Share

Bab 344

Penulis: Gunung Api
Menjadi bos sendiri, mengelola bisnis sendiri.

Kehidupannya sekarang lebih terasa nyaman. Terutama setelah memiliki anak, Delis merasa lebih bersemangat untuk melakukan segala hal.

Hanya saja dia agak terlalu sibuk, sibuk hingga tidak punya waktu untuk menemani putrinya di akhir pekan pun.

Untungnya, Luna sangat patuh dan pengertian. Saat akhir pekan, saat mami dan papinya tidak ada, dia akan menarik beberapa pembantu untuk bermain petak umpet bersamanya.

Vila ini sangat besar, sementara Luna sangat kecil. Di mana pun dia bersembunyi, para pembantu harus mencarinya untuk waktu yang cukup lama.

Sama seperti sekarang.

Luna bersembunyi di sudut dinding taman, begitu kecil, tidak akan yang bisa menemukannya.

Melihat ada orang yang berjalan menghampirinya, Luna mundur sedikit.

Saat dia mundur, dia melihat bahwa ada lubang di bawah sudut dinding sebelahnya.

Luna berpikir, jika dirinya bersembunyi di dalam, apakah orang-orang itu tidak akan bisa menemukannya?

Memikirkan itu, Luna langsung mer
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 345

    Meski digendong oleh seorang kakak yang tidak dikenal dan berlari ke arah yang berlawanan dengan rumah, Luna sama sekali tidak takut.Dia malah merasa lucu, tersenyum sambil berbicara dengan suara lembut, “Kakak, ayo semangat! Cepat kakak, kakak hebat sekali, kita sudah mau berhasil mengejar paman tampan itu.”Selina merasa sangat lucu, dia tidak tahan untuk tidak mencubit pipi mungil anak itu dan bertanya padanya,“Dasar kamu, kamu nggak takut kakak membawamu pergi dan menjualmu?”Luna juga hebat, bahkan tidak menangis di gendong oleh orang asing, malah begitu bahagia.Luna tersenyum, suara lembutnya sangat manis,“Luna nggak berharga. Kakak, paman mau ke pantai untuk menangkap ikan? Luna juga bisa tangkap ikan. Kakak, cepat lepaskan Luna.”Melewati jalan raya dan berjalan sebentar dan Luna melihat pantai berpasir yang familiar.Luna ingin segera turun dan berjalan sendiri.Selina tidak bisa menahannya dan hanya bisa melepaskannya.Luna langsung berlari ke depan dan berdiri di depan

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 346

    “Paman, Luna sangat jelek ya? Kenapa paman nggak mau main dengan Luna?”Saat mengatakan kata-kata ini, Luna terlihat sedikit kecewa.Tanpa sadar, Kelven meliriknya sekilas.Melihat dia merasa sedikit kecewa, entah mengapa, Kelven menghentikan langkahnya dan menatapnya dari atas.Luna juga mengatapnya dari bawah, rambutnya dikepang dua, mungkin karena baru saja keluar dari lubang, gaun putri cantiknya agak kotor.Bahkan wajah kecilnya juga terkena sedikit lumpur.Namun, ini tidak bisa menyembunyikan kulit putihnya yang lembut dan wajahnya yang cantik.Terutama wajahnya, terlihat merupakan anak yang cerdas.Melihat paman hanya diam, Luna mengedipkan matanya dan bertanya dengan polos, “Paman, kamu rabun ya?”Tiba-tiba, Kelven menjawab singkat, “Nggak.”Luna tersenyum dan berkata, “Kalau nggak rabun, lalu mengapa paman nggak bisa melihat bahwa Luna menyukai paman?”Kelven terdiam.“Paman, kenapa kamu mau menyakiti Luna?”Kelven mengernyit dan menjadi semakin heran, “Bagaimana aku menyakit

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 347

    Kelven tidak menghiraukan kata-kata Kak Wati. Dengan raut wajah muram, Kelven berbalik dan pergi, Sebaliknya, Selina tersenyum sopan dan menjawab, “Nggak perlu, terima kasih. Perhatikan anak-anak, jangan biarkan mereka keluar sendirian lagi. Berbahaya sendirian di luar.”Kak Wati langsung menjawab, “Baik, kami akan lebih memperhatikannya. Terima kasih.”Melihat mereka pergi, Kak Wati berbicara anak di pangkuannya, “Luna, katakan selamat tinggal pada paman dan kakak.”Luna melambaikan tangan kecilnya dan dengan suara lembut berkata, “Selamat tinggal paman ganteng dan kakak. Paman harus senang setiap hari ya. Kalau Luna bertemu dengammu lagi, Luna akan menunjukkan sulap padamu.”Suara lembut dan manis Luna seperti suara belalang di musim panas, begitu menusuk di telinga Kelven.Meskipun sangat menusuk, tetapi itu membuat hatinya terasa hangat tanpa alasan.Namun, perasaannya masih sama seperti sebelumnya.Tidak ada tanggapan dan hanya masuk ke dalam mobil tanpa menjawab.Selina segera

