All Chapters of PESONA SI BRONDONG TENGIL: Chapter 151 - Chapter 160

311 Chapters

BERUSAHA MEMBENTENGI DIRI

"Ah, tidak. Aku bukan mata-mata, ya, aku memang menyukai Moreno, itu sebabnya aku kesal saat dia seenaknya memecat ku, tapi bukan berarti aku mata-mata dia, kamu enggak percaya sama aku?"Belepotan sekali Rani berusaha untuk menjelaskan, hingga Ridwan mengepalkan telapak tangannya. Ia tadi sempat berpikir, Rani menggodanya karena masih menyukainya, tapi ternyata....Dia menyukai si pembunuh itu, hebat sekali, sudah membunuh juga tetap disukai, enak sekali si Moreno itu?Hatinya bicara, dan itu membuat emosinya masih tidak bisa ia atasi.Ridwan segera menyambar celananya, dan memakainya tergesa setelah itu ia melemparkan pakaian Rani dan meminta perempuan itu segera berpakaian karena tidak mau ia terpancing birahi kembali melihat tubuh polos mantan pacarnya tersebut.Tetapi, Rani tidak bergeming, perempuan itu tidak memakai pakaiannya meskipun sekarang Ridwan sudah berpakaian kembali. "Ridwan, kamu berpikir aku masih suka sama kamu?" Suara Rani membuat gerakan Ridwan yang ingin ke b
Read more

PERINGATAN DRAGON!

"Tidak perlu memburu, kalau kau hamil, aku bersedia untuk bertanggung jawab, jadi kau tenang saja!""Bertanggung jawab? Yang benar saja, kamu pikir aku mau menikah sama kamu?""Oke! Terserah! Kamu sendiri yang datang menggodaku, tapi kamu juga yang meributkan banyak hal karena resikonya, pusing aku!"Nada suara Ridwan terdengar meninggi saat mengucapkan kata-kata itu di hadapan Rani. Gairahnya yang tadi sempat muncul kembali kini musnah.Pria itu kesal karena mendengar ucapan Rani yang tegas mengatakan bahwa perempuan itu tidak mau menikah dengannya jika ternyata Rani hamil."Kamu kok jadi marah-marah? Aku datang ke sini untuk membuat kesepakatan sama kamu, disertai hadiahnya, bukan ngajak kamu balikan lagi, Ridwan.""Ya, sudah! Gugurkan saja anak itu kalau kamu memang segitu bencinya sama aku, lalu tidak perlu lagi kita bercinta kalau kamu hanya ingin bersenang-senang aja sama aku!"Rani ingin merespon apa yang diucapkan oleh Ridwan padanya. Tetapi tiba-tiba saja, sebuah ketukan terd
Read more

KALANG KABUT KARENA RANI!

"Apa yang dia inginkan?" tanya Ridwan pada Dragon."Seperti yang aku ucapkan tadi, dia ingin kamu tidak mengikuti gaya hidupnya. Apapun itu, agar dia bisa tenang dalam kematiannya.""Apakah dia menyinggung soal pembalasan?""Tidak ada.""Kau yakin?""Tidak ingin kamu menjadi dirinya itu sudah jelas, artinya dia tidak mau kamu melakukan sesuatu yang melanggar hukum, bagiku itu juga termasuk, hentikan semuanya, Ridwan, memelihara dendam tidak akan membuat kamu akan senang.""Benar, aku tidak tenang, tapi tidak membuat Moreno mendapatkan balasan juga bukan sebuah hal yang membuat aku bisa tenang.""Ridwan. Orang yang bersekutu dengan kamu itu bukan orang yang mudah untuk ditinggalkan, jika kau sudah bersama dia, maka selanjutnya dia akan menuntut kamu untuk terus bersama dengan dia melakukan sesuatu yang melanggar hukum, apa kau ingin hidup mu jadi hancur?""Sudahlah, kamu tidak mau membantuku tapi kau justru banyak bicara, di hadapanku, aku tidak suka!""Ridwan! Aku bersikap seperti ini
Read more

MUSLIHAT MORENO!

