“Maafkan aku,” ucap Malik terdengar kembali di telinga wanita itu. Air mata mengalir membasahi mimpinya. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia tidak tahu apakah Malik benar-benar tulus meminta maaf atau karena suaminya itu khawatir bahwa ia akan mengadukannya pada seluruh keluarga atas apa yang telah terjadi.Di saat yang sama, Yudha masuk ke dalam ruangan dan melihat Anita yang menangis. Ia segera menarik kerah baju Malik kemudian memelototinya. “Kamu ini ya Malik, benar-benar ingin dihajar lagi ya,” geram Yudha.Mendengar kata dihajar lagi, wanita yang sedang terbaring lemas di atas kasur melihat ke arah dua pria tampan itu. Ia pun dapat melihat wajah keduanya penuh dengan luka lebam, bahkan ada darah kering di ujung bibir kiri suaminya. “Apa yang sudah terjadi?” tanya wanita itu.Malik dan Yudha melihat ke arahnya bersamaan, masing-masing dari mereka menyentuh bagian tubuh mereka yang terluka berusaha menyembunyikannya dari Anita. Tapi tentu saja itu sudah terla
Read more