All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 471 - Chapter 480

905 Chapters

Bab 472

Saat Kelven membawa putrinya pulang ke rumah, waktu sudah jam sepuluh malam.Dia terus menghibur putrinya unttuk tidur, tetapi Luna takut papinya akan pergi jika dirinya tertidur.Luna tidak mau tidur, dia berbaring di tempat tidur sambil memegang tangan papinya. Dia meminta papinya untuk menceritakan cerita padanya.Kelven tidak punya pilihan lain dan hanya bisa mengikuti keinginan putrinya.Delis masuk ke dalam dan melihat keduanya masih berbicara. Dia mengingatkan, “Sudah malam, sudah waktunya tidur. Luna mau tidur dengan papi atau mami?”Luna berbaring di tempat tidur sambil memeluk lengan Kelven dengan erat, lalu melihat maminya dan berkata, “Aku mau tidur dengan papi dan mami. Mami, ayo tidur sama-sama.”Delis merasa canggung dan menjawab, “Tempat tidurnya terlalu sempit, hanya cukup tidur dua orang.”Delis tak sengaja melihat ke arah pria di samping kasur.Sejak dirinya masuk, pria itu tidak sekali pun menoleh untuk melihatnya.Mengapa pria ini berubah begitu drastis?Delis ba
Read more

Bab 473

Harus tetap tenang.Mereka merupakan suami istri sebelumnya, apa yang belum pernah mereka lewati?Tidak mungkin lagi ada gejolak masa muda saat tidur di ranjang yang sama.Apalagi, bukankah dirinya masih punya dendam terhadap Kelven?Jelas-jelas sangat membencinya, sangat ingin menjaga jarak dengannya, tetapi mengapa tubuhnya mengkhianatinya?Dia harus mengendalikan emosinya dengan baik, jangan biarkan nafsu mengambil alih.Begitu juga dengan Kelven.Bahkan perasaannya lebih kuat dari Delis.Kelven menutup matanya dan berulang kali mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak melakukan hal-hal lain, masih ada anak di sini.Delis sudah tidak punya perasaan padanya sekarang, dirinya juga sudah tidak akan hidup lama lagi. Jika dirinya melakukan sesuatu yang membuat Delis membencinya lagi, mungkin dia tidak akan pernah memaafkannya seumur hidupnya.Namun … Apakah cinta bisa ditahan?Apakah hawa nafsu bisa ditahan?Kelven merasa tidak bisa menahannya lagi.Saat berbaring di ranjang yang sama d
Read more

Bab 474

Setelah melewati begitu banyak hal, cinta bukan lagi hal yang dirinya kejar.Dan pria itu bukanlah satu-satunya lagi baginya.Delis menghempaskan tangan pria itu dengan dingin.“Aku hanya butuh tubuhmu, hanya itu saja.”Kemudian, Delis berdiri dan pergi.Hati Kelven berdenyut keras.Melihat kepergiannya, Kelven berkata, “Kamu menggunakan aku sebagai alat pemenuh nafsu?”Tanpa berbalik, Delis menjawab, “Kita sama saja.”Kelven menarik napasnya dengan sulit dan wajahnya memuram.“Delis, hatiku sangat sakit.”Tiba-tiba, jantungnya mulai terasa sakit lagi.Ini adalah sakit penyakit.Namun, Delis pura-pura tidak mendengar, menutup pintu dengan kuat dan langsung pergi.Kelven melihat pintu kamar yang tertutup, dia langsung menekan dadanya, napasnya terasa berat.Dokter mengatakan dirinya tidak boleh bersedih.Namun dirinya jelas sangat senang mala mini, lalu mengapa hatinya masih begitu sakit?Kelven tidak kembali ke kamar tidur utama. Hingga pagi hari, dia baru kembali ke kamar saat anak it
Read more

