All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 451 - Chapter 460

905 Chapters

Bab 452

Delis dan Wiliam pergi ke sebuah restoran untuk duduk, makan dan sambil berbincang.Mereka duduk berjam-jam lamanya.Mereka berbicara banyak.Hingga pukul sepuluh malam, ponsel Delis berdering.Delis langsung menjawab di depan Wiliam. Di dalam ponsel, terdengar suara putrinya yang lembut, “Mami, apa yang sedang kamu lakukan hari ini? Mengapa masih belum pulang? Luna sudah merindukanmu.”Delis melihat jam dan sudah pukul sepuluh malam.Delis langsung menjawab, “Iya, mami akan segera pulang. Luna tunggu mami di rumah ya?”“Iya~”Setelah menutup telepon, Delis melihat pria yang berpakaian santai di depannya, masih terlihat tampan seperti biasanya.“Bagaimana kalau aku mengantarmu ke hotel saja?”Wiliam tersenyum dan menjawab, “Mengapa ke hotel? Kamu bahkan sudah punya rumah di sini, kenapa nggak membiarkanku menginap beberapa malam di sana?”Lagipula Delis juga sudah bercerai dengan Kelven.Dan sekarang dirinya tidak perlu menikahi Wenny, dia benar-benar bisa mencoba lagi.“Hanya ada du
Read more

Bab 453

Delis duduk di sebelah Wiliam. Dia tidak sekali pun melirik Kelven.Ini membuat pria yang biasanya begitu angkuh merasa sangat tersakiti.Kelven berjalan menghampiri kedua orang itu dan menatap mereka dengan tajam.“Kalian menganggapku mati?”Barulah Delis menatap Kelven. Melihat Kelven terlihat tidak senang dan terlihat sangat dingin.Delis bertanya, “Ada apa denganmu?”“Mengapa kamu membawanya kembali?”Tanya Kelven dengan cemburu.Dia tidak pernah menyangka bahwa setelah begitu lama, kedua orang ini masih berhubungan.Seharusnya dirinya memusnahkan Wiliam untuk selamanya dulu.“Apakah ini ada urusannya denganmu?”Wajah Delis juga terlihat tidak senang, kemudian menjawab dengan dingin, “Kalau kamu mau pergi, pergilah sekarang juga. Rumahku nggak cukup besar untuk menampungmu, jangan buat kekacauan di rumahku.”Delis benar-benar kesal dengan pria ini.Haruskah dirinya melaporkan segala sesuatu yang dia lakukan, serta harus melihat ekspresi wajahnya?Jangan lupa ini adalah markas sia
Read more

Bab 454

“Delis, pikrikan baik-baik sebelum menjawabku. Jangan lupa Luna adalah putriku. Kalau kamu berani bersama dengan pria lain, aku pasti akan membuatmu menyesal.”Mendengar jawaban Delis, Kelven sangat marah.Dia menatapnya dengan mata memerah, wajah tampannya sangat muram.“Jangan lupa bahwa kalau aku sudah gila, aku bisa melakukan segala sesuatu.”“Kelven, jangan mengancamnya.”Wiliam berdiri di depan Delis dan berhadapan Kelven.“Kalau kamu seorang pria, jangan berteriak pada wanita seperti ini.”“Saat Delis bersama denganmu, kamu yang nggak menghargainya, kamu terus menyakitinya dan akhirnya bercerai dengannya. Hubungan kalian sudah selesai.”“Benar bahwa Luna adalah anakmu, tapi apa yang telah kamu lakukan untuk Luna?”“Aku nggak percaya kamu akan berhasil merebut Luna dari Delis.”“Jangan lupa, Delis bukan seorang diri sekarang. Dia sudah punya banyak orang yang mendukungnya.”Maksud Wiliam adalah Keluarga Joven.Kelven sangat malu. Dia mendekat dan meraih kerah baju Wiliam.“Siapa
Read more

