Home / Fiksi Remaja / Inikah Rasanya Cinta / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Inikah Rasanya Cinta: Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Bab. 81

“Thank you….”“Miss Sean!” panggil Vincent lagi.“Can I have your phone number?”“Yeah, of course. I think I need yours too,”Mereka mengeluarkan ponsel masing-masing.“Thank you,” ujar Vincent sopan.“You’re welcome!” Clara berbalik.“Eh… Miss!” Ketiga kalinya Vincent memanggilnya.Anak ini benar-benar tidak menyerah.“Are you hungry? Can we have a dinner together?”Clara melebarkan mataku dan langsung menjawab,“YA!” Mengapa Clara begitu antusias dengan ajakannya?***Clara mengendarai mobil. Vincent mengendarai motor. Mereka beriringan. Clara dapat melihatnya melalui kaca spion mobil. Clara rela menggunakan kembali mobil pemberian Louis, sehingga Vincent tidak perlu direpotkannya lagi. Clara merasa tidak enak karena Dia bukan siapa-siapanya. Clara mengajaknya makan di warung kaki lima yang terkenal bersih dan enak, yang ternyata merupakan salah satu tempat favorit Vincent.Vincent orang yang sangat menyenangkan dan terbuka. Di satu sisi dia memang misterius dan dingin. Dia orang
Read more

Bab. 82

Hari ini Clara ingin belajar membuat kue. Clara melihat resep-resep yang tampaknya lezat dari Internet. Akhir nya, pilihannya jatuh pada Cranberry Bliss Bar.“Sepertinya enak,” gumamnya sambil menopangkan kepala di atas meja.“Kumakan sendiri, deh.” Hening beberapa saat.Tidak, tidak asyik seperti itu. Clara harus membagikannya. Viona dan Dong Jun oppa. Mereka pasti dengan senang hati mau menghabiskan kue buatannya. Clara sudah mengangkat ponsel untuk menghubungi Viona tetapi Diurungkannya.“Gimana kalau kueknya ini gagal?” Clara menggigit bibir.“Nanti saja aku hubungi mereka kalau udah jadi.”Sambil mengocok margarin, mentega, gula, brown sugar, dan garam; Clara memikirkan Vincent. Clara sungguh tidak bisa mengingat semua yang terjadi semalam. Clara khawatir Clara mengucapkan sesuatu yang kasar atau buruk. Clara meletakkan peralatan memasaknya dan mencari nomor Vincent di ponselnya. Clara menimbang-nimbang.Clara hampir meneleponnya, tetapi kupikir mungkin dia sedang kuliah. Akhir
Read more

Bab. 83

“Dia teman kursus bahasa Inggrisku. Dia jauh lebih muda dariku….”“Berapa tahun?”“Empat tahun.”“Hmmm…”“Dia orang yang sangat… entahlah… charming mungkin. He’s mature….”“So, you’re in love with him,” Viona tersenyum sinis.Clara menggeleng. “I don’t know. Dia hanya…”Clara mencoba menggambarkan perasaannya tetapi tidak bisa. Clara tidak mampu menemukan kalimat yang tepat untuk mengutarakan apa yang dirasakannya terhadap Vincent saat ini.“Aku hanya merasa ingin ada di dekatnya. Akusenang bersamanya. Aku senang dia di dekatku… membelaku….”“Then… date him! You love him! I can see it in your eyes!”“Sesimpel itukah?” tanyanya ragu.“Dia sudah kerja atau masih kuliah?”“Dia masih kuliah….”Viona mengangguk. Mungkin dia memikirkan celah-celah hubungan yang sulit." Lalu, gimana dia ke kamu?”“He’s kind… very kind….”“Dia tipe cowok seperti apa?” Viona memicingkan matanya.“Cool… calm….”“Kalian menghabiskan waktu bersama?”“Ya,” jawab Clara sambil memainkan sedotan dihadapannya.“Dia
Read more

