Home / Romansa / Terjerat Hasrat Anak Magang / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Terjerat Hasrat Anak Magang: Chapter 111 - Chapter 120

122 Chapters

111. I'm Back

Sesuatu yang selalu maju dan terkesan tak ada playbacknya, waktu. Seolah denting kecil penanda detik itu membuat pergerakannya terlalu cepat. Beberapa malam pergantian tahun terlewati. Dalam beberapa tahun, nampaknya ada banyak sekali perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Lelaki dengan kacamata bening itu berjalan santai bersama keramaian dibelakangnya. Melirik suasana areal penerbangan yang menampakkan langit cerah tanpa cela tersebut. Bibirnya mengulum senyuman tipis, menghidup udara tanah air dan kelembapan yang jauh berbeda dengan tempat dimana dia berada selama hampir tujuh tahun terakhir. Time flies real fast. Dia mengambil ponsel yang terselip di saku celana. Menyalakan kembali benda pipih tersebut sebelum mulai memanggil nomor yang sejak dua hari lalu telah banyak menerornya. Siapa lagi kalau bukan sang mama.Wanita tersebut tidak bisa menjemputnya secara langsung, jadi dia mengirim supir untuk menjemput sang putra di bandara. Sejujurnya, dia tidak keberatan jika harus m
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

112. Belum Sepenuhnya Sembuh

"Pak Sagara baru selesai mengisi kelas?"Senyuman ramah dari wanita dengan rambut yang diikat rapi menyapa Sagara kala lelaki itu meletakkan tasnya diatas meja fakultas. Pria itu tersenyum tipis sembari meraih berkas absensi yang kebetulan harus dia isi setelah mengisi satu mata kuliah tadi. Sagara mengangguk menanggapi pertanyaan dari rekan sesama dosen tersebut. Selama dua minggu terakhir, ia menikmati kehidupan barunya sebagai seorang tenaga pendidik di salah satu universitas terbaik di kotanya. Sebagai dosen baru, hari-harinya dipenuhi dengan tantangan akademik dan harapan-harapan dari para mahasiswa. Setelah mengisi satu mata kuliah, hari ini dia tak punya jadwal mengajar lagi. Rencananya sih dia akan segera pulang dan menyelesaikan beberapa materi pembelajaran baru sekaligus rencana-rencana penelitiannya. Keberadaan kampus yang bisa digapai hanya sekitar dua puluh menit dari kediaman keluarganya membuat akomodasinya jadi teramat sangat mudah. Sagara bahkan seringkali bolak-bal
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

113. Kehidupan Baru

Layaknya orang asing yang tak pernah saling kenal sebelumnya, dua insan itu berjalan kearah masing-masing tanpa sepatah katapun setelah pertemuan keduanya diatas panggung. Sagara mengekor jajaran dosen yang memang keluar lebih dulu dari aula sementara Natalia bersama dengan pihak panitia. Entah bagaimana gejolak dalam benak masing-masing, yang pasti, keduanya sama-sama belum siap untuk saling bicara lagi hari ini. Sagara dengan segala keresahan yang tengah melingkupinya tak bisa lagi mendengarkan arahan atau apapun yang mampir di telinga. Hanya terdengar kepingan berisik tak jelas yang mengusik kepalanya. Dengan situasi tersebut, dengan cepat Sagara pamit dari kampus. Semesta layaknya tengah bercanda. Bahkan disaat dia telah berupaya menghindar, lagi-lagi dia harus menghadapi pemandangan selanjutnya. Sagara baru saja masuk ke dalam mobil dan belum sempat menyalakan kendaraannya tersebut ketika menyadari bahwa tepat dihadapannya, Natalia muncul lagi. Wanita itu tersenyum cerah saat
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

