“Ternyata Zidan buru-buru pergi tadi karena istrinya terpleset terus kakinya terkilir. Mama baru tahu dia bisa bersikap semanis itu,” ucap Eva setelah mengakhiri sambungannya dengan Evan. Ia, anak dan menantunya sekarang sedang duduk di ruang tamu sehabis makan siang.“Jadi, tadi dia pulang ke rumahnya, Ma?” tanya Devi. “Iya. Dia udah bawa Reva berobat juga. Mama kayaknya nanti sore mau ke sana, jenguk Reva. Kalian mau ikut?” “Enggak deh Ma.” Daniel sontak menoleh, memasang wajah bingung ketika istrinya spontan berkata seperti itu. “Loh, kenapa?” “Aku jaga rumah aja sekalian mau packing barang, lusa ‘kan kami balik Ma.” “Masih lama lagi, kenapa mesti packing sekarang. Besok ‘kan juga bisa.” “Enggak apa-apa Ma, aku enggak mau apa-apa terburu-buru, dari pada nanti repot. Lagi pula Kayana lagi tidur sekarang, kasihan kalau dibangunin. Ya ‘kan ay?” ujar Devi seraya menyenggol lengan suaminya, agar membantunya bicara. Devi biasanya memanggil Daniel dengan sebutan ayang.“I-iya Ma,” j
Baca selengkapnya