Home / Pernikahan / Istri Sementara untuk Kakak Ipar / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Istri Sementara untuk Kakak Ipar: Chapter 261 - Chapter 270

347 Chapters

BAB 261

“Lepaskan Aruna, cabutlah laporannya, dan kau jangan lagi mengungkit soal ini.” ucap Ron, saat ini dia tengah berada di rumah sakit tempat di mana Bram sedang mendapatkan perawatan. Mendengar itu, Bram pun tersenyum kesal. Padahal, tidak ada wanita manapun yang pernah melakukan hal semacam ini kepadanya. Bram merasa dirinya sangat berharga, seharusnya tidak ada yang boleh membuatnya terluka seperti sekarang ini. “Apa kau sedang bercanda, Ron? Kenapa aku harus mencabut laporan terhadap pelayan rumahmu itu? Dia cuma seorang pelayan rumah saja, apa pentingnya untukmu?” Bram tersenyum seolah tengah mengejek Ron. Tidak ingin banyak berdebat sebenarnya, namun Bram nampak keras kepala soal ini. Ron mencoba untuk menarik nafasnya, menghembuskan secara perlahan berharap itu akan memberikan ketenangan untuknya sehingga bisa berbicara dengan tenang. “Apa aku terlihat sedang bercanda denganmu, Bram?” Ron menunjukkan ekspresi wajahnya yang serius. Melihat itu, Bram masih tidak ingin
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

BAB 262

Ron berusaha keras untuk menahan amarahnya yang memuncak sepanjang malam. Ketika melihat Aruna yang begitu akrab dengan patuh, rasa muak dan kesalnya semakin menjadi-jadi. Sebagai bentuk pelampiasan kekesalan, Ron dengan sengaja memperlakukan Aruna layaknya manusia tanpa perasaan. Pertama-tama, Ron meminta Aruna untuk mencuci kakinya. “Kakiku masih gatal, tadi kau tidak menggosoknya dengan benar! Cepat, ambil air hangat, bersihkan kakiku!” Padahal sebelumnya, dia sudah meminta Aruna untuk memandikannya seperti bayi. Aruna merasa terhina, namun tak bisa menolak permintaan Ron. “Baik. Tunggu sebentar, aku akan ambil peralatannya.” jawab Aruna, bangkit untuk mendapatkan peralatan itu. Kembali ke kamar, Aruna sudah membawa baskom berukuran besar yang berisikan air hangat, juga handuk kecil sebagai penyeka nanti.
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB 263

“Kau sangat tegas kepada Aruna, bukankah itu akan membuat orang yang bekerja di rumahmu menjadi trauma?” ujar James keheranan dengan sikap Ron yang berlebihan. Mendengar ucapan James, Ron tersenyum namun jelas ada kekesalan yang dia rasakan. “Aku terbiasa memiliki pegawai yang tertib dan tidak mengobrol saat sedang berada di waktu bekerja.” sahut Ron. James menghela nafasnya, merasa Ron pasti memperlakukan Aruna dengan sangat tidak baik. Cara Aruna memanggil nama Ron, sudah jelas bahwasanya Aruna bekerja sebagai pelayan rumah di sana. Namun, ekspresi wajah Ron yang menjelaskan kebencian terhadap Aruna seolah sangat jelas terlihat. James tidak ingin membicarakan tentang Aruna dulu, dia akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Aruna yang sejatinya tidak kurang prestasinya selama sekolah justru bekerja sebagai pelayan rumah.
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB 264

Ron menatap layar ponselnya dengan tajam, hatinya berdegup kencang melihat rekaman CCTV yang dikirim oleh penjaga gerbang rumahnya. James justru kembali ke rumah karena katanya ada barang yang tertinggal. Merasa sangat aneh, itulah alasan Ron melihat rekaman CCTV di rumahnya. Namun, yang paling mengejutkan adalah, James berbicara dengan sangat akrab bersama Aruna. Mata Ron menatap tajam, tangannya mengepal. “Berani sekali mereka? Sialan, Aruna bahkan bisa dengan leluasa melakukan kegiatan semacam ini, ya.” ucap Ron saat melihat Aruna digenggam tangannya oleh James. Adegan berikutnya dalam rekaman itu semakin membuat Ron merasa tercekat dalam kekesalan. James dengan lembut memeluk Aruna, seolah-olah dia adalah suami yang khawatir akan keadaan istrinya. Aruna tampaknya membiarkan pelukan itu, bahkan tampak menikmatinya, meski sebenarnya dia tidak bisa memastikan kesungguhanny
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

BAB 265

“Kenapa Kau hanya diam saja di sana?” tanya Ron, sorot matanya yang terlihat begitu aneh itu membuat Aruna gemetar gugup. Entah apa sebenarnya tujuan pria itu meminta dirinya menggunakan pakaian yang terbuka, lingerie. Saat menggunakan setelan lingerie itu, air mata Aruna benar-benar tidak berhenti menetes. Tidak tahu penghinaan apalagi yang akan diberikan Ron kepadanya, Aruna bahkan tidak berani memikirkannya. “Kemari lah...” titah Ron, nada bicaranya yang rendah itu justru membuat Aruna semakin tidak bisa berpikir tenang. Langkah kakinya mulai tergerak, meski berat dan juga ragu, nyatanya Aruna terus menguatkan dirinya sendiri. Aruna pikir, sama seperti yang Ron ucapkan sebelumnya bahwa James akan datang. Memastikan tidak ada keberadaan pria itu, Aruna bisa sed
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 266