114. Slow It Down

Sagara berdiri di depan pintu megah yang dihiasi lampu-lampu berkilauan dan bunga-bunga segar. Lelaki dengan setelan rapi dan rambut ditata sedemikian rupa itu berjalan tegap memasuki area pesta sendirian setelah memarkirkan kendaraannya. Ia datang bersama kedua orang tuanya dan telah lebih dahulu dia turunkan di lobi utama. Lelaki itu seperti biasa memasang wajah dingin tak tersentuh miliknya. Mencoba mendeteksi keberadaan orang tuanya yang pasti sudah lebih dulu tenggelam dalam pesta. Pernikahan ini katanya adalah pesta pernikahan sepupu jauhnya. Saking jauhnya, Sagara sampai tidak benar-benar kenal siapa sepupunya ini. Namun dilihat dari skala pesta yang diadakan, Sagara rasa sepupunya menikahi pria yang benar-benar kaya. Area pesta memancarkan aura glamor dan kemewahan. Di dalam, suasana pesta ala konglomerat sangat terasa. Sempat dia dengar beberapa bisikan bahwa pernikahan kali ini memang merupakan pernikahan seorang konglomerat penting.Saking cueknya, Sagara bahkan tidak mem
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

115. An Apology

Cengkraman pada pinggang ramping Natalia mengerat. Wanita itu berkedip dua kali dalam paniknya. Tatapan laki-laki dihadapannya itu masih sama tajamnya seperti dahulu. Hanya saja, Natalia dapat merasakan aura yang lebih dingin meradiasi darinya. Sesuatu yang jarang sekali Sagara Adinata kuarkan dahulu.Dengan kesadaran penuh, Natalia kembali pada posisinya. Berdiri tegap membenahi helaian gaunnya yang sudah sedikit berubah tatanannya. Debaran jantungnya menggila entah karena hampir mencederai kepalanya sendiri atau karena bertemu lagi dengan laki-laki masa lalunya. Presensi yang sebenarnya tak pernah absen dari pikirannya."Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Natalia dingin. Wanita itu membuang tatapannya kearah lain. Dua tangannya secara refleks memeluk lengannya yang terekspos akibat potongan off shoulder tersebut.Sagara tak melepaskan pandangannya dari detail gesture kecil seperti itu. Tangannya secara otomatis membuka kancing jasnya dan melepas kain tebal tersebut."Mengha
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

116. Make Up?

"Mbak Lia dimana?" Gisela menggendong sang putri yang mulai mengantuk setelah hampir dua jam berada di pesta pernikahan. Putri kecil itu menggeliat hampir tantrum dan mulai merengek sehingga dia dan Samuel siaga untuk segera meninggalkan kursi mereka. Samuel menggeleng, laki-laki itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan berusaha menemukan keberadaan sang kakak yang tiba-tiba saja menghilang setelah tadi mengucapkan selamat pada mempelai. "Sam, udah mau balik?" Tanya Darius yang menyambanginya setelah tamu-tamu mulai sibuk sendiri. Samuel mengangguk, "Iya nih, Kasihan Cia udah mulai ngantuk. Saya pamit ya Pak Darius, sekali lagi semoga pernikahannya langgeng dan bahagia," ucap Samuel dengan hormat.Laki-laki itu mengangguk dengan sedikit senyumannya. Melihat Samuel yang nampak kebingungan, Samuel kembali menerbitkan senyuman tipisnya."Natalia? Dia bawa mobil sendiri, kan?" Terka Darius yang sepertinya langsung paham kekhawatiran Samuel.Mendengar nama kakaknya disebu
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

117. Perjodohan Ulang

Sagara mengusap sudut bibirnya yang belepotan bekas pewarna merah milik Natalia. Tersenyum miring saat mengingat memori singkat keduanya yang baru saja terjadi lagi. Dia bersandar pada tembok di rooftop, entah apakah kejadian tadi diantara mereka bisa membuka jenis hubungan baru buat keduanya.Satu kali lagi Sagara membenahi tatanan dasinya yang sedikit berantakan sebab diacak Natalia tadi. Lelaki itu juga memasang kembali jasnya yang sudah dikembalikan oleh wanita yang dengan wajah memerah buru-buru turun meninggalkannya sendirian disini. Pada akhirnya, Sagara turun dengan perasaan yang lebih lega daripada sebelumnya. Bibirnya terus mengulas senyuman tipis sepanjang perjalanannya menuju ballroom pesta. Pesta yang mendadak dan secara terpaksa dia hindari ternyata memberinya sebuah kesempatan luar biasa. Seperti yang Natalia katakan tadi padanya, sangat tidak sopan kalau Sagara meninggalkan pesta tanpa memberikan selamat kepada sepasang mempelai yang menghelat acara ini. Maka Sagara
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

