Mendengar ini, Luna merasa sedih. Dia melihat ke arah papinya dengan mata besarnya, bibirnya mengerucut seolah ingin menangis.Kelven dengan lembut mengelus wajah kecil putrinya dan menjelaskan, “Sayang, kami kan sudah janji sama papi. Hari ini menemani papi, besok menemani paman Alfred? Kita sudah sepakat tadi.”Luna mengangguk. “Iya, Luna memang sudah janji sama papi, tapi papi nggak bilang bahwa Luna harus berpisah dengan papi.”“Papi harus bekerja, jadi kita harus berpisah sebentar.”“Kalau begitu, papi janji sama Luna, nggak berpisah terlalu lama, ya?” tanya Luna.Kelven tersenyum dan menggendong putri untuk duduk di pangkuannya.“Iya, kita nggak akan berpisah terlalu lama, hanya beberapa hari saja. Kamu ikut dengan mami untuk menemani paman Alfred, papi akan menunggu kalian di rumah.”Luna menyetujuinya. Kemudian bersandar ke pelukan papinya, memeluk lehernya erat-erat.Delis merapikan mangkuk dan alat makan, lalu berdiri dan berkata, “Kalian lanjut bermain, aku akan pergi menga
Read more