Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 1241 - Bab 1250

2906 Bab

Bab 1242

Identitas kedua orang ini, yang satu lebih menakutkan dari yang lain. Jadi, tentu saja Hendrik tidak berani membiarkan Mulyo bertindak kasar di depan keduanya.Melihat Hendrik yang mengangguk hormat, juga Meilinda yang tampak berusaha menjilat, Raka sedikit mengernyit. Dia mengabaikan mereka.Linda hanya menyapa dengan sopan, lalu berkata, "Pak Hendrik, aku di sini untuk menjemput orang.""Oh." Hendrik berkata sambil tersenyum, "Aku penasaran siapa yang punya reputasi sebesar itu hingga membuat Bu Linda dan Pak Raka datang sendiri menjemputnya. Sungguh menakjubkan."Linda tersenyum simpul, lalu membalas, "Itu dia, Pak Surya. Dia adalah bos kami di Konsorsium Pelita."Linda menatap Surya dengan penuh arti.Hendrik langsung terkejut, membeku di tempatnya.Setelah beberapa saat, Hendrik perlahan berbalik, menatap Surya dengan tatapan tidak percaya dan ketakutan di matanya.Pada saat ini, Linda menghampiri Surya, meraih lengannya, lalu bertanya, "Bagaimana perjalanan ke Kota Sandiya kali i
Baca selengkapnya

Bab 1243

Wajah Raka langsung berubah muram.Linda bahkan berkata dengan nada dingin, "Huh, pantas tadi aku lihat kamu nggak punya maksud bagus. Kamu benar-benar berani sekali."Hendrik benar-benar panik sekarang. Dia mulai berkeringat deras, merasa sangat tidak nyaman.Tidak peduli siapa pun di antara dua orang ini yang akan membalasnya, Hendrik pasti tidak akan mendapat akhir yang baik.Jangankan Raka, dengan identitas dan kekuasaan Linda, satu kalimat dari Linda saja sudah bisa membuatnya dalam masalah besar.Hendrik juga sudah melakukan banyak hal buruk. Ada banyak hal yang tidak boleh sampai ketahuan publik.Kalau tidak, Hendrik akan tamat. Bagaimana mungkin dia tidak panik?Melihat Hendrik yang panik, Raka bertanya dengan nada dingin, "Siapa namamu? Apa pekerjaanmu?""Aku, aku ...." Hendrik tergagap, "Namaku Hendrik Widianto. Aku adalah orang yang bertanggung jawab atas Grup Calista di Provinsi Andaru."Hendrik tidak ingin menjawab, tapi dia juga tidak bisa tidak menjawab. Hendrik pun terl
Baca selengkapnya

Bab 1244

Surya tersenyum simpul sambil menjawab, "Memang benar, tapi orang-orang itu sudah melarikan diri.""Jangan khawatir, kami akan menyelidiki semua masalahnya dengan cermat, memastikan untuk nggak melepaskan satu orang jahat pun," kata Wiryo sambil tersenyum.Surya mengangguk sembari berujar, "Grup Calista adalah perusahaan yang berkecimpung dalam urusan amal. Kalau ada masalah, itu akan membuat hati para dermawan dari semua lapisan masyarakat menjadi kecewa. Mereka memang harus diselidiki dengan baik.""Kami sudah memperhatikan mereka sejak lama. Kami juga sudah mendapatkan semua petunjuk dari masalah ini. Dia nggak akan bisa melarikan diri," kata Wiryo.Surya mengangguk, maju selangkah menghampiri Hendrik dan Meilinda, menatap keduanya sembari berkata perlahan, "Siapa pun yang melakukan kejahatan akan mendapat hukuman. Aku harap kalian tetap bersikap rendah hati di penjara. Jangan sampai menyinggung orang lain.""Kakak, Kakak, tolong selamatkan aku. Semuanya bisa kita bicarakan baik-bai
Baca selengkapnya

