Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku: Chapter 201 - Chapter 210

346 Chapters

Bab 201 Pria Itu Juga Bisa Tersenyum Bahagia karena Dia

Agnes segera mulai meronta, "Kapan kamu bisa menghargaiku sedikit? Apa aku sudah setuju untuk pergi bersamamu? Lepaskan!""Aku nggak mungkin melepaskan tanganmu." Jimmy menoleh dan memberinya senyuman yang tidak ada duanya, "Kamu cuma bisa membiarkan dirimu beradaptasi."Beradaptasi?Bagaimana orang ini bisa mengucapkan kata-kata yang tidak tahu malu seperti itu?"Tahukah kamu kalau perilaku intim apa pun tanpa persetujuanku disebut pelecehan!?"Akan tetapi, Jimmy tidak terusik karena ini.Saat berikutnya, Jimmy tiba-tiba berhenti dan langsung mencium bibirnya.Karena Jimmy bergerak sangat cepat, Agnes hampir mengira itu hanyalah ilusinya.Akan tetapi kehangatan yang tertinggal di bibir mengingatkannya kalau Jimmy benar-benar menciumnya.Agnes berdiri di sana dengan malu dan kesal, "A ... apa yang kamu lakukan!?""Menggunakan tindakan untuk memberitahumu apa yang disebut pelecehan," jawab Jimmy dengan percaya diri dan senyuman licik tersungging di bibirnya.Wajah Agnes memerah karena m
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 202 Agnes Adalah Batas Kesabaranmu?

Jimmy tidak memberi tahu Agnes sebenarnya desain rumah kecil mereka yang dia gambar saat itu cukup membuatnya terkesan.Rancangan desain itu seolah telah terpatri di benaknya.Meski kakek dan neneknya telah memberinya banyak kehangatan sejak kecil, sebenarnya Jimmy selalu merindukan rumah.Jimmy masih ingat saat kecil, dia akan sangat iri saat melihat anak-anak lain datang bersama orang tuanya setiap kali ada pertemuan orang tua-guru di kelas.Melihat cara orang tua yang memperlakukan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, Jimmy pun berpikir bukankah masa kecilnya akan jauh lebih bahagia kalau ibunya tidak meninggal pada hari dia melahirkannya?Akan tetapi, ini hanyalah sebuah asumsi.Kurangnya kasih sayang orang tua juga membuatnya asing dengan hal-hal seperti rumah.Kini Jimmy tiba-tiba ingin memiliki rumah kecil sendiri.Ada Jimmy, Agnes dan beberapa anak yang manis.Akan tetapi, Jimmy memutuskan untuk tidak mengucapkan kata-kata tersebut dan hanya berkata dengan santai, "Aku membe
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 203 Lebih Baik Tidak Ada yang Berutang pada Siapa pun

Jimmy samar-samar merasa firasat buruk.Dia mengambil satu langkah lebih dekat ke arah Erick dan memberikan peringatan dengan gigi terkatup, "Sebaiknya kamu jangan mendekatinya. Kalau nggak, kamu akan membayar harga yang sangat menyakitkan untuk itu. Ingat, aku akan melakukan apa yang kukatakan."Erick masih terlihat tidak peduli dan tersenyum tanpa perasaan, "Setelah mendengarmu mengatakan itu, aku ingin tahu seberapa menyakitkannya harga yang harus kamu bayar untukku.""Kalau begitu, coba saja dan jangan menyesal setelah mencobanya." Tatapan Jimmy terlihat sangat dingin.Erick tidak berkata apa-apa lagi. Dia masih tersenyum begitu percaya diri dan yakin akan kemenangan.Kemudian dia masuk ke mobil sport merahnya dan pergi.Saat ini Darlin datang.Jimmy memerintahkan, "Utus seseorang untuk mengawasi setiap gerakan Erick. Selain itu, utus seseorang untuk melindungi Agnes dan jangan biarkan orang gila itu mendekati Agnes.""Baik, Pak Jimmy."Awalnya Jimmy sudah siap untuk masuk ke dalam
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 204 Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan?

