Home / Romansa / Ranjang Panas Milik Tuan Lukas / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Ranjang Panas Milik Tuan Lukas: Chapter 111 - Chapter 120

196 Chapters

JATUH SAKIT DAN DI RAWAT LUKAS

JATUH SAKIT DAN DI RAWAT LUKAS"Apakah kau merasa sakit? Bagian mana yang sakit, Davina?" tanya Lukas panik."Davinaku yang malang," sambungnya."Tenanglah, Tuan Lukas. Aku tidak akan mati," jawab Davina mencoba tertawa lirih saat mendengar Lukas berbicara di sampingnya."Ck! Kau ini, apa kau punya energi untuk tertawa seperti itu? Aku benar-benar khawatir padamu, Davina. Ini pertama kalinya aku merawat orang sakit dan itu adalah dirimu, seorang wanita. Jadi aku tidak bisa tahu bagaimana cara melakukan yang benar,"omel Lukas sambil memeriksa suhu badan Davina."Masih demam, lihat 39' celcius. Apakah kau mau ke dokter saja?" tanya Lukas. Davina menggelengkan kepalanya perlahan. Dia merasa sangat senang, bisa membuat seorang CEO perfeksionis seperti Lukas hanya karena demam biasa. Karena biasanya Lukas lah yang membuat dia kelimpungan saat di perusahaan."Tidak, Tuan Lukas. Percayalah ini akan segera membaik setelah aku minum pereda demam. Mungkin karena
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

SADARKAH MEREKA ADA CINTA DI KEDUANYA?

SADARKAH MEREKA ADA CINTA DI KEDUANYA?"Kau beruntung sekali, Nyonya. Tuan Lukas sangat menyayangimu, dia mengkhawatirkanmu," seloroh Dokter itu. Davina menoleh ke arah Lukas."Benarkah?" tanya Davina reflek. Lukas memalingkan mukanya karena malu. Entah mengapa Lukas merasa hanya Davina lah yang mengerti dia saat ini, sehingga dia tak mau terjadi apa-apa dengan wanita itu. Apalagi saat Davina mengigau semalam dan jelas-jelas memanggil nama Lukas dalam tidurnya. Bahkan dengan jelas Davina tertidur serta mengucapkn terima kasih berkali-kali kepadanya, hal itu membuat Lukas merasa sangat dibutuhkan. Bahkan dia merasa jika tidak dirinya maka tidak akan ada yang peduli dengan Davina lagi."Ya, dia akan mencerca ku jika ada seseorang dalam hidupnya yang berarti dan sakit," jawab Dokter itu. Davina tersenyum."Tenang saja, Tuan Lukas. Saya sudah mengecek semuanya, Nyonya Davina baik-baik saja. Aku sudah memastikan mulai dari ritme jantungnya, nadinya dan semua normal.
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

KENANGAN DALAM SEMANGKOK NASI KECAP

KENANGAN DALAM SEMANGKOK NASI KECAP"Tuan Lukas, apakah kau memiliki perasaan yang sama denganku?" tanya Davina pada dirinya sendiri."Ck! Kenapa sekarang kau melamun. Sudahlah, Davina! Pejamkan matamu dan tidurlah. Jangan memikirkan banyak hal, semua akan baik-baik saja sekarang. Kau bisa izin bekerja beberapa hari jika memang masih sakit. Aku akan keluar sebentar," pamit Lukas."Kau mau kemana, Tuan Lukas?" sahut Davina."Aku akan keluar sebentar untuk mencari makanan," ucap Lukas sambil berdiri menghampiri Davina yang berbaring diatas ranjang."Tidak usah, Tuan Lukas. Aku tidak nafsu makan," tolak Davina."Tapi kau harus makan dan minum obat sesuai dengan resepmu tadi. Apa kau tak ingin segera sembuh? Semakin sakit, maka semakin baik jika kau makan dengan banyak agar memiliki energi lebih dan mempercepat mu untuk sembuh," perintah Lukas tak ingin di bantah. Davina pun cemberut, namun dia tidak bisa menolaknya lagi karena dia juga tidak mau merepotkan
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

