"Sophia ...." Mata indah Jingga kosong menatap sang putri yang tampak damai di gendongan. "Aku suka nama itu. Terima kasih, ya," ujarnya seraya mengalihkan pandangan pada Armas.Untuk sejenak, tatapan mereka saling beradu. Entah apa yang Armas rasakan, karena dia langsung memalingkan muka, berpura-pura menggoda Elio. Namun, Armas tak dapat menyembunyikan sikap salah tingkahnya.Begitu pula Jingga. Setiap kali melihat paras tampan Armas, dia selalu terbayang Ganendra. Dalam benak Jingga, dunianya pasti akan terasa sempurna ketika Ganendra hadir dan turut membesarkan putri mereka bersama-sama.Akan tetapi, kenyataannya kini, Jingga harus merawat seorang anak tanpa kehadiran Ganendra. Terbayang olehnya, sepulang dari rumah sakit nanti, dia akan menjalani peran yang benar-benar baru sebagai seorang ibu."Apa yang kamu pikirkan, Nak?" tanya Gita lembut, membuyarkan lamunan Jingga."Sa-saya tidak pernah merawat bayi sebelumnya," jawab Jingga malu-malu."Jangan khawatir, Sayang. Kamu tidak se
Baca selengkapnya