All Chapters of Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya: Chapter 161 - Chapter 170

905 Chapters

Bab 161

Delis menata pria yang mendekatinya, tanpa berbicara, dia langsung meletakkan surat perjanjian perceraian di meja.Delis berkata, “Kamu bahkan sudah menyiapkannya, buruan tanda tangani saja.”Masih berpikir membiarkan dirinya melahirkan anak, mustahil.Kelven melihat surat perjanjian perceraian di meja, dia langsung mengerutkan alisnya.Orang ini pulang lebih awal hanya untuk ini?Seketika, ekspresi wajah Kelven kembali memuram. “Delis, kamu nggak ada habisnya ya.”Kelven bahkan sudah berbicara baik-baik dengannya, tetapi dia terus-menerus memancing emosinya.Delis juga memperlihatkan wajah seriusnya dan berkata,“Ini adalah surat perjanjian perceraian yang kamu siapkan. Aku hanya menandatanganinya saja. Kamu bahkan sudah menyiapkannya, kenapa masih menundanya?”“Aku memang sudah menyiapkannya sebelumnya, hanya saja aku lupa membuangnya.”Kelven mengambilnya dan langsung merobeknya sebelum membuangnya ke dalam tempat sampah.Delis melihatnya dan dengan marah berkata, “Apakah dengan me
Read more

Bab 162

Selimutnya ditarik, Delis sibuk menghindari pandangan pria itu dan membelakanginya.Kelven melihat Delis yang sengaja menghindar, hatinya terasa pedih.“Delis, aku tahu kamu punya kesan yang buruk padaku, tapi kamu harus mengerti satu hal, aku membiarkanmu di sisiku hanya karena aku mau kamu baik-baik saja dan nggak ada beban.”“Aku juga berharap kamu benar-benar memperlakukanku sebagai keluargaku. Jangan selalu bertengkar denganku, jangan terus menungkit perceraian.”Setiap hari Kelven bekerja lebih dari sepuluh jam di kantor, pulang ke rumah masih harus menghibur Delis.Tidak apa-apa kalau Delis tidak membuat masalah. Tapi kalau Delis membuat masalah, Kelven benar-benar merasa lelah secara fisik dan mental.Kelven juga bisa putus asa terhadap kehidupan pernikahan seperti ini.Delis mengernyit, tetapi tidak bersuara.Seketika, Delis tidak tahu harus percaya pada siapa.Semua yang diucapkan Herli adalah kenyataan.Namun, apa yang diucapkan Kelven juga tak sepenuhnya salah. Jadi, siapa
Read more

Bab 163

Sepanjang malam, Delis memikirkan semuanya.Pagi hari, dia sengaja turun tepat waktu untuk sarapan.Ini adalah kali pertama Delis berinisiatif duduk di depan Kelven dan makan bersama dengannya.Kelven mengenakan setelan jas abu-abu, kemeja hitam dan dasi bergaris. Pakaian yang dibuat khusus untuknya menambah pesona seorang pria mapan pada dirinya.Dengan wajah yang tampan dan tegas seperti diukir dengan sedemikian rupa, dia duduk dengan santai saja sudah sangat menarik perhatian.Delis tidak bisa menyangkal, selain sifatnya yang otoriter, sulit untuk menemukan cela apapun pada pria tua ini.Jadi, Delis memutuskan untuk tetap tinggal dan melihat perkembangannya.Melihat Delis duduk di depannya, Kelven berkata, “Makanlah, setelah makan, aku antar kamu ke kampus.”Delis mengangguk, fokus pada makanannya dan sesekali mengangkat pandangannya untuk melihat pria itu.“Sebenarnya, aku ingin bercerai denganmu, itu semua karena Herli memberitahuku banyak hal tentangmu.”“Yang penting, bagi Herli
Read more

