Semua Bab Nona Nova Sudah Ada Pasangan Baru: Bab 401 - Bab 410

465 Bab

Bab 401

Brian terkejut.Setelah tiba-tiba ada rasa sakit di lubuk hatinya, begitu menyakitkan hingga hampir tidak bisa bernapas.Nova memang memberinya kesempatan.Setiap ujian di masa lalu mungkin merupakan kesempatan yang Nova berikan padanya.Mencoba lagi dan akhirnya kecewa lagi.Brian merasa pahit.Brian tiba-tiba teringat saat terakhir kali berada di Kota Bers, Nova berkata.Selama Brian bisa mengabaikan Yasmin, mereka bisa memulai dari awal.Namun, pada akhirnya, Brian menerima persetujuan dan memaksa Nova untuk menghentikan tuntutannya.Brian mencubit bagian tengah alisnya dengan keras."Jadi, apa pun yang kulakukan, percuma saja, 'kan?"Nova menatapnya, masih merasakan sedikit sakit di hatinya."Brian, nggak semuanya bisa diulangi kembali."Nova begitu bersemangat dan memberikan semua yang dia miliki tanpa memedulikan konsekuensi pada Brian.Pada akhirnya, yang dia dapatkan hanyalah sebuah luka.Terbebas dari hubungan masa lalunya, Nova hampir kehilangan separuh nyawanya.Tidak mudah
Baca selengkapnya

Bab 402

Nova sangat marah.Brian naik mobil dari sisi lain.Sambil mengencangkan sabuk pengamannya, Brian mencibir, "Apa menurutmu aku ini pria mesum?"Nova terdiam."Bukankah begitu?"Brian mendengus, "Ya, tapi aku bukan pria mesum. Aku nggak suka memaksa orang lain, kecuali kamu bersedia bekerja sama denganku."Nova terdiam.Brian mengantar Nova ke bawah menuju hotel.Nova hendak keluar dari mobil tapi Brian tiba-tiba menariknya kembali."Nova, aku belum memesan hotel."Nova berhenti sejenak lalu berkata, "Apa perlu aku memesankan kamar untukmu? Seharusnya ada kamar di hotel di sini."Brian malah bertanya dengan tidak tahu malu, "Bolehkan aku tinggal denganmu?"Nova tiba-tiba mencibir, "Brian, kamu nggak tahu malu!"Setelah mengatakan itu, dia melepaskan tangan Brian dan keluar dari mobil.Brian melihat ke belakang tapi tidak mengejarnya.Brian hanya keluar dari mobil dan menyalakan rokok.Begitu kembali ke hotel, Nova mengambil pakaian dan masuk ke kamar mandi.Saat keluar dari kamar mandi,
Baca selengkapnya

Bab 403

Nova mengepalkan jarinya erat-erat.Hatinya dipenuhi dengan segala macam perasaan.Brian tidak menunggunya menjawab lalu menariknya menuju hotel.Brian berhenti begitu sampai pintu sebuah kamar.Nova terkejut sesaat, lalu menyadari bahwa kamar yang baru saja dirinya buka sebenarnya adalah kamarnya sendiri.Dia kembali menatap Brian lalu berkata, "Brian, apa kamu menyuap resepsionis?"Brian tertawa, membuka pintu kamar dan menariknya masuk.Nova marah, "Keluar dari sini!"Brian berkata tanpa malu-malu, "Nova, kamulah yang menyuruhku tidur!"Nova mengambil bantal dan melemparkannya ke arahnya.Brian menangkapnya sambil tersenyum, berjalan ke sampingnya dan berkata, "Bolehkah aku tidur di sofa?"Nova memelototinya. "Nggak, aku akan mencari kamar lain."Brian memegangi pergelangan tangannya dan berkata, "Jangan khawatir, aku nggak akan menyentuhmu. Aku hanya ingin bersamamu selama hari ini. Tentu saja, kalau kamu mau, aku bisa menjadi alat pelampiasan nafsumu."Wajah Nova tiba-tiba terasa
Baca selengkapnya