“Kenapa kau begitu perhatian padanya, James?” Ron bertanya, namun jelas penghinaan begitu terasa. Mendengar pertanyaan itu, James pun tidak bisa lagi menahan dirinya. Sudah akan dia melajukan kakinya, ingin menarik Aruna menjauh dari pria yang seperti iblis itu. Namun, langkah kakinya terhenti saat mendengar apa yang keluar dari mulut Ron. “Kenapa berhenti, hemm? Lanjutkan lagi, aku tidak suka kalau berhenti di tengah jalan seperti ini. Kau juga tidak mau seperti itu, kan? Cepat, setelah ini aku akan memuaskan sehingga kau tidak perlu merasa kekurangan kepuasan sampai-sampai menerima pelukan dari pria lain.” Ron menatap James dengan tatapan sinis. James mengepalkan tangannya hingga gemetar, rahang yang mengeras hingga giginya gemertak. “Kau memintanya untuk melakukan semua ini karena tahu aku memeluknya pagi tadi? Sungguh, hanya
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 267

Violet mengerutkan dahinya, entah mengapa ingin sekali menghubungi Aruna menjadi semakin sulit setiap harinya. Pesan yang begitu banyak dikirimkan oleh violet kemarin hanya mendapatkan balasan dari Aruna, “Tidak apa-apa, Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku tidak ada waktu untuk bermain ponsel, sibuk bekerja.” Violet sungguh merasa sangat penasaran, pekerjaan apa yang dijalani oleh Kakak perempuannya itu sampai-sampai tidak memiliki waktu sama sekali untuk membalas pesan, atau pun menerima panggilan telepon darinya. “Entah kenapa, aku merasa ada yang tidak beres dengan Kak Aruna. Tapi, Kenapa sulit sekali mendapatkan alamat tempat tinggal Kak Aruna sekarang?” gumam Violet. Selama ini, Violet sudah benar-benar sangat banyak berbohong kepada kedua orang tuanya karena tidak ingin mereka khawatir. Persis seperti yang diinginkan oleh Aruna, namun Viol
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 268

Aruna mengompres luka-luka lecet yang ada di tubuhnya dengan air hangat yang dia campurkan sedikit alkohol agar tidak membuat kulit kulitnya menjadi bernanah. Kegiatan seperti itu Aruna lakukan di setiap pagi dan juga malam menjelang tidur. Bukan tidak ingin kulitnya memiliki goresan yang zaman sekarang disebut kecacatan kulit, Aruna hanya tidak ingin ada bekas luka sedikitpun yang mana akan membuat orang tuanya khawatir jika suatu hari melihat bekas itu. “Semoga saja tidak meninggalkan bekas. Kalaupun nanti akan sedikit gelap, setidaknya seiring waktu berjalan bisa memudar,” harap Aruna sepenuh hatinya. Awalnya, Aruna pikir hanya ada di bagian atas saja, bahkan kedua kakinya juga memiliki luka lecet yang sama. “Ya Tuhan...” Aruna tak habis pikir, sebenarnya apakah sangat menyenangkan untuk menyakiti dirinya? Hanya bisa menggelengkan kepala, menyabarkan hatinya. Memang sangat tidak masuk akal jika mengingat kembal
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

BAB 269

Setelah hari itu, Aruna jadi sering membalas pesan yang dikirimkan James. Alasan utamanya adalah karena Aruna tidak ingin James sampai tidak bisa tidur, dan terus mengkhawatirkan dirinya. Sudah dua hari sejak itu, James juga masih terus berupaya yang terbaik. “Aku akan datang ke kantornya Ron, ada beberapa pekerjaan yang akan kami bahas bersama. Nanti, aku akan coba bicara baik-baik dengan Ron, jika dia tidak bisa berlaku baik, maka aku juga terpaksa melakukan cara yang tidak baik.” Pesan itu dikirimkan James pagi tadi, sekitar pukul 7. Aruna tidak memberikan balasan, bingung harus merespon bagaimana. Padahal, Aruna sendiri tidak lagi perduli dengan nasibnya, tapi James seperti memberikan harapan-harapan itu padanya. Kembali Mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya, Aruna mengubur harapan itu meski James nampak bersungguh-sungguh. Sulit melawan Ron, Aruna jelas sudah memperingatkan hal itu kepad
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

BAB 270

Melihat dua pria paruh baya itu terlihat tidak merasa takut sama sekali, mereka pasti menganggap bahwa Aruna hanya mengancam saja. Air mata Aruna terjatuh, penghinaan semacam ini tentu akan menjadi beban kehidupan yang membuatnya semakin merasa putus asa. Dari pada harus merasakan semua itu, Aruna hanya bisa merelakan tubuh kecil yang tidak ada artinya itu menghilang dari muka bumi ini. Ron menatap Aruna dengan tatapan tajam, tidak menyangka kalau Aruna akan mengambil tindakan senekat itu. Sudah bersiap untuk membuka mulut, Ron ingin meminta Aruna untuk menjauhkan pecahan botol itu, dan meminta dua pria baru upaya itu menjauh dari Aruna. Namun, Ron terlalu terlambat untuk mengatakan semua itu. Sret..... Dua pria paruh baya itu sontak menghentikan langkah kakinya, tidak menyangka kalau Aruna akan benar-benar bertindak senekat itu. “Aruna!” teriak Ron.
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
35
DMCA.com Protection Status