Bab 475

Kelven memberitahu dirinya sendiri bahwa itu tidak masalah.Selama dirinya tetap bersama mereka, dirinya akan pergi tanpa penyesalan.…Baru saja Delis keluar dari kamarnya, bel pintu berbunyi.Dia pergi membuka pintunya dan melihat Wiliam datang membawakan sarapan.Melihat Delis membuka pintu, dia masuk sambil tersenyum dan berkata, “Kakakmu sibuk menjaga Nona Angel, nggak punya waktu untuk datang dan membuatkan sarapan untukmu. Jadi, aku sekalian membelikannya untuk kalian.”Wiliam langsung pergi ke ruang makan dan mulai menyusun makanannya. Sementara Delis ikut bersamanya untuk membantunya.“Dia bukan kakakku. Aku nggak punya kakak, aku anak yatim piatu.”Bukankah sangat baik jika Peter tidak datang?Namun, bagaimana Kak Angel bisa berhubungan dengannya?Apakah keduanya memiliki hubungan yang tidak beres?“Kalau kamu nggak mau mengakui mereka, aku akan menjaga jarak dengan mereka juga ke depannya.”Setelah semua disiapkan, Wiliam memberikan alat makan kepada Delis dan berkata, “Del
Read more

Bab 476

Kelven melihat putrinya sudah bangun, kemudian memandikannya dan memakaikan bajunya.Saat membawa anaknya keluar dari kamar, Kelven melihat wanita itu sedang makan bersama Wiliam.Meskipun hatinya sangat tidak nyaman, Kelven juga hanya bisa menahannya. Seolah-olah tidak melihatnya dan membawa putrinya untuk makan bersama.Melihat Kelven membawa anaknya ke sini, Delis menarik kursi dan menyajikan makanan untuk mereka.Delis mengisyaratkan untuk meletakkan putrinya di sampingnya.Sambil menyuapkan putrinya, Delis memberitahu putrinya, “Luna, setelah sarapan pergi ke sekolah, ya? Kamu sudah bolos dua hari.”Suasana hati Luna sangat baik hari ini. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum bahagia, lalu menjawab, “Aku akan pergi ke sekolah, tapi papi dan mami nggak boleh meninggalkanku. Kalau papi pergi, aku nggak mau sama papi lagi.”Delis tidak punya pilihan lain, dia menatap Kelven di depannya.Namun, Kelven sengaja menghindari tatapannya dan melihat putrinya.“Tenang saja, Luna. Papi sud
Read more

Bab 477

Peter berdiri tegak dengan satu tangan di punggungnya, tampak kaku dan tegap. Dia tersenyum tipis dan menjawab, “Apakah Nona Angel ada rencana hari ini? Kalau ada, aku bisa menjadi sopirmu.”“Kalau nggak ada rencana, bisakah aku mengajakmu makan bersama? Sambil membicarakan tentang adikku.”Angel terdiam.Lalu menatap pria di depannya dengan seksama.Harus diakui, Peter sangat tinggi, rambut pendeknya bahkan tidak bisa menyembunyikan ketampanannya.Dia adalah pria yang sangat menarik perhatian.Namun, bukankah dia sudah membicarakannya saat makan kemarin mengenai masalah Delis?Teringat bahwa pria di depannya cukup sopan padanya, Angel dengan sopan menjawab, “Hari ini aku harus pulang ke rumah untuk melihat orang tuaku, nggak ada waktu untuk makan bersamamu. Mengenai Delis, aku sudah membicarakannya cukup jelas denganmu.”“Kalau kamu mau dia mengakuimu, kamu bisa membahas langsung dengannya, nggak ada gunanya mencariku.”“Kalau begitu, untuk berterima kasih pada Nona Angel karena s
Read more

Bab 478

Melihat wanita di luar mobil, wajah Albert sangat suram.“Apakah aku nggak punya hak? Naiklah ke mobil, kita bisa membicarakannya.”“Apa yang perlu dibicarakan? Katakan saja sekarang.”Angel tidak ingin terlibat dengan percakapan yang panjang.Albert juga tidak mengelak dan menghindar dari tatapannya, lalu dengan dingin berkata, “Kalau kamu bersama dengan pria lain, aku akan mengambil hak asuh Joel. Aku nggak akan membiarkan anakku memanggil orang lain ayah.”Merebut hak asuh hanyalah alasan palsu, sebenarnya Albert ingin mengejar kembali wanita itu.Sudah bertahun-tahun berlalu, Albert tahu bahwa mereka sudah tidak akan mungkin bersama lagi.Namun, dia tidak bisa melupakan Angel.Apalagi saat Angel kembali, Albert sangat ingin bertemu dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya.Kemarin, saat melihat Angel bersama dengan seorang pria di restoran, dia tidak bisa tidur sepanjang malam.Hari ini, saat melihat seorang pria mengantarnya pulang ke rumahnya, hati Albert terasa seperti di tu
Read more

