“Aruna akan kembali ke rumah orang tuanya, kau tidak boleh mempermainkan dia lagi. Tapi, jika terjadi sesuatu dengan Aruna, apalagi kalau sampai di hamil, tanggung jawab sepenuhnya ada padamu. Namun, jika Aruna menolak untuk menikah denganmu, kebutuhan Aruna dan anak itu akan kau tanggung seumur hidup mu!” Ucapan Alenta barusan membuat Ron seperti tercekik sangat erat. Alenta sudah tahu sebanyak itu, Ron curiga Aruna lah yang telah mengungkapkannya. Ron mengeraskan rahangnya, menatap sejenak kepada Aruna, ingin menyalurkan kekesalannya. Berbeda dengan Aruna, gadis itu memilih menunduk karena tidak mampu menatap Ron maupun Alenta. Perasaan sesak, gugup, dan takut terlalu membungkus tanpa celah. “Ibu, tentang ini bisakah Ibu tidak memberikan komentar?” Ron menatap Ibunya dengan tatapan memohon, meski nada bicaranya terdengar sedikit tegas. Mendengar ucapan Ron barusan, senyum kesal seketika muncul di bibir Alenta. Matanya menelisik dalam, mencoba mengartikan makna di balik k
Baca selengkapnya