Surya berkata, "Tapi aku juga nggak tahu cara membuatnya keluar. Pak Paolo, mungkin kamu bisa mencari orang lain untuk mencoba.""Nggak, Surya kamu harusnya tahu kalau monster laut itu hanya bertingkah seperti ini setelah mendapat rangsangan. Jadi menurutku, mungkin kal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1928

Pada saat itu, adegan yang tidak terduga muncul. Surya menghampiri monster laut, tampak ingin mendekatinya. Paolo yang terkejut pun berkata, "Apa yang sedang dilakukan Surya ini? Apakah dia nggak menyadari betapa berbahayanya itu? Segera berikan peringatan padanya.""Baik, Pak."Di dasar laut, Surya yang sedang mendekati monster laut merasakan kekuatan yang datang dari rantai di tubuhnya. Kemudian, Surya menunjuk ke arah kamera, meminta agar Paolo percaya padanya. Paolo tidak punya pilihan selain meminta staf untuk menghentikan transmisi sinyal. Pada saat yang sama, dia menyuruh para staf membuat persiapan yang diperlukan.Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi pada Surya di bawah laut, mereka akan menariknya ke darat secepatnya.Sebenarnya, setelah beberapa kali mencoba membangunkan monster laut tanpa hasil, Surya mengubah pendekatannya. Dia merasa bahwa mungkin monster laut ini seperti manusia juga. Kemarin, monster laut itu mungkin sudah sangat terkejut, sehingga sekarang dia jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1929

"Tina, kamu bisa membayar kembali 4 miliar itu perlahan-lahan, nggak perlu terburu-buru."Tina membalas, "Nggak masalah, Nona Shakira. Aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk melunasi utangku padamu."Untuk membeli hadiah itu, Tina menghabiskan uang 4 miliar. Dia hanya mengetahui bahwa itu adalah barang antik Aerovia yang misterius. Meskipun dia tidak bisa memutuskan apakah Surya akan tinggal atau pergi, dia dapat mengungkapkan perasaannya pada Surya.Uang 4 miliar ini hampir mencapai batasan Tina. Namun, Tina tidak peduli. Setelah berkendara pulang, Tina tetap tinggal di kamarnya sambil memikirkan masa lalunya bersama Surya.Baru pada malam hari Tina memberanikan diri untuk naik ke loteng. Di dalam kamar, Tina menemukan sepasang patung tanah liat, kartu ATM, juga sepucuk surat.Di sisi lain, saat senja pesawat mendarat di Juwana. Surya keluar dari bandara dengan membawa barang bawaannya. Sambil berjalan ke depan, dia melihat jam tangannya. Sebelum pulang, Surya sudah memberi tahu Lin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1930

Naka dan Surya saling memandang. Kemudian, Naka berbalik untuk pergi.Surya melihat punggung Linda. Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, Linda berkata terlebih dahulu, "Bagaimana? Apakah semuanya lancar di Kamber selama ini?""Ya, itu nggak buruk." Surya awalnya berpikir bahwa Linda akan menyalahkannya dan marah padanya, tapi dia tidak menyangka bahwa Linda akan peduli padanya. Ini mengejutkan Surya.Linda berjalan dengan langkah kecil, memutar pinggang rampingnya, lalu berjalan mendekati Surya. Dia mengangkat lengannya, membelai sisi wajah Surya. Dia mengatakan dengan penuh kasih sayang sambil cemberut, "Lihat dirimu, kamu jadi lebih kurus selama beberapa waktu ini.""Kamu tunggu saja, aku akan membuatkanmu semangkuk mie sekarang. Aku akan menambahkan dua butir telur supaya kamu bisa mendapat energi."Setelah mengatakan itu, Linda langsung melangkah keluar. Surya menghela napas lega, tersenyum sedikit, lalu menatap Linda sambil berkata, "Cepatlah sedikit.""Aku mengerti, kamu tunggu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Bab 1931

Surya berpikir sejenak. Mengingat Konsorsium Pelita sekarang ada di Juwana, mau tidak mau mereka pasti akan berurusan dengan museum jika ingin mendapatkan posisi di Juwana di masa depan. Bagaimanapun juga, Surya juga adalah seorang patriotik. Rumah Lelang Konsorsium Pelita sudah didirikan oleh Konsorsium Pelita di luar negeri, sehingga mereka sering menerima beberapa koleksi Aerovia yang hilang di luar negeri.Meskipun hanya ada sedikit koleksi-koleksi yang bisa dibilang barang-barang berkelas tinggi seperti harta nasional, masih ada banyak barang kecil yang memiliki banyak kenangan dan layak untuk dikoleksi.Karena koleksi tersebut sangat berarti bagi Aerovia, jadi Surya sudah lama berpikir untuk mengumpulkan kembali koleksi tersebut, lalu mendonasikannya ke museum secara gratis.Sekarang, Wirdo berinisiatif untuk menghubungi Surya. Ini jelas memberikan kesempatan kepada Surya untuk menunjukkan ketulusan hatinya.Surya berkata, "Baiklah, kalau begitu besok pagi kamu ikutlah denganku."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
191192193194195
...
291
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status