All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 341 - Chapter 350

905 Chapters

Bab 342

“Ayahku yang menyuruhku mencarinya, aku juga nggak begitu jelas,” jawab Alfred dengan santai.Delis tidak bertanya lebih lanjut, dia hanya berkata dengan peduli, “Jaga dirimu baik-baik, aku dan Luna menunggumu di rumah.”“Iya.”Kemudian, Alfred melihat sekilas wanita kecil di depannya.Terlihat masih ada sesuatu di benaknya.Delis juga secara tidak sadar melihat.Delis sudah cukup mengenal Alfred.Delis juga dengan tulus menganggapnya sebagai bagian dari keluarganya sendiri, Delis bertanya padanya, “Ada hal lain lagi?“Iya,” jawab Alfred.Delis tersenyum dan berkata, “Katakan saja.”“Aku takut kamu nggak setuju.”Delis terdiam.Delis mengernyit dan agak bingung. “Kamu bahkan nggak mengatakannya, bagaimana tahu aku nggak akan setuju?”Setelah memikirkannya, Alfred dengan berani berkata, “Setelah aku pulang dari Kota A, bisakah kamu membantuku satu hal? Pergi bertemu orang tua bersamaku?”“Apa?” Delis terdiam.Raut wajah Alfred terlihat canggung, tatapannya agak gelisah, kemudian menjel
Read more

Bab 343

Berpura-pura menikah?Bagaimanapun Alfred tahu bahwa yang paling Delis tidak sukai adalah pernikahan palsu?Dulu, karena pernikahan palsu dengan Kelven, membuat dirinya terjebak dan hampit mati dalam pernikahan itu.Bagaimana mungkin dia mengulangi kesalahan itu lagi sekarang?Melihat Delis diam, Alfred tidak percaya bahwa Delis akan menolaknya.Bagaimanapun juga, mereka juga sudah bersama selama empat tahun. Meskipunt idak ada perasaan satu sama lain, setidaknya demi anak Delis juga harus menyetujuinya, bukan?Mungkin Delis juga butuh waktu, jadi Alfred berkata, “Kamu pertimbangkan dulu. Setelah aku pulang dari Kota A, kamu berikan jawaban padaku, ya?”Delis mengangguk.Delis sibuk dengan makanannya.Setiap hal yang dilakukan Alfred selama ini untuknya, Delis mengingatnya semua.Bahkan mengajarinya bisnis, membuat dirinya yang tidak punya apa-apa mejnadi pemilik toko permata yang punya nilai kekayaan lebih dari triliunan.Delis sangat berterima kasih pada Alfred, tetapi mengenai pern
Read more

Bab 344

Menjadi bos sendiri, mengelola bisnis sendiri.Kehidupannya sekarang lebih terasa nyaman. Terutama setelah memiliki anak, Delis merasa lebih bersemangat untuk melakukan segala hal.Hanya saja dia agak terlalu sibuk, sibuk hingga tidak punya waktu untuk menemani putrinya di akhir pekan pun.Untungnya, Luna sangat patuh dan pengertian. Saat akhir pekan, saat mami dan papinya tidak ada, dia akan menarik beberapa pembantu untuk bermain petak umpet bersamanya.Vila ini sangat besar, sementara Luna sangat kecil. Di mana pun dia bersembunyi, para pembantu harus mencarinya untuk waktu yang cukup lama.Sama seperti sekarang.Luna bersembunyi di sudut dinding taman, begitu kecil, tidak akan yang bisa menemukannya.Melihat ada orang yang berjalan menghampirinya, Luna mundur sedikit.Saat dia mundur, dia melihat bahwa ada lubang di bawah sudut dinding sebelahnya.Luna berpikir, jika dirinya bersembunyi di dalam, apakah orang-orang itu tidak akan bisa menemukannya?Memikirkan itu, Luna langsung mer
Read more

