Home / Fiksi Remaja / Inikah Rasanya Cinta / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Inikah Rasanya Cinta: Chapter 71 - Chapter 80

100 Chapters

Bab. 71

Clara mempersempit jarak di antara mereka, lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Louis. Ekspresi Louis perlahan melembut." Jika sampai sesuatu terjadi padamu, Alex akan sangat kecewa. Dia tidak mengorbakan dirinya untuk ini, Louis," kata Clara sabar.Louis memejamkan matanya, menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan." Aku berjanji, aku akan berhati-hati," katanya kemudian." Aku akan melumpuhkan pengawalnya dulu."" Jangan melakukan tindakan bodoh apapun yang mungkin akan membahayakanmu," Clara mengingatkan.Louis mengangguk, lalu tersenyum." Aku akan membuatnya menyesal karena telah mengusik keluarga kita, Clara," Louis berkata.Clara tersenyum haru mendengar Louis menyebutkan" keluarga kita" Kehangatan menyelimuti hatinya ketika Louis menautkan jemari mereka." Kita harus segera menemukan mereka sebelum mereka pergi terlalu jauh," Louis berkata.Clara mengangguk. Sekarang, ia sepenuhnya percaya pada Louis.***" Berapa lama lagi helikopternya akan tiba, Roy
Read more

Bab. 72

Yang gemetar dan menembakkannya. Setelah Louis melepaskan pelukannya detik berikutnya, Clara baru bisa melihat apayang terjadi. Presdir Armando mengerang kesakitan dengan tangan kirinya menyangga tangan kanannya yang berlubang dan berlumuran darah karena tembakan Louis tadi. Clara menatap Louis. Pria itu tidak perlu menoleh untuk melihat Presdir Armando mengangkat pistolnya. Pria itu bahkantidak perlu menoleh untuk menembak ke arah yang tepat. Louis… mungkin memang seorang pembunuh." Setelah melihat betapa kejamnya diriku, apakah kau masih mencintaiku, Clara?" tanya Louis kemudian. Clara menatap mata pria itu dalam." Tak peduli siapa pun kau, kurasa aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Bahkan setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, rasaku padamu tak sedikit pun berkurang. Seharusnya aku takut padamu, tapi aku lebih takut kehilanganmu, Louis. Tak peduli siapa pun kau, asalkan kau tetap hidup dan bersamaku, aku tidak akan meminta apapun. Aku mencintaimu Louis, dengan segal
Read more

Bab. 73

" Alex. Dia juga takut pada Alex. Karena itulah, dia tidak pernah menyentuhmu," terang Aeron.Louis mencondongkan tubuhnya ke depan, menyandarkan tangannya di pahanya dan menautkan kedua tangannya di sana.Ditatapnya Aeron lekat."Apa saja yang telah dilakukan kakakku untuk mendapatkan semua reputasi mengerikan itu?" tanya Louis, berusaha agar suaranya terdengar tetap tenang padahal emosinya benar-benar sudah mendidih."Dia menjadi mafia, pembunuh, penjahat… bahkan lebih jahat dari Armando. Dia terjun ke dunia gelap itu, untuk menjagamu tetap aman. Dia juga menjadi mata-mata untuk kita, danmembahayakan dirinya sendiri. Dia melakukan semua itu untuk menjagamu, Louis. Dan teman-temanmu yang dibunuhnyaitu… mereka semua ternyata sudah bersekongkol untuk menangkapmu dan mengantarmu pada Alex. Aku yang memintabantuan Alex untuk menguji mereka karena mereka akan menjadi kelompokmu. Aku khawatir, kejadian buruk yang menimpaku dulu, akan terulang lagi padamu. Karena itu, aku memintanya untu
Read more