Bab 455

Seketika, Delis merasa ketakutan.Takut bahwa tindakannya akan mendorong Kelven melakukan sesuatu yang berlebihan.Delis berbalik menghindari kedua pria di sampingnya, berkata dengan suara dingin, “Kalian berdua pergi saja, jangan campuri urusanku.”“Delis … ““Aku bilang kalian pergi.”Peter tidak punya pilihan lain selain pergi dulu.Namun, Wiliam tidak mau pergi. Dengan lembut dia berkata, “Delis, kata-kataku tadi … ““Aku sengaja mengatakan itu hanya untuk membuat Kelven kesal. Jangan menganggap serius.”Delis memotong kata-kata Wiliam dan menjelaskan lagi, “Aku berterima kasih kamu pernah menyelamatkanku, tapi aku nggak punya perasaan seperti itu padamu.”Kata-kata itu membuat Wiliam sakit hati.Namun, dia pura-pura tidak peduli dan tersenyum, “Tentu saja aku tahu mengatakan itu hanya untuk membuatnya kesal. Delis, jangan merasa bersalah padaku, aku senang bisa menjadi alasanmu untuk menolaknya.”“Meskipun hanya menjadi kambing hitam, aku akan selalu ada kalau kamu membutuhkan
Read more

Bab 456

Gagal jantung, hanya tersisa dua tahun … Saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Albert, Kelven terdiam di tempat, sulit untuk bereaksi.Saat ini, rasa nyeri di dadanya semakin sakit.Napasnya bahkan menjadi terengah-engah.Albert melihatnya lagi dan berkata, “Aku akan mengumumkan di rumah sakit untuk mencari jantung yang cocok untukmu. Setelah kamu melakukan tranplantasi jantung, kamu masih bisa hidup seperti orang normal dan hidup lebih lama.”Namun, bagaimana jika tidak menemukannya?Tatapan Kelven menjadi penuh kesedihan. Dia mengedipkan matanya dan air mata langsung jatuh.Dengan sesak dan penuh kesedihan, Kelven menjawab,“Nggak perlu.”Albert mengernyit dan bertanya, “Kenapa nggak perlu? Kamu nggak mau menjalani pengobatan?”“Kehidupan ini sangat menyakitkan, lebih baik mati saja.”Wanita itu tidak mau kembali ke sisinya, sebenarnya dia juga tidak rela merebut kembali putrinya dari wanita itu.Bagaimana mungkin dia tega memisahkan mereka lagi dan membuat wanita itu sedi
Read more

Bab 457

Jadi, Luna memercayai kata-kata paman tampan bahwa dirinya adalah papinya.Luna bisa memanggilnya papi setiap hari dan papinya akan selalu bersamanya.Dalam beberapa wakut ini, maminya terus sibuk dan papinya yang memandikannya dan makan bersamanya, serta mengantarnya ke sekolah.Seketika, maminya yang melakukan ini semua, membuatnya sedikit bingung.Delis membantu putrinya mengenakan pakaian dan membawanya ke kamar mandi.“Mulai sekarang dia nggak akan datang lagi. Tenang saja Luna, mami akan menjagamu dengan baik.”Mendengar ini, Luna mengernit dengan wajah cemberut.“Kenapa? Dia adalah papinya Luna. Papi bilang dia nggak akan meninggalkan Luna, mengapa dia nggak datang lagi?”“Luna, sebelumnya kita juga hidup tanpa dia, bukankah kita juga bisa hidup dengan baik? Jangan pikirkan dia lagi ya?”Delis berusaha meyakinkan putrinya dengan lembut.Dia tahu ini tidak adil bagi putrinya.Namun, hidup di bawah atas yang sama dengan Kelven adalah sebuah siksaan.“Aku nggak mau~”Untuk pertama
Read more

Bab 458

Delis duduk di sana, dia sangat tidak tega dengan permohonan putrinya.Dia mengeluarkan ponsel dan menghapus nomor Kelven dari daftar hitam, lalu memberikan ponsel tersebut pada putrinya.“Kamu bicara sendiri dengannya.”“Iya.”Luna langsung mengambil ponsel dan menempelkannya di telinga, wajahnya sudah basah oleh air matanya.Ekspresi di wajah kecilnya sungguh menyedihkan dan membuat orang tidak tega melihatnya.Saat ini, Kelven masih berbaring di atas ranjang besar di vila.Dia tidak tidur semalaman, hanya menatap alngit-langit sepanjang malam.Bahkan saat langit sudah terang, dia masih malas untuk bangun. Dia tidak ingin bergerak sedikit pun, lebih tidak ingin pergi ke rumah sakit untuk pengobatan.Dia masih bisa merasakan rasa sakit di dadanya.Namun, dia sudah terbiasa.Saat ponsel di sebelah bantalnya berdering, dia baru meliriknya setelah beberapa saat.Melihat nomor wanita itu, Kelven ragu sejenak sebelum akhirnya menerima panggilan tersebut.Saat menjawab panggilan itu, Kelven
Read more