Bab 1245

Surya menjawab sambil tersenyum, "Seperti yang kamu katakan, ini adalah masalah politik. Itu bukan berarti ayahmu mempunyai masalah denganku. Aku sepenuhnya bisa memahaminya."Raka terdiam beberapa saat sebelum berkata perlahan, "Aku pikir kamu akan mengusirku.""Apakah aku sepicik itu?" tanya Surya dengan agak kesal sambil menatap Raka.Raka pun tertawa, lalu berkata, "Kamu memang layak menjadi bosku. Biarkan masalah ini berakhir di sini dulu. Setelah aku menenangkan diri selama beberapa hari, aku baru akan bicara dengan ayahku.""Bagus kalau begitu. Mereka pasti juga sangat khawatir padamu.""Aku mengerti, Bos. Kamu bisa mengobrol dengan Kak Linda, aku pergi tidur sebentar. Aku bangun sangat pagi hari ini."Setelah mengatakan itu, Raka bangkit, lalu pergi.Namun, langkahnya terasa sangat berat.Setelah Raka pergi, Linda mengerutkan kening sembari bertanya, "Surya, apa pendapatmu tentang masalah ini?""Aku nggak tertarik dengan politik. Leonard juga punya pilihannya sendiri, itu nggak
Baca selengkapnya

Bab 1246

Mendengar itu, Surya langsung marah.Siapa yang berani berbicara sesombong itu di Aerovia? Apa menurutnya tidak ada orang kuat di Aerovia?Tepat ketika Surya hendak berbicara, Naka muncul dengan membawa sebuah kotak."Pak, ayo kita pergi," kata Naka dengan wajah tanpa ekspresi.Surya menatap Naka, lalu bertanya, "Pergi ke mana?""Lima provinsi di barat laut semuanya berada di bawah yurisdiksimu. Kultivator yang menimbulkan perselisihan dan mengancam keamanan Aerovia juga merupakan tanggung jawab Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural," kata Naka.Surya terdiam sejenak. Apa dia punya tanggung jawab seperti ini juga?Namun, terlepas dari apakah dia mempunyai tanggung jawab ini atau tidak, Surya sudah mengambil keputusan untuk bertindak hanya karena Kenzo sudah menunjukkan kesombongan seperti itu.Jangan bercanda. Sejak kapan orang-orang itu bisa bersikap sombong di Aerovia?Jadi, Surya menatap Navari, lalu berkata dengan nada serius, "Ayo pergi. Kita temui Kenzo untuk
Baca selengkapnya

Bab 1247

"Hehe, nggak perlu. Memangnya apa lagi yang perlu kamu persiapkan untuk tingkat suci super?" tanya Surya dengan acuh tak acuh.Melihat Surya begitu percaya diri, Sanada juga tidak mampu berkata-kata lagi.Setelah itu, Sanada memperkenalkan Surya kepada belasan kultivator tersebut. Mereka semua merupakan sosok yang terkenal di Provinsi Hijamu.Surya menyapa mereka satu per satu.Kemudian, Sanada mengatur tempat bagi Surya dan Naka agar mereka bisa beristirahat dengan baik dan mempersiapkan diri untuk pertempuran besok.Surya dan Naka pergi ke kamar tamu, lalu beristirahat di sana.Pada saat ini, Sanada kembali ke ruang tamu. Para kultivator itu masih ada di sana."Kak Sanada, apa menurutmu Pak Aksha ini meyakinkan?" tanya seseorang.Sanada mengerutkan kening dan berkata pelan, "Aku nggak tahu. Keduanya adalah tingkat suci super. Kalah atau menang, perbedaannya sangat tipis. Siapa yang berani menjamin?"Mendengar hal tersebut, semua orang langsung merasa khawatir di dalam hati.Akan teta
Baca selengkapnya

Bab 1248

Menghadapi pertanyaan dari banyak orang, Sanada mulai merasa agak tidak percaya diri.Bagaimanapun, Sanada hanya pernah mendengar nama besar Aksha Pratama, tetapi belum pernah melihatnya secara langsung.Akan tetapi, saat ini, Sanada tidak punya pilihan lain. Dia hanya bisa berkata, "Percayalah pada Pak Aksha. Semuanya kembali dan istirahatlah, bersiaplah untuk pertempuran besok."Semua orang tidak punya pilihan. Mereka hanya bisa memberi hormat, lalu pergi dengan sedikit kekhawatiran di dalam hati.Sementara itu, setelah berkendara selama lebih dari satu jam, Surya dan Naka akhirnya datang lagi ke Kota Garun, ke tempat pemakaman nenek moyang klan Basam.Setelah pertarungan besar antara Surya dan Renzi, tempat ini menjadi hancur total, tidak memiliki nilai ilmiah dan ditimbun kembali.Keduanya berjalan mengelilingi makam, tetapi tidak menemukan sesuatu yang baru."Nggak ada lagi yang tersisa," kata Naka.Surya mengerutkan kening sambil melihat ke arah pegunungan di kejauhan. "Menurutmu
Baca selengkapnya

