dengan mata sekeras kristal. Rasa harga diri membuat Azura tak mau memohonmohon, apalagi ia yakin kalaupun ia memohon, lelaki itu tidak akan tergerak sedikit pun.Dibukanya kancingnya satu per satu.”Cepat!” Azura menatap lelaki telanjang yang hanya berdiri beberapa meter darinya itu.Rodriguez dengan tenang Membalas tatapan marahnya. Sengaja Azura berlama-lama melepaskan kancing-kancingnya, untuk menguji kesabaran si lelaki. Akhirnya semua kancing sudah dibuka.”Lepaskan pakaianmu.” Rodriguez membuat gerakan tegas dengan pisaunya.Sambil menunduk Azura melepaskan blusnya, tapi lalu menggunakannya untuk menutupi dadanya.”Turunkan.” Tanpa menatap lelaki itu, Azura menjatuhkan blusnya ke lantai.Setelah melewati keheningan yang panjang, lelaki itu berkata,”Sekarang yang lainnya.” Saat itu sedang musim panas di San Francisco. Azura menutup studionya lebih awal sore itu, sebab ia tak punya janji temu lagi. Setelah berolahraga di klub kesehatan, ia pulang hanya mengenakan rok, blus, dan
Last Updated : 2023-12-26 Read more