Ansel agak terkejut mendengar penuturan istrinya. "Kenapa tiba-tiba? Tunggu, aku nggak perlu tanya soal ini. Siapa yang mengancam kamu?""Nggak ada yang mengancamku kok, Sel. Tapi aku cuma kepikiran aja. Kasihan Mimi kalau dia nggak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Dia kan baru pertama kali ini menginginkan sesuatu, jadi aku sebagai kakak yang baik sebisa mungkin harus memberikan apa yang dia mau. Lagi pula ini kan cuma bisnis. Aku bisa melihat dari jauh kok. Nenek juga pasti menyetujui keinginanku ini," jelas Adara bijak. Dia berusaha menyembunyikan kegundahan hatinya dengan merelakan bisnis yang memang bukan hanya untuknya.Ansel diam. Sejujurnya dia tidak rela istrinya melepaskan apa yang dia kembangkan selama ini. Namun, Adara pasti punya alasan khusus kenapa dia mengubah keputusannya. "Coba pikirkan lagi selama beberapa hari ini supaya kamu lebih yakin," ucap Ansel sembari mengelus bahu istrinya. Adara mengangguk, "Iya, Sel."Ansel terlihat melamunkan sesuatu. "Sayang.""Hem
Last Updated : 2024-05-24 Read more