"Tentu saja, dia seorang pembalap yang pernah dekat dengan mantan Moreno itu, kan?""Apa?""Ya." "Jadi, maksudmu, mantan Moreno itu berhubungan juga dengan Dragon?""Ya, siapa tahu, dia kayaknya cari aman, mungkin dia akan melakukan apapun demi mantannya itu, kalo enggak, kenapa Dragon selalu berusaha menahan kamu untuk membalas dendam?"Ridwan terdiam. Apa yang dikatakan Rani cukup membuat ia terkejut. Tetapi untuk membahas itu lebih dalam, Ridwan juga tidak berminat karena khawatir Rani justru meminta imbalan. Akhirnya, Ridwan keluar kamar untuk mandi dan membiarkan Rani tidur di kamarnya lantaran tidak mau perempuan itu justru membuat keributan jika tidak diizinkan untuk tidur di kamarnya.***"Kenapa kamu masuk?" Mitha terkejut ketika melihat Moreno yang tiba-tiba saja sudah berada di kamar di mana ia berada selama di rumah Moreno. Saat itu, anaknya sedang bermain dengan kakek Moreno dan ia sendiri sedang membereskan kamar itu sampai kemudian Moreno masuk tanpa suara."Kenapa?
Read more

SEBUAH KABAR BURUK

Melihat gelagat kakeknya yang ingin memberikan nasihat pada Mitha, Moreno segera memberikan isyarat pada pria itu bahwa ia akan menunggu Mitha di beranda saja. Sang kakek setuju, hingga Moreno langsung melangkah meninggalkan ruang keluarga di mana, Mitha sudah tiba di dekat kakeknya."Bagaimana keadaanmu?" tanya kakek Moreno ketika Mitha sudah ada di dekatnya. "Alhamdulillah, Kek. Hanya sedikit sakit sesekali, tapi tidak begitu parah seperti biasanya." Kakek Moreno mengucapkan alhamdulillah ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Mitha. Dan, ia meminta Mitha untuk duduk di sebelahnya dahulu sebelum pergi bersama Moreno di rumah sakit."Nak, kenapa kau tertarik dengan kalung Moreno?"Pertanyaan kakek Moreno membuat Mitha sedikit terkejut karena tidak menyangka pria itu membahas masalah tersebut. "Tidak. Aku hanya ingin tahu apakah Moreno masih memerlukan kalung itu, Kek, setelah sekian lama.""Kalung itu harus selalu dipakai Moreno, karena banyak sekali kekuatan negatif yang mengi
Read more

DESAKAN ADAM!

"Adam, sudahlah, ini persoalan orang dewasa, kau tidak perlu banyak ikut campur, sekolah saja yang benar jangan berbuat sembarangan, ingat pesan aku, kamu jangan berinteraksi dengan Moreno, ya?""Moreno itu temanku jauh sebelum Kakak kenal dia, jadi, Kakak tidak bisa melarang aku untuk berinteraksi dengan dia, Kak!""Adam!""Sudahlah, baik. Aku akan patuh sama Kakak, asalkan Kakak mau jujur sama aku!"Maira berdecak kesal karena sang adik sangat sulit untuk diajak bicara. Dari kejauhan, Tono terlihat bersusah payah naik ke pematang sawah hingga Maira merasa ia tidak memiliki waktu yang banyak untuk tetap bicara dengan Adam, tidak mau pria yang sudah beristri itu mendesaknya untuk menerima lamarannya segala."Jujur soal apa? Kamu itu sekarang pandai bicara, heran aku!""Kakak belum jawab pertanyaan aku, Kakak suka dengan Moreno, kan?""Kenapa kamu ngotot banget nanya hal yang bikin kesel aku kayak gitu, sih?"Wajah Maira terlihat tidak nyaman ketika mengatakan hal itu pada Adam, sebab,
Read more

PENOLAKAN SANG PRIA MISTERIUS!

"Dia sebenarnya bisa bangkit kalau dia tidak bermain-main terus dengan masalalunya!""Namanya juga cinta, Kak.""Terus aku? Kamu pikir melupakan mantan tunangan itu mudah? Enggak, Adam. Aku juga terpuruk tapi aku punya kemauan untuk melupakan, beda sama Moreno, dia terlalu asyik dan angkuh bahwa semua bisa ia dapatkan dengan mudah!""Ya. Mungkin Kakak benar, tapi sebenarnya hati pria dan hati wanita itu beda, enggak sama, jadi cara untuk bertahan dan kuat itu juga enggak sama.""Tapi tetap aja, kalau enggak usaha mau sampai kapan dia kayak gitu terus?""Jadi, Kakak enggak mau bantu dia untuk bangkit?""Enggak!"Maira berbalik dan melangkah meninggalkan Adam yang hanya geleng-geleng kepala melihat reaksinya tentang saran sang adik."Moreno itu sekali jatuh cinta akan sulit untuk berpaling, Kak. Jadi aku yakin kalau Kakak sama dia, Kakak enggak akan dikecewakan lagi apalagi Kakak juga cinta sama dia, setidaknya perempuan itu mudah membuat pria jatuh cinta."Adam bicara sendiri sambil men
Read more

MAIRA LEPAS KENDALI!

