Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya의 모든 챕터: 챕터 281 - 챕터 290

905 챕터

Bab 282

Delis mandi, mengganti pakaian rumah dan keluar kamar mencari Kelven.Namun, dia mencari di setiap lantai, tapi tidak menemukan pria itu.Wendo juga sudah tidak terlihat.Delis duduk di sofa, mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Kelven, tetapi terdengar suara di pintu masuk.Delis menoleh dan melihat Kelven masuk dengan ekspresi muram. Delis bertanya, “Kemana kamu pergi? Aku baru saja mandi sebentar, kamu sudah menghilang.”Kelven terlihat agak canggung dan menjawab dengan lembut, “Albert memintaku untuk melihat sebentar ke sebelah. Kamu sudah mandi? Duduklah dulu, aku ganti baju dulu.”“Iya.”Delis juga tidak terlalu memikirkannya. Setelah melihat Kelven menaiki tangga, Delis membuka whatsapp dan mengirimkan pesan pada Owen.Delis ingin tahu bagaimana kondisi Kak Angel di sana.Saat melihat foto Kak Angel dan Joel yang dikirimkan oleh Owen, terlihat kehidupan mereka perlahan-lahan kembali membaik, Delis merasa lega.Karena bosan, Delis duduk bersila di sofa dan melanjutkan membaca
더 보기

Bab 283

“Kamu bisa menahan diri, tapi aku nggak bisa menahannya. Sudah waktunya makan, ‘kan?”Kelven mengangkatnya turun dari pangkuannya dan menggandeng tangannya, membawanya keluar dari ruang kerja.Delis hanya diam.Apakah benar-benar karena dirinya hamil sehingga Kelven tidak mau menyentuhnya?”Namun, mengapa Delis selalu merasa ada sesuatu yang disembunyikan pria ini?Mengingat ekspresi jijik yang muncul di wajah pria itu saat menghindarinya sebelumnya, hati Delis tiba-tiba terasa sakit.Rasa aman di dalam hatinya, seketika menghilang sepenuhnya.Selama makan malam.Kelven makan dan memberitahu Delis yang di depannya, “Kamu tidur lebih awal malam nanti, ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan dengan Albert.”Mendengar ini, ketidaknyamanan yang sudah ada di hati Delis semakin bertambah.“Oh, pergi saja.”Delis menyetujuinya.Kelven menatapnya sekilas, takut Delis tidak percaya dengannya, jadi Kelven melanjutkan, “Kalau kamu nggak keberatan, kamu bisa ikut denganku. Aku hanya di sebelah
더 보기

Bab 284

Delis berpura-pura tidak peduli, tetapi dia merasa sulit tertidur sepanjang malam.Keesokan paginya.Delis malas untuk bangun.Kelven juga tidak memedulikannya, dia duduk di ruang tamu dan menunggu telepon penting dari Mudi.Hingga pukul sepuluh pagi, Mudi menelepon untuk melaporkan,“Pak Kelven, dokter mengatakan bahwa kondisi wanita itu nggak begitu sehat. Kalau dia menggugurkan kandungannya, ada kemungkinan nggak bisa hamiil lagi ke depannya. Dokter meminta kita untuk mempertimbangkannya lagi. Wanita it uterus menangis, aku nggak bisa membuat keputusan.”Mudi sudah bisa menebaknya.Hanya saja, dia agak tidak percaya, bagaimana mungkin Pak Kelven berselingkuh?Meskipun terkejut, sebagai bawahan, Mudi tidak berani berkomentar terlalu banyak.Kelven terdiam.Dia mengira semuanya sudah selesai.Tak disangka, bahkan masih belum dimulai.Tak bisa hamil lagi setelah menggugurkannya?Mengapa semua wanita di sekitarnya begitu lemah?Apakah dirinya harus mempertahankan anak itu?Jika dia memp
더 보기

