Home / Romansa / Pembantu Kesayangan Mas Mantan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pembantu Kesayangan Mas Mantan: Chapter 81 - Chapter 90

95 Chapters

Bab 81

Tugas Saras tak ada bedanya ketika berada di rumah. Di sini Saras tetap bertugas seperti istri pada umumnya—toh dia memang istri Bastian. Memasak, mencuci, membersihkan rumah, membersihkan kamar mandi, menyiram tanaman dan menuruti perintah Bastian seperti membuatkannya kopi dan lain-lainnya. Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Bastian masih bersikap layaknya manusia. Saras juga merasa tak terganggu, tapi bukan berarti dia menerima kehidupannya seperti ini. Saras tetap ingin kabur dari Bastian.Rumah ini mulai ramai oleh bawahan Bastian. Berjaga di pintu depan dan belakang. Intinya rumah ini dikawal begitu ketat membuat Saras kehabisan cara untuk kabur. Saras usai bebersih sekitar pukul setengah sebelas siang. Tubuhnya terasa pegal dan lelah karena membersihkan rumah ini sendirian. Biasanya Saras memang membersihkan rumah sendirian, tapi rasanya tidak semelelahkan ini. Mungkin karena Saras sudah lama tak berperan sebagai pembantu. Akhir-akhir ini kan Saras lebih sering diseret dari n
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 82

Saras dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Racun tikus yang tak sengaja dia telan hampir merenggut nyawanya. Beruntungnya, beberapa menit kemudian Bastian datang membantu Saras yang sekarat. Dengan sisi kemanusiaan yang tersisa, Bastian membawa Saras ke rumah sakit. Telat sedikit saja, mungkin Saras sudah lewat.Butuh perawatan selama tiga hari bagi Saras. Sebab racun itu telah masuk ke pencernaannya. Ya, Bastian juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Saras dan seberapa parah efeknya. Dia tidak peduli sejauh itu.Setelah sembuh, Saras langsung dibawa pulang. Kembali ke rumah menyebalkan dan kembali menjadi budak Bastian. Sepulang dari rumah sakit, Bastian langsung menyuruhnya membersihkan rumah. Sebab selama Saras tinggal, rumah tidak ada yang membersihkan. "Kopi saya Saras!"Saras memejamkan mata, berusaha menahan diri. Kopi yang diminta Bastian sudah ada di nampan, siap Saras bawa ke depan. Tapi lagi-lagi ide gila untuk melenyapkan Bastian tercetus di benak Saras. En
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 83

Saras mendapatkan sanksi atas apa yang dia lakukan beberapa hari belakangan. Bastian memukulnya habis-habisan dan sekarang mengurungnya di kamar lantai dua. Pria itu tidak akan membebaskan Saras sebelum Saras melihat Alpha dan Gani celaka. Jujur saja Saras takut sebab ancaman yang sebelumnya Bastian ucapkan benar-benar terjadi. Ibunya mati di tangan pria itu.Kini Saras hanya bisa meratapi pintu kamar yang tertutup rapat. Bastian menguncinya dari pagi hingga malam. Tak memberinya makan ataupun segelas air minum. Dia akhirnya menunjukkan sisi aslinya—sisi iblisnya.Saras sudah mencoba menggedor-gedor pintu, berharap ada orang lain yang mendengar dan membukakan pintu untuknya. Setidaknya sisakan satu orang yang benar-benar punya hati di rumah ini.Namun naasnya, semua manusia di rumah itu tidak punya telinga. Saras tau ada beberapa penjaga yang berdiri di depan pintu kamarnya. Tak mungkin mereka tak mendengar teriakan Saras.Sialnya, kamar ini tidak dilengkapi apapun. Telpon, bel atau a
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 84