Mendengar apa yang diucapkan oleh Taky, wajah Pak Salim terlihat terkejut dan itu tertangkap mata Taky hingga Taky yakin, memang apa yang diketahuinya selama ini dari Pak Salim ternyata benar."Taky, aku tidak mau punya masalah denganmu, jadi jika kau sudah tidak ada hal yang ingin dibicarakan lagi denganku, lebih baik kamu pergi dari ruangan ini karena aku sangat sibuk sekarang ini!""Tapi, Anda belum menjawab apa yang tadi aku tanyakan pada Anda, kenapa?""Karena pertanyaan kamu itu tidak masuk akal!""Tidak masuk akal, atau tepat sasaran?""Kau-""Baiklah, sebenarnya, aku ke sini membahas masalah itu ingin mencarikan jalan keluar, tapi aku rasa itu tidak perlu lagi aku lakukan, karena Anda siap dengan resiko yang sudah Anda lakukan, semoga beruntung!"Taky membalikkan tubuhnya, dan pria itu langsung keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Pak Salim yang mengepalkan telapak tangannya. Detik berikutnya, Pak Salim langsung menghubungi seseorang di ponselnya dan ia terdengar memberi
Read more

MARAH PADA DANU!

"Ternyata, kamu tetap keliru menanggapi masalah ini, Maira. Sudahlah, tidak perlu berlindung di balik kekhawatiran kamu pada Moreno, akui saja, kamu tidak suka dengan ku karena kamu cemburu.""Apa bedanya? Aku cemburu atau terganggu, dan juga khawatir, apa bedanya? Memangnya itu bisa membuat kamu mengakhiri semuanya, enggak, kan?""Kalau kamu cemburu padaku, aku akan berusaha untuk mencari cara untuk pergi dari rumah Moreno."Maira terdiam. Ia mengalihkan pandangannya tidak tahu harus menanggapi bagaimana atas ucapan Mitha yang seperti itu, karena rasanya sekarang hatinya jadi berkecamuk."Iya. Aku cemburu, sekarang apakah kamu puas?" katanya pada akhirnya."Baik. Itu bagus, aku akan pergi secepatnya dan berusahalah untuk memperjuangkan perasaan kamu padanya."Setelah bicara demikian, Mitha berbalik dan melangkah keluar toilet meninggalkan Maira yang akhirnya menyandarkan tubuhnya ke tembok."Dia akan pergi secepatnya? Memangnya bisa? Bagaimana dengan kontrak dia dengan Moreno?" gumam
Read more

PESAN MISTERIUS!

Mendengar perintah yang diucapkan oleh Moreno, Danu terkejut. Bagaimana ia tidak terkejut, tidak pernah Moreno bersikap demikian padanya dan sekarang, Moreno bersikap seperti itu karena ia tadi berusaha untuk menyadarkan sang tuan mudanya itu saja bahwa, Moreno hanya akan menyakiti dirinya sendiri jika tidak buru-buru tersadar dari harapan-harapannya tersebut."Tuan, tolong maafkan saya, saya hanya-""Keluar, Danu! Gue bilang keluar!!"Tanpa mendengarkan apa yang akan dijelaskan oleh Danu, Moreno tetap memberikan perintah pada asisten pribadi ayahnya itu untuk keluar, hingga mau tidak mau, pria itu membuka pintu mobil dan akhirnya keluar dari mobil. Setelah Danu keluar, Moreno langsung mengambil alih duduk di belakang stir, lalu tidak peduli dengan Danu, Moreno segera mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi menuju Samarinda seberang untuk mencapai rumah Mitha.Danu geleng-geleng kepala, tidak menyangka sang tuan mudanya terlihat sangat marah seperti itu padanya hanya karena ia
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
32
DMCA.com Protection Status