Bab 479

Menonton video memang mudah, tetapi sangat susah mempraktekkannya.Saat pukul lima sore, Kelven tepat waktu menjemput putrinya ke sekolah. Lalu mulai memasak dengan bahan-bahan yang sudah disiapkannya sebelumnya.Luna berdiri di sampingnya.“Papi, kamu juga bisa memasak? Biar kukatakan padamu, masakan mami nggak enak sama sekali, bahkan nggak seenak masakan buatanku.”“Masakan papi Alfred juga sangat enak. Hehe, semoga masakan papi bisa seenak masakan papi Alfred.”Kelven melihat putrinya dan mengoreksinya, “Luna, jangan panggil papi Alfred, kamu harus memanggilnya paman.”Luna tidak mengerti dan bertanya, “Kenapa begitu?”“Paman adalah panggilan untuk kakak laki-laki mamimu. Alfred adalah kakak mamimu, kamu harus memanggilnya paman.”Luna tampaknya mengerti dan mengangguk.“Baiklah, aku mengerti papi.”Kelven memasakkan daging panggang. Dia mengambil sepotong dan menyuap putrinya.“Ayo sayang, coba cicip dulu rasanya, sebelum mamimu pulang. Kalau rasanya nggak enak, bisa bisa membuat
Read more

Bab 480

Kelven mengambil ponselnya dan melihatnya sekilas.Dia mengernyit dan menolak panggilan itu.Namun, tidak lama kemudian, ponselnya berdering lagi.Akhirnya Kelven mengangkatnya, dia menghindari Delis dan berjalan ke balkon sebelum menjawab,“Ada apa?”Terdengar suara Suminah di balik telepon, “Kelven, kamu sudah lama nggak pulang ke rumah, kamu juga nggak ada di rumah, kamu ke mana?”“Aku sedang perjalanan dinas di luar.”“Berapa lama kamu pergi?”“Ibu, katakan saja apa yang mau kamu sampaikan.”Mendengar suara putranya yang tidak sabar, Suminah langsung mengatakan tujuannya.“Begini, aku sudah mengatur pertemuan dengan Nona Jessi. Kalian bisa bertemu sebentar. Kamu sudah berumur tiga puluh tahun lebih dan masih sendirian, keluarga sangat mengawatirkanmu.”Kelven terdiam.Mengatur kentan buta untuknya lagi?Kelven tidak setuju dengan perilaku orang tua yang seperti ini.Dia berbalik melihat ke arah ruang makan.Melihat Delis dan putrinya sedang makan bersama, suasana yang hangat dan ba
Read more

Bab 481

Luna kemudian menatap maminya dan berkata, “Mami, boleh nggak mami jangan bermain dengan paman lain lagi?”Delis mengernyit dan bertanya, “Apa? Aku bermain dengan paman yang mana?”“Itu paman Wiliam. Papi bilang dia nggak suka lihat mami bermain dengan paman lain, nanti dia cemburu.”Sebenarnya, Luna juga tidak tahu ap aitu cemburu.Dia hanya sering melihatnya di video pendek dan mengatakannya begitu saja.Pandangan Delis sekali lagi melirik ke arah balkon dan terdiam.Pria itu bisa cemburu?Apakah dia lupa bahwa dirinya pernah berhubungan dengan wanita lain juga sebelumnya?Lagipula, apa hubungannya dengan Kelven, jika dirinya bersama dengan orang lain? Mereka bukan suami istri dan juga bukan pasangan.Kelven punya hak apa.Tanpa memedulikan pria itu, Delis membawa putrinya ke kamar mandi setelah makan.Saat selesai menelepon, Kelven melihat mereka berdua pergi ke kamar mandi dan dia hanya bisa makan sendirian.Setelah makan, dia membersihkan dapur dan pergi ke pintu kamar mandi dan
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status