All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 21 - Chapter 30

905 Chapters

Bab 21

Ketika Herli mencoba menciumnya, Kelven menghindar dengan raut wajah muram.Dia menatap wanita di sampingnya dan bertanya, “Sudah bisa melihat?”Herli panik dan dengan hati-hati menjawab, “Ngg … ak.”“Kalau belum, jangan asal bergerak. Tunggu saja di sini, aku pergi ganti baju.”Usai bicara, Kelven berdiri dan tanpa memedulikan Herli, dia dengan cepat berjalan ke lantai atas.…Di dalam kamar, Delis dengan marah mengambil bantal dan membantingnya ke lantai. Masih belum merasa puas, dia juga menginjak-injaknya dengan keras.Kelakuan Kelven tadi, jelas-jelas sangat menikmati Herli mendekat padanya.Masih mengatakan semuanya hanya untuk menebus rasa bersalahnya. Menurut Delis, Kelven hanya tak bisa menahan godaan wanita cantik.Memang semua pria sama saja, tidak bisa menolak godaan wanita.Delis sangat marah dan menginjak-injak bantal di lantai dengan keras lagi.Di pintu kamar terdengar suara lembut seorang pria, “Mau ribut lagi?”Delis menoleh ke arah suara itu, teapi hanya melihat seki
Read more

Bab 22

Malam hari.Setelah menjaga Herli hingga tidur, Kelven kembali ke kamar tidur utama dan mendapat panggilan telepon dari asistennya, Mudi.Dalam telepon, Mudi berkata, “Pak Kelven, kami sudah menyelidikinya. Rekaman CCTV di KTV sudah dihancurkan dan kami belum menemukan siapa pelaku yang ingin mencelakai Nona Delis.”Ekspresi wajah Kelven sangat serius. “Jadi ini hasil yang kamu berikan padaku?”“Maaf, aku akan berusaha menyelidikinya lagi.”Kelven menutup telepon dan melangkah masuk ke kamar tidur.Delis sudah berbaring di tempat tidur sejak tadi.Dia sangat kesal.Sangat tidak suka melihat Kelven dekat dengan wanita lain.Delis tak tahu berapa lama dirinya bisa bertahan dalam situasi seperti ini.Mendengar suara langkah kaki, Delis perlahan duduk dan melihat Kelven yang belum mengganti baju tidur, berjalan mendekatinya.Berdiri di depannya, wajah tampan Kelven tidak menunjukkan ekspresi apapun. Dia hanya melihat Delis dengan dingin dan bertanya, “Dia berpura-pura?”Delis mengernyit
Read more

Bab 23

Bersandar pada jendela, Delis tiba-tiba merasa bingung dengan masa depannya.Jika pada akhirnya Kelven akan bercerai dengannya dan menikahi Herli, untuk apa lagi dirinya mempertahankan ini semua sekarang?Hanya karena mencintainya dan tidak bisa hidup tanpanya?Namun sekarang saja begini, ke depannya juga akan sama saja.Pada akhrinya, dirinya akan tetap ditinggalkan oleh Kelven.Jadi Delis, mungkin kamu harus mulai belajar untuk mandiri, menjadi kuat dan harus bisa mencari nafkah di hari-hari tanpa Kelven.Kebetulan lagi liburan, dirinya juga tak ada kegiatan. Delis berencana untuk mencari pekerjaan paruh waktu yang cocok untuk dirinya besok.Asalkan dia bekerja dan pulang larut setiap hari, dia tidak akan bertemu dengan Herli.Tidak melihat Herli akan membuat suasana hatinya tidak seburuk itu.Baru saja memikirkan itu, pintu kamar terbuka oleh seseorang.Orang yang berjalan masuk adalah Kelven.Dia mengenakan setelan jas yang rapi, penampilannya memancarkan pesona seorang pria dewasa
Read more