Bab 345

Meski digendong oleh seorang kakak yang tidak dikenal dan berlari ke arah yang berlawanan dengan rumah, Luna sama sekali tidak takut.Dia malah merasa lucu, tersenyum sambil berbicara dengan suara lembut, “Kakak, ayo semangat! Cepat kakak, kakak hebat sekali, kita sudah mau berhasil mengejar paman tampan itu.”Selina merasa sangat lucu, dia tidak tahan untuk tidak mencubit pipi mungil anak itu dan bertanya padanya,“Dasar kamu, kamu nggak takut kakak membawamu pergi dan menjualmu?”Luna juga hebat, bahkan tidak menangis di gendong oleh orang asing, malah begitu bahagia.Luna tersenyum, suara lembutnya sangat manis,“Luna nggak berharga. Kakak, paman mau ke pantai untuk menangkap ikan? Luna juga bisa tangkap ikan. Kakak, cepat lepaskan Luna.”Melewati jalan raya dan berjalan sebentar dan Luna melihat pantai berpasir yang familiar.Luna ingin segera turun dan berjalan sendiri.Selina tidak bisa menahannya dan hanya bisa melepaskannya.Luna langsung berlari ke depan dan berdiri di depan
Read more

Bab 346

“Paman, Luna sangat jelek ya? Kenapa paman nggak mau main dengan Luna?”Saat mengatakan kata-kata ini, Luna terlihat sedikit kecewa.Tanpa sadar, Kelven meliriknya sekilas.Melihat dia merasa sedikit kecewa, entah mengapa, Kelven menghentikan langkahnya dan menatapnya dari atas.Luna juga mengatapnya dari bawah, rambutnya dikepang dua, mungkin karena baru saja keluar dari lubang, gaun putri cantiknya agak kotor.Bahkan wajah kecilnya juga terkena sedikit lumpur.Namun, ini tidak bisa menyembunyikan kulit putihnya yang lembut dan wajahnya yang cantik.Terutama wajahnya, terlihat merupakan anak yang cerdas.Melihat paman hanya diam, Luna mengedipkan matanya dan bertanya dengan polos, “Paman, kamu rabun ya?”Tiba-tiba, Kelven menjawab singkat, “Nggak.”Luna tersenyum dan berkata, “Kalau nggak rabun, lalu mengapa paman nggak bisa melihat bahwa Luna menyukai paman?”Kelven terdiam.“Paman, kenapa kamu mau menyakiti Luna?”Kelven mengernyit dan menjadi semakin heran, “Bagaimana aku menyakit
Read more

Bab 347

Kelven tidak menghiraukan kata-kata Kak Wati. Dengan raut wajah muram, Kelven berbalik dan pergi, Sebaliknya, Selina tersenyum sopan dan menjawab, “Nggak perlu, terima kasih. Perhatikan anak-anak, jangan biarkan mereka keluar sendirian lagi. Berbahaya sendirian di luar.”Kak Wati langsung menjawab, “Baik, kami akan lebih memperhatikannya. Terima kasih.”Melihat mereka pergi, Kak Wati berbicara anak di pangkuannya, “Luna, katakan selamat tinggal pada paman dan kakak.”Luna melambaikan tangan kecilnya dan dengan suara lembut berkata, “Selamat tinggal paman ganteng dan kakak. Paman harus senang setiap hari ya. Kalau Luna bertemu dengammu lagi, Luna akan menunjukkan sulap padamu.”Suara lembut dan manis Luna seperti suara belalang di musim panas, begitu menusuk di telinga Kelven.Meskipun sangat menusuk, tetapi itu membuat hatinya terasa hangat tanpa alasan.Namun, perasaannya masih sama seperti sebelumnya.Tidak ada tanggapan dan hanya masuk ke dalam mobil tanpa menjawab.Selina segera
Read more

Bab 348

Takut putrinya harus menunggu terlalu lama, Delis kembali menatapnya dan berkata, “Luna, tunggu sebentar ya, ada banyak orang.”Sambil menyantap sate, Luna mengangguk dengan manis. Dia menjawab dengan manis, “Iya, nggak apa-apa.”Mendengar suara anak kecil, orang di sekeliling menoleh melihatnya.Melihat anak perempuan yang diikat kepang dua, mengenakan gaun putri berwarna merah muda, apalagi wajahnya mungilnya yang begitu putih dan bulat, sepasang mata besar yang berkilauan seperti pertama.Seluruh penampilannya sangat lucu.Prang-orang di sekeliling tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Delis, “Ini anakmu? Lucu sekali.”Delis tersenyum dan mengangguk.Orang di sebelahnya tidak menahan diri untuk membungkuk dan menghibur Luna.Luna sama sekali tidak takut dengan orang asing.Dalam pandangannya, semua orang baik, semua orang tersenyum padanya, sehingga Luna juga tersenyum balik, bahkan berbagi makanannya dengan mereka.Delis melihat betapa populernya putrinya, tatapannya dipenuhi
Read more