Bab 285

Lebih takut Kelven berselingkuh.“Aku bukan jijik denganmu. Jangan memikirkan hal-hal aneh, cepatlah makan selagi masih hangat.”Kelven duduk di sebelahnya dan menyuapnya makan.Delis melihat pria itu dengan tajam, menghindari suapannya dan bertanya lagi, “Benar-benar bukan karena jijik denganku?”Kelven menjawab dengan tegas, “Bagaimana mungkin aku jijik denganmu. Kamu mengandung anak yang selalu aku idamkan, bagaimana mungkin aku jijik denganmu?”“Kamu nggak boleh tidur di kamar tamu lagi, ya?”“Iya.”Mendengar jawaban Kelven, barulah Delis membuka mulutnya dan makan.Kelven menyuapnya dan bertanya, “Kamu mau jalan-jalan nggak hari ini? Aku menemanimu.”“Nggak mau, kita di rumah saja ya?”“Iya.”Kelven menuruti semua keinginannya.…Mudi membawa Wendo ke daerah lain dan mengaturnya tinggal di apartemen mewah.Sebelum pergi, dia memberitahu Wendo,“Mulai sekarang, kamu tinggal di sini. Aku akan mengatur seorang pembantu untuk menjagamu. Jangan ganggu Pak Kelven dan jangan pergi berke
더 보기

Bab 286

Setelah Angel pergi, Delis merasa kesepian.Melihat Kelven di sekitarnya sepanjang hari, terlihat termenung. Delis tahu bahwa dia tidak bisa diam di rumah.Saat kembeli ke kamar tidur untuk istirahat malam itu, Delis berbicara pada pria yang sedang melepaskan pakaiannya di depan kasur, “Besok kamu bekerja saja, nggak perlu menemaniku sepanjang hari di rumah.”Kelven melihatnya sekilas dan duduk di kasur. “Bukankah besok akhir pekan? Aku berpikir sudah seminggu nggak menemanimu, akum au menghabiskan dua hari bersamamu.”“Kita punya seumur hidup untuk saling menemani, nggak harus sekarang.”Delis mencoba menjadi lebih pengertian.Dia tak ingin mengganggu waktu kerja Kelven.Karena saat Kelven berada di sekitarnya, dia terlihat tidak fokus dan terus termenung. Lebih baik tidak menemaninya saja.“Masa depan masih jauh.”Kelven menyandarkan kepalanya di kepala kasur dan merangkul orang di sampingnya. “Kita harus menikmati waktu yang indah saat ini. Besok aku akan membawamu keluar lagi.”Del
더 보기

Bab 287

Kelven segera menutup teleponnya dan mendekatinya. “Ada apa?”Delis mengernyit dan merasa sangat tidak nyaman.Delis menatapnya dan bertanya dengan tegas, “Kenapa kamu nggak tidur denganku lagi? Malam begini kamu menelepon siapa? Kamu berselingkuh?”Delis bermimpi dan langsung terbangun.Setelah terbangun dan melihat tidak ada orang di sampingnya, Delis sangat panik.Delis tidak menyangka bahwa Kelven malah menelepon orang lain di luar. Apakah ada wanita lain yang mencarinya begitu malam?Tiba-tiba, ketakutan di dalam hati Delis semakin kuat.“Delis, jangan asal berpikir. Aku hanya teringat dengan sesuatu tentang pekerjaan, jadi aku menelepon Mudi untuk membahasnya.”Takut Delis tidak percaya, Kelven membuka catatan panggilan dan memperlihatkannya. “Lihat, Mudi.”Delis melihatnya dan melihat panggilan dari Mudi, barulah perasaan Delis menjadi lebih tenang.“Aku pikir kamu berselingkuh,” ujar Delis.Kelven selalu seperti ini, membuatnya tidak punya rasa aman.Kelven menyimpan ponselnya,
더 보기

Bab 288

Di hadapkan dengan pertanyaan tajam dari Delis, Kelven merasa cemas.Meskipun dia tidak melihat isi pesan, Kelven tahu bahwa itu pesan dari Wendo.Tidak ada alasan unruk menjawab, Kelven hanya berkata, “Kamu tidur dulu.”Melihat Kelven hendak pergi, Delis langsung turun dari kasur dan menghalangi pintu, lalu menatapnya dengan marah sambil berkata, “Malam ini, kamu nggak boleh pergi ke mana pun. Katakan dengan jelas padaku, mengapa kamu menghapus pesan itu? Siapa dia? Kamu sudah mengkhianatiku sejak awal, ‘kan?”Kelven berusaha untuk tetap tenang.Dengan wajah tanpa ekspresi, Kelven berkata, “Delis, jangan asal berpikir. Aku nggak mengkhianatimu. Pesan itu adalah pesan rahasia, jadi aku nggak bisa memberitahumu.” “Sudah larut malam, kamu istirahat ya.”Kelven mencoba menggeser Delis.Namun, Delis tidak mau. Dia tetap menahan di depan pintu.“Kamu juga tahu sudah larut malam, jadi kenapa masih pergi? Kelven, aku juga tahu kalau kamu sudah berselingkuh tanpa kamu mengakuinya.”“Kalau ka
더 보기