Bab 24

Kelven tak ingin bertele-tele dengan Delis.Kelven menarik tangannya dan menuju lantai atas.Pria itu sangat kuat, hingga membuat Delis berjalan terhuyung-huyung mengikutinya. Delis kesakitan dan berseru, “Kelven, sakit sekali.”Ini adalah pertama kalinya Delis melihat Kelven marah sebesar ini dan bertindak kasar padanya.Kelven benar-benar marah.Tanpa belas kasihan, dia melemparkan Delis ke dalam kamar Herli dan menunjung barang-barang menjijikan di kasur sambil bertanya, “Kamu masih mau berbohong?”Sambil mengusap pergelangan tangan yang sakit, Delis sambil melihat barang-barang di kasur dengan terkejut.Masih ada beberapa katak besar yang melompar di sekitarnya sambil bersuara.Akhirnya dia mengerti apa yang terjadi.Jadi, Kelven mengira dirinya yang melakukan ini semua?Delis merasa sangat tak adil, dia berbalik dan menatap Kelven dengan mata berkaca-kaca. “Kamu yakin aku yang membuat semua ini?”“Siapa lagi selain kamu?” jawabnya dengan nada acuh.Delis tidak tahu harus berbicar
Read more

Bab 25

Membuka pintu kamar, Kelven melihat Delis masih duduk di lantai. Dia mendekatinya.Berdiri di depannya, Kelven memandangnya dari atas. “Delis, sudah tahu salah?”Asalkan dia bersedia mengakuinya dan meminta maaf pada Herli, dia tidak akan benar-benar mengurungnya tanpa memberinya makan.Bagaimanapun, Delis adalah miliknya.Namun, Delis hanya menundukkan kepala tanpa berbicara. Dia duduk dan memeluk lututnya, tanpa menatap Kelven sama sekali.Kelven melihatnya masih keras kepala, dia berkata, “Sepertinya kamu belum mengintropeksi diri.”Kelven meninggalkan kamar dan menutup pintu kamar dengan keras.Delis perlahan mengangkat kepalanya, wajah mungilnya pucat tanpa warna.Selain perasaan yang pahit dan masam di dada, perutnya juga terdengar gemuruh karena kelaparan.Namun, dia lebih memilih kelaparan dan tetap enggan untuk meminta maaf.Di ruang makan lantai bawah.Ketika Kelven sedang makan, dia tak tahan lagi dan memerintahkan Bibi Siti, “Siapkan makanan untuknya dan bawa ke atas.”Bibi
Read more

Bab 26

Kelven tidak pernah berpikir bahwa wanita yang lembut di depannya ini, suatu hari akan menjadi begitu bebal.Raut wajah Kelven menjadi muram, kemarahannya sudah mencapai puncak. “Kamu benar-benar keterlaluan.”Kelven mendorong kursi ke belakang, berdiri dan dengan cepat melepaskan tali pinggangnya, langsung mendekati Delis.Mata Delis sudah berkaca-kaca dari tadi, melihat tindakan Kelven, dia memundurkan langkahnya.Belum sempat dia bereaksi, pria itu menariknya dengan kasar dan menekannya di atas meja dan tiba-tiba tali pinggang itu menghantam pantatnya.Sebenarnya, Kelven tidak benar-benar kuat, hanya ingin menakut-nakuti Delis saja.Delis menangis.“Kamu memukulku, kenapa kamu memukulku? Ini adalah kekerasan dalam rumah tangga, aku akan melaporkanmu.”“Karena aku adalah suamimu. Siapa suruh kamu nggak patuh?”Sambil berbicara, Kelven sambil menghantamnya.Tenaganya benar-benar sangat pelan.Namun, Delis tetap saja merasakan rasa sakit.Dalam keputusasaan, Delis berjuang dan berteria
Read more

Bab 27

“Tentu saja, ketika kalian datang, pasti akan didesak oleh kakek untuk segera punya anak. Siapkan mental kalian.”Kelven tidak menjawab. Setelah menutup teleponnya, tiba-tiba dia teringat dengan pertengkaran Delis tadi.Dengan keadaan mereka seperti ini, bagaimana mungkin punya anak.Kelven menyimpan ponselnya dan membuka pintu keluar dari ruang kerja, kebetulan bertemu dengan Delis yang membawa koper keluar dari kamar utama.Langkah Kelven terhenti, menatapnya dengan tatapan tajam.Namun, Delis seakan-akan tidak melihat Kelven, dia menunduk dan menarik koper melewati sampingnya.Seketika Kelven marah, langsung menarik lengan Delis.Delis mencoba melepaskan diri, tapi tidak bisa. Delis menatapnya dengan mata membelalak. “Lepaskan aku!”“Mau ke mana malam-malam begini?”Kelven tidak mau bertengkar terlalu banyak dengan wanita muda ini. Menatapnya dan memerintahnya, “Kembali ke kamar, besok pulang ke rumah tua bersamaku.”Delis tidak terima. “Kenapa harus mendengarkanmu?”“Hanya karena a
Read more