Bab 1249

Pemimpin monster berkulit hijau itu meraung dan mulai mencabik-cabik beruang hitam itu, juga mengulitinya.Kemudian, pemimpin itu menggunakan darahnya sendiri untuk mulai menggambar pola pada kulit binatang tersebut.Tak lama kemudian, dua kepala berwarna darah muncul di atas kulit beruang itu.Dua kepala itu adalah gambar dua monster berkulit hijau dengan dua tanduk besar, empat taring yang bertautan ke atas dan ke bawah, juga gigi yang meringis.Kedua monster tersebut sangat mirip, sekilas tampak seperti kembar identik. Namun, jika diperhatikan dengan saksama, terdapat perbedaan di antara mereka. Salah satunya tampak lebih ganas dan licik, sedangkan yang lain menonjolkan sifat liciknya dibanding keganasannya.Setelah selesai menggambar, pemimpin monster berkulit hijau itu meninju dan merobohkan sebuah pohon besar. Dia mematahkan ranting setebal lengannya, yang panjangnya sepuluh meter. Kemudian, pemimpin tersebut menggantungkan lukisan kulit beruang itu.Setelah itu, dia mengangkat t
Baca selengkapnya

Bab 1250

Sanada tersenyum tipis dan berkata, "Sebagai kultivator Aerovia, kita nggak kekurangan keberanian. Kenzo juga nggak akan pernah bisa menghancurkan Aerovia. Akan ada orang yang mampu menghadapinya.""Aksha hanyalah orang yang nggak berguna. Dia melarikan diri dari pertarungan dengan dalih pergi memeriksa makam. Dia benar-benar mempermalukan kehormatan para kultivator," kata seseorang dengan marah.Sanada mengerutkan kening dan berkata, "Pada saat ini, nggak ada gunanya lagi mengatakan semua itu. Aku akan pergi menghadapi pertarungan ini."Setelah menatap mereka, Sanada pun bergegas melangkah keluar.Semua orang mengikuti di belakang.Baru saja sampai di halaman vila, mereka melihat seorang pria berpakaian Negara Siam dengan topi spiral di kepalanya. Dia berjalan mendekat bersama dua orang lainnya.Kedua belah pihak berdiri di halaman dan saling mengamati satu sama lain.Kenzo memiliki tinggi badan 180 sentimeter. Tubuhnya tinggi besar, tetapi matanya sipit dan hidungnya bengkok seperti
Baca selengkapnya

Bab 1251

Erwin murka hingga wajahnya menjadi merah padam. Dia berteriak dengan keras, "Dasar keras kepala. Benar-benar cari mati!"Sambil berkata seperti itu, Erwin mengobarkan api energi spiritual di tubuhnya dengan kuat. Dia terbang ke depan, lalu menebas Sanada dengan pedangnya.Bersamaan dengan tebasan itu, angin kencang menderu-deru di halaman dan awan gelap bergulung-gulung di langit.Sanada sendiri juga tidak mau kalah. Dia berteriak keras sambil membakar jimat spiritual di tangannya.Detik berikutnya, angin kencang bertiup dari langit. Bilah angin yang tidak terhitung jumlahnya menyapu ke arah Erwin.Erwin mencibir. Pedang panjangnya memancarkan energi pedang spiritual sepanjang beberapa meter. Energi pedang spiritual itu menghancurkan bilah angin menjadi beberapa bagian dan lanjut menebas Sanada tanpa henti.Sanada mundur selangkah. Bersamaan dengan jentikan tangan kirinya, sebuah jimat spiritual kembali muncul. Saat jimat spiritual itu diayunkan, jimat itu pun mulai terbakar. Petir se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
123124125126127
...
291
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status