Bab. 74

"Bisakah kita melanjutkan, pada siapa ini dipersalahkan? Menurutmu, siapa yang selalu bertingkah nekat dan membuatku nyaris gila dan kehilangan akal sehatku?"Louis tak maumengalah."Kau selalu bertingkah berlebihan jika menyangkut diriku. Sudah kubilang, aku akan baik-baik saja. Aku tidak melakukan semua itu tanpa rencana, Louis,"sengit Clara."Ya. Rencana yang membuatku nyaris kehilanganmu. Astaga, Clara! Apa yang sebenarnya ada dalam kepalamu itu? Kau tidak dibesarkan untuk menjadi sepertiku dan kau tidak perlu senekat itu dalam melakukan segalanya. Kau bisa menempuh jalur aman, tapi kau memilih membahayakan dirimu sendiri,"Louis tampak sangat frustasi."Kau pikir kau tidak membahayakan dirimu sendiri?" Clara membalas dengan kesal."Kau pikir apa yang kau lakukan itu? Menabrakkan mobilmu dan membuat dirimu sendiri terluka parah karenaku? Berjanjilah kau tidak akan menempatkan dirimu dalam bahaya lagi untuk melindungiku.""Kalau begitu berjanjilah kau tidak akan menempatkan dirimu d
Read more

Bab. 75

Tiga Tahun kemudian..."Mark… Mark….” Memanggilnya dengan lembut.“Makanan nya udah dingin, tuh.”Mark masih mematung.Clara menatap semangkuk bubur di hadapanya dan wajah Mark, kakak laki-lakinya. satu-satunya secara bergantian." Aku tidak lapar. Akutidak ingin makan, "Mark menggenggam tangannya erat-erat.Kali ini Clara hanya menatap matanya.“Please, please… jangan seperti ini,”Mark, kakak yang selama ini selalu Clara kagumi dan mendidiknya, Setelah kian lama mereka Terpisah, karena Setelah Orangtuanya meninggal Mark Berangkat Ke Swiss untuk studinya dan Mengembangkan karirnya.dengan keras sejak ayah tiada, kini sedang menatap matanya dengan tatapan memohon. Matanya yang jernih, berkaca-kaca di balik kacamatanya.“Aku masih berharap ini mimpi,” ujar Clara.“Udahlah. Nggak usah dibahas lagi!” Mark mulai marah.“Semua sudah berakhir. Ingat, semua sudahberakhir! Louis bukan pria yang pantas untukmu!”Setiap kali nama itu disebut, air mata Clara mengalir.Rasa nya semua terjadi b
Read more

Bab. 76

Pihak kepolisian membebaskan Mark karenaLouis sudah mencabut tuntutannya terhadap Mark. Clara tahu Louis hanya menggertak. Dia tidak bersungguh-sungguh ingin memenjarakan Mark. Namun, justru hal inilah yang membuatku semakin geram. Louis selalu bisa berbuat semaunya! Apa dia tertawa di balik semua ini? Sekarang rasanya sangat sulit bagi Clara untuk bisa memikirkan kalau Louis adalah orang yang baik.“Kakak benar-benar bodoh!” Clara memukul kepalanya, saat Mereka sudah di mobilnya. Seharusnya dia bisa melihat kemarahan dari matanya. Clara benar-benar merasa tersakiti. Kenapa Mark bertingkah kampungan semacam itu?“Clara! Kamu apa-apaan, sih. Aku terluka tahu!” Mark memegangi kepalanya.Di bibirnya terlihat darah yang sudah mengering.“Siapa suruh… siapa suruh Kakak berbuat onar? Ngapain juga Kakak datang ke rumah orang itu, hah?!”“Aku ngelakuin ini semua demi kamu!”“Apanya?! Aku nggak merasa tertolong dengan semua ini!”“Kamu tahu? Aku cuma ingin menghajar pria tengik itu! Dia sud
Read more

Bab. 77

Mark sudah pulang ke Malang. Sekarang, tinggal Clara dan hidupnya. Clara sudah menyusun beberapa rencana. Clara akan mencari pekerjaan lagi sembari mengikuti berbagai kursus, menjahit, memasak, bahasa,rias pengantin…. Apa pun yang bisa Dilakukan, akan Dilakukannya.Sebenarnya, Clara sudah mengajukan lamaran kembali ke sekolahnya yang dulu, tetapi tidak ada kabar. Viona yang juga bekerja di sekolah tempat Clara mengajar dulu, mengatakan kalau posisi Clara sudah digantikan oleh guru baru.Clara jadi semakin patah arang. Melamar kembali ke sekolah itu saja sudah meruntuhkan harga dirinya. Apalagi sekarang, ternyata mereka benar-benar sudah tidak membutuhkannya. Viona selalu membesarkan hati Clara, katanya murid-murid selalu menanyakannya.Clara pun merindukan mereka. Entah kapan Clara bisa bertemu mereka lagi. Hal menyenangkan yang kudapat sekarang adalah Clara memiliki waktu menulis yang tidak terbatas. Clara bisa menulis lagi. Clara senang menulis sejak SMP. Apa saja Clara tulis. Bera
Read more