TULUSNYA HATI LUKAS

TULUSNYA HATI LUKAS"Hanya ada dua pilihannya, Davina! Habiskan atau buang sekarang," perintah Lukas."Baiklah kalau begitu tolong buang saja, Tuan Lukas. Karena aku terkena flu, nanti akan menular jika kau memakannya," kata Davina.Lukas tidak mendengarkan ucapan Davina. Dia justru memakan sisa Davina itu dan tersenyum kepadanya seakan meledek. Hal itu membuat Davina terkejut."Jangan pernah membuang makanan, Davina. Banyak orang yang tidak bisa makan di luar sana," ucap Lukas."Tapi kau salah, Tuan Lukas. Aku sedang sakit," protes Davina."Tidak. Tenang saja, aku sehat. Jadi aku tidak akan terkena flu seperti itu. Nah kalau aku nanti endingnya akan tertular maka aku juga punya kesempatan untuk bisa berbaring denganmu juga kan? Aku yakin kau akan bosan jika berbaring sendirian, jadi tidurlah," perintah Lukas.Davina terduduk dan diam-diam memandang ke arah Lukas. Dia benar-benar baru bisa merasakan tulusnya hati Lukas. Padahal baru satu bulan lalu dia dan Lukas hanya saling mengena
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

PERAWAT PLUS PLUS!

PERAWAT PLUS PLUS!"Entah sihir apa yang kau punya, Davina. Semakin mengenalmu dan merasakan ketulusan hatimu, aku justru bersimpati padamu. Apakah ini simpati atau empati atau kan aku mulai jatuh cinta padamu?" batin Lukas."Ah, melihatnya tertidur membuatku ikut mengantuk," katanya lirih. Dengan perlahan Lukas pun mulai naik ke atas ranjang, dia berusaha sebisa mungkin untuk tidak membangunkan Davina. Terlihat wanita itu tidur sangat pulas sekali, saat Lukas berbaring di samping Davina tiba-tiba wanita itu memeluknya dengan sangat erat. Membuat Lukas terkejut, namun dia juga tak tega untuk melepaskan pelukan Davina itu."Entah mengapa semakin ke sini aku merasa kita sebagai pasangan suami istri. Apa kau merasakan hal yang sama denganku, Davina? Apakah kau juga sudah merasa nyaman saat denganku?" gumam Lukas sangat lirih sambil membelai wajah Davina."Awalnya aku pikir pernikahan tidak akan membuat banyak perbedaan. Aku tetaplah Lukas yang dulu, tapi ternyata a
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

KESAL DAN CEMBURU? TIDAK. HANYA RINDU!

KESAL DAN CEMBURU? TIDAK. HANYA RINDU!"Kenapa memangnya? Kenapa kalau aku tidak keberatan tertular flu-mu itu? Apa aku boleh menciummu kan?" tanya Lukas. Tanpa menunggu persetujuan Davina, Lukas pun segera mencium bibir Davina perlahan. "Sejak kemarin aku sudah bersabar menunggumu, Davina," kata Lukas. "Bahkan aku terus mengontrol diriku agar tidak kelepasan, namun sekarang rasanya tak bisa lagi entah mengapa aku selalu memiliki hasrat berlebih ketika denganmu, Davina. Aku sadar banyak sebab, karena ini baru pertama kalinya aku melakukan bersama seorang wanita dan itu adalah dirimu. Aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya," lanjut Lukas dalam hati. Mereka pun saling melumat, lidah Davina bermain dalam mulut lelaki itu. Membuat Lukas makin berhasrat, tangan Lukas pun memanikan payudara milik Davina. Erangan, lenguhan, saling bersahutan menambah syahdu nya malam ini."Ah..." lenguh Davina."Eummmmhh," sahut Lukas sambil melepaskan pangutan bibir mereka."Tuan Lukas, sekarang la
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

KEDATANGAN DAN ANCAMAN MAMA DAVINA!

KEDATANGAN DAN MAMA DAVINA!"Ah begitu ya," gumam Davina merasa sakit dan kesal. Dia merasakan bahwa Lukas tak menganggapnya ada."Aku akan melakukan perjalan bisnis, Davina. Ya, mungkin tak lama tapi bagaimana lagi. Semua harus aku lakukan ketika Papa sudah memberikan perintah maka tak mau tak mau aku harus menjalankannya," jelasnya."Perjalanan bisnis ya. Ya, namun mengapa ini begitu mendadak?" tanya Davina.Dia pun menghela napasnya panjang. Sekarang dia baru menyadari bahwa suami kontraknya itu adalah seorang CEO perusahaan, di mana dia bisa dan harus meninggalkan Davina sewaktu-waktu tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Padahal sebelum dia menjadi istri Lukas pun dia sangat paham bagaimana Lukas bisa secara tiba-tiba harus pergi ke luar negeri atau keluar kota untuk sekedar berbisnis tanpa konfirmasi.Ini merupakan hal yang biasa namun rasanya semua itu mendadak dan berbeda setelah dia menikah dengan Lukas. Ada perasaan nyeri yang tak bisa diungkapkan, apalagi selama ini Lukas se
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

ANCAMAN MEMBUAT BERCERAI DAVINA DAN LUKAS!