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 348

    Takut putrinya harus menunggu terlalu lama, Delis kembali menatapnya dan berkata, “Luna, tunggu sebentar ya, ada banyak orang.”Sambil menyantap sate, Luna mengangguk dengan manis. Dia menjawab dengan manis, “Iya, nggak apa-apa.”Mendengar suara anak kecil, orang di sekeliling menoleh melihatnya.Melihat anak perempuan yang diikat kepang dua, mengenakan gaun putri berwarna merah muda, apalagi wajahnya mungilnya yang begitu putih dan bulat, sepasang mata besar yang berkilauan seperti pertama.Seluruh penampilannya sangat lucu.Prang-orang di sekeliling tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Delis, “Ini anakmu? Lucu sekali.”Delis tersenyum dan mengangguk.Orang di sebelahnya tidak menahan diri untuk membungkuk dan menghibur Luna.Luna sama sekali tidak takut dengan orang asing.Dalam pandangannya, semua orang baik, semua orang tersenyum padanya, sehingga Luna juga tersenyum balik, bahkan berbagi makanannya dengan mereka.Delis melihat betapa populernya putrinya, tatapannya dipenuhi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 349

    Delis benar-benar tidak ingin berhubungan dengan Wiliam.Delis menjawab dengan santai, “Maaf, aku lupa bawa ponsel dan lupa nomornya. Aku masih ada urusan, aku harus pergi.”Delis segera menggendong putrinya dan pergi.Wiliam tidak mengejarnya, dia hanya berdiri di tempatnya dan menatap kepergiannya dengan diam.Jika Delis tinggal di Kota H di Negara E, maka tidak sulit baginya untuk menemukannya.“Siapa wanita itu?”Tiba-tiba terdengar suara tajam Wenny di samping.Wajah Wiliam yang tadi begitu lembut, langsung berubah menjadi dingin.Wiliam menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak kenal.”“Kalau nggak kenal, mengapa kamu berbicara dengannya?”Wenny agak marah.Wajah Wiliam juga memuram. Dengan dingin dia menjawab, “Hari ini terlalu ramai, nggak bisa beli bobanya. Lain kali saja.”Wiliam berbalik dan naik mobil.Wenny kesal dan berusaha mengejarnya, sambil berkata, “Sikap ap aini? Kamu begitu nggak sabar menemanimu berkeliling kali ini saja?”Wiliam tidak ingin bertengkar dengan wanita i

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 350

    “Delis? Benarkah itu kamu, Delis?”Delis juga merasa ada yang mengganjal di tenggorokannya, dia menjawab dengan serak, “Iya, aku.”Angel tidak bisa menahan diri, dengan suara serak dia bertanya, “Delis, ke mana kamu selama ini? Kamu nggak tahu kami semua mencarimu? Kamu baik-baik saja?”Delis berusaha mengendalikan emosinya dengan tertawa lembut dan menjawab, “Aku baik-baik saja Kak Angel.”“Di mana kamu sekarang?”“Aku di … Negara E. Kalau Kak Angel ada waktu luang, kamu bisa membawa Joel ke sini beberapa hari, tapi … “Belum selesai Delis bicara, Angel langsung memotong, “Beritahu aku alamatmu. Kebetulan aku sedang cuti beberapa hari ini, aku akan datang menemuimu. Tenang saja, aku nggak akan beritahu Kelven.”Delis merasa lega.Tidak peduli berapa lama tidak berhubungan, Angel masih yang paling mengerti dirinya.Setelah mengakhiri panggilannya, Delis mengirimkan alamatnya pada Angel.Kemudian, dia melihat ke arah putrinya yang duduk di sampingnya, tersenyum lembut dan berkata, “L

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 351

    Marga Gozali … Wiliam Gozali?Bagaimana bisa dia mencari sampai ke sini?Delis merasa agak kesal, tetapi dia tetap membiarkan Kak Wati mempersilakan orang itu masuk ke rumah. Kemudian meminta pembantu lainnya membawa Luna ke atas untuk mandi.Wiliam masuk ke dalam vila dan segera melihat Delis duduk di ruang tamu.Delis mengenakan gaun panjang, rambut panjangnya tergerai dan bergelombang. Di telinganya juga mengenakan jepitan rambut berwarna perak yang dihiasi dengan berlian. Mungkin karena riasannya, Delis terlihat lebih cantik dan menawan sekarang.Setelah beberapa tahun tidak bertemu, Delis semakin menunjukkan pesona wanita dewasanya.Wiliam menghampirinya dengan perasaan senang.Namun, Delis malah terlihat muram, dia berdiri dan menyambutnya,“Bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?”Pria itu tersenyum, tampak bahagia. “Selama akum au mencarinya, bukankah itu mudah?”Melihat wajahnya yang muram, Wiliam mengernyit dan bertanya, “Delis nggak senang dengan kedatanganku?”Delis tidak

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 352

    Bagaimana mungkin dia bersama dengan Alfred?Dulu, Alfred menculiknya dan bahkan menyebabkan Delis keguguran. Seharusnya Delis membenci pria itu. Bagaimana mungkin masih bisa bersamanya?Selain itu, keduanya juga tidak memiliki hubungan apa pun.“Aku nggak bercanda denganmu.”Delis berkata dengan dingin, “Alasan aku bercerai dengan Kelven saat itu adalah karena aku jatuh cinta pada Alfred.”“Aku bahkan sudah punya anak dengannya, bagaimana mungkin ini palsu?”Jika ingin damai dan tidak diganggu oleh pria ini, tampaknya Delis harus berpura-pura bersama Alfred. Itu adalah pilihan terbaik.Dengan begitu, bahkan jika pria di Kota A itu tahu di mana dirinya berada, pria itu juga tidak punya hak untuk mencampuri urusannya lagi, karena tahu dirinya sudah memiliki anak dengan orang lain.“Lalu mengapa kamu bisa suka dengannya?”Seketika, Wiliam menjadi emosional dan menatap Delis dengan marah, “Dia memperlakukanmu seperti itu dan membuat kamu keguguran, bukankah seharusnya kamu membencinya? M

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status