Bab. 84

Karena kebiasaan datang lebih awal, Clara sudah duduk di lobi menunggu kelas sebelumnya yang masih belum selesai. Clara menunggu sambil membaca majalah.“Hai,” suara Vincent menyapanya.Matanya terbeliak dan Clara langsung menatap sosoknya yang tengah berdiri di hadapannya. Tidak biasanya dia datang awal.“Hai,” sapanya kikuk,“tumben….”Vincent hanya menjawab dengan senyuman. Dia lalu du duk di sampingnya.“Kemarin terima kasih kuenya,” ujar Vincent datar.“Tapi kalau Celine nggak ngajak, aku nggak mungkin ngerasain kue buatanmu, ya.”Clara rasa wajahnya memerah sekarang.“Itu… bukan acara istimewa, kok. Hanya teman-teman dekat….”“Oh…” gumam Vincent lagi.“Aku nggak termasuk teman dekat, ya? Haha...” Vincent tertawa getir.Ah, salah lagi….“Bukan gitu!” jawab Clara cepat.Hei, santai saja… kata Clara pada harinya Clara kenapa juga, sih.“I mean…” Clara kehilangan kata-kata.Yang ingin Dikatakan sebenarnya adalah semalam bukan acara spesial, Clara tidak mempersiapkan sesuatu yang
Read more

Bab. 85

“Fool,” ujar Vincent saat kelas selesai.Mereka berjalan beriringan dan Vincent berjalan tepat di belakangnya. Perkataannya membuat langkah Clara terhenti.“Apa?” tanya Clara sambil berbalik.Vincent memasukkan kedua tangannya ke saku celana, seperti biasanya.“Ya. Keras kepala. Bodoh,” kini Vincent berjalan di depan Clara.Kurang ajar sekali. Ini pertama kalinya dia bicara kasar dan tidak sopan padanya. Clara mengejarnya.“Apa maksudmu? Kamu ada masalah, hah?!” Clara menarik tangannya.Vincent berbalik dengan sabar dan senang hati meladeninya.“Miss Clara, kenapa kamu membuka aibmu sendiri di kelas?”“Kamu yang memancingku! Kamu bertanya macam-macam! Padahal kamu tahu semuanya!” Clara memukuli lengan Vincent.“I’m sorry,” Vincent menenangkannya dengan pelukan.Clara hanya bertahan sebentar lalu segera melepaskan diri dari pelukannya. Clara berjalan cepat menuju tempat parkir. Dia memang hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Ya, tahu apa dia tentang kehidupan orang dewasa?“Miss…
Read more

Bab. 86

Clara mengangguk-angguk tanda mengerti. Dia tarik kembali tangannya.“I want to have my own car. Aku mau jual mobil itu biar bisa beli yang baru. Jadi, kamu harus segera dapat SIM A.”Vincent hanya tersenyum simpul mendengar permintaan Clara.“Mau makan apa?” tanya Vincent.Inilah acara kami sekarang. Makan malam.“Hm… terserah,” ujar Clara sambil naik ke boncengan Vincent.Vincent tidak bertanya lagi. Sepertinya dia sudah tahu harus ke mana. Clara tahu Dia bisa mengandalkannya. Clara memikirkan cerita yang hari ini sibuk Ditulisnya. Baru sampai delapan halaman tetapi Clara ingin Vincent membacanya. Akhirnya, Mereka tiba di suatu tempat dan Clara membuka matanya.“Sudah sampai,” Vincent memintanya turun secara halus.“Hah? Kita di mana? Kita makan apa?” tanyanya mulai panik saat turun sambil melepas helm.“Makan bakso,” jawab Vincent polos.Vincent membawanya ke warung tenda kaki lima di pinggir jalan.“Vin! Aku… nggak mau makan di sini,” ujar Clara lirih.“Lho, kenapa? Katanya kamu s
Read more

Bab. 87

Viona mengajaknya double ­date. Dong Jun oppa yang menentukan tempatnya, sebuah restoran Korea mahal yang pengunjungnya kebanyakan adalah orang asing. Clara tidak yakin ini akan membuat Vincent nyaman. Dia tidak akan sanggup membayar menu yang ada di sana. Kemungkinan besar, Dong Jun oppa akan mentraktir mereka. It’s fine for me but… bagaimana dengan Vincent? Apa dia akan baik-baik saja? Apa dia akan merasa terhina?“Viona…” Sapanya saat telepon Clara sudah diangkat oleh Viona.“Soal nanti malam, bisakah kita ganti lokasi? Why? You know what Vincent is! Dia nggak akan sanggup bayar untuk makan di tempat seperti itu! He is just a kid! Dia hanya anak kuliah…. No, no…. Aku nggak bisa bayanginperasaannya. Come on…“Clara sayang…” sela Viona.“Dia harus mengenal kehidupanmu dan teman­-temanmu. Ada atau tidak ada Vincent, kita sudah seperti ini. Let him know.”“No I don’t want him to know…” Clara berusaha membela Vin cent.“Ini masalah keuangan. Clara yakin, saat dia sudah lulus dan bisa
Read more