Bab 164

Omong kosong, siapa yang bisa bersahabat dengan saingan cinta.Bahkan sekarang, jika dirinya melihat Herli, juga ada perasaan tidak suka dari lubuk hatinya.Delis terus bertanya, “Bagaimana dengan Herli? Bagaimana sikapnya denganku? Apakah dia benci denganku?”Kelven berpikir sejenak, lalu menjawab, “Aku nggak tahu apa yang ada di pikirannya, tapi tindakannya terlihat pemikirannya sangat terbuka. Dia sudah memaafkan berulang kali atas apa yang kamu lakukan padanya.”Delis hanya diam.Melihat pria di depannya, mendengarkan kata-katanya, Delis mungkin sudah punya gambaran.Delis tersenyum, menunduk dan lanjut makan.Kelven bertanya padanya, “Kenapa kamu tersenyum?”“Nggak ada.”Hanya dengan penilaian pria ini terhadap Herli, Delis sudah tahu seberapa menderitanya dirinya karena Herli.Dan tampaknya Herli adalah orang yang bermuka dua.Saat pertama kali bertemu dengannya di Pulau Fantasi, Herli sebenarnya bisa memberitahunya semuanya.Namun, Herli tidak mengatakannya. Malah setelah bertem
Read more

Bab 165

Beberapa gadis itu sengaja mencari masalah.Yang memimpin mereka setengah kepala lebih tinggi dari Delis, berpakaian mewah dan berdandan tebal.Dia memandang Delis dengan wajah dingin, tersenyum sinis dan bertanya, “Jadi kamu yang namanya Delis?”Delis juga melihatnya dan menjawab, “Iya namaku Delis, memangnya kenapa?”“Cih, cukup berani ya. Aku dengar kamu sudah menolak Wiliam beberapa kali?” tanya pihak lawan.Wiliam?Delis mengernyit, mencoba mengingat orang tersebut.Dia sepertinya sudah lama tidak bertemu dengan orang itu.Delis menatap lawannya dan menjawab, “Iya, ada masalah apa?”“Sekarang, telepon dia dan katakan padanya kamu mencarinya, suruh dia kembali ke kampus.”Karena mereka datang segerombolan, jadi mereka memaksa Delis dengan agresif.Namun, Delis bukan gadis biasa, bukan orang yang bisa diinjak-injak.Delis melihat beberapa gadis di depannya dengan acuh tak acuh dan menghela napas, “Apakah ini sikap kalian meminta bantuan? Dengan sikap kalian seperti ini, aku nggak a
Read more

Bab 166

Owen akhirnya sadar dan melepaskan pelukannya. Telinganya terasa panas, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.“Duduklah, aku hanya memesan beberapa hidangan, nanti lihat cocok atau nggak. Kalau nggak cocok, kita pesan ulang lagi.”“Aku nggak pilih-pilih makan.”Delis duduk dan memandang pria tampan di depannya.Dengan tulus, Delis berkata, “Owen, aku benar-benar sangat berterima kasih padamu. Kalau bukan karenamu, aku bahkan nggak tahu di mana aku sekarang.”“Kamu adalah pahlawanku. Kalau ke depannya butuh bantuanku, katakan saja. Aku pasti siap membantu, bahkan harus menyebrang samudra.”Owen mengangguk dan tersenyum lembut.Dengan elegan, Owen mangambilkan makanan untuk Delis, sambil memandangnya dengan lembut.“Nggak perlu sampai menyebrang samudra. Bolehkah aku tanya, bagaimana masalahmu dengan Kak Kelven.”Sebelumnya, Delis masih bilang ingin bercerai dengan Kelven.Beberapa hari berlalu, Owen juga penasaran dengan perkembangannya dan apakah perlu dengan bantuannya.Delis merasa
Read more

Bab 167

Delis tidak mengerti mengapa siang bolong begini, seorang bos besar tidak berada di kantor dan malah datang ke kampusnya.Seolah tak melihat, Delis berbicara pada Owen, “Owen, aku masuk dulu. Kalau ada waktu lagi, kita berkumpul lagi.”“Kamu nggak pergi menjelaskannya? Sepertinya ekspresi wajahnya sangat muram.”Owen juga melihat orang yang duduk di dalam mobil tepi jalan.Mengingat insiden sebelumnya di Pulau Fantasi, Owen khawatir Kelven akan salah paham lagi.Delis tidak peduli dan berkata, “Aku nggak bersalah, untuk apa menjelaskan apa-apa padanya. Biarkan saja dia, aku masuk dulu.”“Iya.”Melihat Delis pergi, Owen menuju mobil Kelven.Kelven sengaja membawakan makan siang untuk Delis.Sekretarisnya menyiapkan makan siang untuknya, Kelven merasa rasanya enak, jadi dia meminta sekretaris menyiapkan satu lagi.Karena dirinya juga mau melakukan inspeksi di pusat perbelanjaan dekat sini, jadi Kelven memutuskan untuk memberikannya pada Delis.Namun, baru saja sampai, malah melihat dia
Read more