ANCAMAN MEMBUAT BERCERAI DAVINA DAN LUKAS!"Ck! Keterlaluan. Apakah menjadi konglomerat beberapa hari sudah membuat mu seperti ini? HIlang sopan dan santun mu pada orang tua?" tanya Mama Davina sambil menatap putrinya itu dengan tatapan yang susah diartikan. Davina hanya melengos."Cepat katakan apa maumu lalu pergi dari sini. Jika Tuan Lukas tahu kau di sini, dia akan marah padaku. Karena dia tak suka orang lain berada di rumah ini. Rumah adalah privasi baginya," ucap Davina dengan tegas."Hahahah! Cuihhh," hardik Mama Davina."Setidaknya dia tidak akan membenci Ibu mertuanya yang datang ke sini kan? Apakah kalian semua lupa statusku masih ibu mertua, Lukas? Dia tak akan berani macam-macam padaku," sahut Mama Davina."Sekarang aku tanya padamu, apakah kau benar-benar tidak tahu alasan kenapa Lukas mengubah tempat pernikahannya? Bahkan keluarga inti saja yang diberitahu semua undangan hanya mendapatkan kabar dan berita jika pernikahan itu dibatalkan. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa m
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

KEPERGIAN LUKAS DAN PEMILIHAN CEO UTAMA

KEPERGIAN LUKAS DAN PEMILIHAN CEO UTAMA"Bicaralah baik-baik dengan Nyonya Lily dan Tuan Liem, serta Lukas. Atau kalau tidak aku akan membuat kalian bercerai," ancam Mama Davina."A-apa maksudmu?" tanya Davina tergagap, sungguh hal ini di luar prediksinya. Dia hanya mengira mama nya akan menerornya saja. Tapi ternyata salah, justru sekarang Lukas di jadikan alat ancaman. Mama Davina langsung tersenyum sinis penuh kemenangan menyadari Davina langsung panik dengan semua ancamannya."Membuat rumor bukan masalah bagiku, Davina. Apakah kau lupa siapa aku? Bahkan setelah kalian menikah akankah menurutmu direktur Liem meninggalkan kalian sendirian? Atau melepaskan Lukas begitu saja denganmu? Hahaha. Kau belum tahu betapa kejamnya dunia konglomerat ini. Jadi jangan sombong dan pikirkan baik-baik," teriak Mama Davina sambil keluar meninggalkan rumah Davina. 'Brakkk!' dia membanting pintu Davina dengan kasar. Ucapan Mama Davina itu sebenarnya hanya angin lalu tetapi ada perasaan sakit yang ta
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

TUAN LUKAS YANG MALANG

TUAN LUKAS YANG MALANG"Ya, bahkan semua orang tahu. Aku pun akan menilai yang sama, Tuan Lukas," ucap Davina."Tapi itu semua tak dapat dibiarkan, Davina. Memang aku lebih unggul tapi masalah tak hanya berhenti di sana saja. Karena bagaimanapun anak kandung Tuan Liem tetaplah Kak Sean, bukan aku. Aku hanya sekedar keponakan yang kebetulan diasuhnya, sehingga itulah yang membuatku harus sadar diri bahwa pemegang kekuasaan tetaplah Kak Sean. Aku harus membantunya di pilih dan menjadi satu-satunya kadidat," terang Lukas."Tuan Lukas," kata Davina lirih."Betapa kasihan nasibmu, Tuan Lukas. Jadi saat itu, kau merasa tidak nyaman di pertemuan keluarga. Ini ternyata alasanmu, Tuan Lukas. Itu sebabnya kau melarangku untuk ikut denganmu, Tuan Lukas yang malang," batin Davina. Davina langsung terdiam mendengar pernyataan Lukas. Ya, dia sadar wanita dan lelaki memiliki perasaan yang berbeda, wanita akan lebih berperasaan. Namun kali ini, rasanya dia dan Lukas memiliki kesakitan dan trauma yan
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status