Bab. 88

“Supaya kamu cepat lulus!” jawab Clara sengit.Entah apa yang dipikirkan Vincent sekarang.Did he get the point? Vincent memutuskan untuk keluar dari kursus bahasa Inggris, padahal ujian kenaikan level belum diadakan. Vincent bilang sekarang harus kuliah dan bekerja jadi dia tidak punya waktu untukmelanjutkan kursus. Sejujurnya, Clara agak kecewa dengan keputusannya. Bukankah dia memang harus memperdalam kemampuan bahasanya? Namun, Clara juga tidak bisa menyalahkan keinginannya untuk kuliah sambil bekerja paruh waktu. Di satu sisi, Claraberpikir apakah ini gara-gara Clara terlalu mendesaknya? Apa Vincent merasa malu dan rendah diri karena dirinya hanya seorang mahasiswa yang belum berpenghasilan?“Waktu SMA, Aku sekolah sambil kerja. Ayahku waktu itu sakit stroke dan ibu usaha katering. Aku kerja buat bayar sekolah sendiri. Pas kuliah, kondisi keluarga sudah lebih baik, ayah sudah sembuh. Tapi sekarang Aku mau kerja lagi. Aku ingin bantuin orangtua. Aku masih punya tiga adik,” tera
Read more

Bab. 89

“Oh iya,” ujarnya. Clara sampai lupa.Clara harus membuat muridnya makan sampai kenyang dan tidak akan membiarkannya membayar semua pesanan makanan.“Ada yang ingin kamu ceritakan, Steve?” tanya Clara langsung dan mulai serius setelah mereka memesan makanan pada seorang pelayan wanita.“Bagaimana sekolah? Katanya kamu habis diskors?”Steven mengangguk jujur.“Iya, Miss. Aku membolos. Waktu itu ulang tahunku yang ke-17… main sama teman-teman. Pesta di rumah. Terus ke puncak… nggak pulang tiga hari….” Clara membelalakkan mata.Begitu beraninya anak-anak sekarang.“Oya, lalu? Ngapain aja kalian? Nyesel sekarang?”“Nggak nyesel juga, Miss,” ujar Steven mantap.Clara menghela napas.“Steven sayang, tapi lain kali kalau pergi harus bilang-bilang. Kamu nggak bisa nggakpulang selama tiga hari, bolos sekolah… sama siapa saja kamu? Ngajak cewek-cewek, hah? Pacaran? Menginap di vila? Sangat bahaya kalian pergi tanpa pengawasan orang dewasa….”“Kami tau diri kok, Miss. Kami nggak aneh-aneh….”“Te
Read more

Bab. 90

Clara menunggu Vincent hingga selesai kerja. Tidak peduli dia mengabaikannya pulang, tetapi Clara menolaknya. Mereka berpisah di bawah lalu Clara kembali lagi ke dalam. Pasti tidak lama lagi dia pulang. Clara akan menunggunya.Entah mengapa, tiba-tiba Clara merasa kehadirannya tidak diinginkan oleh Vincent saat ini. Dia sengaja mengabaikannya. Ini pertama kalinya, Clara melihat tingkah Vincent yang tidak dewasa. Dia tidak melihatke arahnya. Dia bahkan tidak mau bicara sepatah kata pun. Padahal, seharusnya dia tahu, tanpa Clara memberi tahunya pun, Clara disini untuknya. Mungkin seharusnya tadi Clara pulang bersama Steven.Dengan geram, disambar tasnya dan berjalan ke pintu keluar. Siang sudah berganti petang, tetapi Vincent tidak juga menunjukkan sedikit pun kalau dia peduli.“Clara!” Baru beberapa langkah Clara berjalan ke luar, Vincent memanggilnya.Clara langsung berbalik. Itu yang diharapkannya dari tadi. Kenapa baru sekarang menyapanya?“Lima menit lagi,” ujar Vincent datar.Mau
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status