Home / Romansa / Suami Idiotku Ternyata .... / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Suami Idiotku Ternyata ....: Chapter 71 - Chapter 80

134 Chapters

Bakat Terpendam

Tak ingin membuang waktu, Arsen langsung menghubungi beberapa tukang untuk merenovasi bangunan yang baru saja Arsen beli kemarin. Ia memberikan contoh model bangunan yang ia inginkan lalu mulai mempersiapkan kebutuhan apa saja untuk restoran nya selama ia menunggu proses renovasi selesai.Tak hanya mempersiapkan soal furniture, dekorasi, dan juga beberapa barang, Arsen juga mulai mempersiapkan anak buahnya untuk bekerja.Ia melatih mereka untuk melakukan tugas yang sudah Arsen berikan sebelumnya, terutama untuk seorang koki. Tentu saja, sebelum terjun langsung melayani pembeli, Arsen melakukan tes untuk mencicipi masakannya terlebih dahulu."Oh, jadi ternyata kamu bisa masak juga, ya?" ucapku saat Arsen mempertemukan kembali aku dengan Yanto."Iya dong, Bu bos! Gini-gini aku pandai masak karena sejak kecil sudah terbiasa hidup mandiri," sahut Yanto seraya membusungkan dada.Aku tersenyum karenanya, jika dulu ia dan kedua temannya sempat bertingkah bak seorang waria, tapi kali ini di d
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Grand Opening

Satu Minggu berlalu.Restoran yang Arsen idamkan akhirnya rampung juga. Tempat, dan segala perlengkapan sudah siap. Hanya saja, sampai saat ini justru hal yang paling penting dalam sebuah restoran itulah yang belum siap.Koki!Ya, selama satu Minggu training, Yanto masih belum juga bisa memasak dengan baik. Aku sudah mengusulkan untuk mencari koki yang memang sudah profesional saja. Namun, Arsen tetap bersikeras untuk tetap mempertahankan dan mengupayakan agar Yanto yang menjadi koki di restorannya.Hal itu semata-mata Arsen lakukan bukan tanpa alasan. Ia mempertahankan Yanto karena Yanto sendiri yang memohon pada Arsen. Katanya, menjadi seorang koki adalah impiannya sejak kecil. Namun, aku rasa alasannya bukan hanya hal itu saja.Akan tetapi, apakah bisa seorang amatir disulap menjadi profesional dalam jangka waktu yang dekat?"Tentu saja tidak! Semuanya butuh proses, dan biarkan Yanto menjalaninya," ucap Arsen saat aku mulai me
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Bertempur Semalaman

Apa? Besok pagi?" beoku seraya membulatkan kedua mata."Ah, tentu saja bisa! Boleh kami minta nomor wa atau alamatnya, mbak?" seloroh Bu Hanum membuatku hampir sesak nafas.Bagaimana bisa menyelesaikan pesanan segitu banyak dalam waktu satu malam?Pikiranku mulai melayang menapaki satu persatu langkah yang harus kulakukan.Mulai dari belanja, menyiapkan bahan, memasak, hingga mengemas.500, 1000, dan 1000.1000 porsi nasi paket kumplit!Apa aku sanggup?Ah! Aku sudah keburu lelah sebelum menjalaninya!"Tapi, bu-""Ssht! Kamu tenang aja, ibu bisa bantu, kok!" tukas Bu Hanum saat aku hendak protes.Sedangkan di depanku Arsen juga nampak kebingungan. Mungkin, pikirannya tak jauh berbeda denganku."Ini kartu nama saya! Dan ini, untuk DP nya!" ucapnya seraya menyodorkan sebuah kartu dan amplop coklat yang lumayan tebal.Bu Hanum menyenggol lenganku agar aku segera mengambi
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