Bab 404

Begitu melihat Brian, Bisma juga tertegun sejenak."Brian, kenapa kamu ada di kamar Nova?"Raut wajah Brian menjadi suram.Pasti ada maksud tertentu hingga Bisma mengetuk pintu Nova selarut malam begini."Sekarang aku harus bertanya pada Pak Bisma, apa yang kamu lakukan di sini malam-malam begini?""Aku di sini untuk meminta maaf pada Nova."Brian mencibir, "Hanya minta maaf saja?""Kalau nggak, menurut Pak Brian, untuk apa aku datang ke sini?""Siapa yang akan tahu? Siapa yang tahu pikiran jahat yang ada di otakmu!""Siapa di antara kita yang punya niat kotor?"Nova mendengarkan percakapan keduanya dan bergegas ke pintu.Namun, sebelum mencapainya, Nova melihat kedua orang itu akan berkelahi.Brian melihat Nova datang.Pukulan yang sebenarnya bisa dihindari tiba-tiba berhenti.Pukulan Bisma mendarat di wajah Brian.Nova berteriak dan Bisma juga tercengang.Dia dan Brian pernah bertarung sebelumnya.Oleh karena itu, dia tahu Brian akan mampu menghindari pukulan ini.Namun, di luar duga
Baca selengkapnya

Bab 405

Brian tertegun sejenak saat melihat air matanya."Kenapa? Kamu sedang mimpi?"Brian mengangkat tangannya untuk menyeka air matanya.Nova tiba-tiba tersadar dan tanpa sadar menghindarinya.Nova menunduk dan menyeka air matanya."Ini sudah malam, kamu istirahatlah."Setelah mengatakan itu, Nova meletakkan laptopnya, bangkit dan berjalan ke kamar mandi.Setelah cuci muka, sudut matanya masih sedikit merah.Namun, saat baru bangun tidur, rasa tersiksa di hatinya sudah hilang.Nova menunduk dan melihat bekas kuku di telapak tangannya. Setelah beberapa saat, Nova menarik napas dalam-dalam lalu segera keluar.Sebenarnya, situasi ini sudah sering terjadi sejak saat itu.Perasaan hampir mati dan tidak berdaya seakan menjadi mimpi buruk yang tak bisa dirinya hilangkan.Setelah sekian lama, Nova pikir dirinya sudah terbiasa.Namun, saat membuka matanya dan melihat Brian hari ini, Nova tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan.Nova membuka pintu kamar mandi dan melihat Brian berdiri di dep
Baca selengkapnya

Bab 406

Brian mengisap rokok sambil menyandarkan kepalanya ke dinding. "Bisma, apa kamu tahu tindakan ini akan membawa masalah baginya? Atau kamu bisa menjadi lebih kuat dan menekan semua anggota keluargamu baru kamu bisa menemuinya, kalau nggak lebih baik kamu menjauh saja darinya."Bisma terdiam beberapa saat lalu berkata, "Brian, apa keluargamu bisa menerimanya?"Brian berhenti sejenak sambil merokok.Bisma mencibir, "Atau pernahkah kamu berpikir untuk membiarkan dia bertemu dengan keluargamu? Apa kamu masih ingin mengejarnya untuk dijadikan simpanan? Apa kamu pernah berpikir untuk menikahinya? Pernahkah kamu berpikir untuk memberikannya sebuah masa depan?"Jari-jari Brian yang memegang rokok sedikit melengkung dan berkata, "Bisma, bukankah kamu terlalu ikut campur masalahku?"Bisma tersenyum dan tidak menganggapnya sama sekali."Brian, aku bisa menjauh dari Nova hanya demi kebaikannya. Apa kamu bisa melakukannya?"Brian tertegun sejenak lalu berkata, "Apa maksudmu? Kamu akhirnya menyerah?"
Baca selengkapnya

Bab 407

Brian mendengus dan melepaskannya.Nova menatapnya lalu berkata, "Brian, kamu gila ya? Kamu berbaring di samping tempat tidur orang lain di tengah malam! Keluar dari sini, berikan aku kartu kamarnya!"Brian tertawa, "Kamu sudah memberikannya padaku, jadi ini milikku!"Brian berkata dan mengeluarkan kartu kamar lain dari sakunya. "Ini kartu kamarku. Agar adil, ayo kita tukar saja. Kalau kamu nggak bisa tidur di sini, kamu bisa pergi ke kamarku."Nova melihat kartu kamar yang diletakkan di depannya dan sangat marah sehingga mengambilnya lalu melemparkannya langsung ke wajahnya."Pergi!"Brian tidak ingin tinggal di sini lebih lama lagi, awalnya memang hanya ingin masuk dan menemuinya saja.Sekarang Nova baik-baik saja, jadi dia merasa lega.Brian memeluknya dan berbisik, "Nova, semoga mimpi indah."Tanpa menunggu Nova melawan, Brian melepaskannya lagi.Nova melihat ke belakang, untuk sesaat tidak tahu apa yang dia rasakan di dalam hatinya....Setelah dua hari persiapan, akhirnya konfere
Baca selengkapnya