Saras berhasil keluar dari rumah Bastian dan bertemu dengan jalan raya. Meski tak ramai, Saras masih menemukan satu atau dua mobil yang berlalu lalang. Toko-toko di seberang sudah tutup. Tidak ada lagi penerangan kecuali dari lampu jalan dan lampu teras yang sengaja pemilik toko itu hidupkan.Mungkin masih ada beberapa orang yang belum pulang ke rumah, tapi Saras tidak yakin mereka bisa menolongnya. Sebab jika dilihat lagi, mereka adalah sekumpulan preman yang sengaja terjaga di tengah malam. Menunggu mangsa atau memang ingin berhura-hura sembari meneguk alkohol.Sekumpulan preman itu berada tak jauh dari Saras. Syukurnya mereka tidak melihat Saras sehingga dirinya bisa kabur dari sana dengan segera. Saras mengurungkan niat untuk berhenti di salah satu toko. Dia mesti mencari tempat lain untuk bersembunyi. Cukup Bastian saja yang menjadi predator saat ini, jangan ada lagi yang sama seperti pria itu.Melanjutkan langkah, Saras menemukan sebuah halte. Di seberang halte ada deretan ruma
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 85

Alpha mengambil penerbangan pagi menuju Finlandia. Dia juga telah mengkoordinasikan mengenai keberadaan Bastian dengan polisi di wilayah setempat dan interpol yang bekerja sama dengan mereka. Semuanya telah diatur sebaik mungkin. Alpha tinggal terbang ke Finlandia lalu menyelesaikan semuanya.Semoga saja Saras dalam keadaan baik saat Alpha temukan."Tolong minta beberapa polisi untuk berjaga-jaga di bandara. Mana tau Bastian berencana kabur lagi," ucap Alpha pada seseorang di sambungan telepon."Dan tolong lakukan penyisiran di lokasi yang berhasil kita lacak. Saya akan segera menyusul," sambung Alpha. Beberapa tim Alpha sudah meluncur lebih dulu saat titik pelacakan berhasil ditemukan. Kini mereka sedang menuju lokasi, ingin memastikan apakah benar Bastian ada di sana.Percakapan selesai. Alpha menyimpan telepon genggamnya ke dalam saku celana. Alpha mengirup udara dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Ini lebih menegangkan dari kali pertama Alpha berdiri di podium dan ditatap
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 86

Tanggal sial tidak ada di kalender. Penerbangan menuju Finlandia tiba-tiba ditunda. Alpha tidak tau pasti alasannya kenapa, yang jelas dia harus menunggu lagi sekitar setengah jam. Sebagai manusia disiplin yang tak suka membuang-buang waktu, Alpha memutuskan untuk tidak menggunakan pesawat milik negara. Dia jelas tidak mau menjadikan setengah jam tersebut terbuang sia-sia. Alhasil, Alpha membiarkan tiketnya hangus dan memilih menaiki pesawat pribadi milik Alpha's world. Alpha ini memang agak aneh. Dia lebih suka naik pesawat domestik ketimbang naik pesawat miliknya sendiri. Alpha bukannya apa, hanya saja pesawat Alpha's world digunakan untuk kepentingan bisnis saja. Dan Alpha terbilang jarang menggunakan pesawat tersebut karena yang memegang perusahaan adalah Rafi. Pun pria itu juga jarang naik pesawat, lebih suka naik transportasi darat jika ada keperluan di luar kota.Pukul setengah tujuh Alpha's world air terbang membawa Alpha dan beberapa polisi. Mereka akan memburu buronan yang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 87

Aksi balapan terjadi begitu saja. Taxi yang Saras tumpangi dipaksa untuk melaju lebih cepat kala mobil Bastian mengejar di belakang. Saras ketakutan. Mobil yang mengejar bukan hanya satu, melainkan tiga. Bayangkan saja taxi butut ini harus berhadapan dengan mobil yang memiliki mesin modern yang satu pijakan gas saja setara dengan tiga pijakan gas taxi."Lebih cepat pak!" desak Saras tidak peduli si supir taxi tidak mengerti dengan ucapannya. Meski tak mengerti, supir taxi tau Saras mendesaknya untuk melaju lebih cepat. Dia menginjak habis gas, membawa mobil itu melesat dengan cepat.Sementara di belakang mereka ada mobil Bastian yang tak kalah cepat. Jalanan mulai ramai, membuat mereka kesulitan mengejar Saras."Kepung mobil itu!" titah Bastian pada dua mobil yang sudah berada di depan. Bastian dapat melihatnya. Dua rubicon berada di sisi kanan dan kiri taxi, bersiap mengapitnya. Bastian tertawa kala taxi kehilangan arah. Rubicon tersebut mempersempit gerak taxi.Jauh di belakang mo
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 88