Bab 459

“Aku sudah paham sekarang. Aku bisa mencari banyak wanita di luar sana, untuk apa aku terus mencoba menaklukkan kamu yang sudah bosan kutiduri?”“Delis, jangan hubungi aku lagi. Urus saja anakmu sendiri. Kita berdua … cukup sampai di sini.”Usai mengucapkan kata terakhir, Kelven langsung menutup teleponnya.Tidak ada yang tahu, setelah menutup telepon, Kelven menangis dengan putus asa dengan bersandar di kepala kasur.Delis juga tidak menyangka bahwa pria yang masih bertengkar dengannya kemarin dan memukul Wiliam, sekarang tiba-tiba memutuskan untuk berpisah dengannya.Apakah ini cara kerja Kelven?Mengapa dirinya merasa ada sesuatu yang aneh dari pria itu?Meskipun Delis tidak ingin memedulikannya.Namun, putrinya bersandar di pangkuannya dan bertanya, “Mami, kapan papi datang? Aku mau papi yang mengantarku ke sekolah.”Belum sempat Delis menjawab, Wiliam membungkuk dan berbicara, “Luna, paman yang mengantarmu ke sekolah, mau?”Luna tidak mengenal Wiliam.Dia menghindari sentuhannya
Read more

Bab 460

Delis mengira bahwa putrinya akan reda setelah dua hari mengamuk.Namun, ternyata masih sama pada hari kedua.Pada hari ketiga, karena restoran hotpot baru dibuka, Delis harus pergi lebih awal untuk pemotongan pita.Melihat putrinya masih tidur, Delis tidak mengganggunya.Wiliam masih tinggal di sana bersamanya. Saat Delis pergi, dia memberitahu Wiliam, “Bisakah kamu menjaga Luna? Aku harus pergi ke toko untuk pemotongan pita.”Karena putrinya tidak makan sepanjang hari kemarin, Delis sangat khawatir. Jika Luna masih mengamuk hari ini, dirinya bahkan tidak fokus bekerja.Wiliam mengantarnya keluar. “Tenang saja, aku akan menjaganya dengan baik, nggak perlu khawatir.”Saat Delis tiba di restoran hotpot, dia terkejut.Ada begitu banyak karangan bunga di sekitar restoran hotpot.Bahkan sepanjang jalan dipenuhi dengan balon udara panas warna-warni yang terlihat sangat menakjubkan.Balon udara panas juga ditempelkan spanduk bertulisan mengucapkan selamat atas pembukaan Restoran Hotpot Luna
Read more

Bab 461

Chris dan istrinya juga menghampirinya dengan wajah penuh kekecewaan.“Dia masih nggak mau kasih kita kesempatan?” tanya Chris.Chris melihat ke arah putrinya pergi, dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara memperbaiki hubungannya dengan putrinya.Putrinya tidak ingin bertemu dengan mereka. Bahkan jika bertemu dengan mereka, dia pasti akan menghindar, apalagi memberi kesempatan pada mereka untuk memperbaiki hubungan.Jika terus begitu, bahkan mereka tinggal di Kota A selama dua tahun juga tidak ada gunanya.“Ayah, ibu, kalau kalian merasa sulit menunggu, kalian bisa pulang dulu. Aku nggak akan pergi kalau nggak mendapat Delis nggak memaafkanku.”Peter juga melihat ke arah Delis pergi dengan tatapan teguh.Dia yang membuat adiknya hilang. Jadi, apapun yang dikorbankan, dia pasti harus meminta maaf padanya.Nyonya Joven menghampiri mereka dan berkata, “Semuanya salahku. Kalau bukan aku yang memperlakukannya seperti itu sebelumnya, mungkin saja dia sudah kembali dengan kita.”“Suamiku,
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status