Bab 168

Karena lumayan penasaran, Delis langsung turun dari kasur dan berlari menuju pintu gerbang kampus.Melihat Mudi berdiri di pinggir jalan, sepertinya tidak ada orang lain di dalam mobilnya. Delis mendekat dan bertanya, “Hanya kamu sendiri?”Mudi membuka pintu mobil dan mempersilakan, “Iya, silakan naik Nona Delis.”Delis tahu bahwa dirinya harus pulang setiap hari.Pada akhirnya, dirinya juga harus menaiki mobilnya.Setelah duduk di mobil, Delis bertanya lagi, “Di mana hadiahnya?”Mudi memberikan bunga yang ada di kursi depan kepada Delis. “Ini.”Delis memeluk bunga itu dan terkejut melihat kotak kecil yang cantik di atasnya.Delis membuka kotak itu dan melihat sebuah cincin berlian mewah entah berapa karat. Sangat cantik dan indah.Delis bertanya pada Mudi, “Dia yang menyuruhmu untuk memberikannya padaku?”“Iya, ini adalah cincin pernikahanmu dengan Pak Kelven. Pernikahan kalian saat itu terlalu mendadak dan Pak Kelven merasa cincin berlian yang dijual di pasaran terlalu biasa. Jadi, d
Read more

Bab 169

Saat Delis tiba di rumah, waktu masih belum terlalu malam.Memikirkan bahwa sudah beberapa hari dia tidak bertemu dengan Kak Angel. Lagipula Kelven juga belum pulang, Delis memutuskan untuk pergi ke rumah Angel di sebelah.Pembantu baru dari rumah Kak Angel yang membukakan pintu belum pernah melihat Delis sebelumnya. Saat membuka pintu, dia bertanya, “Maaf, kamu mencari siapa?”Delis tersenyum dan menjawab, “Aku cari Kak Angel, aku tinggal di sebelah.”“Oh, Nona Delis yang tinggal di sebelah? Bagaimana kalau kamu datang lain hari saja? Hari ini nggak bisa.”Ujar pembantu itu dengan ekspresi sulit.Delis bingung. “Mengapa nggak bisa hari ini? Kak Angel nggak ada di rumah?”Tepat setelah itu, terdengar suara pertengkaran mereka berdua dari dalam vila.Delis tidak dapat mendengar apa yang mereka perdebatkan.Pembantu segera berkata, “Kamu juga sudah mendengarnya, Pak Albert dan Bu Angel sedang bertengkar. Sepertinya nggak cocok kalau kamu masuk sekarang.”Delis hanya diam.Kak Angel dan
Read more

Bab 170

Bagi Delis, Bibi Siti adalah keluarganya. Selama ini, Bibi Siti selalu merawatnya, tetapi Delis bahkan tidak pernah tahu bagaimana situasi keluarganya.Bibi Siti tersenyum lembut. “Terima kasih atas niat baik Nona Delis, tapi nggak perlu.”Mendengar ini, Delis tahu bahwa tentu saja Bibi Siti dalam kesulitan.Delis langsung berkata lagi, “Bibi Siti, katakan saja padaku, biar aku bisa melihat apa yang bisa kubantu.”Bibi Siti ragu sejenak, lalu akhirnya berkata,Aku punya seorang putri yang dua tahun lebih muda darimu, tapi tahun ini gagal dalam ujian masuk universitas.”“Aku sedang memikirkan untuk mengirimnya ke sekolah kejuruan, tetapi dia nggak setuju. Aku benar-benar bingung apa yang harus kulakukan.”Delis mengernyit. “Maksud Bibi Siti mencari pekerjaan untuknya?”Bibi Siti dengan malu-malu menjawab, “Dia baru berusia 18 tahun, nggak akan ada perusahaan yang mau menerimanya. Satu-satunya pilihan adalah bekerja di pabrik.”Delis terdiam.Delis berpikir tentang solusi untuk masalah
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
91
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status