Pistol tersebut jatuh, bersama dengan pijakan Bastian yang melemah. Liu berhasil datang tepat waktu dan mencegah Bastian menembakkan pelurunya. Tak selang beberapa lama, Alpha muncul bersama polisi dan interpol."Angkat tangan!"Ada banyak moncong pistol yang mengarah pada mereka. Otomatis, ajudan Bastian mengangkat tangan. Semuanya, terkecuali Bastian yang masih tak mau menyerah. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Meraih pistol yang terjatuh, lalu melingkarkan tangannya di leher Saras. Semuanya terkejut. Bastian tersenyum kala berhasil membawa Saras jauh dari kerumunan. Ujung pistol kembali diarahkan ke kepala Saras."Mundur atau perempuan ini mati," ancamnya.Alpha terkesiap, spontan melangkah mendekat melihat Saras yang berupaya menahan sakit. Namun Liu buru-buru menahan, takut Alpha yang terkena tembakan."Tahan, pak," ucap Liu memegang lengan Alpha."Saras." Alpha menatap perempuan itu. "Dia bisa mati.""Kami akan menyelamatkannya," ujar Liu menarik Alpha menjauh. Mau ba
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 89

Saras tidak sadarkan diri, sedangkan Alpha penuh cidera. Di belakang Alpha yang berlari, Liu berusaha menyamai langkah tuan muda yang tak mau dipapah itu. Alpha bersikeras membawa Saras dengan tangannya sendiri. Tidak peduli bahwa dirinya juga butuh di gendong agar tak oleng di lorong rumah sakit. Beruntungnya, petugas yang berjaga tanggap menyambut kedatangan Alpha yang hampir kehabisan napas. Saras diambil alih, dibawa masuk ke ruangan IGD. Sementara itu, Alpha jatuh bertekuk lutut di hadapan pintu yang tertutup rapat.Liu menatap tuannya prihatin. Seumur hidup, ini kali pertama Liu melihat Alpha sekacau itu. Mungkin lebih kacau disaat Gani jatuh dari tangga dan koma selama tiga hari. Alpha memang tidak pernah bisa diprediksi dengan mudah. Emosi yang pria itu miliki selalu menjadi kejutan bagi Liu yang jarang bertatap muka dengan Alpha."Anda juga harus diobati, pak," ujar Liu membantu Alpha berdiri tegak. Luka di bahunya mungkin sudah sangat parah. Liu khawatir terjadi infeksi pada
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 90

Bastian dijebloskan ke dalam penjara. Alpha tidak tau pasti berapa lama pria itu mendekam di balik jeruji besi, yang jelas lebih dari 5 tahun. Usai penangkapan seminggu yang lalu, Alpha belum menemui Bastian. Dia masih ada janji untuk memberi manusia itu pelajaran. Kini Alpha fokus membantu Saras mengurus berkas yang akan diajukan ke pengadilan. Berkas perceraian Saras dan Bastian. Alpha akan sepenuhnya membantu hingga tidak ada lagi ikatan di antara dua manusia itu.Ulang tahun Gani yang ke lima baru saja dirayakan kemarin. Hadiah dari Alpha untuk Gani adalah Saras. Alpha mengatakan pada Gani bahwa dalam waktu dekat dia akan punya ibu baru. Dan sosok yang cocok untuk menjadi ibunya adalah Saras—wanita yang sempat membuat Gani jatuh cinta akan sikap keibuannya.Gani tak langsung menerima, sebab beberapa hari belakangan Eva berhasil mengisi hatinya. Gani mulai goyah. Tapi berkat Derma yang turut meyakinkan dan kembali membisikkan bahwa Eva adalah ibu yang jahat, Gani langsung luluh. "
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status