Godaan Dalam Memulai Bisnis

"Alhamdulillah!" seru kami seraya tos bersama-sama saat semuanya telah selesai.Beberapa anak buah Arsen yang lainnya kini juga sudah datang untuk menjalankan tugas mereka, yaitu mengantar pesanan ke alamat tujuan. Sedangkan aku sendiri harus bersiap untuk pergi ke resto guna menjalani hari pertama disana."Ze, kamu pasti lelah, sebaiknya kamu istirahat dulu, saja!" ucap Arsen yang menyusulku ke kamar."Nggak lelah, kok! Aku seneng bisa melakukan ini semua!" sahutku seraya tersenyum."Tapi semalaman kamu gak tidur. Aku gak mau kamu sakit!" ucapnya dengan raut khawatir."Kamu tenang aja, aku gak papa, kok!" sahutku seraya mengedipkan sebelah mata.Arsen tersenyum, ia lalu meraih tubuhku kedalam pelukannya."Maaf, ya! Aku selalu membuatmu repot!" bisiknya."Apanya yang buat repot? Justru aku senang bisa berbaur dengan orang banyak. Ini adalah kebahagiaan pelengkap untukku," jelasku membuat Arsen langsung mengecup
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Kecurigaan Bang Gavin

"Hey!"Kompak kami menoleh ke sumber suara saat terdengar teriakan nyaring dari seseorang di pintu masuk."T-tuan Gavin?" gumam beberapa anak buah Arsen seraya bangkit dari kursinya."Kamu keterlaluan, Ze!" seru Bang Gavin seraya menghampiriku. Hal itu juga membuatku, Arsen dan juga Bu Hanum segera berdiri.Untuk sejenak, suasana terasa begitu tegang. Apalagi, saat ini Bang Gavin menatap aku dan Arsen dengan tatapan yang tajam.Ia dan dua orang yang kuyakini adalah anak buahnya yang sedang menyamar dengan memakai pakaian biasa nampak angkuh dengan kedua tangan yang dilipat diatas dada dan tatapan nyalang yang seolah siap mengajak perang membuat sepuluh orang anak buah Arsen juga nampak bersiaga."Ze, Arsen! Kenapa kalian buka restoran tapi gak ngundang aku, hem? Kalian anggap aku ini apa?!" tanya Bang Gavin sinis."Em, maaf, bang! Ka-kami ...-""Kami pikir Abang sibuk dan tak ada waktu untuk urusan sepele seperti ini," tukas Arsen memotong ucapanku."Apa? Sepele? Apapun yang berkaitan
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bertemu dengan Bu Rena

Satu Minggu berlalu.Berkat usaha dan kerja keras Arsen dalam melakukan promosi, akhirnya satu persatu pelanggan mulai percaya dan mengunjungi resto kami.Tak hanya berkat promosi, ternyata kembalinya kepercayaan pelanggan adalah karena terungkapnya kasus cicak dalam makanan kami adalah murni karena fitnah dari seseorang.Berkat bukti dan klarifikasi yang bisa Bang Gavin dapatkan, akhirnya resto kami mulai padat pengunjung.Tak hanya itu, kabar baiknya adalah Yanto juga sudah pandai dalam melakukan tugasnya. Hingga saat ini, aku hanya akan datang ke resto untuk mengecek saja.Seperti hari ini, karena bosan di rumah, aku akhirnya memutuskan untuk menyusul Arsen ke resto dengan mengendarai taksi.Bersamaan dengan sampainya aku di resto, kulihat seseorang yang juga baru sampai sedang turun dari mobilnya. Awalnya aku tidak begitu peduli, hingga akhirnya tubuh montok itu mengingatkanku pada seseorang."Bu Rena!" gumamku.
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Tingkah Random Bu Rena

"Kalian tau, gak? Pria ini pernah menjadi tetanggaku dan membohongi orang satu komplek! Tak hanya itu, dia juga bahkan membohongi istrinya dengan pura-pura...-""Bu Rena!" seruku seraya mengambil ponsel dari tangannya.Hal itu tentu saja membuat Bu Rena memicingkan matanya padaku. Dengan raut kesal ia juga hendak kembali mengambil ponselnya dari tanganku."Maaf, Bu! Aku akan kembalikan ponsel Bu Rena, asal ibu berjanji untuk tidak membuat konten dulu! Kita bicara dulu baik-baik, ya!" bujukku."Kamu ini kenapa sih, Ze? Kamu lupa apa, dia itu udah bohongin kamu, udah jebak kamu, dan udah jual kamu 'kan? Sekarang, mumpung orangnya ada disini, mending kita viralin aja! Biar dia dapat ganjarannya!" cerocosnya berapi-api."Bu Rena mau makan?" tanya Arsen dengan santainya.Untuk sesaat Bu Rena terdiam. Dia hanya memindai penampilan Arsen dari atas hingga bawah dengan tatapan sinis."Ya iyalah mau makan! Loe pikir gue kesini mau berak apa?" ketusnya dengan gaya ABG alay."Kalau gitu, silahkan
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