Bab. 78

“I think,” Vincent menanggapi,“each job has pressure points…”Clara tidak menyukai tanggapan Vincent. Dia kan belum pernah bekerja. Clara yakin itu. Dia tidak tahu alasan sebenarnya Clara keluar dari pekerjaannya. So, skip it.“You should know that each person has his or her own story…” ujar Clara.“So, did you graduate from junior high school or senior high school?”JEDENG! What… what? Clara tidak salah dengar? Let’s repeat….“So, did you graduate from junior high school or senior high school?”“I have a bachelor degree!” ujar Clara dengan tegas dan bangga.Dari mana dia bisa mengira Clara lulusan SMPatau SMA? Clara mencoba membayangkan dirinya sendiri saat ini.Clara, gadis dengan tinggi 152 cm dan bobot kurang dari 50 kg; berwajah oriental dan kulit kuning langsat; rambut sebahu yang lurus dan dicat agak coklat; disandingkan dengan Vincent yang terlihat dewasa. Mungkin Clara memang terlihat seperti anak sekolahan. Tidak apa-apa. Clara tidak perlu tersinggung.“Oh…” Vincent hanya
Read more

Bab. 79

Clara merasa hidup kembali. Memiliki kehidupan kedua yang sama sekali berbeda. Clara benar-benar bebas. Baru pertama kali ini Clara Merasakan hidup tanpa beban. Malam ini Clara ingin menonton film di bioskop. Sendirian. Menikmati hiruk-pikuk malam Minggu. Clara sudah mengabari Viona kalau malam ini Clara sedang tidak ingin diganggu.Dia selalu mengkhawatirkan Clara setiapmalam Minggu. Clara harap dia tidak muncul begitu saja saat Clara tidak ada di rumah nanti. Namun kalau boleh Clara Mengenang kembali, bukankah saat menjalin hubungan dengan Louis dulu Clara juga lebih sering sendiri? Seingat Clara, setiap malam Minggu Louis selalu sibuk dengan urusan ini-itu. Hanya sesekali Mereka pergi keluar.Hanya sesekali dia mengajaknya ke acaranya. Clara berdiri di depan dinding iklan film yang sedang diputar. Clara menonton Frozen saja. Biasanya Clara suka film-film drama, tetapi belakangan ini Clara bosan menonton itu semua. Mungkin karena drama percintaan Clara sendiri mirip dengan skenario
Read more

Bab 80

“Haha… kamu lagi?” refleks tawa Clara langsung meledak.Ini menggelikan. Meskipun begitu, Clara suka kejutan-kejutan yang terjadi di antara Mereka.“Mau pulang naik taksi lagi, ya?” terka Vincent.Clara sedikit malu mendengar pertanyaannya. Harus Clara jawab apa? Memang beginilah keadaannya. Clara tidak bisa mengendarai motor. Clara hanya bisa mengendarai mobil dan sepeda. Mobil di rumah adalah pemberian Louis dan Clara tidak berniat menggunakannya lagi.Setidaknya, tidak dalam waktu ini. Masa Clara harus naik sepeda ke mana-mana? Namun, mungkin bisa kucoba besok. Clara akan melakukan hal-hal baru. Di siang hari Clara masih bisa naik angkutan umum, tetapi di Kota Semarang ini, angkutan umum tidak beropera si hingga tengah malam.“Kuantar saja, gimana? Daripada buang-buanguang.”Kali ini Clara harus bisa menolak. Clara tidak boleh merepotkannya lagi.“Nggak apa-apa, Aku pulang sendiri aja.”“Jangan. Bahaya. Masa seorang wanita pulang sendiri tengah malam begini. Ayo naik,” ajak Vin
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status