Bab 28

Seketika Kelven sangat marah.Dengan tajam, Kelven menatap wanita di depannya yang terus mencari masalah dengannya.“Delis, kamu nggak mau tidur lagi denganku?”Kelven sedang berusaha menahan kemarahannya.Delis dengan keras menentangnya, “Boleh tidur denganku, asal kamu mengusir tante itu.”Kelven tidak menjawab.Sepertinya Kelven juga tidak bisa berbuat apa-apa padanya, Delis terus menerus menargetkan Herli.Namun, dirinya berhutang pada Herli, bagaimana mungkin mengusirnya dalam situasi di mana Herli tidak ingin pergi.Kelven berdiri, memandang Delis dengan tatapan yang tajam.“Aku pergi dan jangan harap aku akan masuk ke sini lagi.”Kelven sangat marah, dia membanting pintu dengan keras saat keluar, membuat seluruh tubuh Delis gemetar.Hati Delis sangat sakit, seakan-akan mengalirkan darah.Delis berusaha keras menahan dirinya agak tidak menangis, kemudian dia kembali masuk ke dalam selimut dan memaksa dirinya untuk tidur.Keesokan harinya.Saat sarapan.Masih hanya terlihat Kelven
Read more

Bab 29

“Pergi, cari tahu di mana Delis berada. Pastikan untuk membawanya kembali ke sini dalam waktu setengah jam.”“Baik.”…Ini adalah kali kedua datang ke rumah tua Keluarga Rosli.Kunjungan pertamanya adalah setelah mereka menikah. Kelven membawanya pulang untuk bertemu dengan keluarganya.Setelah itu, dirinya tidak pernah datang lagi.Tiba-tiba setengah tahun telah berlalu. Jika bukan karena hari ini adalah ulang tahun kakek, mungkin dirinya juga tak akan datang.Delis berpikir bahwa penjaga keamanan di rumah tua Keluarga Rosli mungkin tidak mengenalinya lagi. Ketika dia hendak mendekati untuk meminta penjaga keamanan membuka pintu, tiba-tiba penjaga keamanan itu langsung keluar dari posnya dan membungkuk ke arahnya dengan cepat.“Selamat datang kembali Nyonya.”Kemudian, dia langsung menekan tombol remote dan gerbang yang dihias dengan ukiran itu terbuka dari kedua sisi.Delis sedikit kebingungan.Ternyata penjaga keamanan mengenalinya.Delis tersenyum dan berterima kasih pada penjaga k
Read more

Bab 30

Wiliam … Pria yang selama setahunan mengejarnya di kampus, pria yang sebisa mungkin dirinya hindari.Kenapa pria ini bisa ada di rumah tua Keluarga Rosli?Apa hubungannya dengan Keluarga Rosli?Tanpa menunggu Delis merespon, gadis kecil yang menggandengnya dengan manis menjawab, “Paman, aku keluar untuk menjemput istri keponakanku.”Sambil berbicara, gadis kecil itu kembali menatap Delis dan memperkenalkan Wiliam padanya, “Delis, ini adalah pamanku, adik dari ibuku, namanya Wiliam. Bagaimana? Bukankah pamanku sangat tampan?”Delis tidak menjawab.Delis menatap Wiliam, seketika dunianya terasa berputar, sulit memercayai ini.Wiliam juga menatap gadis di depannya, mendengar perkataan keponakannya, dia semakin terkejut.Keduanya saling bertatapan.Satu tidak bisa percaya bahwa ada hubungan antara Wiliam dan Keluarga Rosli.Yang satu lagi tidak percaya bahwa gadis yang dia sukai dan dia kejar selama setahunan. Ternyata sudah menikah.Tidak hanya sudah menikah, tapi juga merupakan menantu
Read more
PREV
123456
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status