Bab 349

Delis benar-benar tidak ingin berhubungan dengan Wiliam.Delis menjawab dengan santai, “Maaf, aku lupa bawa ponsel dan lupa nomornya. Aku masih ada urusan, aku harus pergi.”Delis segera menggendong putrinya dan pergi.Wiliam tidak mengejarnya, dia hanya berdiri di tempatnya dan menatap kepergiannya dengan diam.Jika Delis tinggal di Kota H di Negara E, maka tidak sulit baginya untuk menemukannya.“Siapa wanita itu?”Tiba-tiba terdengar suara tajam Wenny di samping.Wajah Wiliam yang tadi begitu lembut, langsung berubah menjadi dingin.Wiliam menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak kenal.”“Kalau nggak kenal, mengapa kamu berbicara dengannya?”Wenny agak marah.Wajah Wiliam juga memuram. Dengan dingin dia menjawab, “Hari ini terlalu ramai, nggak bisa beli bobanya. Lain kali saja.”Wiliam berbalik dan naik mobil.Wenny kesal dan berusaha mengejarnya, sambil berkata, “Sikap ap aini? Kamu begitu nggak sabar menemanimu berkeliling kali ini saja?”Wiliam tidak ingin bertengkar dengan wanita i
Read more

Bab 350

“Delis? Benarkah itu kamu, Delis?”Delis juga merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya, dia menjawab dengan serak, “Iya, aku.”Angel tidak bisa menahan diri, dengan suara serak dia bertanya, “Delis, ke mana kamu selama ini? Kamu nggak tahu kami semua mencarimu? Kamu baik-baik saja?”Delis berusaha mengendalikan emosinya dengan tertawa lembut dan menjawab, “Aku baik-baik saja Kak Angel.”“Di mana kamu sekarang?”“Aku di … Negara E. Kalau Kak Angel ada waktu luang, kamu bisa membawa Joel ke sini beberapa hari, tapi … “Belum selesai Delis bicara, Angel langsung memotong, “Beritahu aku alamatmu. Kebetulan aku sedang cuti beberapa hari ini, aku akan datang menemuimu. Tenang saja, aku nggak akan beritahu Kelven.”Delis merasa lega.Tidak peduli berapa lama tidak berhubungan, Angel masih yang paling mengerti dirinya.Setelah mengakhiri panggilannya, Delis mengirimkan alamatnya pada Angel.Kemudian, dia melihat ke arah putrinya yang duduk di sampingnya, tersenyum lembut dan berkata, “L
Read more

Bab 351

Marga Gozali … Wiliam Gozali?Bagaimana bisa dia mencari sampai ke sini?Delis merasa agak kesal, tetapi dia tetap membiarkan Kak Wati mempersilakan orang itu masuk ke rumah. Kemudian meminta pembantu lainnya membawa Luna ke atas untuk mandi.Wiliam masuk ke dalam vila dan segera melihat Delis duduk di ruang tamu.Delis mengenakan gaun panjang, rambut panjangnya tergerai dan bergelombang. Di telinganya juga mengenakan jepitan rambut berwarna perak yang dihiasi dengan berlian. Mungkin karena riasannya, Delis terlihat lebih cantik dan menawan sekarang.Setelah beberapa tahun tidak bertemu, Delis semakin menunjukkan pesona wanita dewasanya.Wiliam menghampirinya dengan perasaan senang.Namun, Delis malah terlihat muram, dia berdiri dan menyambutnya,“Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?”Pria itu tersenyum, tampak bahagia. “Selama akum au mencarinya, bukankah itu mudah?”Melihat wajahnya yang muram, Wiliam mengernyit dan bertanya, “Delis nggak senang dengan kedatanganku?”Delis tidak
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status