Bab 289

Kelven memukul setir mobilnya dengan marah, merasa sangat kesal.Sepanjang malam, dia hanya duduk di dalam mobil.Teringat dengan wanita hamil di rumah, saat pagi tiba, Kelven kembali ke rumah dan menuju ke kamarnya.Delis menggulingkan tubuhnya di atas kasur, menggigit jatinya dengan kuat dan melamun.Kelven berdiri di samping kasur, melihat Delis sudah bangun, Kelven berkata, “Aku izin dengan pihak kampus. Kamu nggak perlu ke kampus untuk sementara waktu, istirahatlah di rumah dengan baik.”Delis tidak merespon.Melihat tidak ada respon, Kelven pergi untuk mandi.Setelah mandi, Kelven turun ke bawah untuk makan dan memerintahkan Bibi Siti, “Jaga Delis baik-baik, dia nggak boleh keluar rumah untuk sementara waktu.”Bibi Siti agak bingung. “Nggak boleh ke kampus juga?”“Nggak boleh.”Setelah makan sedikit, Kelven berdiri dan keluar.Melihat Delis tidak turun sepanjang pagi, Bibi Siti membawakan sarapan untuknya ke lantai atas.Melihat gadis itu masih terbaring di kasur, Bibi Siti deng
더 보기

Bab 290

Mendengar suaranya, Delis juga tidak panik.Delis bahkan tidak menoleh, seolah-olah pria di belakangnya tidak ada. Delis duduk sambil memainkan ponselnya.Kelven berjalan ke depannya dan dengan sikap angkuh dia berkata, “Kamu mau cerai lagi? Kamu juga mencari orang untuk menyelidikiku?”Delis hanya diam.Bukankah Kelven selalu bilang dirinya selalu membuat kekacauan? Kali ini, dirinya tidak akan bertengkar dengannya.Delis akan mengajukan gugatan cerai setelah mendapatkan bukti dan kemudian akan mengambil setengah asetnya.Dengan uang itu, dia bisa mencari Kak Angel dan membesarkan anaknya sendiri.“Aku sedang bertanya padamu, apakah kamu nggak percaya padaku?”Kelven marah dan berteriak padanya.Delis merasa sakit di dada, ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat, tapi air matanya tidak bisa ditahan.Delis masih tidak menoleh untuk melihatnya dan tidak ingin berbicara dengannya.Kelven melanjutkan, “Kalau kamu benar-benar mau bercerai, aku bisa memenuhi keinginanmu. Tapi kamu nggak perlu
더 보기

Bab 291

Setelah melemparkan tatapan tajam pada anaknya, Suminah naik ke atas sambil mengomel, “Kamu bahkan sudah umur 31 tahun, mengapa masih nggak bisa menjaga istrimu dengan baik. Kalau karena dia nggak bahagia dan memengaruhi kondisi cucuku, lihat saja bagaimana aku menghabisimu.”Masuk ke dalam kamar Delis, Suminah langsung menunjukkan wajah yang ramah dan suaranya yang lembut, “Delis, sudah tidur?”Delis tidak menduga bahwa mertuanya akan datang.Dia segera bangun dengan sopan dan menyapa, “Ibu.”“Iya. Aku dengar kondisimu kurang baik belakangan ini? Apa yang terjadi?”Delis menggelengkan kepala.Suminah mengenakan jaket pada Delis dan berkata, “Ayo bangun, ikut ibu tinggal di rumah tua beberapa hari. Abaikan saja pria bajingan itu.”Delis terdiam.Mertuanya menjemputnya ke rumah tua?Jika dirinya pergi, bukankah pria itu semakin ada kesempatan berselingkuh dengan wanita di luar?Jadi, Kelven sengaja menyingkirkannya?Delis tidak ingin pergi, tetapi kasih sayang mertuanya membuatnya tida
더 보기
이전
1
...
2728293031
...
91
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status