118. Melingkari Jari Manis

Natalia membuka matanya dengan paksa saat mendengar nada dering yang mengganggu pertapaannya di bath tub. Wanita itu hanya bisa melirik ponsel yang teronggok di meja wastafel tersebut tanpa berniat mengambilnya. Dia menghela nafasnya malas. Daripada harus buru-buru mengangkat panggilan, Natalia lebih memilih untuk menghentikan aktivitas berendamnya yang sudah berjalan selama kurang lebih lima belas menit.Sebenarnya, dia pun merutuk pada diri sendiri. Kalau tahu tak akan menerima panggilan atau memegang ponsel, kenapa juga dia harus membawanya ke kamar mandi?Secara bertahap dan perlahan, Natalia menarik handuk mandinya lalu keluar dari bath tub. Aroma flowery menyeruak sebab malam ini dia memilih wewangian itu untuk menenangkan pikirannya setelah lelah bergelut dengan pekerjaan.Usai memanjakan diri, barulah Natalia mengambil ponselnya. Sedikit terkejut dengan mata setengah melotot saat melihat nama pemanggil dan membaca pesan yang pemilik nomor itu kirimkan padanya. 'Aku ada di dep
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

119. Istirahat Berkualitas

Saat cincin itu melingkar di jari manisnya, Natalia merasakan sensasi hangat yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Matanya membelalak sejenak, tercengang oleh kejutan yang tak terduga. Dalam keheningan penuh emosi itu, Sagara menatapnya dalam-dalam, bibirnya tersenyum penuh arti."Aku tahu orang tua kita bahkan sudah curi start lebih dulu. Tapi tentu tidak adil jika kita yang katanya sudah terlalu matang ini hanya mengikuti arahan. Aku rasa aku tetap perlu melamarmu secara langsung," bubuh Sagara sembari menatapnya lembut. Tubuh Natalia kaku di pangkuan Sagara. Wanita itu masih menatap cincin dan Sagara secara bergantian. Apalagi sentuhan lembut Sagara pada jemarinya turut membuat wanita itu menghangat dalam hati. “Natalia,” kata Sagara dengan suara lembut namun penuh keyakinan, “aku sudah memikirkan ini sejak lama. Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kamu menikah denganku?”Natalia dipenuhi oleh campur aduk perasaan—kebah
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more

120. Selamat Pagi (+)

Suara ketik yang mengalun lembut merayap memasuki pendengaran Natalia. Wanita itu perlahan membuka matanya—rasa kantuk sudah mulai sirna berkat cahaya tipis yang turut menembus jendela. Natalia melirik bagian sisi kanannya, menemukan lelaki dengan kaos polos bersandar sembari serius memandangi laptop di pangkuannya. Jari jemari laki-laki itu menari lincah diatas keyboard. Rambut acak-acakan dan tampilan paginya yang super fokus itu nampak sangat seksi di mata Natalia sekarang.Semalam saat Natalia menyarankan sebuah tidur yang berkualitas, wanita itu benar-benar berupaya mewujudkannya dengan serius. Benar-benar tidur yang nyaman dengan sebuah pelukan sepanjang malam yang dia harap bisa merecharge kembali energi mereka berdua setelah bekerja keras seharian.Natalia melirik jam dinding, pukul enam lebih tiga puluh menit di pagi hari. Sebenarnya sudah cukup siang namun mereka masih punya cukup waktu untuk tidur sebelum mulai bersiap beraktivitas hari ini. Tapi lihat? Bahkan sepagi ini sa
last updateLast Updated : 2024-08-27
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status