Agnes mengira itu Jimmy lagi.Jadi, Agnes membuka pintu dengan marah. "Bisakah kamu berhenti ...."Namun, saat melihat orang di depannya dengan jelas, semua kata-katanya terhenti.Bukan Jimmy.Halpin mengedipkan matanya yang cerah dengan bingung dan bertanya, "Kak Agnes, ada apa denganmu?""Nggak ada apa-apa." Agnes segera memperhatikan kaki Halpin dari sudut matanya dan bertanya dengan gembira, "Apa plesternya sudah dilepas?"Halpin segera berputar-putar beberapa kali, melompat beberapa kali dan berkata sambil tersenyum, "Ya! Pagi ini baru dilepas!"Yuri memandang Halpin dengan tersenyum lalu berkata tanpa daya, "Aku baru saja melepas plesternya, dia ingin kamu melihatnya."Agnes dengan cepat menekan emosi yang masih melekat di hatinya dan berkata dengan ramah, "Masuklah dulu, duduk di dalam saja.""Aku nggak masuk." Yuri meletakkan satu tangannya di bahu Halpin dan berkata dengan rasa malu, "Seperti ini saja, sekarang aku masih ada urusan. Bisakah kamu membantuku menjaga Halpin seben
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 205 Ke Tempat Berbahaya, Juga Harus Pergi

Saat menyebutkan hal ini, mata Yuri juga ditutupi dengan lapisan rasa sakit. "Itu karena aku nggak merawatnya dengan baik saat aku hamil. Oleh karena itu, kesehatannya sangat buruk setelah dilahirkan. Selama bertahun-tahun, aku merawat Halpin sendirian, aku sebenarnya sangat takut ... takut sesuatu yang berbahaya akan terjadi.""Dokter juga baru saja bilang dalam penyakit Halpin, yang terbaik adalah mengatur operasi," kata Agnes dengan cemas.Halpin sudah sangat menderita.Kenapa Halpin harus menderita seperti itu?Pantas saja Halpin diam-diam memberitahunya saat ulang tahunnya bahwa dirinya sangat ingin pergi ke taman hiburan, di mana dia bisa berlari dan melompat seperti anak-anak, tapi tidak bisa pergi karena itu tidak sesuai dengan kondisinya.Agnes tidak terlalu memikirkannya saat itu, mengira itu karena Yuri memang tidak mengizinkannya pergi ke taman hiburan.Namun, tidak disangka ... kondisi fisiknya tidak memungkinkan dia pergi ke tempat seperti itu sama sekali.Di usia yang se
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 206 Apa Hebatnya Menyerang Seorang Wanita?

Akhirnya, pelayan itu berhenti di depan sebuah kamar di lantai dua dan berkata dengan sopan, "Tuan ada di ruangan ini. Silakan masuk.""Oke." Agnes menjawab dengan lembut, lalu memutar kenop pintu dan masuk.Begitu masuk ke dalam, Agnes terkejut.Tepat di depannya, ada sebuah papan arwah.Di papan arwah itu, tampak ada gambar seorang wanita muda.Namun karena cahaya di dalam ruangan terlalu redup, Agnes tidak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas.Agnes hanya merasakan hawa dingin muncul dari telapak kakinya, membuat kulit kepalanya mati rasa.Tepat ketika ragu ingin segera meninggalkan tempat ini, Erick muncul."Apa kamu kenal orang di foto itu?" Erick memegang sebatang rokok di antara jari-jarinya. Asap mengepul di sekitar wajahnya hingga menutupi ekspresi aslinya."Apa sebenarnya yang ingin kamu katakan? Kenapa nggak terus terang saja? Jangan bertele-tele seperti ini."Erick berdiri diam di depan papan arwah. Setelah menatap papan arwah selama beberapa detik, Erick berbicara la
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 207 Jangan Katakan Hal Ini Lagi

"Uh ...." Batang besi itu menghantamnya sekaligus, menyebabkan Jimmy mengeluarkan suara teredam.Ketika melihat ini, Agnes sama sekali tidak peduli dengan keselamatannya sendiri, tapi langsung membujuk, "Jimmy, pergilah! Aku nggak butuh bantuanmu! Pergilah! Apa kamu dengar?"Dia tidak berani melihat, tidak sama sekali.Mendengar suara batang besi yang menimpanya saja sudah cukup untuk membuatnya sedih."Aku datang ke sini hanya untuk membawamu pergi. Mana mungkin aku bisa pergi sendirian?" Jimmy mengangkat kepalanya dan menatap sosok di balkon dengan mata menyala.Jimmy benar-benar harus mengakui bahwa dirinya tidak bisa lagi melepaskan Agnes.Hari itu, setelah tersakiti oleh kata-kata Agnes, Jimmy memberi tahu Jared bahwa jika terus peduli dengan hidup dan mati Agnes, Jimmu sendiri akan menjadi budak cinta.Namun barusan, setelah melihat foto Agnes memasuki kediaman Erick, Jimmy masih tidak bisa duduk diam.Beberapa orang mungkin benar-benar ditakdirkan sebagai bencana dalam hidupmu.
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 208 Tidak Yakin akan Menjadi Cinta dalam Hidupnya