Bab 408

Brian terdiam beberapa saat lalu berkata, "Kalau aku nggak seperti itu, bukankah kamu akan berdansa dengan Bisma?"Bibir Nova menegang. "Dengan siapa pun aku berdansa adalah hak dan kebebasanku!"Setelah selesai berbicara, Nova berbalik dan ingin pergi, tapi tangan Brian yang terikat di pinggangnya, masih menolak untuk melepaskannya."Nova, jangan berdansa dengannya."Sepertinya ada sedikit emosi yang belum terselesaikan yang tersembunyi di mata Brian. "Jangan berdansa dengannya, oke?"Nova mengerutkan bibirnya dan akhirnya berkata, "Aku bisa berdansa dengan siapa pun."Setelah selesai berbicara, Nova segera pergi.Brian menatap punggungnya dengan ekspresi jelek di wajahnya.Nova kembali ke Bisma dan berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf."Bisma sedikit tidak berdaya, tapi pada akhirnya hanya bisa menghela napas.Sebagai pendatang baru di Kementerian Luar Negeri, Nova selalu dikunjungi orang untuk bersulang.Nova sebenarnya tidak minum banyak, tapi banyak sekali yang datang padanya.
Baca selengkapnya

Bab 409

Mendengar tangisan Nova, Brian merasakan sakit di lengannya.Brian memegang pergelangan tangan pria itu dan melepaskan belati dari tangannya."Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuhnya?" Tatapan mata Brian menjadi lebih dingin.Raut wajah pria itu menjadi pucat. "Brian, apa kamu tahu siapa aku!"Brian mencibir dan memasukkan belati itu langsung ke telapak tangannya yang barusan memegang Nova.Jeritan bergema di kamar mandi.Bahkan orang-orang di luar kamar mandi pun ketakutan dengan kejadian ini.Chelsea sangat ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Brian melemparkan pria itu ke samping dan kemudian memandang ke arah Chelsea."Seingatku, aku sudah memperingatkanmu."Suara Chelsea bergetar."Pak Brian, tahukah kamu seperti apa Yasmin sekarang? Dia benar-benar menjadi gila. Meski begitu, Yasmin masih bilang bahwa kamu akan melindunginya! Pak Brian, apa salah Yasmin padamu? Kamu memasukkannya ke rumah sakit jiwa karena wanita jalang itu! Yasmin menangis sampai air matanya mengering setia
Baca selengkapnya

Bab 410

Johan merasa lega saat melihat Nova baik-baik saja, tapi setelah beberapa saat, Johan merasa marah lagi."Keterlaluan sekali. Beraninya melakukan hal seperti itu di sini!"Michael berkata, "Jangan khawatir, Pak Johan, aku nggak akan diam saja dengan masalah ini."Setelah mengatakan itu, Michael melihat ke arah Yudil, jelas ingin Yudil berbuat sesuatu.Yudil terlihat muram. "Hal seperti ini benar-benar nggak bisa ditoleransi. Michael, bawa saja mereka pergi."Michael mengangguk.Di ruang tunggu, Yudil secara khusus meminta dokter untuk datang.Dokter membantu Brian merawat lukanya dan memberikan beberapa perintah.Raut wajah Yudil terlihat sangat serius.Entah itu yang terjadi pada Nova hari ini atau cederanya Brian, hal itu seharusnya tidak terjadi di Kementerian Luar Negeri.Jika hal seperti ini menyebar, tidak hanya berdampak pada Kementerian Luar Negeri saja.Yudil memberikan beberapa instruksi kepada orang-orang di sekitarnya lalu berjalan ke arah Nova."Apa yang terjadi hari ini .
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3940414243
...
47
DMCA.com Protection Status