Hantu Restoran

Langit sore ini terlihat mendung. Awan hitam sudah mulai berkumpul dan terlihat siap untuk segera menurunkan bebannya.Kilatan cahaya petir disusul dengan gemuruh diatas langit sana membuat nyaliku langsung ciut."Aku tak berani pulang, Arsen!" ucapku seraya memeluk lengannya dengan erat."Kita kan naik mobil, apa yang kamu takutkan?" tanyanya seraya mengusap-usap lenganku pelan."Tapi diluar terlihat gelap. Bahaya jugakan jika menyetir dalam cuaca seperti ini. Sebaiknya, kita disini saja dulu," jelasku."Tapi aku udah lelah banget, nih! Pengen rebahan!" keluh Arsen seraya kembali duduk di kursinya."Sama sih, aku juga lelah. Apalagi hari ini kita kedatangan tamu spesial -Bu Rena-. Serasa melayani sepuluh orang, iya gak sih?" timpalku seraya ikut duduk di sampingnya."Bener banget. Semoga saja, perutnya tidak meledak karena tadi makan terlalu banyak," celetuk Arsen membuatku langsung terkekeh."Kamu pikir perutnya terbuat dari balon apa? Bisa meledak segala," ucapku.Arsenpun ikut ter
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Kembalinya Pak Seno

"Sejak kapan kamu kenal hantu?" beoku."La-aapaar ...!"Kali ini aku mendengar dengan jelas apa yang sosok itu ucapkan.Lapar!Apa mungkin dia zombie?Ah, jangan sampai!"Arsen, awas! Nanti kalau dia cekik atau gigit kamu gimana?!" pekikku saat kulihat Arsen masih tak bergeming ditempatnya."Pak Seno!" seru Arsen membuatku langsung melongo.Kutatap sosok bungkuk dengan wajah dan kepala gosong itu dari atas hingga bawah.Jika diingat, postur tubuhnya memang mirip dengan Pak Seno. Akan tetapi, kurasa sebelumnya wajah dan kepalanya tidak gosong seperti sekarang.Apa benar dia Pak Seno?"Kamu yakin?" tanyaku memastikan."Ya, aku sangat yakin!" sahut Arsen mantap."Tapi, kurasa sebelumnya kondisinya tidak separah ini?" gumamku seraya terus memindai sosok itu."Namanya juga luntang lantung di jalan. Apapun bisa terjadi," sahut Arsen seraya menoleh padaku."La-aapaar!"Lagi, sosok itu bersuara. Suaranya terdengar serak dan seolah susah untuk keluar.Dengan cepat, aku langsung menarik tangan
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Kasus Baru

Tak hentinya kulafalkan istighfar berkali-kali saat melihat hal mengerikan di depan mata. Pak Seno nampak sekarat dengan belati yang menancap didadanya. Air yang telah memenuhi bak perlahan mengalir hingga membuat genangan berwarna merah karena tercampur oleh darah yang keluar dari luka Pak Seno.Aku yang panik reflek menghampiri tubuh Pak Seno yang terkulai lemas. Sedangkan Arsen malah sibuk memeriksa ventilasi udara yang katanya sedikit terbuka. Arsen terus mengumpat dan berkata bahwa ada orang yang telah masuk secara paksa ke kamar mandi ini.Sedangkan di samping itu Pak Seno nampak mulai kepayahan. Tangannya seolah berusaha mencabut belati itu dari dadanya. Hingga, dengan tangan yang bergetar, aku memegang belati yang masih tertancap itu untuk membantu mencabutnya."Zea! Apa yang kamu lakukan?!" sentak Arsen yang membuatku seketika menghentikan gerakan tanganku.Arsen menarik tubuhku dengan kasar hingga menjauh dari Pak Seno. Ia membasuh tanga
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status