"Yang ingin aku dengar bukanlah kamu mengatakan hal seperti itu," ujar Jimmy dengan marah."Lalu apa yang ingin kamu dengar?" Agnes berpikir, aku bukan cacing pita di perutmu, bagaimana aku bisa tahu begitu banyak."Dibandingkan dengan kata-kata nggak berguna itu, aku lebih suka melihat tindakanmu," kata Jimmy dengan serius."Tindakan?""Ya."Agnes terdiam. Bisakah orang ini berbicara lebih jelas?Namun, ini semua karena Agnes berhutang budi padanya. Sekarang Agnes hanya bisa melayani Jimmy. "Tindakan apa?""Selama beberapa hari ke depan, kamu akan bertanggung jawab atas kehidupan sehari-hariku sampai aku dapat melanjutkan aktivitas normal," kata Jimmy dengan serius.Permintaan seperti itu wajar dan Agnes tidak bisa menolaknya."Kalau begitu kita sudah sepakat sebelumnya bahwa aku hanya akan bertanggung jawab mengurus kehidupanmu dan nggak ada yang lain." Agnes meliriknya dengan tidak wajar."Lainnya? Misalnya?" Jimmy jelas mengerti, tapi sengaja berpura-pura bingung."Kamu nggak boleh
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab 209 Bantu Aku Mandi

Setelah selesai berbicara, Agnes melihat ke dokter dan bertanya dengan serius, "Apa ada yang perlu aku perhatikan?"Dokter melirik Jimmy dan bekerja sangat kooperatif untuk mendapatkan lebih banyak manfaat bagi Jimmy. "Aku akan memberikan perawatan rehabilitasi untuk luka-luka Pak Jimmy. Sedangkan untuk memar lainnya, aku harus meminta Nona Agnes untuk membantu mengoleskan obatnya."Dokter berkata sambil menyerahkan sebotol obat. "Oleskan obat ini dua kali sehari. Pijat setelah mengoleskannya untuk hasil yang lebih baik."Jimmy tersenyum senang,Sebenarnya saat dipukul oleh orang-orang itu hari ini, Jimmy tidak terlalu merasakan rasa sakit.Semua pikirannya tertuju pada Agnes.Jimmy mendengar teriakannya.Dari teriakan itu, Jimmy mendengar kekhawatiran dan kepeduliannya terhadapnya.Jimmy berpikir mungkin dia menghindarinya dan mendorongnya menjauh karena ikatan yang menjerat hatinya.Jika demikian, Jimmy bersedia menemukan cara untuk melepaskan ikatan di hatinya dan membuat Agnes rela
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Bab 210 Kehilangan Kendali

"Kalau melakukan sesuatu yang membuat kamu timbul ilusi seperti ini, aku bakal mengubah." Agnes berkata dengan ekspresi datar.Ketika terjatuh ke dalam bak mandi, rambutnya basah kuyup. Saat ini air merendam pipinya malah membuat ekspresinya tampak cuek dan asing."Kalau begitu, kenapa kamu peduli sama aku yang sedih? Kenapa khawatir sama aku?" Jimmy menatap Agnes dengan tatapan yang membara dan hendak saja membaca hatinya, lihat siapa isi hatinya."Aku hanya sekadar nggak mau berutang padamu! Apalagi membuat kalu melekat padaku karena hal ini! Hanya sesederhana itu!" Ekspresi Agnes tetap dingin dan tegas seperti biasa.Jimmy mengangakan mulut, tetapi tak kunjung berkata.Ketika dia menundukkan kepala, tatapannya penuh kesedihan.Agnes menyadari dia tidak percaya, sehingga segera berdiri dari bak mandi.Saat dia ingin keluar dari kamar mandi, Jimmy bertanya lagi, "Kalau begitu, apa yang harus aku lakukan agar dalam hatimu ada aku?"Suaramu agak ringan, juga agak serak.Agnes tidak yaki
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
35
DMCA.com Protection Status